CONTOH SOAL LITERASI

CONTOH SOAL LITERASI

11th Grade

25 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

KARAKTERISTIK BENUA ASIA  B

KARAKTERISTIK BENUA ASIA B

9th Grade - University

25 Qs

PTS IPS SDN 023 PAJAGALAN

PTS IPS SDN 023 PAJAGALAN

9th - 12th Grade

20 Qs

Kuiz Sivik T5

Kuiz Sivik T5

11th Grade

20 Qs

MASALAH SOSIAL

MASALAH SOSIAL

11th Grade

20 Qs

QUIZ 1 TEMA 4

QUIZ 1 TEMA 4

2nd - 12th Grade

20 Qs

Penilaian Harian 1

Penilaian Harian 1

6th - 12th Grade

25 Qs

KELOMPOK SOSIAL

KELOMPOK SOSIAL

11th Grade - University

20 Qs

Review Kesenjangan Ekonomi

Review Kesenjangan Ekonomi

11th Grade

20 Qs

CONTOH SOAL LITERASI

CONTOH SOAL LITERASI

Assessment

Quiz

Social Studies

11th Grade

Hard

Created by

Heri Baskoro

FREE Resource

25 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 4 pts

Bagaimana Pak Kebun menceritakan proses tumbuhnya Bunga Matahari?

Terlahir dari biji yang tidak terlalu kecil, tumpul, dan harus ditanam jauh di dalam tanah.

Dijaga baik-baik karena ia rentan terhadap hama, tetapi tidak harus disiram setiap hari.

Tidak harus selalu dijemur di bawah matahari karena Bunga Matahari tidak tahan panas.

Harus dipindahkan ke tanah yang lebih luas setelah berkecambah 10 senti atau muncul 4 helai daun.

Harus ada dalam tanah campuran pupuk kandang dengan perbandingan 70 persen pupuk kandang, 30 persen tanah

2.

MULTIPLE SELECT QUESTION

30 sec • 4 pts

Berdasarkan teks cerita, bagaimana tokoh si bunga matahari sebelum dan sesudah ia mengenal matahari? PILIHLAH JAWABAN YANG SESUAI BISA LEBIH DARI SATU PILIHAN

Awalnya Bunga Matahari bingung akan penjelasan Pak Kebun mengenai matahari. Setelah Bunga Matahari merasakan hangatnya cahaya matahari, ia berterima kasih

Bunga Matahari tidak menyadari matahari selalu ada untuk merawatnya hingga ia besar. Hal itu karena ada Pak Kebun yang menyayanginya dengan tulus.

Pertama kali merasakan hangatnya cahaya matahari muncul rasa bahagia. Setelah seratus hari dan tingginya 160 cm, Bunga Matahari merasa bersyukur.

3.

MULTIPLE SELECT QUESTION

45 sec • 4 pts

Bagaimana Bunga Matahari menggambarkan Si matahari dalam cerita?

Klik pada setiap pilihan jawaban benar! Jawaban benar lebih dari satu.

Matahari itu sabar menemaniku tumbuh besar.

Sebagai sahabat yang rajin merawatku setiap hari.

Matahari selalu tepat waktu untuk memberi kehangatan.

Kedermawanannya memberi tanpa meminta balasan.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

15 mins • 4 pts

Erau: Sukacita Masa Panen Masyarakat Kutai

Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) adalah salah satu bukti dari kekayaan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Festival ini merepresentasikan Indonesia lewat kearifan lokal serta antusiasme masyarakat terhadap budaya yang dimilikinya. Erau merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas melimpahnya hasil panen di Kalimantan Timur khususnya di Tenggarong. Tradisi Erau ini juga biasanya dilakukan sekali dalam setahun pada bulan Juni. Tujuan dilaksanakannya upacara ini sebagai bentuk rasa syukur mereka dengan hasil panen yang berlimpah. Istilah "erau" berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna riuh, ribut, penuh sukacita, dan keramaian pesta ria, secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu perhelatan ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat, tetapi sekarang hanya dilakukan sehari saja dengan menyeberangi sungai Mahakam menuju Ibukota Kesultanan yang kini menjadi Pulau Kumala. Dalam prosesi mengulur naga ini dua ekor replika naga yaitu naga laki dan naga bini dibawa menyusuri sungai Mahakam dan berakhir di Kutai Lama, Anggana.

