Vietnam dan Thailand menjadi negara Asia Tenggara yang paling awal mampu mengendalikan wabah Covid-19. Menyusul kemudian Brunei Darussalam dan Kamboja. Di saat yang sama, Indonesia masih harus berjibaku memetakan persebaran Covid-19. Vietnam pada Kamis, 23 Maret melonggarkan aturan menjaga jarak sosial. Karantina wilayah yang ketat menjadi kunci Vietnam mengendalikan virus corona. Hal yang sama juga dilakukan pemerintah Thailand yang mulai melonggarkan aturan lockdown. Thailand dengan mengizinkan warganya bisa berolahraga di taman, memotong rambut di tempat cukur serta makan di luar rumah untuk pertama kalinya pada Minggu, 3 April. Thailand mengizinkan salat Idul Fitri di masjid-masjid yang terletak di daerah tanpa kasus yang terinfeksi (zona hijau). Sheikul Islam Thailand, Aziz Phithakkhumphon, mengatakan situasi Covid-19 di kerajaan telah membaik. Selain dua negara tersebut, Malaysia juga mulai melonggarkan lockdown. Malaysia mengizinkan masyarakat untuk salat berjamaah di masjid di tengah pandemi virus corona. Keputusan Malaysia, Thailand, dan Vietnam melonggarkan lockdown berdasarkan kurva virus corona yang menurun.

Merujuk data Endcoronavirus (ECV), jika dibandingkan dengan kurva virus corona Singapura, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, hanya Indonesia yang kurvanya melonjak tanpa penurunan signifikan. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini, menilai kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) paling buruk dibanding negara-negara Asia Tenggara. Ketua Jurnalis Bencana dan Krisis (JBK) Ahmad Arief menyebut Indonesia sejak awal pemerintah terlambat merespons virus Covid-19. Padahal, menurut Arief negara-negara tetangga sudah lebih dulu melakukan kewaspadaan terhadap warga negaranya yang berada di Kota Wuhan, dengan merespons cepat adanya penyebaran virus Covid-19. Arief juga mengemukakan kejanggalan karena sejak awal Desember hingga Januari 2020, pemerintah menyatakan belum sama sekali mendeteksi virus corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia. Berdasarkan paragraf 2, simpulan yang BENAR adalah ....

• Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang kurva virus coronanya tidak mengalami penurunan.

• Kurva virus corona di negara-negara Asia Tenggara menunjukkan penurunan yang signifikan.

• Dibandingkan beberapa negara di Asia Tenggara, kurva virus corona di Indonesia tidak mengalami penurunan yang signifikan.

• Hanya negara Singapura, Kamboja, Malaysia, Vietnam, dan Thailand yang kurva virus coronanya mengalami penurunan.

• Kurva virus corona di Indonesia

  menggambarkan buruknya penanganan

  corona oleh pemerintah.

Answer explanation

Berdasarkan teks, kurva virus corona di

Indonesia tidak mengalami penurunan

jika dibandingkan beberapa negara di Asia

Tenggara misalnya Malaysia, Kamboja,

Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Vietnam dan Thailand menjadi negara Asia Tenggara yang paling awal mampu mengendalikan wabah Covid-19. Menyusul kemudian Brunei Darussalam dan Kamboja. Di saat yang sama, Indonesia masih harus berjibaku memetakan persebaran Covid-19. Vietnam pada Kamis, 23 Maret melonggarkan aturan menjaga jarak sosial. Karantina wilayah yang ketat menjadi kunci Vietnam mengendalikan virus corona. Hal yang sama juga dilakukan pemerintah Thailand yang mulai melonggarkan aturan lockdown. Thailand dengan mengizinkan warganya bisa berolahraga di taman, memotong rambut di tempat cukur serta makan di luar rumah untuk pertama kalinya pada Minggu, 3 April. Thailand mengizinkan salat Idul Fitri di masjid-masjid yang terletak di daerah tanpa kasus yang terinfeksi (zona hijau). Sheikul Islam Thailand, Aziz Phithakkhumphon, mengatakan situasi Covid-19 di kerajaan telah membaik. Selain dua negara tersebut, Malaysia juga mulai melonggarkan lockdown. Malaysia mengizinkan masyarakat untuk salat berjamaah di masjid di tengah pandemi virus corona. Keputusan Malaysia, Thailand, dan Vietnam melonggarkan lockdown berdasarkan kurva virus corona yang menurun.

