USAHAKAN maKSIMAL

USAHAKAN maKSIMAL

5th Grade

20 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

literasi

literasi

5th Grade

15 Qs

AKM 5 1

AKM 5 1

5th Grade

20 Qs

ANBK Literasi kelas 5 2023

ANBK Literasi kelas 5 2023

5th Grade

20 Qs

Literasi ANBK SD

Literasi ANBK SD

5th Grade

20 Qs

Soal ANBK Sekolah Dasar - Literasi

Soal ANBK Sekolah Dasar - Literasi

5th Grade

15 Qs

gladi ANBK kelas 5

gladi ANBK kelas 5

5th Grade

20 Qs

Latihan Soal ANBK Literasi

Latihan Soal ANBK Literasi

5th Grade

20 Qs

Latihan soal ANBK Literasi

Latihan soal ANBK Literasi

1st - 5th Grade

20 Qs

USAHAKAN maKSIMAL

USAHAKAN maKSIMAL

Assessment

Quiz

Other

5th Grade

Hard

Created by

Supraptinah Supraptinah

Used 1+ times

FREE Resource

20 questions

Show all answers

1.

FILL IN THE BLANK QUESTION

15 mins • 1 pt

Mengeringkan Dendeng Sapi

Tahukah kalian pekerjaan yang paling membosankan? Menjemur dan mengusir lalat dari dendeng-dendeng sapil Selain harus berjemur di bawah sinar matahari, aku harus mengipasi dendeng-dendeng sapi ini dengan kipas angin listrik. Kipas angin ini harus aku pegangi. Karena jika tidak, lalat-lalat akan menyerbu bagian dendeng yang tidak terkena kipas angin. Ya, ibuku adalah pembuat dendeng sapi khas Padang, Sumatra Barat.

Siang ini aku ada latihan tari Piring. Aku harus berangkat, tapi bagaimana dengan dendeng-dendeng ini? Ibu belum pulang dari pasar. Siapa yang bisa kutitipi? Ah, mungkin Paman Reza bisa membantu. Namun, kalau dia sedang sibuk, dia tidak suka diganggu. Ah, kucoba saja.

"Paman, boleh minta tolong?" "Apa, Zildan?"

Namun, tiba-tiba saja langit mendung dan suasana gelap seketika. Tentu saja dendengku tidak akan kering. Aduh, bagaimana ini? Aku pun masuk rumah untuk mengambil plastik penutup dendeng. Tiba-tiba, pett! Listrik pun ikut padan. Kipas angin pengusir lalat pun tidak berfungsi.

Aduh, suara Paman Reza menakutkan sekali. "Eh, tidak apa-apa, kok," sahutku cepat. Aku kembali ke teras rumah.

Paman Reza yang melihatku terlihat bingung pun bertanya, "Ada apa, Zil? Sepertinya kamu terlihat bingung. Kamu disuruh menunggu dendeng itu hingga kering, kan?" tanya Paman Reza.

"I...iya, Paman. Masalahnya, tiba-tiba langit mendung dan listrik padam. Dendeng- dendeng ini tidak akan kering dan akan dikerubungi lalat," jawab Reza.

"Sini, sini. Bawalah dendeng-dendeng itu masuk ke rumah Paman," kata Paman. Aku pun bertanya untuk apa aku disuruh membawa dendeng-dendeng ini masuk ke

rumahnya.

"Sudah bawa masuk saja sini!" perintah Paman Reza.

Seketika gerimis turun. Aku pun tergopoh-gopoh membawa dendeng-dendeng itu masuk ke rumah Paman Reza.

Aneh, di rumah Paman Reza, listrik tetap menyala. "Lho, kok di rumah Paman listriknya masih nyala?" tanyaku.

Paman tersenyum dan berkata, "lya, karena rumah Paman tidak mengandalkan listrik seperti rumah lainnya. Kamu lihat tadi atap rumah Paman? Dari situlah sumber energi listrik

di rumah ini berasal," jelas Paman. "Maksudnya? Aku masih belum mengerti, Paman," tanya Zildan.

Jadi, Paman memasang serangkaian panel surya di atap rumah ini

surya tersebut menyerap energi sinar matahari. Kemudian, energi tersebut diolah menjadi energi listrik dan disimpan di dalam baterai. Cadangan listrik di rumah ini bergantung dari

baterai tersebut," terang Paman Reza. "Oh, seperti itu. Nyaman sekali ya, Paman," kataku.

