Bacalah kisah di bawah ini!
Kalian tentu pernah mendengar kisah Nabi Muhammad saw yang mendapat kepercayaan untuk mengembalikan batu Hajar Aswad di Ka’bah. Peristiwa itu terjadi pada saat Ka’bah direnovasi karena terkena banjir. Saat itu Nabi Muhammad saw masih berusia 35 tahun dan belum menjadi nabi. Masyarakat berselisih mengenai siapa yang dipercaya meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya. Masing-masing merasa pimpinan kabilahnya yang paling berhak.
Akhirnya ditemukan solusi, yakni orang yang berhak meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya adalah orang yang pertama kali datang ke Masjidil haram besok pagi. Ternyata orang itu adalah Muhammad saw. Masyarakat pun merasa lega karena Muhammad saw dikenal sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya.
Muhammad saw kemudian meminta sehelai kain lalu meletakkan Hajar Aswad di tengah kain itu. Beliau kemudian meminta masing-masing pimpinan kabilah untuk memegang ujung-ujung kain. Muhammad saw bersama para pimpinan kabilah itu bersama-sama mengangkat Hajar Aswad dengan menggunakan kain tersebut. Setelah mendekati tempatnya Muhammad saw. mengambilnya dan meletakkannya pada tempatnya.
Semua pun merasa senang dengan cara yang digunakan Muhammad saw. Saat itulah terucap kalimat di antara para pemimpin kabilah itu, “raḍīnā bi al-amīn.” Artinya kami rida dengan keputusan al-Amīn (orang yang terpercaya). Itulah kisah dibalik pemberian gelar al-Amīn kepada Muhammad saw. Meskipun demikian gelar itu bukan semata-mata diberikan kepada Muhammad saw pada saat peristiwa Hajar Aswad saja, tetapi dikarenakan sejak remaja, sosok Nabi Muhammad saw sudah dikenal sebagai pribadi yang berintegritas dengan sifat amanah dan jujur yang melekat dalam diri beliau.
Karena sifat amanah dan kejujuran yang dimilikinya, sejak usia remaja Muhammad saw banyak dipercaya oleh para pengusaha Suku Quraisy untuk menjualkan barang dagangan mereka. Bahkan seorang pengusaha ternama yang bernama Khadijah sangat terpikat dengan pribadi Muhammad saw. Khadijah kemudian melamar Muhammad saw untuk menikah dengannya.
Dari kisah di atas, benarkah gelar al-Amin yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW semata-mata karena peristiwa pengembalian batu hajar aswad ke Ka’bah .... (Jawab Benar/Salah)