B4L4 Mitigasi dan Adaptasi Kebencanaan

B4L4 Mitigasi dan Adaptasi Kebencanaan

11th Grade

20 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Mitigasi Bencana

Mitigasi Bencana

1st - 11th Grade

20 Qs

Mitigasi Bencana - Geografi SMA/MA

Mitigasi Bencana - Geografi SMA/MA

11th Grade

20 Qs

indonesia sebagai poros maritim dunia

indonesia sebagai poros maritim dunia

KG - University

20 Qs

POROS MARITIM DUNIA

POROS MARITIM DUNIA

11th Grade

20 Qs

Evaluasi Mitigasi Bencana Alam

Evaluasi Mitigasi Bencana Alam

11th Grade

20 Qs

PERBAIKAN MITIGASI BENCANA

PERBAIKAN MITIGASI BENCANA

11th Grade

20 Qs

Ulangan Harian Lingkungan Hidup Geografi Kelas 11

Ulangan Harian Lingkungan Hidup Geografi Kelas 11

11th Grade

15 Qs

Geografi Kelas 11 SMA (SMAN 4 Bogor)

Geografi Kelas 11 SMA (SMAN 4 Bogor)

11th Grade

20 Qs

B4L4 Mitigasi dan Adaptasi Kebencanaan

B4L4 Mitigasi dan Adaptasi Kebencanaan

Assessment

Quiz

Geography

11th Grade

Hard

Created by

Ahmad Idrus

Used 2+ times

FREE Resource

20 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 5 pts

Mengapa Pulau Kalimantan termasuk wilayah dengan ancaman gempa bumi rendah dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia?
Karena struktur geologi di Pulau Kalimantan sebagian besar berupa batuan sedimentasi stabil yang tidak mudah terguncang meskipun terjadi aktivitas seismik di sekitar wilayah tersebut.
Karena Pulau Kalimantan tidak memiliki sesar aktif yang dapat memicu gempa bumi besar, berbeda dengan wilayah Sumatra, Jawa, dan Sulawesi yang memiliki banyak patahan aktif.
Karena posisi Pulau Kalimantan berada di tengah Lempeng Eurasia sehingga tidak terkena pengaruh langsung dari gerakan konvergen maupun divergen lempeng tektonik di sekitarnya.
Karena Pulau Kalimantan terletak jauh dari perbatasan lempeng tektonik utama, sehingga aktivitas seismik di wilayah ini cenderung jarang terjadi dibandingkan dengan wilayah-wilayah di sepanjang jalur subduksi lempeng.
Karena kondisi geografis Pulau Kalimantan lebih didominasi oleh dataran rendah yang tidak terhubung dengan zona subduksi lempeng seperti di Sumatra dan Jawa.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 5 pts

Bagaimana proses terbentuknya gunung berapi di Indonesia dapat memengaruhi persebaran wilayah rawan bencana vulkanik?
Aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia menciptakan zona magma yang menyebabkan terbentuknya gunung berapi di sepanjang jalur Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara, sehingga wilayah ini menjadi rentan terhadap erupsi vulkanik.
Pertemuan tiga lempeng besar dunia menghasilkan aktivitas vulkanik yang intens di daerah-daerah tertentu di Indonesia, khususnya pada wilayah dengan konsentrasi tinggi gunung berapi seperti Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
Gunung berapi di Indonesia terbentuk akibat aktivitas magma dari zona subduksi yang menghasilkan material cair dan gas bertekanan tinggi, yang dapat memicu bencana vulkanik di kawasan sekitarnya.
Letusan gunung berapi di Indonesia sering kali disebabkan oleh tekanan tinggi di dapur magma yang terbentuk dari gerakan lempeng, sehingga wilayah-wilayah di dekat gunung berapi lebih berisiko terhadap dampak erupsi.
Pembentukan gunung berapi di Indonesia terkait dengan gerakan lempeng divergen dan transform yang menciptakan kondisi ideal untuk terjadinya aktivitas vulkanik di wilayah tertentu seperti Maluku dan Sulawesi.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 5 pts

Bagaimana tingkat kerawanan tsunami di wilayah Maluku dapat dijelaskan berdasarkan posisi geografisnya?
Maluku terletak di antara lempeng-lempeng besar dunia yang saling bertumbukan sehingga berpotensi menghasilkan gempa tektonik yang berujung pada terbentuknya tsunami di wilayah tersebut.
Posisi geografis Maluku yang dikelilingi oleh laut dalam meningkatkan risiko tsunami akibat gempa bumi bawah laut yang sering terjadi di wilayah ini, khususnya pada zona patahan aktif.
Wilayah Maluku memiliki struktur geologi berupa cekungan laut yang dapat memperkuat dampak gelombang tsunami ketika terjadi gempa bumi dengan kedalaman dangkal.
Tingkat kerawanan tsunami di Maluku didukung oleh aktivitas tektonik tinggi di sekitar wilayahnya yang disebabkan oleh pertemuan lempeng tektonik aktif seperti Lempeng Filipina dan Lempeng Indo-Australia.
Wilayah Maluku memiliki risiko tsunami yang tinggi karena lokasinya berada dekat dengan zona subduksi yang menghasilkan gempa bumi di laut yang dapat memicu gelombang tsunami dengan intensitas tinggi.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 5 pts

