LATSO TPP

Mencintai diri sendiri adalah langkah pertama menuju kebahagiaan yang sejati dan setiap individu mamiliki hak merasakannya. Dalam perjalanan hidup, kita harus belajar untuk menerima kekurangan sebagai bagian dari keunikan yang membuat kita istimewa. Jika kita terus memberi ruang untuk meragukan diri sendiri, bagaimana kita bisa menemukan kekuatan yang sebenarnya sudah ada di dalam diri? Memberikan waktu untuk merawat diri bukanlah bentuk egoisme, melainkan kebutuhan untuk tetap kuat dan sehat. Dengan mencintai diri sendiri, kita menciptakan fondasi yang kokoh untuk mencintai orang lain dengan lebih tulus.

Kalimat pertama dalam paragraf tersebut, melakukan persuasi berdasarkan ....

• Logika

• Emosi

• Etika

• Tidak ada pilihan yang tepat

Mencintai diri sendiri adalah langkah pertama menuju kebahagiaan yang sejati dan setiap individu mamiliki hak merasakannya. Dalam perjalanan hidup, kita harus belajar untuk menerima kekurangan sebagai bagian dari keunikan yang membuat kita istimewa. Jika kita terus memberi ruang untuk meragukan diri sendiri, bagaimana kita bisa menemukan kekuatan yang sebenarnya sudah ada di dalam diri? Memberikan waktu untuk merawat diri bukanlah bentuk egoisme, melainkan kebutuhan untuk tetap kuat dan sehat. Dengan mencintai diri sendiri, kita menciptakan fondasi yang kokoh untuk mencintai orang lain dengan lebih tulus.

Kalimat ketiga dan keempat dalam paragraf tersebut, melakukan persuasi berdasarkan ....

• Logika

• Etika

• Emosi

Masa depan adalah hasil dari keputusan yang kita buat hari ini, dan setiap langkah kecil memiliki dampak besar pada perjalanan hidup kita. Jika kita menginvestasikan waktu dan energi dalam pengembangan diri, kita menciptakan peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan. Bayangkan sebuah dunia di mana setiap usaha yang kita lakukan sekarang membawa kita lebih dekat pada tujuan yang kita impikan. Dengan merencanakan dan bertindak secara bijaksana hari ini, kita tidak hanya mengamankan masa depan yang cerah untuk diri kita sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi generasi mendatang. Logikanya sederhana: masa depan dibangun di atas pondasi yang kita siapkan hari ini.

Paragraf tersebut termasuk struktur ....

• Pembuka

• Pernyataan posisi

• Tahap argumen

• Penguatan pernyataan posisi

Pernyataan di bawah ini yang secara implisit dapat memersuasi seseorang untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah ….

• Menanam pohon adalah aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat bagi generasi mendatang

• Mengonsumsi produk ramah lingkungan jauh lebih baik dibandingkan menggunakan produk plastik.

• Menggunakan produk sekali pakai tidak buruk, asalkan kita membuangnya dengan benar.

• Membuang sampah sembarangan dapat menimbulkan pencemaran tanah dan udara, yuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya.

Pernyataan di bawah ini yang secara implisit dapat memersuasi seseorang untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan cara yang lebih bijak dalam kehidupan sehari-hari adalah ....

• Menciptakan kebijakan yang mengurangi polusi udara di perkotaan bisa memengaruhi banyak orang dan menjadi langkah besar untuk masa depan yang lebih baik.

• Menggunakan produk plastik sekali pakai memang mudah, tetapi semakin banyaknya sampah plastik di lautan akan mengancam kehidupan makhluk laut yang tak terhitung jumlahnya.

• Memilih menggunakan kendaraan pribadi adalah hak setiap individu, selama kita mengemudi dengan hati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas.

• Setiap kali kita mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan lebih memilih transportasi umum, kita tidak hanya menghemat uang, tetapi juga mengurangi emisi karbon yang berbahaya bagi bumi.

