
CONTOH SOAL LITERASI

Quiz
•
Social Studies
•
11th Grade
•
Hard
Heri Baskoro
FREE Resource
25 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 4 pts
Bagaimana Pak Kebun menceritakan proses tumbuhnya Bunga Matahari?
Terlahir dari biji yang tidak terlalu kecil, tumpul, dan harus ditanam jauh di dalam tanah.
Dijaga baik-baik karena ia rentan terhadap hama, tetapi tidak harus disiram setiap hari.
Tidak harus selalu dijemur di bawah matahari karena Bunga Matahari tidak tahan panas.
Harus dipindahkan ke tanah yang lebih luas setelah berkecambah 10 senti atau muncul 4 helai daun.
Harus ada dalam tanah campuran pupuk kandang dengan perbandingan 70 persen pupuk kandang, 30 persen tanah
2.
MULTIPLE SELECT QUESTION
30 sec • 4 pts
Berdasarkan teks cerita, bagaimana tokoh si bunga matahari sebelum dan sesudah ia mengenal matahari? PILIHLAH JAWABAN YANG SESUAI BISA LEBIH DARI SATU PILIHAN
Awalnya Bunga Matahari bingung akan penjelasan Pak Kebun mengenai matahari. Setelah Bunga Matahari merasakan hangatnya cahaya matahari, ia berterima kasih
Bunga Matahari tidak menyadari matahari selalu ada untuk merawatnya hingga ia besar. Hal itu karena ada Pak Kebun yang menyayanginya dengan tulus.
Pertama kali merasakan hangatnya cahaya matahari muncul rasa bahagia. Setelah seratus hari dan tingginya 160 cm, Bunga Matahari merasa bersyukur.
3.
MULTIPLE SELECT QUESTION
45 sec • 4 pts
Bagaimana Bunga Matahari menggambarkan Si matahari dalam cerita?
Klik pada setiap pilihan jawaban benar! Jawaban benar lebih dari satu.
Matahari itu sabar menemaniku tumbuh besar.
Sebagai sahabat yang rajin merawatku setiap hari.
Matahari selalu tepat waktu untuk memberi kehangatan.
Kedermawanannya memberi tanpa meminta balasan.
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
15 mins • 4 pts
Erau: Sukacita Masa Panen Masyarakat Kutai
Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) adalah salah satu bukti dari kekayaan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Festival ini merepresentasikan Indonesia lewat kearifan lokal serta antusiasme masyarakat terhadap budaya yang dimilikinya. Erau merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas melimpahnya hasil panen di Kalimantan Timur khususnya di Tenggarong. Tradisi Erau ini juga biasanya dilakukan sekali dalam setahun pada bulan Juni. Tujuan dilaksanakannya upacara ini sebagai bentuk rasa syukur mereka dengan hasil panen yang berlimpah. Istilah "erau" berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna riuh, ribut, penuh sukacita, dan keramaian pesta ria, secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu perhelatan ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat, tetapi sekarang hanya dilakukan sehari saja dengan menyeberangi sungai Mahakam menuju Ibukota Kesultanan yang kini menjadi Pulau Kumala. Dalam prosesi mengulur naga ini dua ekor replika naga yaitu naga laki dan naga bini dibawa menyusuri sungai Mahakam dan berakhir di Kutai Lama, Anggana.
Bebarengan dengan prosesi tersebut di depan museum Mulawarman beberapa ritual kebudayaan dilaksanakan seperti beumban yaitu Sultan dibaringkan di atas sebuah kasur (tilam) berbungkus kain kuning. Tubuh Sultan kemudian diselimuti dengan sehelai kain kuning. Kepala Sultan menghadap ke arah utara dan kakinya berada di selatan. Di atas tilam tersebut, diletakkan beberapa perlengkapan ritual, antara lain bantal, guling, peduduk (paket sesajian yang merepresentasikan manusia secara utuh), dan lilin yang menyala di masing-masing sudut tilam. Ritual ini berlangsung di Ruang Stinggil (Siti Hinggil), Keraton Kutai.
Dalam pelaksanaan Erau terdapat proses Belimbur. Bagaimana pelaksanaan Belimbur yang dilakukan oleh masyarakat pada saat ini?
Pelaksanaan limbur atau Belimbur dahulu dilakukan oleh semua masyarakat di sungai Mahakam, namun saat ini diwakilkan oleh para tetua atau orang-orang yang memiliki posisi penting di daerahnya.
Belimbur tetap diadakan di lapangan besar seperti dahulu dan orang-orang akan berkumpul untuk mendapatkan percikan air yang diguyurkan oleh pemuka adat sebagai bentuk berkah.
Proses belimbur pada festival Erau dilakukan di hari lain setelah upacara adat selesai dilaksanakan untuk memeriahkan acara hiburan berbeda dengan dahulu belimbur dilakukan di hari yang sama
Masyarakat melakukan ritual belimbur menggunakan air yang bersih baik dengan cara dipercikkan atau masuk ke mata air, berbeda dengan saat dahulu harus masuk ke sungai Mahakam.
A. Kegiatan belimbur saat ini hanya diperbolehkan dengan menyiram air dan tidak diperkenankan masuk ke mata air meskipun dalam keadaan bersih karena dinilai berbahaya bagi keselamatan.
5.
MULTIPLE SELECT QUESTION
10 mins • 4 pts
Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) adalah salah satu bukti dari kekayaan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Festival ini merepresentasikan Indonesia lewat kearifan lokal serta antusiasme masyarakat terhadap budaya yang dimilikinya. Erau merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas melimpahnya hasil panen di Kalimantan Timur khususnya di Tenggarong. Tradisi Erau ini juga biasanya dilakukan sekali dalam setahun pada bulan Juni. Tujuan dilaksanakannya upacara ini sebagai bentuk rasa syukur mereka dengan hasil panen yang berlimpah. Istilah "erau" berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna riuh, ribut, penuh sukacita, dan keramaian pesta ria, secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu perhelatan ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat, tetapi sekarang hanya dilakukan sehari saja dengan menyeberangi sungai Mahakam menuju Ibukota Kesultanan yang kini menjadi Pulau Kumala. Dalam prosesi mengulur naga ini dua ekor replika naga yaitu naga laki dan naga bini dibawa menyusuri sungai Mahakam dan berakhir di Kutai Lama, Anggana.
