Literasi Bahasa Indonesia 2

Literasi Bahasa Indonesia 2

12th Grade

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

labirin bei ( karuna)

labirin bei ( karuna)

12th Grade

10 Qs

Pretest PPDK

Pretest PPDK

10th Grade - University

10 Qs

Layanan orentasi siswa

Layanan orentasi siswa

12th Grade

10 Qs

Teks Biografi

Teks Biografi

12th Grade - University

15 Qs

Tema 1 Sub Tema 1

Tema 1 Sub Tema 1

KG - University

10 Qs

teka teki lawak

teka teki lawak

KG - University

10 Qs

Refresh

Refresh

10th - 12th Grade

10 Qs

Literasi Bahasa Indonesia 2

Literasi Bahasa Indonesia 2

Assessment

Quiz

Fun

12th Grade

Hard

Created by

Ms. Indah Ayudia

Used 4+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Perhatikan teks berikut.

  Tak hanya puas memakannya, mata pembeli pun dimanjakan dengan tampilan cantik dari dimsum tersebut. Kastil Dimsum namanya. Resto tersebut ramai dibicarakan di media sosial karena menu-menunya yang tak biasa dan harga yang terjangkau. Mereka menyediakan dimsum artisan gurih dan manis dengan bentuk karakter unik dan warna yang menggemaskan. Jika restoran dimsum pada umumnya hanya menyajikan dimsum bentuk polos dan klasik, hal tersebut tidak terjadi di resto ini. Pihak Kastil Dimsum menghadirkan dimsum dalam bentuk dan warna yang bisa membuat pengunjung merasa sayang untuk memakannya.

  Menyantap dimsum di sini juga nyaman dan terkesan lebih eksklusif karena lokasinya berada di mall baru, Gedung Sarinah, Jakarta. Area makan yang disediakan terbagi dua macam, ada yang di dalam dan di luar ruangan. Selain itu, ada juga ruang bersantap privat alias VIP. Pilihan menunya begitu banyak, terbagi dalam kategori dimsum gurih, manis, dan aneka Chinese food lainnya. Pengunjung juga bisa mencoba nasi goreng, kwetiau, hingga ifumie. Harga yang ditawarkan masih relatif terjangkau, mulai dari harga Rp25.000 untuk dimsumnya hingga berkisar di atas Rp50.000 untuk menu utama. (Sumber: food.detik.com)

11. Simpulan yang tepat dari informasi yang ada pada teks tersebut adalah…

Hadirnya restoran yang ada di Gedung Sarinah ini menjadikan sajian dimsum berbeda dari biasanya.

Ragam dimsum dan Chinese Food enak dengan plating cantik yang menggugah selera.

Dimsum dengan harga relatif murah menjadi primadona pemburu kuliner.

Olahan unik menjadi ciri utama pembeda dengan olahan restoran pada umumnya.

Penyajian olahan dimsum yang menarik menjadikan pengunjung sayang memakannya.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Perhatikan ulasan buku berikut untuk menjawab soal nomor 12.

  Kesan pertama saat membaca judul buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? terasa suram dan dingin, sehingga membangun ekspektasi kita yang lebih spesifik mengenai topik kematian. Akan tetapi, itu hanyalah kesan pertama sebelum membaca satu demi satu halaman dalam buku ini. Hal yang sangat menarik dari buku tersebut, yakni gaya penulis dalam menuliskan narasi terasa seperti seorang teman yang sedang bercerita dengan luwes tentang pengalaman hidup yang ia alami dan cara mengatasi berbagai hal yang ia rasakan. Meskipun terdapat kalimat yang terasa mengganjal karena buku terjemahan bahasa Korea yang memiliki susunan bahasa yang berbeda dengan bahasa Indonesia, tetapi buku ini sangat ringan untuk dibaca sebagai buku berkategori self improvement atau pengembangan diri.

  Tak hanya itu, buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? termasuk buku self help yang dapat menguatkan hati dan pikiran di masa sulit, seperti saat masa pandemi Covid-19. Menariknya, buku ini seperti mengajak berdialog dengan pembaca, sebab kita dapat menemukan jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam hati dan pikiran kita tentang kecemasan dan kelebihan dalam berpikir.

12. Berdasarkan teks ulasan buku tersebut, kelebihan buku yang tepat adalah…

Judul buku terkesan suram dan dingin, sehingga membangun ekspektasi kita yang lebih spesifik mengenai topik kematian.

Judul buku mengajak kita untuk berefleksi sudahkah kita berbuat kebaikan terhadap diri sendiri dan orang lain.

