BAHASA INDONESIA XA

BAHASA INDONESIA XA

10th Grade

8 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

ASESMEN DIAGNOSTIK

ASESMEN DIAGNOSTIK

10th Grade

10 Qs

HIKAYAT 2

HIKAYAT 2

10th Grade

10 Qs

Teks Hikayat

Teks Hikayat

10th Grade

10 Qs

KUIS 4: HIKAYAT

KUIS 4: HIKAYAT

10th Grade

10 Qs

SERI KOMIK : MUHAMMAD SAW

SERI KOMIK : MUHAMMAD SAW

KG - 12th Grade

13 Qs

Teks Hikayat

Teks Hikayat

10th Grade

10 Qs

Pre Test Menceritakan Kembali Hikayat

Pre Test Menceritakan Kembali Hikayat

10th Grade

10 Qs

Quis Kelas X

Quis Kelas X

10th Grade

10 Qs

BAHASA INDONESIA XA

BAHASA INDONESIA XA

Assessment

Quiz

Other

10th Grade

Medium

Created by

Ratna Rahayuningsih

Used 7+ times

FREE Resource

8 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Enam Ekor Lembu Yang Pintar Bicara

 

Di suatu pagi hari yang cerah, Sultan Harun al-Rasyid memanggil Abu Nawas untuk datang ke Istana.

Sultan Harun ingin menguji kecerdasan Abu Nawas. Setelah sampai di hadapan Sultan, Abu Nawas memberikan penghormatan.

Sultan berucap, “Wahai, Abu Nawas, aku menghendaki enam lembu dengan jenggot yang pandai berbicara. Bisakah kau mendatangkannya dalam kurun waktu seminggu?”

Jika gagal, maka aku akan memenggal lehermu.

“Baik, tuanku Syah Alam. Hamba akan menjunjung tinggi titah tuanku.” Seluruh punggawa istana pun berkata dalam hati, “Mampus kau Abu Nawas!”

Abu Nawas memohon untuk undur diri dan pulang ke rumah. Begitu sampai di kediamannya, Abu Nawas duduk terdiam diri dan merenungkan kehendak sang Sultan.

Satu hari ia tidak ke luar rumah hingga membuat para tetangga bertanya-tanya. Ia baru saja ke luar rumah usai seminggu kemudian.

 

Tepatnya sesuai dengan batas waktu yang diberikan oleh Sultan Harun yang sudah tiba di depan mata. Abu Nawas segera pergi ke istana, lalu berkata, “Wahai orang-orang muda, hari apakah hari ini?”

Orang yang berhasil menjawab benar akan dilepaskan, tapi orang yang menjawab salah akan ditahannya. Rupanya, tidak ada seseorang yang berhasil menjawab dengan benar.

Tidak heran jika Abu Nawas menjadi marah-marah kepadanya.

“Menjawab begitu saja kalian tidak bisa. Jikalau begitu, marilah kita menghadap ke Sultan Harun Al-Rasyid untuk mencari jawaban yang sesungguhnya.”

Esok hari kemudian, balairung istana Baghdad dipenuhi dengan warga yang ingin mengetahui kesanggupan Abu Nawas yang membawa enam ekor lembu yang berjenggot.

Ketika tiba di hadapan Sultan Harun, ia pun melakukan sembah dan duduk dengan penuh khidmat.

 

Lalu, Sultan berkata, “Hai Abu Nawas, di mana lembu yang memiliki jenggot dan lihai berbicara itu?”.

Tanpa banyak berucap, Abu Nawas menunjuk keenam orang yang datang

bersamanya itu, “Inilah mereka, wahai tuanku Syah Alam.”

“Gerangan apakah yang hendak engkau tampakkan kepadaku, Wahai Abu Nawas?”

“Tuanku, silakan untuk menanyakan kepada lembu-lembu ini tentang hari saat ini,” tutur Abu Nawas.

Saat Sultan Harun bertanya, rupanya orang-orang yang hadir di balairung memberikan jawaban yang berbeda-beda.

Maka Abu Nawas berujar, “Jikalau mereka manusia, tentu tahu bila hari ini hari apa. Apalagi jika tuanku bertanya tentang hari lain, maka mereka akan tambah pusing.”

