LBI 5 (1)

Quiz
•
Education
•
12th Grade
•
Hard
WAHYU KIAYMODJO
Used 3+ times
FREE Resource
12 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
3 mins • 10 pts
(1) Meskipun buah alpukat mudah ditemukan di pelbagai tempat, tetapi tidak mudah untuk memilih
alpukat yang kondisinya baik untuk dikonsumsi. (2) Ada beberapa jenis yang memiliki bentuk dan warna
kulit yang bagus, tetapi bagian dalamnya busuk. (3) Oleh karena itu, ada baiknya kita mengetahui cara
memilih buah alpukat yang matang dan siap dikonsumsi. (4) Dilansir dari majalah "SajianKu Vol. 3/I/2013
Serba-Serbi Tepat memilih & menyimpan Sosis Rahasia membuat Kaldu" (2013) oleh Tim Dapur Lezat,
pilihlah buah alpukat dengan cara menekannya. (5) Jika terasa lunak, berarti buah alpukat tersebut
matang dan siap untuk dikonsumsi. (6) Akan tetapi, jangan menekannya terlalu kencang karena akan
membuat alpukat tersebut pecah. (7) Cara kedua adalah melihat buah alpukat dari ukuran pori kulitnya.
(8) Menurut Ir. Darda Efendi, Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB sekaligus Peneliti Senior
di Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, alpukat dengan pori kulit yang berukuran besar bisa menjadi
pertanda kualitas yang baik. (9) Cara ketiga adalah memilih alpukat berdasarkan warna kulitnya. (10)
Jika alpukat sudah matang dan siap dikonsumsi, kulit alpukat akan berwarna hijau tua.
Apa inti pembahasan dari teks tersebut?
Cara memilih alpukat yang matang dan siap dikonsumsi.
Tahapan memilih buah alpukat yang baik dan matang.
Kebaikan alpukat dengan pori kulit yang besar.
Kemudahan memilih buah alpukat yang berkualitas.
Perbedaan alpukat yang sudah matang dengan yang mentah.
2.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
3 mins • 11 pts
(1) Meskipun buah alpukat mudah ditemukan di pelbagai tempat, tetapi tidak mudah untuk memilih
alpukat yang kondisinya baik untuk dikonsumsi. (2) Ada beberapa jenis yang memiliki bentuk dan warna
kulit yang bagus, tetapi bagian dalamnya busuk. (3) Oleh karena itu, ada baiknya kita mengetahui cara
memilih buah alpukat yang matang dan siap dikonsumsi. (4) Dilansir dari majalah "SajianKu Vol. 3/I/2013
Serba-Serbi Tepat memilih & menyimpan Sosis Rahasia membuat Kaldu" (2013) oleh Tim Dapur Lezat,
pilihlah buah alpukat dengan cara menekannya. (5) Jika terasa lunak, berarti buah alpukat tersebut
matang dan siap untuk dikonsumsi. (6) Akan tetapi, jangan menekannya terlalu kencang karena akan
membuat alpukat tersebut pecah. (7) Cara kedua adalah melihat buah alpukat dari ukuran pori kulitnya.
(8) Menurut Ir. Darda Efendi, Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB sekaligus Peneliti Senior
di Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, alpukat dengan pori kulit yang berukuran besar bisa menjadi
pertanda kualitas yang baik. (9) Cara ketiga adalah memilih alpukat berdasarkan warna kulitnya. (10)
Jika alpukat sudah matang dan siap dikonsumsi, kulit alpukat akan berwarna hijau tua.
Pernyataan berikut yang merupakan opini berdasarkan isi teks tersebut adalah ...
Manfaat buah alpukat yang sudah matang pasti lebih banyak dibandingkan yang mentah.
Salah satu tanda alpukat berkualitas baik adalah memiliki pori kulit yang berukuran besar.
Kulit alpukat yang berwarna hijau tua menandakan alpukat matang dan siap untuk
dikonsumsi.
Buah alpukat termasuk jenis buah yang dapat dengan mudah ditemukan di pelbagai tempat.
Buah alpukat yang terasa empuk saat dipencet menandakan alpukat sudah matang.
3.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
3 mins • 10 pts
(1) Meskipun buah alpukat mudah ditemukan di pelbagai tempat, tetapi tidak mudah untuk memilih
alpukat yang kondisinya baik untuk dikonsumsi. (2) Ada beberapa jenis yang memiliki bentuk dan warna
kulit yang bagus, tetapi bagian dalamnya busuk. (3) Oleh karena itu, ada baiknya kita mengetahui cara
memilih buah alpukat yang matang dan siap dikonsumsi. (4) Dilansir dari majalah "SajianKu Vol. 3/I/2013
Serba-Serbi Tepat memilih & menyimpan Sosis Rahasia membuat Kaldu" (2013) oleh Tim Dapur Lezat,
pilihlah buah alpukat dengan cara menekannya. (5) Jika terasa lunak, berarti buah alpukat tersebut
matang dan siap untuk dikonsumsi. (6) Akan tetapi, jangan menekannya terlalu kencang karena akan
membuat alpukat tersebut pecah. (7) Cara kedua adalah melihat buah alpukat dari ukuran pori kulitnya.
(8) Menurut Ir. Darda Efendi, Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB sekaligus Peneliti Senior
di Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, alpukat dengan pori kulit yang berukuran besar bisa menjadi
pertanda kualitas yang baik. (9) Cara ketiga adalah memilih alpukat berdasarkan warna kulitnya. (10)
Jika alpukat sudah matang dan siap dikonsumsi, kulit alpukat akan berwarna hijau tua.
Berikut ini pernyataan tersirat yang tepat sesuai dengan teks di atas adalah ... (QU-ATBSBQKW)
Alpukat yang memiliki warna kulit yang bagus juga bisa memiliki isi yang busuk di dalamnya.
Kekuatan tekanan ketika memeriksa kematangan alpukat harus diperhatikan agar tidak
merusak buah.
Tekstur yang empuk menandakan alpukat sudah matang dan siap untuk dikonsumsi.
Menurut ahli, alpukat yang memiliki mutu yang bagus memiliki pori kulit yang besar.
Tingkat kematangan alpukat bisa dilihat dari warna kulitnya yang berwarna hijau tua.
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
3 mins • 10 pts
Cerita Warga Muara Angke yang Wilayahnya Terancam Tenggelam
JAKARTA, JMI - Prediksi tenggelamnya Jakarta pada 2050 kembali dibahas oleh berbagai
kalangan. Hal ini dipicu oleh berbagai alasan, salah satunya yakni penampakan permukaan air laut
yang semakin tinggi setiap tahunnya di kawasan pesisir Jakarta.
Bahkan, beberapa perkampungan hingga kini masih terus mengalami banjir rob, banjir yang
diakibatkan pasang surut air laut, setiap harinya hingga kondisi ini menjadi hal yang lumrah. Sebut
saja Kampung Empang, Muara Angke, wilayah Jakarta yang secara rutin mendapat 'kunjungan'
dari banjir ini. Pada saat air pasang sedang tinggi-tingginya, hampir seluruh bagian kampung bisa
terendam air laut hingga sebetis. Kondisi ini diungkapkan oleh Ketua RT 6, Warya. "Tiap tahun ini
ada penambahan (tinggi air laut). Bahkan kalau di masa lagi tinggi-tingginya, di pinggir jalan utama
sana itu sampai sebetis. Ngalir ke sana padahal jauh," jelasnya kepada detikcom, Selasa
(20/09/2022).
Ia memperkirakan tingginya bertambah sekitar 50 cm setiap tahunnya. Perhitungan ini ia ambil dari
setiap aktivitas pengurukan atau penambahan batuan untuk meningkatkan tinggi daratan di
beberapa titik di wilayahnya untuk meminimalisir rendaman air laut.
Opini penulis yang paling sesuai dengan isi bacaan tersebut yaitu ...
Banjir rob menjadi hal baru bagi penduduk Muara Angke.
Warga Muara Angke sudah terbiasa dengan banjir rob.
Banjir rob termasuk fenomena langka dan hanya terjadi setahun sekali.
Para ahli memprediksi bahwa banjir rob akan terjadi di Muara Angke sekitar tahun 2050.
Ketinggian air saat banjir rob di Muara Angke selalu sampai sebetis.
Answer explanation
Opini merupakan tanggapan atau jawaban terbuka terhadap suatu persoalan yang dinyatakan baik
dalam bentuk tertulis maupun lisan. Pada potongan artikel, tertulis “Bahkan, beberapa perkampungan
hingga kini masih terus mengalami banjir rob, banjir yang diakibatkan pasang surut air laut, setiap
harinya hingga kondisi ini menjadi hal yang lumrah”. Pada bagian potongan kalimat tersebut, terdapat
opini penulis yang menyatakan bahwa “Banjir rob menjadi sesuatu yang lumrah bagi warga Muara
Angke”. Lumrah bisa dikatakan sebagai “hal yang biasa dialami”. Jadi bisa kita simpulkan bahwa opini
yang paling sesuai dengan opini penulis pada bacaan yaitu pilihan B “Warga Muara Angke sudah terbiasa
dengan banjir rob”.
● Pilihan A salah karena banjir rob bukanlah hal baru bagi warga Muara Angke.
● Pilihan C salah karena banjir rob bukan fenomena langka bagi warga Muara Angke karena kerap
terjadi di wilayahnya. ● Pilihan D salah karena banjir rob sudah terjadi di Muara Angke sampai saat ini (sampai awal
2023), sedangkan tahun 2050 merupakan tahun prediksi untuk tenggelamnya Muara Angke.
● Pilihan E salah karena ketinggian air sampai sebetis hanya terjadi saat air sedang
tinggi-tingginya, seperti yang terjadi di jalan utama.
Jadi jawaban yang tepat adalah pilihan B.
5.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
5 mins • 10 pts
Cerita Warga Muara Angke yang Wilayahnya Terancam Tenggelam
JAKARTA, JMI - Prediksi tenggelamnya Jakarta pada 2050 kembali dibahas oleh berbagai
kalangan. Hal ini dipicu oleh berbagai alasan, salah satunya yakni penampakan permukaan air laut
yang semakin tinggi setiap tahunnya di kawasan pesisir Jakarta.
Bahkan, beberapa perkampungan hingga kini masih terus mengalami banjir rob, banjir yang
diakibatkan pasang surut air laut, setiap harinya hingga kondisi ini menjadi hal yang lumrah. Sebut
saja Kampung Empang, Muara Angke, wilayah Jakarta yang secara rutin mendapat 'kunjungan'
dari banjir ini. Pada saat air pasang sedang tinggi-tingginya, hampir seluruh bagian kampung bisa