Merujuk data Endcoronavirus (ECV), jika dibandingkan dengan kurva virus corona Singapura, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, hanya Indonesia yang kurvanya melonjak tanpa penurunan signifikan. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini, menilai kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) paling buruk dibanding negara-negara Asia Tenggara. Ketua Jurnalis Bencana dan Krisis (JBK) Ahmad Arief menyebut Indonesia sejak awal pemerintah terlambat merespons virus Covid-19. Padahal, menurut Arief negara-negara tetangga sudah lebih dulu melakukan kewaspadaan terhadap warga negaranya yang berada di Kota Wuhan, dengan merespons cepat adanya penyebaran virus Covid-19. Arief juga mengemukakan kejanggalan karena sejak awal Desember hingga Januari 2020, pemerintah menyatakan belum sama sekali mendeteksi virus corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia.

Berdasarkan paragraf 1, simpulan yang PALING BENAR adalah ....

• Negara-negara di Asia Tenggara yang mampu mengendalikan wabah virus corona adalah Vietnam dan Thailand.

• Dibanding Kamboja, Brunei Darussalam lebih mampu mengendalikan wabah virus corona.

• Kemampuan Vietnam dan Thailand dalam mengendalikan wabah virus corona perlu ditiru Indonesia.

• Thailand lebih mampu mengendalikan wabah virus corona dibandingkan negara Kamboja.

• Walaupun bukan termasuk negara di Asia Tenggara, Brunei Darussalam dinilai lebih mampu mengendalikan wabah virus corona dibandingkan Indonesia.

Vietnam dan Thailand menjadi negara Asia Tenggara yang paling awal mampu mengendalikan wabah Covid-19. Menyusul kemudian Brunei Darussalam dan Kamboja. Di saat yang sama, Indonesia masih harus berjibaku memetakan persebaran Covid-19. Vietnam pada Kamis, 23 Maret melonggarkan aturan menjaga jarak sosial. Karantina wilayah yang ketat menjadi kunci Vietnam mengendalikan virus corona. Hal yang sama juga dilakukan pemerintah Thailand yang mulai melonggarkan aturan lockdown. Thailand dengan mengizinkan warganya bisa berolahraga di taman, memotong rambut di tempat cukur serta makan di luar rumah untuk pertama kalinya pada Minggu, 3 April. Thailand mengizinkan salat Idul Fitri di masjid-masjid yang terletak di daerah tanpa kasus yang terinfeksi (zona hijau). Sheikul Islam Thailand, Aziz Phithakkhumphon, mengatakan situasi Covid-19 di kerajaan telah membaik. Selain dua negara tersebut, Malaysia juga mulai melonggarkan lockdown. Malaysia mengizinkan masyarakat untuk salat berjamaah di masjid di tengah pandemi virus corona. Keputusan Malaysia, Thailand, dan Vietnam melonggarkan lockdown berdasarkan kurva virus corona yang menurun.

Merujuk data Endcoronavirus (ECV), jika dibandingkan dengan kurva virus corona Singapura, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, hanya Indonesia yang kurvanya melonjak tanpa penurunan signifikan. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini, menilai kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) paling buruk dibanding negara-negara Asia Tenggara. Ketua Jurnalis Bencana dan Krisis (JBK) Ahmad Arief menyebut Indonesia sejak awal pemerintah terlambat merespons virus Covid-19. Padahal, menurut Arief negara-negara tetangga sudah lebih dulu melakukan kewaspadaan terhadap warga negaranya yang berada di Kota Wuhan, dengan merespons cepat adanya penyebaran virus Covid-19. Arief juga mengemukakan kejanggalan karena sejak awal Desember hingga Januari 2020, pemerintah menyatakan belum sama sekali mendeteksi virus corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia.

Berdasarkan paragraf 1, apa yang PALING MUNGKIN TERJADI jika Indonesia menerapkan karantina wilayah secara ketat?

• Indonesia akan terbebas dari wabah virus corona

• Seperti Vietnam, Indonesia akan mampu mengendalikan wabah virus corona lebih awal.

• Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang paling dulu mengatasi wabah virus corona.

• Seperti negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia mampu mendeteksi wabah virus corona lebih awal.

• Indonesia dinilai mampu mengatasi wabah virus corona.

Vietnam dan Thailand menjadi negara Asia Tenggara yang paling awal mampu mengendalikan wabah Covid-19. Menyusul kemudian Brunei Darussalam dan Kamboja. Di saat yang sama, Indonesia masih harus berjibaku memetakan persebaran Covid-19. Vietnam pada Kamis, 23 Maret melonggarkan aturan menjaga jarak sosial. Karantina wilayah yang ketat menjadi kunci Vietnam mengendalikan virus corona. Hal yang sama juga dilakukan pemerintah Thailand yang mulai melonggarkan aturan lockdown. Thailand dengan mengizinkan warganya bisa berolahraga di taman, memotong rambut di tempat cukur serta makan di luar rumah untuk pertama kalinya pada Minggu, 3 April. Thailand mengizinkan salat Idul Fitri di masjid-masjid yang terletak di daerah tanpa kasus yang terinfeksi (zona hijau). Sheikul Islam Thailand, Aziz Phithakkhumphon, mengatakan situasi Covid-19 di kerajaan telah membaik. Selain dua negara tersebut, Malaysia juga mulai melonggarkan lockdown. Malaysia mengizinkan masyarakat untuk salat berjamaah di masjid di tengah pandemi virus corona. Keputusan Malaysia, Thailand, dan Vietnam melonggarkan lockdown berdasarkan kurva virus corona yang menurun.

Merujuk data Endcoronavirus (ECV), jika dibandingkan dengan kurva virus corona Singapura, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, hanya Indonesia yang kurvanya melonjak tanpa penurunan signifikan. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini, menilai kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) paling buruk dibanding negara-negara Asia Tenggara. Ketua Jurnalis Bencana dan Krisis (JBK) Ahmad Arief menyebut Indonesia sejak awal pemerintah terlambat merespons virus Covid-19. Padahal, menurut Arief negara-negara tetangga sudah lebih dulu melakukan kewaspadaan terhadap warga negaranya yang berada di Kota Wuhan, dengan merespons cepat adanya penyebaran virus Covid-19. Arief juga mengemukakan kejanggalan karena sejak awal Desember hingga Januari 2020, pemerintah menyatakan belum sama sekali mendeteksi virus corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia.

Berdasarkan paragraf 2, simpulan yang PALING BENAR adalah ....

• Kurva virus corona di Indonesia melonjak karena kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak sesuai kondisi masyarakat Indonesia.

• Kurva virus corona di Indonesia tidak mengalami penurunan karena masyarakat Indonesia tidak menaati protokol kesehatan.

• Kurva virus corona di Indonesia tidak menurun karena Indonesia tidak mampu mendeteksi virus corona.

• Kurva virus corona di Indonesia melonjak karena kejanggalan pemerintah Indonesia dalam mendeteksi virus corona.

• Kurva virus corona di Indonesia melonjak karena kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sangat buruk.

Vietnam dan Thailand menjadi negara Asia Tenggara yang paling awal mampu mengendalikan wabah Covid-19. Menyusul kemudian Brunei Darussalam dan Kamboja. Di saat yang sama, Indonesia masih harus berjibaku memetakan persebaran Covid-19. Vietnam pada Kamis, 23 Maret melonggarkan aturan menjaga jarak sosial. Karantina wilayah yang ketat menjadi kunci Vietnam mengendalikan virus corona. Hal yang sama juga dilakukan pemerintah Thailand yang mulai melonggarkan aturan lockdown. Thailand dengan mengizinkan warganya bisa berolahraga di taman, memotong rambut di tempat cukur serta makan di luar rumah untuk pertama kalinya pada Minggu, 3 April. Thailand mengizinkan salat Idul Fitri di masjid-masjid yang terletak di daerah tanpa kasus yang terinfeksi (zona hijau). Sheikul Islam Thailand, Aziz Phithakkhumphon, mengatakan situasi Covid-19 di kerajaan telah membaik. Selain dua negara tersebut, Malaysia juga mulai melonggarkan lockdown. Malaysia mengizinkan masyarakat untuk salat berjamaah di masjid di tengah pandemi virus corona. Keputusan Malaysia, Thailand, dan Vietnam melonggarkan lockdown berdasarkan kurva virus corona yang menurun.

