Pertanyaan
Ibu mondar-mandir di teras rumah. Senja sudah merangkak naik. “Duh,
Gusti, sebentar lagi gelap kenapa dia belum pulang juga.” Ibu duduk termenung di atas dipan bambu. Tangannya sibuk memencet tombol gawai. Sekali-sekali dia berdiri dan melihat ke jalan yang sudah mulai lengang. “Ke mana anak itu, ditelepon tidak diangkat, percuma punya gawai mahal,” gerutu ibu.
Latar suasana yang tepat pada penggalan cerpen tersebut adalah kesal.