terendam air laut hingga sebetis. Kondisi ini diungkapkan oleh Ketua RT 6, Warya. "Tiap tahun ini
ada penambahan (tinggi air laut). Bahkan kalau di masa lagi tinggi-tingginya, di pinggir jalan utama
sana itu sampai sebetis. Ngalir ke sana padahal jauh," jelasnya kepada detikcom, Selasa
(20/09/2022).
Ia memperkirakan tingginya bertambah sekitar 50 cm setiap tahunnya. Perhitungan ini ia ambil dari
setiap aktivitas pengurukan atau penambahan batuan untuk meningkatkan tinggi daratan di
beberapa titik di wilayahnya untuk meminimalisir rendaman air laut.
Pernyataan yang benar sesuai dengan potongan artikel tersebut yaitu ...
Penambahan batuan yang dilakukan di lokasi banjir rob menjadi langkah untuk membendung
aliran air.
Perkiraan penambahan tinggi banjir dilakukan dengan mengukur perubahan ketinggian air.
Banjir rob terjadi saat hujan badai yang berlangsung hingga berhari-hari.
Banjir rob hanya menggenangi pesisir kampung dengan jarak terjauh sekitar lima meter dari
bibir pantai.
Ketinggian air bisa melebihi mata kaki saat kondisi air sedang tinggi-tingginya.
Answer explanation
Tingkat kesesuaian setiap pernyataan pada pilihan jawaban adalah sebagai berikut
● Pernyataan pilihan A tidak sesuai karena penambahan batuan dilakukan untuk
menguruk/mempertinggi daratan yang tergenang banjir, bukan untuk membuat bendungan guna membendung aliran air laut ke daratan.
● Pernyataan pilihan B tidak sesuai karena perkiraan penambahan tinggi genangan air dilakukan dengan mengukur tinggi urukan/timbunan batu yang digunakan untuk menguruk daratan yang tergenang, bukan dengan mengukur perubahan ketinggian air.
● Pernyataan pilihan C tidak sesuai karena banjir rob disebabkan oleh pasang air laut bukan karena hujan yang berlarut-larut.
● Pernyataan pilihan D tidak sesuai karena saat genangan air sedang tinggi-tingginya, banjir rob di Muara Angke bisa melebar jauh hingga ke jalan utama.
● Pernyataan pilihan E sesuai karena saat genangan air sedang tinggi-tingginya, air bisa setinggi betis, artinya melebihi/di atas mata kaki. jadi jawaban yang paling tepat yaitu pilihan E.
6.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
3 mins • 10 pts
Cerita Warga Muara Angke yang Wilayahnya Terancam Tenggelam
JAKARTA, JMI - Prediksi tenggelamnya Jakarta pada 2050 kembali dibahas oleh berbagai
kalangan. Hal ini dipicu oleh berbagai alasan, salah satunya yakni penampakan permukaan air laut
yang semakin tinggi setiap tahunnya di kawasan pesisir Jakarta.
Bahkan, beberapa perkampungan hingga kini masih terus mengalami banjir rob, banjir yang
diakibatkan pasang surut air laut, setiap harinya hingga kondisi ini menjadi hal yang lumrah. Sebut
saja Kampung Empang, Muara Angke, wilayah Jakarta yang secara rutin mendapat 'kunjungan'
dari banjir ini. Pada saat air pasang sedang tinggi-tingginya, hampir seluruh bagian kampung bisa
terendam air laut hingga sebetis. Kondisi ini diungkapkan oleh Ketua RT 6, Warya. "Tiap tahun ini
ada penambahan (tinggi air laut). Bahkan kalau di masa lagi tinggi-tingginya, di pinggir jalan utama
sana itu sampai sebetis. Ngalir ke sana padahal jauh," jelasnya kepada detikcom, Selasa
(20/09/2022).
Ia memperkirakan tingginya bertambah sekitar 50 cm setiap tahunnya. Perhitungan ini ia ambil dari
setiap aktivitas pengurukan atau penambahan batuan untuk meningkatkan tinggi daratan di
beberapa titik di wilayahnya untuk meminimalisir rendaman air laut.
Simpulan umum sesuai potongan artikel tersebut adalah .... (Soal Baru)
Prediksi tenggelamnya Jakarta pada 2050 kembali dibahas oleh berbagai kalangan.
Kampung Empang diuruk dengan batu agar tidak banjir menjadi salah satu solusi strategis untuk
mencegah tenggelamnya Jakarta di masa depan.
Pada saat air pasang sedang tinggi-tingginya, hampir seluruh bagian Kampung Empang bisa
terendam air laut hingga sebetis. Genangan air ini bahkan bisa melebar hingga ke jalan utama.
Banjir rob yang melanda beberapa perkampungan di pesisir Jakarta menjadi alasan kuat
munculnya prediksi Jakarta tenggelam di masa depan.
Prediksi mengenai tenggelamnya Jakarta di masa depan bisa dilihat dari kondisi banjir rob di
Kampung Empang. Kampung Empang menjadi kampung di pesisir Jakarta yang mengalami
dampak paling serius dari adanya fenomena banjir rob.
Answer explanation
Simpulan umum merupakan rumusan akhir dari sebuah teks yang disusun berdasarkan
pemahaman pembaca terhadap keseluruhan isi teks. Simpulan umum bersifat tidak spesifik dan mencakup gambaran keseluruhan isi teks. Jadi berkaitan dengan simpulan umum, dapat dijelaskan pilihan-pilihan pada soal yaitu sebagai berikut.