 

Bebarengan dengan prosesi tersebut di depan museum Mulawarman beberapa ritual kebudayaan dilaksanakan seperti beumban yaitu Sultan dibaringkan di atas sebuah kasur (tilam) berbungkus kain kuning. Tubuh Sultan kemudian diselimuti dengan sehelai kain kuning. Kepala Sultan menghadap ke arah utara dan kakinya berada di selatan. Di atas tilam tersebut, diletakkan beberapa perlengkapan ritual, antara lain bantal, guling, peduduk (paket sesajian yang merepresentasikan manusia secara utuh), dan lilin yang menyala di masing-masing sudut tilam. Ritual ini berlangsung di Ruang Stinggil (Siti Hinggil), Keraton Kutai.

Dalam pelaksanaan Erau terdapat proses Belimbur. Bagaimana pelaksanaan Belimbur yang dilakukan oleh masyarakat pada saat ini?

Pelaksanaan limbur atau Belimbur dahulu dilakukan oleh semua masyarakat di sungai Mahakam, namun saat ini diwakilkan oleh para tetua atau orang-orang yang memiliki posisi penting di daerahnya.

Belimbur tetap diadakan di lapangan besar seperti dahulu dan orang-orang akan berkumpul untuk mendapatkan percikan air yang diguyurkan oleh pemuka adat sebagai bentuk berkah.

Proses belimbur pada festival Erau dilakukan di hari lain setelah upacara adat selesai dilaksanakan untuk memeriahkan acara hiburan berbeda dengan dahulu belimbur dilakukan di hari yang sama

Masyarakat melakukan ritual belimbur menggunakan air yang bersih baik dengan cara dipercikkan atau masuk ke mata air, berbeda dengan saat dahulu harus masuk ke sungai Mahakam.

A.    Kegiatan belimbur saat ini hanya diperbolehkan dengan menyiram air dan tidak diperkenankan masuk ke mata air meskipun dalam keadaan bersih karena dinilai berbahaya bagi keselamatan.

5.

MULTIPLE SELECT QUESTION

10 mins • 4 pts

Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) adalah salah satu bukti dari kekayaan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Festival ini merepresentasikan Indonesia lewat kearifan lokal serta antusiasme masyarakat terhadap budaya yang dimilikinya. Erau merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas melimpahnya hasil panen di Kalimantan Timur khususnya di Tenggarong. Tradisi Erau ini juga biasanya dilakukan sekali dalam setahun pada bulan Juni. Tujuan dilaksanakannya upacara ini sebagai bentuk rasa syukur mereka dengan hasil panen yang berlimpah. Istilah "erau" berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna riuh, ribut, penuh sukacita, dan keramaian pesta ria, secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu perhelatan ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat, tetapi sekarang hanya dilakukan sehari saja dengan menyeberangi sungai Mahakam menuju Ibukota Kesultanan yang kini menjadi Pulau Kumala. Dalam prosesi mengulur naga ini dua ekor replika naga yaitu naga laki dan naga bini dibawa menyusuri sungai Mahakam dan berakhir di Kutai Lama, Anggana.

 

Bebarengan dengan prosesi tersebut di depan museum Mulawarman beberapa ritual kebudayaan dilaksanakan seperti beumban yaitu Sultan dibaringkan di atas sebuah kasur (tilam) berbungkus kain kuning. Tubuh Sultan kemudian diselimuti dengan sehelai kain kuning. Kepala Sultan menghadap ke arah utara dan kakinya berada di selatan. Di atas tilam tersebut, diletakkan beberapa perlengkapan ritual, antara lain bantal, guling, peduduk (paket sesajian yang merepresentasikan manusia secara utuh), dan lilin yang menyala di masing-masing sudut tilam. Ritual ini berlangsung di Ruang Stinggil (Siti Hinggil), Keraton Kutai.

Apa saja fakta menarik yang dapat kalian temukan dalam teks?

Proses yang dilaksanakan dalam festival Erau yaitu beumban, berogok, rangga titi, dan diakhiri dengan belimbur.

Penggunaan ornamen berwarna kuning yang digunakan untuk upacara inti dalam upacara Erau melambangkan kebersamaan.

Naga yang digunakan dibuat dengan warna yang meriah untuk melambangkan suka cita dan kemeriahan upacara Erau.

Naga laki dan bini yang digunakan dalam proses mengulur naga dibawa menyusuri Sungai Mahakam hingga Kutai Lama.

6.