Merujuk data Endcoronavirus (ECV), jika dibandingkan dengan kurva virus corona Singapura, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, hanya Indonesia yang kurvanya melonjak tanpa penurunan signifikan. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini, menilai kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) paling buruk dibanding negara-negara Asia Tenggara. Ketua Jurnalis Bencana dan Krisis (JBK) Ahmad Arief menyebut Indonesia sejak awal pemerintah terlambat merespons virus Covid-19. Padahal, menurut Arief negara-negara tetangga sudah lebih dulu melakukan kewaspadaan terhadap warga negaranya yang berada di Kota Wuhan, dengan merespons cepat adanya penyebaran virus Covid-19. Arief juga mengemukakan kejanggalan karena sejak awal Desember hingga Januari 2020, pemerintah menyatakan belum sama sekali mendeteksi virus corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia.

Berdasarkan paragraf 1, jika PSBB ibarat lockdown, simpulan yang MUNGKIN PALING BENAR adalah ....

• Indonesia akan melonggarkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) jika kurva virus corona menurun.

• Indonesia akan melonggarkan PSBB karena keadaan negara sudah aman dari virus corona.

• Indonesia akan melonggarkan PSBB karena telah berhasil terbebas dari virus corona.

• Indonesia akan melonggarkan PSBB karena virus corona sudah bisa dihindari.

• Indonesia akan melonggarkan PSBB jika pemerintah menyetujui kebijakan tersebut.

Vietnam dan Thailand menjadi negara Asia Tenggara yang paling awal mampu mengendalikan wabah Covid-19. Menyusul kemudian Brunei Darussalam dan Kamboja. Di saat yang sama, Indonesia masih harus berjibaku memetakan persebaran Covid-19. Vietnam pada Kamis, 23 Maret melonggarkan aturan menjaga jarak sosial. Karantina wilayah yang ketat menjadi kunci Vietnam mengendalikan virus corona. Hal yang sama juga dilakukan pemerintah Thailand yang mulai melonggarkan aturan lockdown. Thailand dengan mengizinkan warganya bisa berolahraga di taman, memotong rambut di tempat cukur serta makan di luar rumah untuk pertama kalinya pada Minggu, 3 April. Thailand mengizinkan salat Idul Fitri di masjid-masjid yang terletak di daerah tanpa kasus yang terinfeksi (zona hijau). Sheikul Islam Thailand, Aziz Phithakkhumphon, mengatakan situasi Covid-19 di kerajaan telah membaik. Selain dua negara tersebut, Malaysia juga mulai melonggarkan lockdown. Malaysia mengizinkan masyarakat untuk salat berjamaah di masjid di tengah pandemi virus corona. Keputusan Malaysia, Thailand, dan Vietnam melonggarkan lockdown berdasarkan kurva virus corona yang menurun.

Merujuk data Endcoronavirus (ECV), jika dibandingkan dengan kurva virus corona Singapura, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, hanya Indonesia yang kurvanya melonjak tanpa penurunan signifikan. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini, menilai kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) paling buruk dibanding negara-negara Asia Tenggara. Ketua Jurnalis Bencana dan Krisis (JBK) Ahmad Arief menyebut Indonesia sejak awal pemerintah terlambat merespons virus Covid-19. Padahal, menurut Arief negara-negara tetangga sudah lebih dulu melakukan kewaspadaan terhadap warga negaranya yang berada di Kota Wuhan, dengan merespons cepat adanya penyebaran virus Covid-19. Arief juga mengemukakan kejanggalan karena sejak awal Desember hingga Januari 2020, pemerintah menyatakan belum sama sekali mendeteksi virus corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia.

Berdasarkan grafik/kurva, simpulan yang TEPAT adalah ....

• Kurva virus corona di beberapa negara Asia Tenggara mencapai puncaknya pada bulan April

• Pada bulan Mei kurva virus corona di negara-negara Asia Tenggara menurun.