- Pilihan A tidak tepat karena isi kalimat tersebut tidak mencakup pembahasan keseluruhan potongan teks, yaitu mengenai banjir rob.
- Pilihan B tidak tepat karena isi kalimat tersebut hanya spesifik membahas solusi untuk
mengatasi banjir rob di Kampung Empang.
- Pilihan C tidak tepat karena isi kalimat tersebut hanya spesifik membahas kondisi ketinggian air maksimal di Kampung Empang.
- Pilihan D paling tepat karena mencakup semua hal umum dan hal penting pada potongan artikel, seperti banjir rob yang melanda kampung-kampung di pesisir Jakarta dan prediksi
tenggelamnya Jakarta yang menjadi pemicu pembahasan banjir rob pada potongan artikel
tersebut.
- Pilihan E tidak tepat karena isi kalimatnya yang tidak sesuai dengan isi pada potongan artikel. Pada pilihan E disebutkan bahwa Kampung Empang terkena dampak paling serius dari banjir rob, padahal pada potongan artikel Kampung Empang hanyalah satu contoh dari sekian wilayah yang terdampak banjir rob dan belum tentu menjadi yang terparah terkena dampaknya.
7.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
5 mins • 11 pts
Meroketnya Kasus Perkawinan Anak di Masa Pandemi COVID-19
Menurut data dari Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Kemen
PPN/Bappenas), sekitar 400-500 anak perempuan rentang usia 10-17 tahun beresiko menikah di bawah
umur akibat COVID-19. Sebagai bukti, angka dispensasi pernikahan anak meningkat dari sebelumnya
23.126 kasus tahun 2019 menjadi 34.000 hingga Juni 2020. Angka ini meningkat 300 kali lipat dalam 5
tahun terakhir. Hal ini terjadi diperkirakan karena adanya perubahan Undang-undang tentang perkawinan
No. 16 Tahun 2019, yang mengatur batas minimal perkawinan menjadi 19 tahun untuk laki-laki dan
perempuan. Sebelumnya, batas minimal usia perkawinan untuk laki-laki 19 tahun dan perempuan 16
tahun. Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), menilai persoalan dispensasi perkawinan semakin
mengukuhkan terjadinya perkawinan anak secara massif, hal ini diperparah dengan adanya pandemi
COVID-19, dimana terjadi krisis ekonomi yang mengakibatkan kemiskinan. Untuk keluar dari jeratan
finansial, tidak sedikit orang tua memutuskan untuk mengawinkan anak mereka. Pandangan tradisional
yang menyatakan perempuan harus menikah cepat dan tidak butuh pendidikan tinggi yang melekat di
masyarakat juga menjadi pendorong perkawinan anak.
Meskipun pada tahun 2019 batas usia menikah telah disamakan antara laki-laki dan perempuan,
pernikahan dini di masa pandemi Covid-19 tetap mengalami lonjakan. Berdasarkan kasus tersebut,
kondisi ini dapat terjadi karena ....
batas usia menikah masih terlalu rendah sehingga masyarakat terdorong untuk melakukan
pernikahan dini
adanya aturan dispensasi perkawinan yang membuat seseorang bisa mengajukan pernikahan
di bawah batas usia menikah
krisis ekonomi di masa pandemi mendorong masyarakat yang tergolong miskin mengajukan
dispensasi perkawinan
batas usia menikah terlalu tinggi sehingga banyak masyarakat yang mengajukan dispensasi
perkawinan
lemahnya penegakkan hukum dalam mengawasi terjadinya perkawinan anak usia dini
Answer explanation
Kata kunci dari soal ini adalah pernikahan dini di masa pandemi Covid-19 mengalami lonjakan. Artinya, masalah tersebut tidak bisa dilepaskan dari situasi yang terjadi di masa pandemi. Untuk itu, sebab persoalannya tidak hanya mengarah pada aturan dispensasi perkawinan. Dispensasi perkawinan merupakan upaya bagi mereka yang ingin menikah namun belum mencukupi batas usia untuk menikah yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Akan tetap kasus tersebut lebih mengarah pada situasi krisis ekonomi di masa pandemi. Bisa dilihat dari kalimat ini, “Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), menilai persoalan dispensasi perkawinan semakin mengukuhkan terjadinya perkawinan anak secara massif, hal ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19, dimana terjadi krisis ekonomi yang mengakibatkan kemiskinan.” Hal itu diperjelas pada kalimat berikutnya bahwa agar keluar dari jerat kemiskinan akibat pandemi, banyak orang tua yang menikahkan anaknya di usia dini. Dengan demikian, lonjakan kasus pernikahan dini di masa pandemi dapat terjadi karena adanya krisis ekonomi sehingga mendorong masyarakat yang tergolong miskin
untuk mengajukan dispensasi perkawinan.
Create a free account and access millions of resources
Similar Resources on Wayground
15 questions
Agama Katotlik kelas 12

