Bacalah teks berikut dengan cermat!
Laporan Global Gender Gap Report 2023 yang dirilis World Economic Forum (WEF) menunjukkan adanya penurunan partisipasi perempuan dalam perekonomian Indonesia dari peringkat 80 pada 2022 menjadi 87 pada tahun lalu. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa indeks kesenjangan gender di Indonesia berada di poin 0,697–angka ini stagnan paling tidak selama empat tahun terakhir. Sementara, Survei Angkatan Kerja Nasional dari BPS menunjukkan rata-rata upah perempuan masih lebih rendah dibandingkan laki-laki. Tak hanya itu, riset juga memperlihatkan kurangnya akses ke peluang karier yang setara dan diskriminasi gender, khususnya bagi para ibu.
Peluang partisipasi perempuan perlu dilihat dari sisi supply (pasokan) dan demand (permintaan). Dari sisi pasokan, perempuan masih terjebak dalam norma tradisional yang membatasi pilihan karier dan kesempatan meningkatkan keterampilan mereka, seperti akses pekerjaan dalam bidang rekayasa dan teknologi. Sedangkan, dari sisi permintaan, perempuan masih mengalami diskriminasi gaji dan beban ganda mengurus rumah tangga.
Dalam ruang kerja yang bersifat informal, 60% perempuan sebetulnya mendominasi porsi penggiat UMKM di Indonesia. Sayangnya, mereka masih menemui perlakuan berbeda untuk memulai bisnis, seperti kendala sosial budaya, keterbatasan akses pelatihan dan sumber daya finansial, dan diskriminasi dalam pengambilan keputusan bisnis. Hal ini membatasi aspirasi dan potensi mereka.
(Diadaptasi dari https://theconversation.com/)
Pernyataan yang tepat mengenai survei angkatan kerja nasional dari BPS adalah ...