Makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah . . .

• menghormati perbedaan agama dan keyakinan

• membangun ekonomi yang kuat

• musyawarah untuk mencapai mufakat

• kedaulatan rakyat

Sila Persatuan Indonesia menggambarkan pentingnya . . .

• keragaman budaya

• kebebasan individu

• kemandirian ekonomi

• kesatuan dan integrasi bangsa

Makna sila ke-5 adalah . . .

• mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat

• mengutamakan kepentingan golongan tertentu

• menegakkan disiplin dalam masyarakat

• membangun infrasruktur di perkotaan

Sila keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan," berfokus pada . . .

• Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan

• Kekuatan militer dalam pemerintahan

• Penegakan hukum secara ketat

• Pemberdayaan ekonomi rakyat

Makna dari sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," adalah . . .

• Menghormati hak asasi manusia

• Membangun ekonomi yang kuat

• Menegakkan hukum secara tegas

• Mempromosikan persatuan bangsa

Penerapan sila ketiga, "Persatuan Indonesia," terlihat dalam . . .

• Perayaan hari kemerdekaan yang diikuti semua elemen masyarakat

• Kompetisi antar daerah yang memecah belah

• Pembentukan partai politik baru

• Pembangunan gedung pemerintah

Contoh penerapan sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa," dalam kehidupan sehari-hari adalah . . .

• Menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing

• Menghargai perbedaan pendapat

• Memperjuangkan hak asasi manusia

• Menghormati pemimpin negara

Sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," dapat diterapkan dengan . . .

• Membuat program bantuan sosial untuk masyarakat kurang mampu

• Mengutamakan kepentingan perusahaan besar

• Menerapkan pajak yang berat bagi masyarakat kecil

• Meningkatkan pengawasan terhadap orang kaya

Dalam konteks sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," salah satu contoh penerapannya adalah . . .

• Memberikan bantuan kepada korban bencana alam

• Membangun infrastruktur

• Meningkatkan ketahanan nasional

• Menegakkan hukum dengan tegas

Contoh nyata dari sila keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan," adalah . . .

• Pemilihan umum yang berlangsung secara demokratis

• Keputusan pemerintah yang diambil tanpa musyawarah

• Penetapan anggaran negara tanpa konsultasi publik

• Penanganan masalah sosial oleh pihak swasta