Mengapa perubahan iklim berkontribusi signifikan terhadap meningkatnya ancaman bencana kekeringan di Indonesia?
Dampak perubahan iklim terlihat dari tingginya suhu global yang mempercepat proses penguapan air, sehingga cadangan air tanah di berbagai wilayah Indonesia menurun secara signifikan.
Fenomena perubahan iklim memengaruhi sirkulasi atmosfer yang menyebabkan siklus musim hujan dan kemarau menjadi tidak teratur, sehingga terjadi peningkatan frekuensi kekeringan di beberapa wilayah.
Perubahan iklim menyebabkan anomali cuaca yang berdampak pada pola curah hujan tidak merata, sehingga beberapa daerah mengalami penurunan curah hujan drastis yang memicu kekeringan.
Penurunan debit air sungai dan waduk yang diakibatkan oleh perubahan iklim diperburuk oleh tingginya intensitas pembukaan lahan untuk kebutuhan pembangunan dan industri.
Akibat perubahan iklim, wilayah-wilayah pertanian di Indonesia mengalami penurunan produktivitas air yang berdampak pada kekeringan berkepanjangan, terutama di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 5 pts

Bagaimana topografi wilayah Indonesia berkontribusi terhadap tingginya risiko tanah longsor?
Struktur tanah di wilayah pegunungan Indonesia cenderung gembur dan tidak stabil, yang diperburuk oleh curah hujan tinggi serta aktivitas manusia seperti pembukaan lahan.
Indonesia memiliki banyak wilayah dengan topografi pegunungan dan perbukitan yang curam, sehingga hujan deras dapat dengan mudah memicu pergerakan tanah di daerah tersebut.
Lereng-lereng curam di banyak wilayah Indonesia, terutama di daerah dataran tinggi seperti Jawa Barat dan Sumatra Barat, sangat rentan terhadap longsoran tanah akibat tekanan air.
Curah hujan yang tinggi di wilayah pegunungan Indonesia menyebabkan saturasi tanah yang memicu tanah longsor, terutama di daerah dengan vegetasi yang telah berkurang akibat aktivitas manusia.
Topografi Indonesia yang didominasi oleh daerah dengan kelerengan tinggi meningkatkan risiko longsor saat hujan deras terjadi, khususnya di wilayah dengan minimnya sistem pengelolaan air.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 5 pts

Mengapa penting bagi masyarakat Indonesia untuk memahami pemetaan daerah rawan bencana?
Pemahaman terhadap pemetaan daerah rawan bencana dapat membantu masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan, sehingga risiko kerugian jiwa dan harta benda akibat bencana dapat diminimalisir secara efektif.
Informasi tentang persebaran daerah rawan bencana memungkinkan masyarakat untuk mengatur strategi mitigasi bencana yang lebih terarah berdasarkan tingkat ancaman di wilayah masing-masing.
Pemetaan daerah rawan bencana memberikan panduan bagi masyarakat dalam mengambil langkah-langkah antisipatif, seperti evakuasi dini dan perlindungan aset di wilayah yang rentan.
Dengan memahami peta rawan bencana, masyarakat dapat lebih cepat mengenali tanda-tanda awal bencana alam, sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan secara mandiri.
Pengetahuan tentang pemetaan wilayah rawan bencana mendukung pengembangan kebijakan mitigasi pemerintah yang berfokus pada pengurangan risiko bencana di tingkat lokal dan nasional.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 5 pts

Bagaimana aktivitas manusia dapat memperparah risiko banjir di wilayah perkotaan di Indonesia?
Sistem drainase di wilayah perkotaan sering kali tidak mampu menampung debit air hujan yang tinggi akibat perubahan tata guna lahan dan penurunan kapasitas saluran drainase.
Aktivitas pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan konservasi lingkungan meningkatkan potensi banjir di daerah perkotaan dengan curah hujan tinggi.
Penumpukan sampah di saluran drainase memperburuk aliran air, sehingga saat hujan deras, air meluap dan menyebabkan genangan yang berkembang menjadi banjir besar.
Penggunaan lahan yang tidak terkendali di wilayah perkotaan menyebabkan hilangnya area resapan air, sehingga volume aliran air permukaan meningkat dan mengakibatkan banjir lebih parah.
Urbanisasi yang cepat tanpa perencanaan tata kota yang baik menciptakan area-area dengan risiko banjir tinggi karena kurangnya ruang hijau untuk menampung air.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?