Bebarengan dengan prosesi tersebut di depan museum Mulawarman beberapa ritual kebudayaan dilaksanakan seperti beumban yaitu Sultan dibaringkan di atas sebuah kasur (tilam) berbungkus kain kuning. Tubuh Sultan kemudian diselimuti dengan sehelai kain kuning. Kepala Sultan menghadap ke arah utara dan kakinya berada di selatan. Di atas tilam tersebut, diletakkan beberapa perlengkapan ritual, antara lain bantal, guling, peduduk (paket sesajian yang merepresentasikan manusia secara utuh), dan lilin yang menyala di masing-masing sudut tilam. Ritual ini berlangsung di Ruang Stinggil (Siti Hinggil), Keraton Kutai.
Apa saja fakta menarik yang dapat kalian temukan dalam teks?
Proses yang dilaksanakan dalam festival Erau yaitu beumban, berogok, rangga titi, dan diakhiri dengan belimbur.
Penggunaan ornamen berwarna kuning yang digunakan untuk upacara inti dalam upacara Erau melambangkan kebersamaan.
Naga yang digunakan dibuat dengan warna yang meriah untuk melambangkan suka cita dan kemeriahan upacara Erau.
Naga laki dan bini yang digunakan dalam proses mengulur naga dibawa menyusuri Sungai Mahakam hingga Kutai Lama.
6.
MULTIPLE SELECT QUESTION
10 mins • 4 pts
Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) adalah salah satu bukti dari kekayaan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Festival ini merepresentasikan Indonesia lewat kearifan lokal serta antusiasme masyarakat terhadap budaya yang dimilikinya. Erau merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas melimpahnya hasil panen di Kalimantan Timur khususnya di Tenggarong. Tradisi Erau ini juga biasanya dilakukan sekali dalam setahun pada bulan Juni. Tujuan dilaksanakannya upacara ini sebagai bentuk rasa syukur mereka dengan hasil panen yang berlimpah. Istilah "erau" berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna riuh, ribut, penuh sukacita, dan keramaian pesta ria, secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu perhelatan ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat, tetapi sekarang hanya dilakukan sehari saja dengan menyeberangi sungai Mahakam menuju Ibukota Kesultanan yang kini menjadi Pulau Kumala. Dalam prosesi mengulur naga ini dua ekor replika naga yaitu naga laki dan naga bini dibawa menyusuri sungai Mahakam dan berakhir di Kutai Lama, Anggana.
Bebarengan dengan prosesi tersebut di depan museum Mulawarman beberapa ritual kebudayaan dilaksanakan seperti beumban yaitu Sultan dibaringkan di atas sebuah kasur (tilam) berbungkus kain kuning. Tubuh Sultan kemudian diselimuti dengan sehelai kain kuning. Kepala Sultan menghadap ke arah utara dan kakinya berada di selatan. Di atas tilam tersebut, diletakkan beberapa perlengkapan ritual, antara lain bantal, guling, peduduk (paket sesajian yang merepresentasikan manusia secara utuh), dan lilin yang menyala di masing-masing sudut tilam. Ritual ini berlangsung di Ruang Stinggil (Siti Hinggil), Keraton Kutai.
Bagaimana perbedaan posisi sultan saat melakukan kedua rangkaian upacara tersebut?
Pada saat beumban, posisi sultan ditidurkan dan diselimuti dengan sehelai kain kuning, sedangkan pada saat begorok posisi sultan duduk di atas balai bambu.
Posisi sultan saat begorok telentang lalu duduk menghadap ke timur dan pada saat beumban menghadap ke kanan (barat) dan ke kiri (timur) sebanyak dua kali.
Kepala sultan menghadap ke arah utara dan kakinya berada di selatan pada saat beumban, sedangkan pada saat begorok sultan hanya menghadap ke arah timur.
7.
MULTIPLE SELECT QUESTION
10 mins • 4 pts
Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) adalah salah satu bukti dari kekayaan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Festival ini merepresentasikan Indonesia lewat kearifan lokal serta antusiasme masyarakat terhadap budaya yang dimilikinya. Erau merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas melimpahnya hasil panen di Kalimantan Timur khususnya di Tenggarong. Tradisi Erau ini juga biasanya dilakukan sekali dalam setahun pada bulan Juni. Tujuan dilaksanakannya upacara ini sebagai bentuk rasa syukur mereka dengan hasil panen yang berlimpah. Istilah "erau" berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna riuh, ribut, penuh sukacita, dan keramaian pesta ria, secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu perhelatan ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat, tetapi sekarang hanya dilakukan sehari saja dengan menyeberangi sungai Mahakam menuju Ibukota Kesultanan yang kini menjadi Pulau Kumala. Dalam prosesi mengulur naga ini dua ekor replika naga yaitu naga laki dan naga bini dibawa menyusuri sungai Mahakam dan berakhir di Kutai Lama, Anggana.
Bebarengan dengan prosesi tersebut di depan museum Mulawarman beberapa ritual kebudayaan dilaksanakan seperti beumban yaitu Sultan dibaringkan di atas sebuah kasur (tilam) berbungkus kain kuning. Tubuh Sultan kemudian diselimuti dengan sehelai kain kuning. Kepala Sultan menghadap ke arah utara dan kakinya berada di selatan. Di atas tilam tersebut, diletakkan beberapa perlengkapan ritual, antara lain bantal, guling, peduduk (paket sesajian yang merepresentasikan manusia secara utuh), dan lilin yang menyala di masing-masing sudut tilam. Ritual ini berlangsung di Ruang Stinggil (Siti Hinggil), Keraton Kutai.
Bagaimana kelengkapan informasi yang disajikan untuk menguraikan proses upacara Erau di Kalimantan Timur?
Tujuan diadakannya festival Erau di Kalimantan Timur tidak dijelaskan dalam teks padahal itu merupakan informasi penting.
Tidak menyertakan informasi mengenai makna setiap proses beumban, begorok, dan juga rangga titi yang dilalui oleh sultan
Warna-warna yang dominan seperti warna kuning tidak dijelaskan detail penggunaannya seperti makna dan lambang dalam upacara.
Create a free account and access millions of resources
Similar Resources on Wayground
20 questions
letak dan luas indonesia