“Apakah mereka manusia atau binatang?” “Wahai Tuanku, Inilah lembu jenggot yang pintar bercakap itu.”

Sultan Harun sempat heran mengetahui Abu Nawas yang pandai dalam melepaskan diri dari hukuman yang mengancam. Maka, Sultan pun memberikannya hadiah sebanyak 5.000 dinar untuk Abu Nawas.

 

Soal pilihan ganda

Dari teks hikayat diatas yang termasuk unsur ekstrinsik dalam nilai moral ialah......

 

Abu Nawas memohon untuk undur diri dan pulang kerumah,begitu sampai dikediamannya,Abu Nawas duduk terdiam diri dan merenungkan kehendak sang sultan

wahai orang-orang muda,hari apakah hari ini"? Orang yang berhasil menjawab benar akan di lepaskan

Jangan suka menguji kecerdasan maupun kesabaran orang lain sekalipun kamu memiliki kedudukan yang tinggi

Orang yang bodoh akan mengucapkan hal yang tidak baik,sia-sia,dan tidak memiliki manfaat

Setiap perbuatan pasti ada balasannya

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Cabe Rawit

 

Pada zaman dahulu kala, di sebuah kampung, hiduplah sepasang suami istri. Mereka merupakan sebuah keluarga yang sangat miskin. Rumah mereka pun jauh dari pasar dan keramaian. Namun demikian, suami istri yang usianya sudah setengah abad itu sangat rajin beribadah. Kata sang suami suatu malam. “Sebenarnya apakah kesalahan kita sehingga sudah di usia begini tua, kita belum uga dianugerahkan seorang anak pun. Padahal, aku tak pernah menyakiti orang.

 

“Entahlah, suamiku.” Kau kan tahu, aku juga selalu beribadah dan memohon kepada Tuhan agar nasib kita ini dapat berubah. Jangankan harta, anak pun kita tak punya. Apa Tuhan terlalu membenci kita karena kita miskin?” keluh sang istri.

Malam itu, tanpa sadar, mulut sang suami mengucapkan sumpah, “Kalau aku diberi anak, sebesar cabe rawit pun anak itu akan kurawat dengan kasih sayang.”si istri pun mengamini doa suaminya.

Beberapa minggu kemudian, si istri mulai merasakan sakit diperutnya.

 

Bulan berganti bulan,si istri merasakan sakit dalam perutnya teramat sangat. Ternyata istrinya melahirkan seorang anak.Akan tetapi, betapa terkejutnya suami istri itu, ternyata tubuh anak yang baru saja lahir sangat kecil, sebesar cabe rawit.

Singkat cerita, si anak pun dipelihara hingga besar. Anak itu perempuan. Kendati sudah berumur remaja, tubuh anak itu tetap kecil, seperti cabe rawit. Demi kehidupan keluarganya, sang ayah bekerja mengambil upah di pasar. Ia membantu mengangkut dagangan orang untuk mendapatkan sedikit bekal makanan yang akan mereka nikmati bersama.

 

 

Dari teks diatas yang termasuk unsur ekstrinsik dalam nilai agama ialah.....

Pada zaman dahulu kala, disebuah kampung, hiduplah sepasang suami istri. Mereka merupakan sebuah keluarga yang sangat miskin

Entahlah, suamiku.” Kau kan tahu, aku juga selalu beribadah dan memohon kepada Tuhan agar nasib kita ini dapat berubah

Malam itu, tanpa sadar, mulut sang suami mengucapkan sumpah, “Kalau aku diberi anak, sebesar cabe rawit pun anak itu akan kurawat dengan kasih sayang

Bulan berganti bulan,si istri merasakan sakit dalam perutnya teramat sangat

Singkat cerita, si anak pun dipelihara hingga besar

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

."Si istri merasakan sakit dalam perutnya teramat sangat. Ternyata istrinya melahirkan seorang anak.Akan tetapi, betapa terkejutnya suami istri itu, ternyata tubuh anak yang baru saja lahir sangat kecil, sebesar cabe rawit."

