PRRI PERSEMESTA

Apa singkatan dari PRRI?

• Pemerintah Rakyat Revolusioner Indonesia

• Prjuangan Rakyat Revolusi Indonesia

• Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia

• Pmerintah Republik Revolusioner Indonesia

Apa kepanjangan dari singkatan “Permesta”?

• Perjuangan Rakyat Semesta

• Pmerintah Rakyat Semesta

• Pergerakan Rakyat Semesta

• Pemberontakan Rakyat Semesta

Siapa pemimpin utama dari gerakan PRRI di Sumatra

• Soekarno

• Sultan Syahrir

• Jendral Soedirman

• Letnan Jenderal Ahmad Husein

Di mana gerakan Permesta terjadi

• Sumatera

• Kalimantan

• Sulawesi

• Jawa

Apa yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya PRRI dan Permesta

• Ktidakpuasan terhadap kebijakan luar negri

• Ketidakpuasan terhadap distribusi kekuasaan dan ketidakstabilan ekonomi

• Persaingan dengan negara tetangga

• Dukungan untuk penjajah asing

Pada tahun berapa PRRI dan Permesta mulai melancarkan gerakannya

• 1948

• 1955

• 1957

• 1962

Apa yang menyebabkan PRRI dan Permesta akhirnya mengalami kegagalan?

• Kurangnya dukungan masyarakat

• Keterlibatan militer asing

• Konflik internal di antara pemimpin gerakan

• Operasi militer oleh pemerintah pusat

Apa perbedaan utama antara PRRI dan permesta dalam hal latar belakang dan tuntutan yang mereka sampaikan kepada pemerintah pusat?

• PRRI berfokus pada otonomi daerah, sedangkan permesta menuntut perbaikan ekonomi

• PRRI menuntut perbaikan ekonomi, sedangkan permesta berfokus pada otonomi daerah

• PRRI ingin kemerdekaan penuh, sedangkan permesta hanya ingin otonomi terbatas

• PRRI didukung oleh tentara, Permesta didukung oleh sipil

Bagaimana reaksi pemerintahan pusat terhadap gerakan PRRI dan persemesta

• Mengadakan negosiasi dan memberikan otonomi

• Melakukan gerakan operasi militer untuk menumpas gerakan tersebut

• Membiarkan gerakan itu berkembang tanpa intervensi

• Mengirim utusan untuk berdiskusi dengan pemimpin gerakan

Jelaskan dampak yang ditimbulkan oleh gerakan PRRI dan Permesta terhadap stabilitas politik Indonesia pada saat itu.

• Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah pusat

• *Mempercepat proses reformasi politik di Indonesia

• * Memicu ketidakstabilan politik dan ekonomi di beberapa wilayah Indonesia

• Mendorong munculnya gerakan separatis di wilayah lain di Indonesia