Quiz
•
10th Grade - University
25 questions
Ulangan Harian Kolonialisme dan Imperialisme

Quiz
•
11th Grade
20 questions
Kelas 5 Tema 1 Subtema 3

Quiz
•
KG - Professional Dev...
20 questions
IPAS - PTS Genap

Quiz
•
9th - 12th Grade
20 questions
Penelitian Sosial Sederhana

Quiz
•
11th Grade
20 questions
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Quiz
•
11th Grade
20 questions
Latihan Soal IPS Kelas 5 Tema 6

Quiz
•
10th - 11th Grade
20 questions
Pancasila

Quiz
•
4th - 12th Grade
Popular Resources on Wayground
10 questions
Video Games

Quiz
•
6th - 12th Grade
10 questions
Lab Safety Procedures and Guidelines

Interactive video
•
6th - 10th Grade
25 questions
Multiplication Facts

Quiz
•
5th Grade
10 questions
UPDATED FOREST Kindness 9-22

Lesson
•
9th - 12th Grade
22 questions
Adding Integers

Quiz
•
6th Grade
15 questions
Subtracting Integers

Quiz
•
7th Grade
20 questions
US Constitution Quiz

Quiz
•
11th Grade
10 questions
Exploring Digital Citizenship Essentials

Interactive video
•
6th - 10th Grade
Discover more resources for Social Studies
20 questions
US Constitution Quiz

Quiz
•
11th Grade
18 questions
Hispanic Heritage Month

Quiz
•
KG - 12th Grade
5 questions
0.2 Cognitive Biases and Scientific Thinking

Quiz
•
11th Grade
7 questions
CONSTITUTION DAY WCHS

Lesson
•
9th - 12th Grade
12 questions
The Great War

Quiz
•
11th Grade
15 questions
Imperialism, Expansionism & World War I

Quiz
•
11th Grade
28 questions
Standard 2 Review

Quiz
•
11th Grade
5 questions
0.3 Non-Experimental Methods Quiz

Quiz
•
11th Grade