Setelah sore hari, aku pun pamit dan mengucapkan terima kasih kepada Paman Reza dan Bibi Sarah. Dendengku pun sudah kering.

Paman Reza memasang rangkain panel listrik di ... .rumah Gadang miliknya.

2.

MULTIPLE SELECT QUESTION

15 mins • 1 pt

Mengeringkan Dendeng Sapi

Tahukah kalian pekerjaan yang paling membosankan? Menjemur dan mengusir lalat dari dendeng-dendeng sapil Selain harus berjemur di bawah sinar matahari, aku harus mengipasi dendeng-dendeng sapi ini dengan kipas angin listrik. Kipas angin ini harus aku pegangi. Karena jika tidak, lalat-lalat akan menyerbu bagian dendeng yang tidak terkena kipas angin. Ya, ibuku adalah pembuat dendeng sapi khas Padang, Sumatra Barat.

Siang ini aku ada latihan tari Piring. Aku harus berangkat, tapi bagaimana dengan dendeng-dendeng ini? Ibu belum pulang dari pasar. Siapa yang bisa kutitipi? Ah, mungkin Paman Reza bisa membantu. Namun, kalau dia sedang sibuk, dia tidak suka diganggu. Ah, kucoba saja.

"Paman, boleh minta tolong?" "Apa, Zildan?"

Namun, tiba-tiba saja langit mendung dan suasana gelap seketika. Tentu saja dendengku tidak akan kering. Aduh, bagaimana ini? Aku pun masuk rumah untuk mengambil plastik penutup dendeng. Tiba-tiba, pett! Listrik pun ikut padan. Kipas angin pengusir lalat pun tidak berfungsi.

Aduh, suara Paman Reza menakutkan sekali. "Eh, tidak apa-apa, kok," sahutku cepat. Aku kembali ke teras rumah.

Paman Reza yang melihatku terlihat bingung pun bertanya, "Ada apa, Zil? Sepertinya kamu terlihat bingung. Kamu disuruh menunggu dendeng itu hingga kering, kan?" tanya Paman Reza.

"I...iya, Paman. Masalahnya, tiba-tiba langit mendung dan listrik padam. Dendeng- dendeng ini tidak akan kering dan akan dikerubungi lalat," jawab Reza.

"Sini, sini. Bawalah dendeng-dendeng itu masuk ke rumah Paman," kata Paman. Aku pun bertanya untuk apa aku disuruh membawa dendeng-dendeng ini masuk ke

rumahnya.

"Sudah bawa masuk saja sini!" perintah Paman Reza.

Seketika gerimis turun. Aku pun tergopoh-gopoh membawa dendeng-dendeng itu masuk ke rumah Paman Reza.

Aneh, di rumah Paman Reza, listrik tetap menyala. "Lho, kok di rumah Paman listriknya masih nyala?" tanyaku.

Paman tersenyum dan berkata, "lya, karena rumah Paman tidak mengandalkan listrik seperti rumah lainnya. Kamu lihat tadi atap rumah Paman? Dari situlah sumber energi listrik

di rumah ini berasal," jelas Paman. "Maksudnya? Aku masih belum mengerti, Paman," tanya Zildan.

Jadi, Paman memasang serangkaian panel surya di atap rumah ini

surya tersebut menyerap energi sinar matahari. Kemudian, energi tersebut diolah menjadi energi listrik dan disimpan di dalam baterai. Cadangan listrik di rumah ini bergantung dari

baterai tersebut," terang Paman Reza. "Oh, seperti itu. Nyaman sekali ya, Paman," kataku.

Setelah sore hari, aku pun pamit dan mengucapkan terima kasih kepada Paman Reza dan Bibi Sarah. Dendengku pun sudah kering.

Zildan ditugasi ibunya untuk menunggu dendeng sapi hingga kering. Zildan juga harus memegangi kipas angin agar dendeng sapi itu tidak dihinggapi lalat. Tidak lama kemudian, Zildan bingung. Pernyataan berikut ini yang benar adalah ...

(JAWABAN LEBIH DARI SATU)

Zildan harus menghadiri pertunjukan tari Piring

Tiba-tiba langit mendung dan listrik padam, padahal dendeng-dendeng belum kering.

Zildan harus mengikuti latihan tari Piring.