Quiz
•
12th Grade
15 questions
UNSUR-UNSUR TEKS BERITA

Quiz
•
KG - University
10 questions
Soal Bahasa Indonesia Kls 6

Quiz
•
9th - 12th Grade
10 questions
Kuis Agama Katolik

Quiz
•
12th Grade
10 questions
SOAL IPS KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN

Quiz
•
9th - 12th Grade
15 questions
Perubahan Iklim dan Aktivitas Soaial

Quiz
•
12th Grade
15 questions
STPM PENGAJIAN AM SEM 1 2013

Quiz
•
12th Grade
15 questions
STPM PENGAJIAN AM SEM 3 2015

Quiz
•
12th Grade
Popular Resources on Wayground
55 questions
CHS Student Handbook 25-26

Quiz
•
9th Grade
18 questions
Writing Launch Day 1

Lesson
•
3rd Grade
10 questions
Chaffey

Quiz
•
9th - 12th Grade
15 questions
PRIDE

Quiz
•
6th - 8th Grade
40 questions
Algebra Review Topics

Quiz
•
9th - 12th Grade
22 questions
6-8 Digital Citizenship Review

Quiz
•
6th - 8th Grade
10 questions
Nouns, nouns, nouns

Quiz
•
3rd Grade
10 questions
Lab Safety Procedures and Guidelines

Interactive video
•
6th - 10th Grade