• Dibandingkan bulan Maret, kurva virus corona pada bulan April Negara Malaysia menunjukkan penurunan.

• Kurva virus corona di Indonesia menunjukkan keadaan yang sama dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

• Kurva virus corona di Indonesia menunjukkan gambaran yang paling stabil daripada negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Vietnam dan Thailand menjadi negara Asia Tenggara yang paling awal mampu mengendalikan wabah Covid-19. Menyusul kemudian Brunei Darussalam dan Kamboja. Di saat yang sama, Indonesia masih harus berjibaku memetakan persebaran Covid-19. Vietnam pada Kamis, 23 Maret melonggarkan aturan menjaga jarak sosial. Karantina wilayah yang ketat menjadi kunci Vietnam mengendalikan virus corona. Hal yang sama juga dilakukan pemerintah Thailand yang mulai melonggarkan aturan lockdown. Thailand dengan mengizinkan warganya bisa berolahraga di taman, memotong rambut di tempat cukur serta makan di luar rumah untuk pertama kalinya pada Minggu, 3 April. Thailand mengizinkan salat Idul Fitri di masjid-masjid yang terletak di daerah tanpa kasus yang terinfeksi (zona hijau). Sheikul Islam Thailand, Aziz Phithakkhumphon, mengatakan situasi Covid-19 di kerajaan telah membaik. Selain dua negara tersebut, Malaysia juga mulai melonggarkan lockdown. Malaysia mengizinkan masyarakat untuk salat berjamaah di masjid di tengah pandemi virus corona. Keputusan Malaysia, Thailand, dan Vietnam melonggarkan lockdown berdasarkan kurva virus corona yang menurun.

Merujuk data Endcoronavirus (ECV), jika dibandingkan dengan kurva virus corona Singapura, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, hanya Indonesia yang kurvanya melonjak tanpa penurunan signifikan. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini, menilai kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) paling buruk dibanding negara-negara Asia Tenggara. Ketua Jurnalis Bencana dan Krisis (JBK) Ahmad Arief menyebut Indonesia sejak awal pemerintah terlambat merespons virus Covid-19. Padahal, menurut Arief negara-negara tetangga sudah lebih dulu melakukan kewaspadaan terhadap warga negaranya yang berada di Kota Wuhan, dengan merespons cepat adanya penyebaran virus Covid-19. Arief juga mengemukakan kejanggalan karena sejak awal Desember hingga Januari 2020, pemerintah menyatakan belum sama sekali mendeteksi virus corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia.

Berdasarkan grafik/kurva, jika pola perubahan kurva virus corona konsisten, simpulan yang PALING TEPAT adalah ....

• Kurva virus corona Malaysia dan Singapura cenderung naik.

• Kurva virus corona di Indonesia cenderung akan naik.

• Kurva virus corona di Thailand dan Kamboja akan stabil.

• Kurva virus corona di negara-negara Asia Tenggara tidak dapat diprediksi.

• Kurva virus corona di beberapa negara Asia Tenggara cenderung stabil.

Memasuki abad ke-21, perhatian terhadap pariwisata sudah sangat meluas. Hal ini disebabkan pariwisata mendatangkan manfaat bagi daerah yang menerima kedatangan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara yang antara lain sebagai pelestarian budaya, peningkatan ekonomi dan industri, serta pengembangan teknologi sebagai pelestarian budaya, pembangunan kepariwisataan diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam Upaya pelestarian budaya, yang meliputi perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan budaya negara atau daerah. UNESCO dan UN-WTO dalam resolusi bersama tahun 2002 telah menyatakan bahwa kegiatan pariwisata merupakan alat utama pelestarian kebudayaan. Dalam konteks tersebut, sudah selayaknya bagi Indonesia untuk menjadikan pembangunan kepariwisataan sebagai pendorong pelestarian kebudayaan di berbagai daerah.