Zildan harus membawa dendengnya ke rumah Paman Reza

3.

MULTIPLE SELECT QUESTION

15 mins • 1 pt

Tradisi Lilifuk, Kearifan Suku Baineo

Lilifuk merupakan wilayah di pesisir selatan Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lilifuk dikenal karena memiliki potensi ikan melimpah dan dilindungi hukum adat. Luasnya hanya dua hektare yang memanjang dari Pantai Loles di bagian utara sampai Pantai Enobana di selatan.

Sekitar 200 tahun lalu, Etu Baineo bersama keluarganya datang dari pedalaman Timor. Mereka kemudian tinggal di Oeli'i, wilayah di Kupang Barat. Oleh karena tidak menemukan sumber air, keluarga ini mengembara ke lembah di selatan. Dua kilometer sebelum tiba di pantai, ada gua yang di dalamnya mengalir air jernih. Di situlah mereka membangun rumah dan beranak cucu. Lokasi tersebut kemudian diberi nama Tuanesi (tinggal tetap di sini).

Meskipun bermukim di dekat laut, menangkap ikan bukan mata pencaharian pokok suku Baineo. Mereka tetap mewarisi budaya leluhur, yaitu berladang dan beternak. Puluhan tahun kemudian barulah mereka melirik potensi laut. Mereka membangun pagar batu mengelilingi wilayah tersebut untuk membatasi pergerakan ikan. Wilayah itulah yang dikenal sebagai lilifuk. Selanjutnya, ikan akan ditangkap menggunakan sorok lingkar jika ikan sudah terkumpul dan mencapai masa panen. Sorok lingkar merupakan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Kegiatan tersebut tidak berlangsung setiap hari, tetapi hanya pada Juni dan Desember. Aturan ini dibuat untuk melindungi dan menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang.

Sesuai aturan adat, tidak boleh ada aktivitas apa pun di dalam lilifuk sebelum masa panen Warga tidak boleh mengambil terumbu karang, pasir laut, dan menangkap penyu.

Aturan itulah yang membuat potensi ikan di sana melimpah. Menurut Edo-tokoh adat yang merupakan keturunan keempat dari suku Baineo-warisan adat ini dipertahankan untuk menjaga dan melestarikan sumber daya laut dan pesisir. Selain itu, Edo mengajak masyarakat agar menangkap ikan menggunakan alat tangkap tradisional yang ramah lingkungan.

Upacara menangkap ikan (Saun Ta'et) di lilifuk diikuti anggota suku dan warga lainnya. Upacara itu diawali penyembelihan seekor sapi dan dagingnya dimasak untuk makan

bersama. Upacara ini juga disemarakkan dengan tari-tarian. Di pantai, ketua adat akan memimpin ritual Tasaeb Ika (mendirikan rambu-rambu) di antaranya menyetor upeti seikat ikan (Tanaib Ika) kepada tuan lilifuk.

Jika Anda tinggal di wilayah pesisir dengan potensi ikan yang melimpah, upaya yang

dapat kamu lakukan untuk melestarikan wilayah tersebut adalah ......

(JAWABAN LEBIH DARI SATU)

melakukan penangkapan ikan dengan bijak

membuat pagar batu mengelilingi wilayah pesisir tersebut

menangkap ikan-ikan yang masih kecil menggunakan jala

melakukan pelestarian terumbu karang sebagai habitat ikan

4.

MULTIPLE SELECT QUESTION

15 mins • 1 pt

Tradisi Lilifuk, Kearifan Suku Baineo

Lilifuk merupakan wilayah di pesisir selatan Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lilifuk dikenal karena memiliki potensi ikan melimpah dan dilindungi hukum adat. Luasnya hanya dua hektare yang memanjang dari Pantai Loles di bagian utara sampai Pantai Enobana di selatan.

Sekitar 200 tahun lalu, Etu Baineo bersama keluarganya datang dari pedalaman Timor. Mereka kemudian tinggal di Oeli'i, wilayah di Kupang Barat. Oleh karena tidak menemukan sumber air, keluarga ini mengembara ke lembah di selatan. Dua kilometer sebelum tiba di pantai, ada gua yang di dalamnya mengalir air jernih. Di situlah mereka membangun rumah dan beranak cucu. Lokasi tersebut kemudian diberi nama Tuanesi (tinggal tetap di sini).

