Penguat Non-Inverting dan Inverting

Apa yang dimaksud dengan penguat non-inverting?

• Penguat yang membalik fasa sinyal input

• Penguat yang tidak membalik fasa sinyal input

• Penguat yang mengurangi sinyal input

• Penguat yang hanya menguatkan sinyal AC

Pada penguat non-inverting, bagaimana fasa keluaran dibandingkan dengan fasa input?

• Dibalik 180 derajat

• Sama dengan input (0 derajat)

• Digeser 90 derajat

• Tidak ada hubungan fasa

Berapa besar penguatan tegangan (gain) dari penguat non-inverting?

• 1 + (R2/R1)

• R2/R1

• (R1+R2)/R1

• (R1+R2)/R2

Pada rangkaian penguat non-inverting, resistor R1 dan R2 berfungsi untuk:

• Menentukan gain

• Mengurangi noise

• Mengatur fasa sinyal

• Menyediakan arus bias untuk op-amp

Penguatan tegangan (voltage gain) pada penguat non-inverting akan selalu:

• Lebih kecil dari 1

• Sama dengan 1

• Lebih besar dari 1

• Lebih besar atau sama dengan 1

Jika R1 = 10 kΩ dan R2 = 40 kΩ, berapakah penguatan tegangan pada penguat non-inverting?

• 2

• 4

• 5

• 6

Apa perbedaan utama antara penguat inverting dan penguat non-inverting?

• Penguat non-inverting membalik fasa sinyal

• Penguat non-inverting menghasilkan output dengan fasa yang sama dengan input

• Penguat non-inverting hanya digunakan untuk sinyal AC

• Penguat non-inverting menghasilkan gain negatif

Apa peran input positif (+) pada op-amp dalam penguat non-inverting?

• Sebagai titik referensi ground

• Untuk menerima sinyal input

• Untuk mengurangi penguatan

• Untuk membalik sinyal input

Jika tegangan input sebesar 0,5V diterapkan pada penguat non-inverting dengan gain 5, berapakah tegangan outputnya?

• 0,1V

• 2,5V

• 3,5V

• 10V

Penguat non-inverting lebih sering digunakan dibanding penguat inverting karena:

• Output selalu negatif

• Tidak ada pembalikan fasa dan gain selalu lebih dari 1

• Dapat mengurangi noise pada sinyal

• Output dapat mencapai tegangan negatif tinggi