Seorang pembicara dalam sebuah seminar internasional menggunakan metode pidato yang mengharuskannya untuk berbicara dengan sangat lancar tanpa teks, mengandalkan pengetahuan dan kemampuan berbicara secara langsung. Setelah beberapa menit berbicara, ia mulai merasakan kurangnya struktur dan kesulitan menjaga fokus. Berdasarkan fenomena ini, metode pidato yang dipilih pembicara tersebut cenderung…

• Memoriter, karena pembicara biasanya bisa berbicara lancar tanpa melihat teks.

• Ekstemporan, karena menggunakan catatan dan dapat mengalir sesuai situasi.

• Improptu, karena kekurangan struktur dan kesulitan menjaga alur berbicara.

• Naskah, karena ketergantungan pada teks biasanya membuat berbicara terasa kaku.

Seorang pembicara yang sering menggunakan metode memoriter merasa kesulitan menyesuaikan pidato dengan audiens yang memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda, terutama ketika ia harus berbicara tentang topik yang kompleks dan memerlukan penyesuaian langsung. Berdasarkan pengamatan ini, kelemahan dari metode memoriter dalam situasi ini adalah ….

• Ketergantungan pada poin-poin utama yang terlalu kaku dan tidak memberikan kebebasan berbicara.

• Keterbatasan fleksibilitas dan kemampuan untuk berimprovisasi sesuai dengan audiens.

• Ketidakmampuan mengingat poin-poin yang sudah dipersiapkan secara rinci.

• Kehilangan kendali atas waktu berbicara yang membuat pembicara terburu-buru.

Seorang pembicara mempersiapkan pidatonya dengan metode naskah, membaca teks secara tepat sesuai dengan yang sudah dipersiapkan. Setelah beberapa waktu, ia menyadari bahwa audiens mulai merasa pidatonya kurang menarik dan tidak berinteraksi dengan audiens. Masalah yang muncul dalam situasi ini kemungkinan besar adalah ….

• Pembicara gagal menggunakan teknik improvisasi yang dapat menarik perhatian audiens.

• Pembicara terlalu bergantung pada naskah yang mengurangi elemen spontanitas dan interaksi dengan audiens.

• Pembicara tidak mengatur tempo berbicara dengan baik, membuat audiens merasa bosan.

• Pembicara tidak memilih topik yang cukup relevan dengan audiens.

Kalimat 1:
Dalam menghadapi tantangan besar, seorang pemimpin harus mampu mengintegrasikan berbagai perspektif dan merumuskan solusi yang seimbang.
Kalimat 2:
Sebuah keputusan yang baik berasal dari kemampuan untuk mempertimbangkan semua informasi yang relevan secara objektif, tanpa terburu-buru mengambil kesimpulan.

Tujuan dari kalimat 1 dan 2 secara keseluruhan adalah ....

• Menunjukkan bahwa keputusan yang efektif membutuhkan pertimbangan matang, baik dari segi pemikiran yang holistik maupun kemampuan untuk menghindari bias.

• Mengajak audiens untuk mempercayai bahwa pemimpin yang baik harus selalu mengandalkan intuisi mereka dalam pengambilan keputusan.

• Mengarahkan audiens untuk lebih memperhatikan keputusan yang diambil berdasarkan popularitas dan pengaruh sosial, bukan dengan alasan yang objektif.

• Menyadarkan audiens bahwa pengambilan keputusan yang baik hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki pengalaman luas dalam bidangnya.

Seorang pembicara dalam pidatonya menjelaskan bahwa pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab, tetapi juga menekankan pentingnya pengembangan kemampuan untuk berpikir kritis, bersikap empatik, dan bertindak sesuai dengan prinsip kebaikan meskipun dalam situasi yang sulit. Pidato ini menyoroti konsep pendidikan yang ....

• Berorientasi pada pembelajaran berbasis nilai untuk mempersiapkan individu menghadapi masalah sosial dan etika.

• Mengutamakan pembentukan karakter tanpa perkembangan kognitif.

• Fokus pada pengembangan kecerdasan intelektual dan pencapaian akademik

• Mendorong penerapan nilai-nilai moral secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.