Meskipun bermukim di dekat laut, menangkap ikan bukan mata pencaharian pokok suku Baineo. Mereka tetap mewarisi budaya leluhur, yaitu berladang dan beternak. Puluhan tahun kemudian barulah mereka melirik potensi laut. Mereka membangun pagar batu mengelilingi wilayah tersebut untuk membatasi pergerakan ikan. Wilayah itulah yang dikenal sebagai lilifuk. Selanjutnya, ikan akan ditangkap menggunakan sorok lingkar jika ikan sudah terkumpul dan mencapai masa panen. Sorok lingkar merupakan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Kegiatan tersebut tidak berlangsung setiap hari, tetapi hanya pada Juni dan Desember. Aturan ini dibuat untuk melindungi dan menjaga kelestarian ekosistem terumbu karang.

Sesuai aturan adat, tidak boleh ada aktivitas apa pun di dalam lilifuk sebelum masa panen Warga tidak boleh mengambil terumbu karang, pasir laut, dan menangkap penyu.

Aturan itulah yang membuat potensi ikan di sana melimpah. Menurut Edo-tokoh adat yang merupakan keturunan keempat dari suku Baineo-warisan adat ini dipertahankan untuk menjaga dan melestarikan sumber daya laut dan pesisir. Selain itu, Edo mengajak masyarakat agar menangkap ikan menggunakan alat tangkap tradisional yang ramah lingkungan.

Upacara menangkap ikan (Saun Ta'et) di lilifuk diikuti anggota suku dan warga lainnya. Upacara itu diawali penyembelihan seekor sapi dan dagingnya dimasak untuk makan

bersama. Upacara ini juga disemarakkan dengan tari-tarian. Di pantai, ketua adat akan memimpin ritual Tasaeb Ika (mendirikan rambu-rambu) di antaranya menyetor upeti seikat ikan (Tanaib Ika) kepada tuan lilifuk.

Pernyataan yang menjelaskan alasan pelaksanaan tradisi Lilifuk berdasarkan bacaan tersebut adalah ... .

karena masyarakat ingin ekosistem laut dan pesisir tidak punah

karena masyarakat tidak bisa membuat pagar batu di sepanjang pesisir Nusa Tenggara Timur

Karena tokoh adat tidak ingin generasi muda menggunakan pukat harimau atau bahan kimia untuk menangkap ikan

Karena masyarakat dapat memanfaatkan lilifuk sebagai tempat untuk memperoleh penghasilan

karena tokoh adat ingin lebih banyak wisatawan datang ke lilifuk

5.

MULTIPLE SELECT QUESTION

15 mins • 1 pt

Media Image

Keseruanku di Festival Bau Nyale

Kado ulang tahunku kali ini sangat berkesan. Ayah dan ibu mengajakku merayakannya bersama keluarga Tante Nurul yang tinggal di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rasanya tak sabar ingin bertemu Rumini, sepupuku.

Kami disambut Tante Nurul dan Rumini dengan hangat. Rumini membantu membawakan tas dan koper ayah dan ibuku.

"Dua hari lagi akan ada festival seru Iho, Queen. Namanya Festival Pesona Bau Nyale," kata Mini, panggilan akrab Rumini.

"Wah, asyik. Tapi, namanya kok aneh. Bau Nyale? Festival apa itu?" tanggapku.

Aku pun meraih ponsel milikku dan mengetik- kan kata "Festival Pesona Bau Nyale" di mesin pencarian internet. Kemudian, muncullah seperti gambar di samping.

"Sudah tahu, kan? Tahun ini festivalnya bertepatan dengan hari ulang tahun Queena lho, 24 Februari," jelas Tante Nurul.

Aku pun tersenyum tipis mengingat

keterangan tentang Festival Bau Nyale dalam gambar yang kubaca di internet. Dalam hatiku bergidik, "Hah? Menangkap cacing? Eeeww...jijik." Pagi-pagi sekali kami berangkat karena nyale hanya muncul sebelum matahari terbit dan akan menghilang ke dalam batu karang ketika fajar mulai menyingsing. Tidak seperti yang kubayangkan, ternyata, berburu nyale menyenangkan dan seru sekali.

Pada bacaan tersebut terdapat poster tata cara pelaksanaan Festival Pesona

Bau Nyale. Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan poster tersebut!

Festival Pesona Bau Nyale diadakan sepanjang pantai di Lombok Tengah.

Festival Pesona Bau Nyale diadakan setiap satu tahun sekali di Lombok Tengah.

Festival Pesona Bau Nyale diikuti oleh seluruh penduduk warga Lombok Tengah

Festival Pesona Bau Nyale merupakan acara menangkap ikan laut di Lombok Tengah.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

15 mins • 1 pt

Kisah Haji Sardi Jadi Relawan Air Bersih di Kampung Baru

Kelurahan Baru Ulu di Kota Balikpapan memiliki masalah pada pemenuhan air bersih. Masalah ini disebabkan 85% lahan di wilayah tersebut berubah fungsi menjadi permukiman. Selain itu, jaringan air bersih di Kampung Baru Ulu tidak dapat mengalirkan air dengan semestinya. Tekanan air di wilayah tersebut hanya 0-0,6 bar yang mengalir paling lama enam jam dalam sehari.

Kampung Baru Ulu memiliki sebaran air tanah yang kurang produktif dibandingkan dengan wilayah lain di Kota Balikpapan. Pada area yang rendah, masyarakat dapat memanfaatkan air yang terdapat di bawah permukaan tanah. Namun, pada area yang tinggi, masyarakat tidak dapat memanfaatkan air tanah tersebut.

Bapak Haji Sardi, tokoh masyarakat setempat, membangun sebuah sumur pompa- dalam. Kemudian, air tersebut ia bagikan kepada masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih. Air sumur pompa-dalam bersumber dari air bawah tanah dengan kedalaman 60 meter. Air yang dihasilkan sangat jernih dan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Air yang dibagikannya juga sangat bermanfaat ketika Kelurahan Baru Ulu mengalami musim kemarau panjang. Tidak hanya dari Kelurahan Baru Ulu, masyarakat dari Kelurahan Baru Tengah juga dapat dengan bebas mengambil air bersih dari sumur pompa-dalam milik Bapak Haji Sardi.

Kelebihan teknologi dari Haji Sardi adalah ... .

lebih memanfaatkan air di bawah permukaan tanah

masyarakat lebih bebas mengambil air bersih

dapat digunakan di wilayah yang lebih luas

bersifat lebih modern

7.

FILL IN THE BLANK QUESTION

15 mins • 1 pt

SEDEKAH LAUT

Nizam paling senang menaiki kapal jika pergi ke Juwana, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Paman akan membawanya melaut. la bisa merasakan nikmatnya aroma laut. Hal yang tidak didapatkannya di kota tempat tinggalnya. Nizam juga senang bermain di Pelabuhan Juwana bersama sepupunya. Insfrastruktur pelabuhan tidak ada di kota tempat tinggalnya.

Hari ini paman sedang sibuk mempersiapkan acara sedekah laut. Tradisi sedekah laut sudah dilaksanakan sejak dahulu kala, sebagai wujud Ilustrator: Riski Herwantoni syukur atas hasil yang sudah diperoleh di laut. Pada sedekah laut akan dilarung tumpeng dan sesaji ke tengah laut. Sedekah laut dihadiri pejabat, tokoh budaya, dan tokoh agama. Saat sedekah laut, banyak wisatawan yang berkunjung untuk menyaksikannya. Ada pula

karnaval budaya sebagai rangkaian acara.

Dalam acara tersebut, Suroto, tokoh masyarakat memberi sambutan. la berpesan, "Kita tidak akan meninggalkan adat dan tradisi kampung nelayan, seperti sedekah laut. Kita harus menjaga kekayaan laut. Sungguh itu semua karena kebaikan dan kemurahan Tuhan pada kita. Semoga sedekah laut ini berjalan dengan lancar, tertib, dan aman," demikian pidato singkat itu pada saat sedekah laut.

Dalam hati, Nizam membenarkan. Hasil laut bukan kita yang menabur. Para nelayan tinggal mengambilnya. Sudah selayaknya tradisi ini dilestarikan. Nizam mendekat, berusaha untuk mendekati sesaji, dan berswafoto dengan latar belakang sesaji. Nizam lalu mengunggah foto itu ke media sosial miliknya, tak lupa Nizam menyertakan tagar #sedekahlaut Juwana di unggahannya itu. Nizam ingin acara sedekah laut dikenal masyarakat luas, tidak hanya masyarakat di kampung pamannya.

Orang yang memberi sambutan tentang pentingnya menjaga adat dan tradisi kampung nelayan adalah ... .

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?