Sebagai peningkatan ekonomi dan industri, pengelolaan pariwisata yang baik dan berkelanjutan mampu memberikan kesempatan bagi tumbuhnya ekonomi di suatu destinasi pariwisata. Penggunaan bahan dan produk local dalam proses pelayanan di bidang pariwisata akan memberikan kesempatan kepada industry lokal untuk berperan dalam penyediaan barang dan jasa. Sebagai pengembangan teknologi, dengan semakin kompleks dan tingginya Tingkat persaingan dalam mendatangkan wisatawan ke suatu destinasi, kebutuhan teknologi tinggi, khususnya teknologi industri, akan mendorong destinasi pariwisata dalam mengembangkan kemampuan penerapan teknologi terkini. Dengan kemampuan penerapan teknologi terkini, di daerah-daerah tersebut akan terjadi pengembangan teknologi maju dan tepat guna yang akan mampu memberikan dukungan bagi kegiatan ekonomi lainnya. Dengan demikian, pembangunan kepariwisataan akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah di berbagai daerah yang lebih luas dan bersifat fundamental. Kepariwisataan akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembangunan suatu daerah dan terintegrasi dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Berdasarkan keunggulan dan manfaat tersebut, pemerintah giat melakukan berbagai upaya agar kunjungan wisatawan mengalami peningkatan. Upaya-upaya tersebut terbukti berhasil karena dari tahun ke tahun jumlah wisatawan mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari statistik kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan Nusantara yang setiap tahunnya selalu meningkat. Berkat peningkatan kunjungan wisatawan, perekonomian juga terlihat mengalami peningkatan. Berikut ini merupakan data statistik kunjungan wisatawan domestik beserta data peningkatan perekonomian Indonesia tahun 2012—2016.

Berdasarkan paragraf 1, simpulan yang BENAR adalah ....

• Pariwisata mendatangkan manfaat bagi pemerintah, khususnya pemerintah daerah.

• Alat utama pelestarian kebudayaan, berdasarkan resolusi UNESCO dan UN-WTO adalah kegiatan pariwisata.

• Peningkatan ekonomi dan industri tidak bisa hanya dengan kegiatan pariwisata.

• Pembangunan kepariwisataan telah berkontribusi dalam upaya pelestarian kebudayaan.

• Pembangunan kepariwisataan harus bisa dijadikan sebagai peningkatan ekonomi suatu daerah.

Memasuki abad ke-21, perhatian terhadap pariwisata sudah sangat meluas. Hal ini disebabkan pariwisata mendatangkan manfaat bagi daerah yang menerima kedatangan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara yang antara lain sebagai pelestarian budaya, peningkatan ekonomi dan industri, serta pengembangan teknologi sebagai pelestarian budaya, pembangunan kepariwisataan diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam Upaya pelestarian budaya, yang meliputi perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan budaya negara atau daerah. UNESCO dan UN-WTO dalam resolusi bersama tahun 2002 telah menyatakan bahwa kegiatan pariwisata merupakan alat utama pelestarian kebudayaan. Dalam konteks tersebut, sudah selayaknya bagi Indonesia untuk menjadikan pembangunan kepariwisataan sebagai pendorong pelestarian kebudayaan di berbagai daerah.

Sebagai peningkatan ekonomi dan industri, pengelolaan pariwisata yang baik dan berkelanjutan mampu memberikan kesempatan bagi tumbuhnya ekonomi di suatu destinasi pariwisata. Penggunaan bahan dan produk local dalam proses pelayanan di bidang pariwisata akan memberikan kesempatan kepada industry lokal untuk berperan dalam penyediaan barang dan jasa. Sebagai pengembangan teknologi, dengan semakin kompleks dan tingginya Tingkat persaingan dalam mendatangkan wisatawan ke suatu destinasi, kebutuhan teknologi tinggi, khususnya teknologi industri, akan mendorong destinasi pariwisata dalam mengembangkan kemampuan penerapan teknologi terkini. Dengan kemampuan penerapan teknologi terkini, di daerah-daerah tersebut akan terjadi pengembangan teknologi maju dan tepat guna yang akan mampu memberikan dukungan bagi kegiatan ekonomi lainnya. Dengan demikian, pembangunan kepariwisataan akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah di berbagai daerah yang lebih luas dan bersifat fundamental. Kepariwisataan akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembangunan suatu daerah dan terintegrasi dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Berdasarkan keunggulan dan manfaat tersebut, pemerintah giat melakukan berbagai upaya agar kunjungan wisatawan mengalami peningkatan. Upaya-upaya tersebut terbukti berhasil karena dari tahun ke tahun jumlah wisatawan mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari statistik kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan Nusantara yang setiap tahunnya selalu meningkat. Berkat peningkatan kunjungan wisatawan, perekonomian juga terlihat mengalami peningkatan. Berikut ini merupakan data statistik kunjungan wisatawan domestik beserta data peningkatan perekonomian Indonesia tahun 2012—2016.

