Mengeringkan Dendeng Sapi
Tahukah kalian pekerjaan yang paling membosankan? Menjemur dan mengusir lalat dari dendeng-dendeng sapil Selain harus berjemur di bawah sinar matahari, aku harus mengipasi dendeng-dendeng sapi ini dengan kipas angin listrik. Kipas angin ini harus aku pegangi. Karena jika tidak, lalat-lalat akan menyerbu bagian dendeng yang tidak terkena kipas angin. Ya, ibuku adalah pembuat dendeng sapi khas Padang, Sumatra Barat.
Siang ini aku ada latihan tari Piring. Aku harus berangkat, tapi bagaimana dengan dendeng-dendeng ini? Ibu belum pulang dari pasar. Siapa yang bisa kutitipi? Ah, mungkin Paman Reza bisa membantu. Namun, kalau dia sedang sibuk, dia tidak suka diganggu. Ah, kucoba saja.
"Paman, boleh minta tolong?" "Apa, Zildan?"
Namun, tiba-tiba saja langit mendung dan suasana gelap seketika. Tentu saja dendengku tidak akan kering. Aduh, bagaimana ini? Aku pun masuk rumah untuk mengambil plastik penutup dendeng. Tiba-tiba, pett! Listrik pun ikut padan. Kipas angin pengusir lalat pun tidak berfungsi.
Aduh, suara Paman Reza menakutkan sekali. "Eh, tidak apa-apa, kok," sahutku cepat. Aku kembali ke teras rumah.
Paman Reza yang melihatku terlihat bingung pun bertanya, "Ada apa, Zil? Sepertinya kamu terlihat bingung. Kamu disuruh menunggu dendeng itu hingga kering, kan?" tanya Paman Reza.
"I...iya, Paman. Masalahnya, tiba-tiba langit mendung dan listrik padam. Dendeng- dendeng ini tidak akan kering dan akan dikerubungi lalat," jawab Reza.
"Sini, sini. Bawalah dendeng-dendeng itu masuk ke rumah Paman," kata Paman. Aku pun bertanya untuk apa aku disuruh membawa dendeng-dendeng ini masuk ke
rumahnya.
"Sudah bawa masuk saja sini!" perintah Paman Reza.
Seketika gerimis turun. Aku pun tergopoh-gopoh membawa dendeng-dendeng itu masuk ke rumah Paman Reza.
Aneh, di rumah Paman Reza, listrik tetap menyala. "Lho, kok di rumah Paman listriknya masih nyala?" tanyaku.
Paman tersenyum dan berkata, "lya, karena rumah Paman tidak mengandalkan listrik seperti rumah lainnya. Kamu lihat tadi atap rumah Paman? Dari situlah sumber energi listrik
di rumah ini berasal," jelas Paman. "Maksudnya? Aku masih belum mengerti, Paman," tanya Zildan.
Jadi, Paman memasang serangkaian panel surya di atap rumah ini
surya tersebut menyerap energi sinar matahari. Kemudian, energi tersebut diolah menjadi energi listrik dan disimpan di dalam baterai. Cadangan listrik di rumah ini bergantung dari
baterai tersebut," terang Paman Reza. "Oh, seperti itu. Nyaman sekali ya, Paman," kataku.
Setelah sore hari, aku pun pamit dan mengucapkan terima kasih kepada Paman Reza dan Bibi Sarah. Dendengku pun sudah kering.
Paman Reza memasang rangkain panel listrik di ... .rumah Gadang miliknya.