Kidung di daerah Jawa disebut dengan istilah ...

• Dharmagita

• Kandayu

• Macapat

• Tembang

Contoh tembang yang ada di daerah Jawa, yaitu ....

• Tembang sinom,

  Tembang dandang gula, tembang pucung

• Tembang sinom, tembang durma, tembang maskumambang

• Tembang sinom, tembang pangkur, tembang dandang gula

• Tembang pucung, tembang sinom, tembang mijil

Kidung pujian untuk umat Hindu Kaharingan disebut dengan istilah Kandayu yang menggunakan bahasa Sanghyang . Kidung Kandayu ini ditu ditunjukkan kepada Hyang Widhi Wasa yang disebut dengan nama ....

• Raja Telu Hakanduang

• Ranying Hatalla Langit

• Tambak Raja

• Raja Tunggul Garing Sanguman

Kidung suku Dayak Kaharingan yang berisikan tentang memohon rezeki dan umur panjang yang dilakukan oleh Raja Telu Hakanduang yang telah mendapat anugrah dari Ranying Hatalla sehingga Raja memiliki kesaktian yang mampu memberikan umur panjang, rezeki, kesehatan, dan kesejahteraan kepada semua makhluk adalah ....

• Tembang Kandayu Mantang Kayu Erang

• Tembang Kandayu Manyarah Sangku Tambak Raja

• Tembang Kandayu Parawei

• Tembang Kandayu Mambuwur Behas Hambaruan

Pada kebudayaan Jawa, Sinom mengandung arti tunas yang baru tumbuh dan bersemi. Tembang ini penggambaran seorang anak yang mulai beranjak dewasa. Tembang ini biasanya digunakan untuk ....

• Memberikan wejangan kepada kaula muda

• Menggambarkan kehidupan istana

• Memuja keagungan Tuhan

• Menjelaskan tentang upacara yadnya

Kidung manusa yadnya sangat banyak jumlahnya dan biasanya menggunakan kidung-kidung klasik di era Kerajaan Kediri, Singosari, dan Majapahit. Kisah yang diceritakan pada kidung tersebut mengambil lakon dari ...

• Tantri

• Panji

• Luh Sukerni

• Candrawati

Kidung Pitra Yadnya digunakan untuk mengiringi upacara kematian. Kidung ini biasanya banyak diambil dari teks-teks kekawin yang bersumber dari kekawin Ramayana dan kekawin Bharatayudha yang memuat kisah tentang ....

• Pertempuran memperebutkan kekuasaan

• Gugurnya pahlawan, keberanian, dan kelepasan

• Hukum karma phala

• Keagungan dan Keesaan Hayng Widhi Wasa

Melantunkan Dharmagita pada dasarnya tidak hanya sekedar aktivitas olah suara yang bersesuaian terhadap kaedah intonasi, nada, dan irama sehingga mampu menghasilkan estetika yang dapat menggetarkan jiwa. Namun, aktivitas Dharmagita pada hakekatnya merujuk terhadap esensi untuk ....

• Menyemarakkan pelaksanaan upacara yadnya

• Mengamalkan kaedah pakem seni suara tradisional Bali

• Menghayati ajaran agama Hindu

• Melestarikan budaya yang bernafaskan ajaran agama Hindu

Sikap dan perilaku Sang Sadhaka saat memimpin upacara yadnya sejatinya memiliki makna tersendiri. Secara filosofis relegius, tetanganan atau sikap mudra Sang Sadhaka berkembang menjadi gemuruh alunan gamelan, dan puja mantra Sang Sadhaka berkembang menjadi ...

• Suara kulkul

• Puja kramaning sembah

• Nyanyian suci (gita)

• Gemericik tirtha

Dharmagita sarat akan nilai-nilai kebenaran, etika, estetika dan nilai budaya yang adi luhung. Ketika seseorang mampu malafalkan dharmagita dengan benar, maka akan dapat menggetarkan hati nurani yang paling suci. Kondisi intern yang seperti inilah yang dapat menguasai pikiran dan indria sehingga dapat menghasilkan anandam, yaitu ...

• Keteguhan diri

• Kepuasaan bathin

• Kesadaran dan keikhlasan

• Kebahagiaan lahir dan bathin