Terdapat lereng dengan kondisi material berupa batupasir dan batulempung yang terlapukkan, serta memiliki satu set kekar. Berdasarkan informasi ini, nilai Rock Mass Rating (RMR) dapat ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa parameter. Manakah dari parameter berikut yang mempengaruhi penentuan RMR?

• Kekuatan batuan, jarak antar kekar, dan tingkat pelapukan

• Sudut geser dalam, nilai kohesi, dan berat jenis tanah

• Panjang lereng, sudut lereng, dan kadar air tanah

• Jenis tanah, kemiringan lereng, dan kehadiran air tanah

Pada lereng dengan sudut kemiringan 50°, material tanah memiliki parameter mekanik sudut geser dalam 25°, nilai kohesi 5 kN/m², dan berat jenis tanah 100 kN/m³. Manakah pernyataan yang benar mengenai lereng ini?

• Lereng stabil karena sudut kemiringan lebih kecil dari sudut geser

• Lereng labil karena sudut kemiringan lebih besar dari sudut geser

• Lereng kritis karena tidak ada pengaruh air tanah

• Lereng kritis karena sudut kemiringan mendekati sudut geser

Sebuah lereng tersusun oleh material batuan dengan kualitas 96,25% dan memiliki kekar acak, nilai Q-Slope dapat dihitung. Jika kondisi lereng belum stabil, langkah apa yang dapat diambil untuk menstabilkannya?

• Mengurangi sudut lereng hingga mencapai nilai Q-Slope yang stabil

• Menambah panjang kekar untuk meningkatkan stabilitas

• Meningkatkan kadar air di dalam lereng

• Memperbesar lebar bukaan kekar

Pada lereng X, material batuan berupa tuf dengan kualitas batuan baik. Orientasi diskontinuitas menunjukkan kondisi yang tidak menguntungkan. Kondisi lereng lembab. Faktor manakah yang paling mempengaruhi stabilitas lereng ini?

• Jenis litologi batuan

• Orientasi diskontinuitas

• Panjang kekar

• Kondisi air tanah

Dalam proses perhitungan Rock Mass Rating (RMR), terdapat beberapa parameter yang perlu diperhatikan, seperti kondisi kekar, kekuatan batuan, dan orientasi diskontinuitas. Manakah dari berikut ini yang tidak termasuk parameter utama dalam perhitungan RMR?

• Kekuatan batuan

• Jarak antar kekar

• Nilai kohesi material

• Kondisi air tanah

Dalam suatu analisis kestabilan lereng, apa tujuan utama dari perhitungan Faktor Keamanan (Factor of Safety, FS)?

• Menentukan kekuatan geser material tanah dan batuan

• Menentukan stabilitas lereng berdasarkan rasio gaya pendorong dan penahan

• Menentukan sudut kemiringan lereng yang paling optimal

• Menentukan jenis material yang digunakan untuk konstruksi lereng

Faktor keamanan (Factor of Safety - FS) pada lereng bergantung pada beberapa parameter. Manakah dari berikut ini yang tidak mempengaruhi secara langsung perhitungan FS?

• Sudut geser dalam material

• Nilai kohesi material

• Orientasi diskontinuitas

• Berat jenis tanah

Manakah dari pernyataan berikut yang benar mengenai nilai Slope Mass Rating (SMR) dalam analisis kestabilan lereng?

• Semakin besar nilai SMR, semakin tidak stabil lereng

• SMR hanya dipengaruhi oleh kemiringan lereng dan arah keka

• Nilai SMR dipengaruhi oleh RMR dan orientasi diskontinuitas

• SMR tidak dapat digunakan untuk lereng dengan material tanah

Pada analisis kinematik lereng batuan, tipe keruntuhan yang dapat terjadi tergantung pada orientasi diskontinuitas. Tipe keruntuhan apa yang mungkin terjadi jika orientasi diskontinuitas sejajar dengan lereng?

• Keruntuhan bidang (planar failure)

• Keruntuhan baji (wedge failure)

• Keruntuhan rotasi (rotational failure)

• Keruntuhan toppling

Dalam analisis kestabilan lereng menggunakan metode Q-Slope, yang manakah dari faktor-faktor berikut ini yang berpengaruh terhadap nilai Q?

• Jenis longsoran

• Kondisi permukaan kekar

• Nilai kohesi dan sudut geser

• Jumlah dan orientasi diskontinuitas