Berdasarkan paragraf 2, simpulan yang PALING TEPAT adalah ....

• Pertumbuhan ekonomi wilayah destinasi wisata bergantung pada peningkatan ekonomi nasional.

• Pertumbuhan ekonomi wilayah destinasi wisata ditentukan jumlah pengunjung wisata.

• Pertumbuhan ekonomi wilayah destinasi wisata dipengaruhi faktor pengelolaan pariwisata yang baik dan berkelanjutan.

• Pertumbuhan ekonomi wilayah destinasi wisata ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

• Pertumbuhan ekonomi wilayah destinasi wisata sangat diperlukan untuk menopang ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.

Memasuki abad ke-21, perhatian terhadap pariwisata sudah sangat meluas. Hal ini disebabkan pariwisata mendatangkan manfaat bagi daerah yang menerima kedatangan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara yang antara lain sebagai pelestarian budaya, peningkatan ekonomi dan industri, serta pengembangan teknologi sebagai pelestarian budaya, pembangunan kepariwisataan diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam Upaya pelestarian budaya, yang meliputi perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan budaya negara atau daerah. UNESCO dan UN-WTO dalam resolusi bersama tahun 2002 telah menyatakan bahwa kegiatan pariwisata merupakan alat utama pelestarian kebudayaan. Dalam konteks tersebut, sudah selayaknya bagi Indonesia untuk menjadikan pembangunan kepariwisataan sebagai pendorong pelestarian kebudayaan di berbagai daerah.

Sebagai peningkatan ekonomi dan industri, pengelolaan pariwisata yang baik dan berkelanjutan mampu memberikan kesempatan bagi tumbuhnya ekonomi di suatu destinasi pariwisata. Penggunaan bahan dan produk local dalam proses pelayanan di bidang pariwisata akan memberikan kesempatan kepada industry lokal untuk berperan dalam penyediaan barang dan jasa. Sebagai pengembangan teknologi, dengan semakin kompleks dan tingginya Tingkat persaingan dalam mendatangkan wisatawan ke suatu destinasi, kebutuhan teknologi tinggi, khususnya teknologi industri, akan mendorong destinasi pariwisata dalam mengembangkan kemampuan penerapan teknologi terkini. Dengan kemampuan penerapan teknologi terkini, di daerah-daerah tersebut akan terjadi pengembangan teknologi maju dan tepat guna yang akan mampu memberikan dukungan bagi kegiatan ekonomi lainnya. Dengan demikian, pembangunan kepariwisataan akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah di berbagai daerah yang lebih luas dan bersifat fundamental. Kepariwisataan akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembangunan suatu daerah dan terintegrasi dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Berdasarkan keunggulan dan manfaat tersebut, pemerintah giat melakukan berbagai upaya agar kunjungan wisatawan mengalami peningkatan. Upaya-upaya tersebut terbukti berhasil karena dari tahun ke tahun jumlah wisatawan mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari statistik kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan Nusantara yang setiap tahunnya selalu meningkat. Berkat peningkatan kunjungan wisatawan, perekonomian juga terlihat mengalami peningkatan. Berikut ini merupakan data statistik kunjungan wisatawan domestik beserta data peningkatan perekonomian Indonesia tahun 2012—2016.

Berdasarkan paragraf 2, jika tidak mampu memberikan kesempatan tumbuhnya ekonomi wilayah destinasi wisata maka simpulan yang PALING BENAR adalah ....

• Pengelolaan pariwisata tidak baik atau tidak berkelanjutan.

• Pengelolaan pariwisata tidak baik, tetapi berkelanjutan.

• Pengelolaan pariwisata tidak baik dan tidak berkelanjutan.

• Pengelolaan pariwisata baik atau tidak berkelanjutan.

• Pengelolaan pariwisata tidak baik dan berkelanjutan.