Dari kutipan teks tersebut menunjukkan bahwa teks tersebut  adalah?

teks laporan hasil observasi

puisi

teks hikayat

teks negosiasi

teks anekdot

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Bunga Kemuning

 

Pada zaman dahulu kala ada seorang anak raja yang kaya raya dan memiliki 2 orang putri dan diberi nama dengan berbagai macam nama dan warnanya,Kemudian Istri sang raja tersebut telah lama meninggal Pada Saat usai melahirkan anak bungsunya dari Putri kuning

 

Dengan berjalannya waktu Pada suatu hari sang raja akan pergi ke suatu tempat dalam keperluannya sehingga 7 Putri - Putrinya ingin dibawakan oleh-oleh yang sangat mewah dari Sang raja tersebut Sedangkan Putri kuning tidak ingin meminta apa-apa hanya saja berharap Supaya raja Pulang dengan selamat dan dalam keadaan sehat.

 

lalu Sıngkat  kata raja telah pulang dan membawa oleh-oleh dari oleh-oleh tersebut hanya diberikan untuk 7 Putrinya dan melainkan Putri kuning Cemburu kepada adiknya.

 

Itupun tanpa sepengetahuan raja kemudian Putri kuning dipukul dari h kakak-kakaknya dan hingga putri terebut meninggal dan dikuburkan disuatu tempat dan tidak Jauh dari istana,setelah mengetahui anaknya menghilang raja tersebut akan mencari - Cari Putri bungsunya dan tidak juga ditemukan.

 

Suatu saat raja juga melihat bunga dengan berwarna kuning yang tumbuh pada tanah dan ternyata hal itu merupakan anak bungsu raja tersebut,setelah melihat bunga tersebut raja telah menamainya dengan sebutan sebagai bunga kemuning

 

 

Mengapa raja menamai   Anaknya dengan nama Bunga kemuning?

Karena mengingatkan raja kepada anaknya putri kuning

Karena raja memiliki anak yang susah diatur

Karena Seorang putri yang cantik

Karena raja melihat Sebuah bunga yang berwarna kuning dan tumbuh ditanah, ternyata hal itu anak bungsu raja

Karena dia adalah anak raja yang nakal

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Bunga Kemuning

 

Pada zaman dahulu kala ada seorang anak raja yang kaya raya dan memiliki 2 orang putri dan diberi nama dengan berbagai macam nama dan warnanya,Kemudian Istri sang raja tersebut telah lama meninggal Pada Saat usai melahirkan anak bungsunya dari Putri kuning

 

Dengan berjalannya waktu Pada suatu hari sang raja akan pergi ke suatu tempat dalam keperluannya sehingga 7 Putri - Putrinya ingin dibawakan oleh-oleh yang sangat mewah dari Sang raja tersebut Sedangkan Putri kuning tidak ingin meminta apa-apa hanya saja berharap Supaya raja Pulang dengan selamat dan dalam keadaan sehat.

 

lalu Sıngkat  kata raja telah pulang dan membawa oleh-oleh dari oleh-oleh tersebut hanya diberikan untuk 7 Putrinya dan melainkan Putri kuning Cemburu kepada adiknya.

 

Itupun tanpa sepengetahuan raja kemudian Putri kuning dipukul dari h kakak-kakaknya dan hingga putri terebut meninggal dan dikuburkan disuatu tempat dan tidak Jauh dari istana,setelah mengetahui anaknya menghilang raja tersebut akan mencari - Cari Putri bungsunya dan tidak juga ditemukan.

 

Suatu saat raja juga melihat bunga dengan berwarna kuning yang tumbuh pada tanah dan ternyata hal itu merupakan anak bungsu raja tersebut,setelah melihat bunga tersebut raja telah menamainya dengan sebutan sebagai bunga kemuning

Kapan istri sang raja meninggal dunia?

Ketika raja pergi kesuatu tempat dalam keperluannya

Ketika usai melahirkan anak bungsunya dari putri kuning

Ketika meminum-minuman buatan sang Pembantu

Ketika dia tau kalo mau mempunyai tujuh anak

Ketika membantu Sang bibik memasak didapur.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Kerajaan Patani

 

Phaya Tu Kerub Mahajana ialah raja di kota Maligai. Ia digantikan oleh putranya yang bernama Phaya Tu Taqpa, yang kesenangannya berburu sebagaimana orang-orang besar pada masanya. Pada suatu ketika seekor pelanduk putih, yang tengah diburunya, menghilang di dekat tempat kediaman seorang tua yang bernama Eneik Tani. Diambil dari nama orang itulah, kerajaan yang didirikannya kelak di tempat itu diberi nama Petani.