MULTIPLE SELECT QUESTION

10 mins • 4 pts

Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) adalah salah satu bukti dari kekayaan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Festival ini merepresentasikan Indonesia lewat kearifan lokal serta antusiasme masyarakat terhadap budaya yang dimilikinya. Erau merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas melimpahnya hasil panen di Kalimantan Timur khususnya di Tenggarong. Tradisi Erau ini juga biasanya dilakukan sekali dalam setahun pada bulan Juni. Tujuan dilaksanakannya upacara ini sebagai bentuk rasa syukur mereka dengan hasil panen yang berlimpah. Istilah "erau" berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna riuh, ribut, penuh sukacita, dan keramaian pesta ria, secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu perhelatan ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat, tetapi sekarang hanya dilakukan sehari saja dengan menyeberangi sungai Mahakam menuju Ibukota Kesultanan yang kini menjadi Pulau Kumala. Dalam prosesi mengulur naga ini dua ekor replika naga yaitu naga laki dan naga bini dibawa menyusuri sungai Mahakam dan berakhir di Kutai Lama, Anggana.

 

Bebarengan dengan prosesi tersebut di depan museum Mulawarman beberapa ritual kebudayaan dilaksanakan seperti beumban yaitu Sultan dibaringkan di atas sebuah kasur (tilam) berbungkus kain kuning. Tubuh Sultan kemudian diselimuti dengan sehelai kain kuning. Kepala Sultan menghadap ke arah utara dan kakinya berada di selatan. Di atas tilam tersebut, diletakkan beberapa perlengkapan ritual, antara lain bantal, guling, peduduk (paket sesajian yang merepresentasikan manusia secara utuh), dan lilin yang menyala di masing-masing sudut tilam. Ritual ini berlangsung di Ruang Stinggil (Siti Hinggil), Keraton Kutai.

Bagaimana perbedaan posisi sultan saat melakukan kedua rangkaian upacara tersebut?

Pada saat beumban, posisi sultan ditidurkan dan diselimuti dengan sehelai kain kuning, sedangkan pada saat begorok posisi sultan duduk di atas balai bambu.

Posisi sultan saat begorok telentang lalu duduk menghadap ke timur dan pada saat beumban menghadap ke kanan (barat) dan ke kiri (timur) sebanyak dua kali.

Kepala sultan menghadap ke arah utara dan kakinya berada di selatan pada saat beumban, sedangkan pada saat begorok sultan hanya menghadap ke arah timur.

7.

MULTIPLE SELECT QUESTION

10 mins • 4 pts

Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) adalah salah satu bukti dari kekayaan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Festival ini merepresentasikan Indonesia lewat kearifan lokal serta antusiasme masyarakat terhadap budaya yang dimilikinya. Erau merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas melimpahnya hasil panen di Kalimantan Timur khususnya di Tenggarong. Tradisi Erau ini juga biasanya dilakukan sekali dalam setahun pada bulan Juni. Tujuan dilaksanakannya upacara ini sebagai bentuk rasa syukur mereka dengan hasil panen yang berlimpah. Istilah "erau" berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna riuh, ribut, penuh sukacita, dan keramaian pesta ria, secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu perhelatan ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat, tetapi sekarang hanya dilakukan sehari saja dengan menyeberangi sungai Mahakam menuju Ibukota Kesultanan yang kini menjadi Pulau Kumala. Dalam prosesi mengulur naga ini dua ekor replika naga yaitu naga laki dan naga bini dibawa menyusuri sungai Mahakam dan berakhir di Kutai Lama, Anggana.

 

Bebarengan dengan prosesi tersebut di depan museum Mulawarman beberapa ritual kebudayaan dilaksanakan seperti beumban yaitu Sultan dibaringkan di atas sebuah kasur (tilam) berbungkus kain kuning. Tubuh Sultan kemudian diselimuti dengan sehelai kain kuning. Kepala Sultan menghadap ke arah utara dan kakinya berada di selatan. Di atas tilam tersebut, diletakkan beberapa perlengkapan ritual, antara lain bantal, guling, peduduk (paket sesajian yang merepresentasikan manusia secara utuh), dan lilin yang menyala di masing-masing sudut tilam. Ritual ini berlangsung di Ruang Stinggil (Siti Hinggil), Keraton Kutai.

Bagaimana kelengkapan informasi yang disajikan untuk menguraikan proses upacara Erau di Kalimantan Timur?

Tujuan diadakannya festival Erau di Kalimantan Timur tidak dijelaskan dalam teks padahal itu merupakan informasi penting.

Tidak menyertakan informasi mengenai makna setiap proses beumban, begorok, dan juga rangga titi yang dilalui oleh sultan

Warna-warna yang dominan seperti warna kuning tidak dijelaskan detail penggunaannya seperti makna dan lambang dalam upacara.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?