Pada abad ke-15 hingga ke-17, Nusantara menjadi pusat perdagangan dunia karena kekayaan rempah-rempah yang dimilikinya. Maluku, khususnya, dikenal sebagai penghasil utama cengkeh dan pala yang sangat diminati di Eropa. Rempah-rempah ini diperdagangkan melalui Jalur Rempah yang menghubungkan Nusantara dengan dunia luar, termasuk India, Timur Tengah, dan Eropa.
Bagaimana keberadaan Jalur Rempah memengaruhi Nusantara dalam konteks interaksi global pada abad ke-15 hingga ke-17?