 

Setelah Islam masuk, raja Phaya Tu Naqpa berganti gelar Sultan Ismail Syah Zillullah Fil Alam. Sejak saat itu seluruh rakyat Petani menjadi Islam. Sepeninggal baginda, pemegang kerajaan digantikan oleh putranya yang sulung, Sultan Mudhaffar Syah. Ia mengadakan hubungan persahabatan dengan Beracau, Raja Siam, dan bahkan memperoleh istri.

 

Dari istrinya ia beroleh seorang putra, Sultan Patik Siam. Namun, ia berkhianat terhadap Beracau. Beracau diturunkan dari takhta dan dipaksa meninggalkan istana. Akibat tindakan yang menimbulkan salah paham, ia beserta para pengiringnya dapat dikalahkan kembali sehingga Beracau kembali menduduki takhta kerajaan. Adiknya yang menyertainya, Manzur Syah, meninggalkan Siam. Namun, Mudhaffar sendiri tinggal di Siam dan tidak diketahui akhir kesudahannya.

 

Sultan Manzur Syah pun menggantikannya menjadi raja di Patani. Pada masa pemerintahannya, Patani dua kali berturut-turut diserang oleh Palembang. Namun, akhirnya serangan itu dapat digagalkan. Hubungan dengan Siam diperbaiki dengan mengirimkan suatu keputusan di bawah pimpinan Seri Agar.

 

Sepeninggal Sultan Manzur Syah terjadi kericuhan di dalam negeri untuk memperebutkan mahkota. Tiga orang raja yang memerintah sesudahnya, yaitu Sultan Patik Siam, Raja Bambang, dan Sultan Bahdur, berturut-turut mati terbunuh dalam intrik itu. Kemudian datanglah masa pemerintahan raja-raja putri, putri Sultan Manzur Syah, yaitu Raja Ijau, Raja Biru, Raja Ungu, Raja Emas, Raja Bima (pria), dan Raja Kuning, Raja Kuning adalah anggota dinasti Phaya Tu Kerub Mahajana yang terakhir. Kemudian dinasti Kelantan menduduki takhta Kerajaan Patani.

Setelah Islam masuk raja Phya Tu Naqpa berganti gelar Sultan Ismail Syah zillullah fil Alam. Sejak saat itu seluruh rakyat petani menjadi Islam. Dalam teks cerita tersebut terdapat nilai nilai....

Moral

Sosial

Edukasi

Budaya

Agama

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Latar tempat dari cerita kerajaan Patani adalah...

Istana

Hutan

Rumah

Tempat berkumpul

Basecamp

8.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Hikayat Si Miskin

 

Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya dibuang dari keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Itulah sebabnya kemudian ia dikenal sebagai si Miskin.Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing itu berjalan mencari rezeki berkeliling di Negeri Antah Berantah di bawah pemerintahan Maharaja Indera Dewa.Ke mana mereka pergi selalu diburu dan diusir oleh penduduk secara beramai- ramai dengan disertai penganiayaan sehingga bengkak-bengkak dan berdarah-darah tubuhnya.Sepanjang perjalanan menangislah si Miskin berdua itu dengan sangat lapar dan dahaganya. Waktu malam tidur di hutan, siangnya berjalan mencari rezeki. Demikian seterusnya.

 

Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan makan mangga yang ada di taman raja. Si Miskin menyatakan keberatannya untuk menuruti keinginan isterinya itu, tetapi istri itu makin menjadi- jadi menangisnya.Maka berkatalah si Miskin, "Diamlah. Tuan jangan menangis. Biar Kakanda pergi mencari buah mempelam itu. Jikalau dapat, Kakanda berikan kepada tuan". Si Miskin pergi ke pasar, pulangnya membawa mempelam dan makanan- makanan yang lain. Setelah ditolak oleh isterinya, dengan hati yang sebal dan penuh ketakutan, pergilah si Miskin menghadap raja memohon mempelam.Setelah diperolehnya setangkai mangga, pulanglah ia segera. Isterinya menyambut dengan tertawa-tawa dan terus dimakannya mangga itu.