Buku ini seolah mengajak berdialog dengan pembaca, sebab kita dapat menemukan jawaban atas pertanyaan tentang kecemasan dan lewah pikir.

Narasi yang dituangkan terasa seperti seorang teman yang sedang bercerita dengan kaku dan serius.

Buku ini akan membantu pembaca untuk menemukan ketenangan hati dalam menghadapi berbagai hal yang dialami melalui pengalaman sang penulis, Kim Sang- hyun.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal nomor 13 dan 14.

  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2002. Sesuai dengan namanya, KPK dibentuk sebagai upaya meningkatkan daya guna pemberantasan tindak pidana korupsi. Adapun landasan hukum operasional adalah melalui UU No. 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, KPK berdiri secara independen dan tidak dalam pengaruh kekuasaan mana pun. KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas. KPK bertanggung jawab kepada publik dan menyampaikan laporannya secara terbuka dan berkala kepada Presiden, DPR, dan BPK.

  Mengutip laman resminya, KPK dipimpin oleh Pimpinan KPK yang terdiri atas lima orang, yaitu seorang ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota. Kelima pimpinan KPK tersebut merupakan pejabat negara, yang berasal dari unsur pemerintahan dan unsur masyarakat. Pimpinan KPK memegang jabatan selama empat tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatan. Dalam pengambilan keputusan, pimpinan KPK bersifat kolektif kolegial. Sejak awal berdiri, KPK dibentuk sebagai lembaga yang memiliki wewenang spesial agar dapat menembus benteng pertahanan serta tipu muslihat penjahat-penjahat yang menggerogoti negara. (Sumber: tirto.id)

13. Berdasarkan informasi teks tersebut, berikut pernyataan yang berupa opini terdapat pada kalimat…

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia.

Sesuai dengan namanya, KPK dibentuk sebagai upaya meningkatkan daya guna dan hasil guna pemberantasan tindak pidana korupsi.

KPK berdiri pada 2002, yang memiliki landasan hukum operasional melalui UU No. 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas.

KPK dipimpin oleh Pimpinan KPK yang terdiri atas lima orang, seorang ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Perhatikan teks berikut untuk menjawab soal nomor 13 dan 14.

  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2002. Sesuai dengan namanya, KPK dibentuk sebagai upaya meningkatkan daya guna pemberantasan tindak pidana korupsi. Adapun landasan hukum operasional adalah melalui UU No. 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, KPK berdiri secara independen dan tidak dalam pengaruh kekuasaan mana pun. KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas. KPK bertanggung jawab kepada publik dan menyampaikan laporannya secara terbuka dan berkala kepada Presiden, DPR, dan BPK.

  Mengutip laman resminya, KPK dipimpin oleh Pimpinan KPK yang terdiri atas lima orang, yaitu seorang ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota. Kelima pimpinan KPK tersebut merupakan pejabat negara, yang berasal dari unsur pemerintahan dan unsur masyarakat. Pimpinan KPK memegang jabatan selama empat tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatan. Dalam pengambilan keputusan, pimpinan KPK bersifat kolektif kolegial. Sejak awal berdiri, KPK dibentuk sebagai lembaga yang memiliki wewenang spesial agar dapat menembus benteng pertahanan serta tipu muslihat penjahat-penjahat yang menggerogoti negara. (Sumber: tirto.id)

14. Berdasarkan teks tersebut, makna dari kata independen adalah…

secara bersama-sama

tidak terikat, bebas, berdiri sendiri

sekelompok orang yang diberikan wewenang atau kepercayaan oleh pemerintah

sesuai dengan proporsi atau sebanding

keadaan dapat dimintai pertanggung- jawaban

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Perhatikan teks berikut.

  Gunung Lawu menjadi salah satu gunung di Jawa yang sering menjadi lokasi kegiatan pendakian. Meskipun begitu, gunung yang memiliki tinggi 3.265 meter tersebut menyimpan cukup banyak misteri. Sejarah Gunung Lawu pun kerap dikaitkan dengan legenda tentang Prabu Brawijaya V, raja terakhir Kerajaan Majapahit.

  Gunung Lawu terletak di perbatasan dua provinsi, yaitu Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah serta Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan di Jawa Timur. Gunung Lawu menempati posisi ke-76 sebagai gunung tertinggi di dunia. Gunung tersebut memiliki tiga puncak, yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan yang paling tinggi bernama Hargo Dumilah. Gunung Lawu sebenarnya termasuk gunung api. Bahkan, Stephen Backshall, dalam buku bertajuk Indonesia (2003), menyebutkan bahwa Lawu merupakan salah satu gunung volkano terbesar di Jawa. Hanya saja, gunung ini cukup lama "beristirahat", alias tidak aktif untuk sementara. Terakhir kali erupsi yang terjadi pada Gunung Lawu tercatat pada 28 November 1885. Selain sebagai lokasi pendakian, Gunung Lawu terbilang populer karena terdapat banyak destinasi wisata di sekitarnya, sebut saja Tawangmangu, Cemorosewu, Telaga Sarangan, Candi Sukuh, Candi Cetho, Astana Giribangun, Kebun Teh Jamus, berbagai lokasi air terjun, dan masih banyak lagi.

  Sejarah Gunung Lawu kerap dikaitkan dengan legenda yang menyelubungi masa lalu gunung ini. Keberadaan Candi Sukuh dan Candi Cetho seolah menjadi penanda bahwa Gunung Lawu terhubung dengan Kerajaan Majapahit, terutama di masa menjelang keruntuhannya yakni pada abad ke-15 Masehi. Puncak Lawu disebut-sebut menjadi tempat bersemayamnya Prabu Brawijaya V (1468- 1478), raja terakhir Majapahit.(...). Terlepas dari pro dan kontra yang kemudian muncul, keterkaitan Prabu Brawijaya V dengan Gunung Lawu tercatat dalam beberapa referensi. Salah satunya dikutip dari Ensiklopedia Adat Istiadat Budaya Jawa (2007) karya Purwadi. Disebutkan kala itu, Majapahit harus menghadapi peperangan dengan Kerajaan Keling (Kediri) yang dipimpin oleh Raja Girindra Wardhana pada 1478. Lantaran terdesak, Brawijaya V menyingkir ke Gunung Lawu dan menghabiskan sisa hidupnya sebagai petapa. Petilasan terakhir sang raja dikenal sebagai Pringgondani. (Sumber: tirto.id)

15. Pernyataan berikut ini yang merupakan penjelas yang tepat atas bagian yang rumpang pada teks tersebut adalah…

Brawijaya V adalah ayahanda Raden Patah (1475-1518) yang nantinya mendirikan kerajaan Islam pertama di Jawa, Kesultanan Demak, sekaligus memungkasi riwayat Majapahit.

Jejak Prabu Brawijaya V di Gunung Lawu dapat ditelisik dari banyaknya penganut Buddha di desa-desa yang terletak di lereng gunung tersebut.

Alasan Brawijaya V menyepi ke Gunung Lawu adalah karena ia mempunyai firasat bahwa Majapahit di ambang keruntuhan dan sulit diselamatkan.

Brawijaya V risau karena sang putra, Raden Patah, memeluk Islam dan membangun kekuatan baru di Demak.

Raden Patah pernah mengutus adiknya yang bernama Raden Alkali untuk mengislamkan warga di lereng timur Gunung Lawu.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Perhatikan kutipan novel berikut untuk mengerjakan soal nomor 16-18.

  Bu Suci adalah seorang guru di sebuah desa di Purwodadi. Ia adalah seorang guru yang bijak serta sangat mencintai keluarganya. Namun, karena pekerjaan suaminya, Bu Suci dan keluarganya terpaksa pindah ke Kota Semarang. Di sana ia tinggal dengan suami dan ketiga anaknya serta dengan uwaknya yang menjaga anak-anak Bu Suci. Hingga suatu saat, ia mengantarkan anaknya ke sekolah dan ia pun mendapat pekerjaan sebagai seorang guru di sekolah dasar di mana anaknya bersekolah.

  Hari pertama mengajar dilalui Bu Suci dengan baik. Namun, ia mulai merasa ada suatu kejanggalan yang terjadi pada kelas tersebut. Sebisa mungkin Bu Suci tidak pernah mencampurkan persoalan pribadi dengan persoalan di dalam pekerjaannya. Ia berusaha profesional dengan bisa membagi waktu, agar anak- anaknya tidak pernah merasa kehilangan sosok ibu dalam dirinya.

  Hari-hari berikutnya dilalui Bu Suci dengan mulus pula, namun sekarang ia mulai mengerti apa yang mengganjal di dalam pikirannya. Seorang murid bernama Waskito ternyata telah menarik perhatiannya. Setiap kali ditanya tentang murid tersebut, semua anak seolah terdiam dan tidak ingin memberi jawaban pada Bu Suci. Namun, akhirnya Bu Suci pun mendapatkan jawaban atas semua yang terjadi. Ternyata muridnya yang bernama Waskito tersebut salah satu murid yang nakal, dan selalu membuat keonaran. Semua murid yang ada di kelas segan pada dia, mereka takut jika bermasalah dengannya. Menurut cerita yang ada, Waskito sering memukul dan menjahili temannya yang ada di kelas, tanpa sebab apa pun atau mereka merasa tidak pernah berbuat sesuatu yang membuat Waskito marah. Entah kenapa Bu Suci merasa ada hal yang perlu ia selesaikan dan ia ingin terlibat jauh pada masalah itu. Dorongan hati yang kuat membuat Bu Suci semakin ingin membantu Waskito menyelesaikan masalahnya.

  Sementara itu, anak kedua Bu Suci telah divonis oleh dokter mengidap penyakit ayan sehingga kesehatannya perlu dijaga serta ia tidak boleh banyak beraktivitas. Semua cobaan seolah tengah menghadang pada Bu Suci. Di sisi lain, ia ingin sekali berada di kelas serta mengetahui perkembangan muridnya yang nakal tersebut, namun di sisi lain ia harus bersusah payah mengantar anaknya ke rumah sakit untuk berobat.

  Akhirnya Bu Suci pun mendatangi kediaman kakek dan Nenek Waskito untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin. Ia pun mendapatkan informasi bahwasanya Waskito sebenarnya merupakan anak yang baik, namun karena perilaku orang tuanya yang memperlakukannya dengan tidak baik maka ia pun menjadi murid yang nakal. Neneknya mengatakan bahwa ayahnya sering memukul Waskito tanpa alasan yang jelas jika Waskito melakukan suatu kesalahan tanpa memberikan pengarahan yang baik, yang seharusnya Waskito perbuat, sementara ibunya selalu memanjakannya sehingga Waskito tidak pernah tahu mana yang baik dan buruk. Selama tinggal bersama neneknya, ia menjadi anak yang tahu aturan dan menjadi disiplin, namun setelah orang tuanya memintanya kembali, maka ia kembali menjadi anak yang nakal dan selalu menjahili teman-temannya.

  Bu Suci memberikan tugas kelompok membuat sebuah karya. Karya kelompok Waskito yang paling bagus. Selama tiga bulan keadaan tenang, Waskito tidak membuat onar. Pada waktu istirahat, Waskito mengamuk. Guru-guru mengusulkan agar Waskito dikeluarkan dari Sekolah. Bu Suci mempertahankan muridnya tersebut. Dia meminta waktu satu bulan kepada kepala sekolah. Kepala sekolah pun mengabulkan permintaannya. Sejak kejadian itu, pada waktu istirahat Bu Suci lebih sering berada di kelas. Bu Suci pun mengobrol dengan Waskito. Bu Suci merasa lebih dekat dengan muridnya tersebut. Rapor Waskito berikutnya berisi angka-angka yang baik. Waskito tidak pernah mengacau seperti yang dilakukan tempo hari. Bu Suci pun menepati janjinya untuk mengajak Waskito memancing. Waskito ikut memancing sepuas hatinya di Purwodadi bersama keluarga Bu Suci. Pada akhir tahun pelajaran, Waskito naik kelas. Budenya datang ke sekolah berterima kasih kepada kepala sekolah, guru-guru terutama kepada Bu Suci. Atas keuletannya, Waskito menjadi murid yang lebih dari biasa (pandai). (Sumber: novel Pertemuan Dua Hati, karya Nh. Dini)

16. Nilai moral dalam kutipan novel tersebut dapat diambil dari kalimat…

Anak-anak tumbuh tidak hanya memerlukan makanan, mereka juga membutuhkan perhatian serta kasih sayang dari peran orang tua.

Sebagai anak yang berbakti harus menuruti semua perintah guru.

Guru sejatinya adalah orang yang tegas dan berwibawa.

Manusia hanya mampu berusaha dan berdoa dalam menjalankan kehidupannya.

Hidup itu tentang sebuah tujuan tanpa memperhitungkan proses yang harus dilalui.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Perhatikan kutipan novel berikut untuk mengerjakan soal nomor 16-18.

  Bu Suci adalah seorang guru di sebuah desa di Purwodadi. Ia adalah seorang guru yang bijak serta sangat mencintai keluarganya. Namun, karena pekerjaan suaminya, Bu Suci dan keluarganya terpaksa pindah ke Kota Semarang. Di sana ia tinggal dengan suami dan ketiga anaknya serta dengan uwaknya yang menjaga anak-anak Bu Suci. Hingga suatu saat, ia mengantarkan anaknya ke sekolah dan ia pun mendapat pekerjaan sebagai seorang guru di sekolah dasar di mana anaknya bersekolah.

  Hari pertama mengajar dilalui Bu Suci dengan baik. Namun, ia mulai merasa ada suatu kejanggalan yang terjadi pada kelas tersebut. Sebisa mungkin Bu Suci tidak pernah mencampurkan persoalan pribadi dengan persoalan di dalam pekerjaannya. Ia berusaha profesional dengan bisa membagi waktu, agar anak- anaknya tidak pernah merasa kehilangan sosok ibu dalam dirinya.

  Hari-hari berikutnya dilalui Bu Suci dengan mulus pula, namun sekarang ia mulai mengerti apa yang mengganjal di dalam pikirannya. Seorang murid bernama Waskito ternyata telah menarik perhatiannya. Setiap kali ditanya tentang murid tersebut, semua anak seolah terdiam dan tidak ingin memberi jawaban pada Bu Suci. Namun, akhirnya Bu Suci pun mendapatkan jawaban atas semua yang terjadi. Ternyata muridnya yang bernama Waskito tersebut salah satu murid yang nakal, dan selalu membuat keonaran. Semua murid yang ada di kelas segan pada dia, mereka takut jika bermasalah dengannya. Menurut cerita yang ada, Waskito sering memukul dan menjahili temannya yang ada di kelas, tanpa sebab apa pun atau mereka merasa tidak pernah berbuat sesuatu yang membuat Waskito marah. Entah kenapa Bu Suci merasa ada hal yang perlu ia selesaikan dan ia ingin terlibat jauh pada masalah itu. Dorongan hati yang kuat membuat Bu Suci semakin ingin membantu Waskito menyelesaikan masalahnya.

  Sementara itu, anak kedua Bu Suci telah divonis oleh dokter mengidap penyakit ayan sehingga kesehatannya perlu dijaga serta ia tidak boleh banyak beraktivitas. Semua cobaan seolah tengah menghadang pada Bu Suci. Di sisi lain, ia ingin sekali berada di kelas serta mengetahui perkembangan muridnya yang nakal tersebut, namun di sisi lain ia harus bersusah payah mengantar anaknya ke rumah sakit untuk berobat.

  Akhirnya Bu Suci pun mendatangi kediaman kakek dan Nenek Waskito untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin. Ia pun mendapatkan informasi bahwasanya Waskito sebenarnya merupakan anak yang baik, namun karena perilaku orang tuanya yang memperlakukannya dengan tidak baik maka ia pun menjadi murid yang nakal. Neneknya mengatakan bahwa ayahnya sering memukul Waskito tanpa alasan yang jelas jika Waskito melakukan suatu kesalahan tanpa memberikan pengarahan yang baik, yang seharusnya Waskito perbuat, sementara ibunya selalu memanjakannya sehingga Waskito tidak pernah tahu mana yang baik dan buruk. Selama tinggal bersama neneknya, ia menjadi anak yang tahu aturan dan menjadi disiplin, namun setelah orang tuanya memintanya kembali, maka ia kembali menjadi anak yang nakal dan selalu menjahili teman-temannya.

  Bu Suci memberikan tugas kelompok membuat sebuah karya. Karya kelompok Waskito yang paling bagus. Selama tiga bulan keadaan tenang, Waskito tidak membuat onar. Pada waktu istirahat, Waskito mengamuk. Guru-guru mengusulkan agar Waskito dikeluarkan dari Sekolah. Bu Suci mempertahankan muridnya tersebut. Dia meminta waktu satu bulan kepada kepala sekolah. Kepala sekolah pun mengabulkan permintaannya. Sejak kejadian itu, pada waktu istirahat Bu Suci lebih sering berada di kelas. Bu Suci pun mengobrol dengan Waskito. Bu Suci merasa lebih dekat dengan muridnya tersebut. Rapor Waskito berikutnya berisi angka-angka yang baik. Waskito tidak pernah mengacau seperti yang dilakukan tempo hari. Bu Suci pun menepati janjinya untuk mengajak Waskito memancing. Waskito ikut memancing sepuas hatinya di Purwodadi bersama keluarga Bu Suci. Pada akhir tahun pelajaran, Waskito naik kelas. Budenya datang ke sekolah berterima kasih kepada kepala sekolah, guru-guru terutama kepada Bu Suci. Atas keuletannya, Waskito menjadi murid yang lebih dari biasa (pandai). (Sumber: novel Pertemuan Dua Hati, karya Nh. Dini)

17. Perwatakan yang tepat untuk tokoh Bu Suci dalam kutipan novel tersebut adalah…

Hanya mementingkan muridnya dan kurang peduli terhadap keluarganya.

Suka memberontak dan sering melakukan tindakan tidak terpuji.

Penyabar dan memberikan hukuman keras kepada siswa yang bersalah.

Peduli terhadap keluarga dan profesional dalam pekerjaannya.

Baik, tetapi kurang peduli dengan perkembangan anak didiknya.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?