 

Setelah genap bulannya kandungan itu, lahirlah anaknya yang pertama laki-laki bernama Marakarmah (anak di dalam kesukaran) dan diasuhnya dengan penuh kasih sayang.Ketika menggali tanah untuk keperluan membuat teratak sebagai tempat tinggal, didapatnya sebuah tajau yang penuh berisi emas yang tidak akan habis untuk berbelanja sampai kepada anak cucunya.Dengan takdir Allah berdirilah di situ sebuah kerajaan yang komplit perlengkapannya. Si Miskin lalu berganti nama Maharaja Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi.Negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah anaknya yang kedua, perempuan, bernama Nila Kesuma.Maharaja Indera Angkasa terlalu adil dan pemurah sehingga memasyurkan kerajaan Puspa Sari dan menjadikan iri hati bagi Maharaja Indera Dewa di negeri Antah Berantah.Ketika Maharaja Indera Angkasa akan mengetahui pertunangan putra-putrinya, dicarinya ahli-ahli nujum dari Negeri Antah Berantah.Atas bujukan jahat dari raja Antah Berantah, oleh para ahli nujum itu dikatakan bahwa Marakarmah dan Nila Kesuma itu kelak hanyalah akan mendatangkan celaka saja bagi orangtuanya.Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati Maharaja Indera Angkasa. Maka, dengan hati yang berat dan amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya itu.Tidak lama kemudian sepeninggal putra- putrinya itu, Negeri Puspa Sari musnah terbakar. Sesampai di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma berlindung di bawah pohon beringin.Ditangkapnya seekor burung untuk dimakan. Waktu mencari api ke kampung, karena disangka mencuri, Marakarmah dipukuli orang banyakkemudian dilemparkan ke laut.

 

Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota dari Palinggam Cahaya, yang pada akhirnya meniadi isteri putera mahkota jtu dan Dilepaskan tali-tali dan diajaknya pulang. Marakarmah dan Cahaya Chairani berusaha lari dari tempat raksasa dengan menumpang sebuah kapal.Timbul birahi nahkoda kapal itu kepada Cahaya Chairani, maka didorongnya Marakarmah ke laut, yang seterusnya ditelan oleh ikan nun yang membuntuti kapal itu menuju ke Palinggam Cahaya.Kemudian, ikan nun terdampar di dekat rumah Nenek Kebayan yang kemudian terus membelah perut ikan nun itu dengan daun padi karena mendapat petunjuk dari burung Rajawali, sampai Marakarmah dapat keluar dengan tak bercela.Kemudian, Marakarmah menjadi anak angkat Nenek Kebayan yang kehidupannya berjual bunga. Marakarmah selalu menolak menggubah bunga. Alasannya, gubahan bunga Marakarmah dikenal oleh Cahaya Chairani, yang menjadi sebab dapat bertemu kembali antara suami-isteri itu.

 

Karena cerita Nenek Kebayan mengenai putera Raja Mangindera Sari menemukan seorang puteri di bawah pohon beringin yang sedang menangkap burung. tahulah Marakarmah bahwa puteri tersebut adiknya sendiri, maka ditemuinyalah. Nahkoda kapal yang jahat itu dibunuhnya.Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah jatuh miskin kembali. Dengan kesaktiannya diciptakannya kembali Kerajaan Puspa Sari dengan segala perlengkapannya seperti dahulu kala.Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian dirajai oleh Raja Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani).Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya yang bernama Maharaja Malai Kisna di Mercu Indera dan menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi raja di Palinggam Cahaya.Selanjutnya, di bawah ini kami sajikan penjelasan mengenai unsur intrinsik dan ekstrinsik atau nilai-nilai dalam hikayat Si Miskin.

Dari teks hikayat di atas yang termasuk unsur ekstrinsik dalam nilai agama ialah...

Sebagai seorang anak kita harus menghormati orangtua.Hendaknya seorang anak dapat berbakti pada orang tua

Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya. Percayalah pada Tuhan bahwa Dialah yang menentukan nasib manusia.

Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih. Hendaknya kita mau berbagi untuk meringankan beban orang lain

Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita. Jangan kita terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain

Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih. Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya