
TO UP PPG

Quiz
•
Religious Studies
•
Professional Development
•
Medium
Zumfiardi MPd
Used 2+ times
FREE Resource
9 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 10 pts
Suatu hari, Dina melihat seorang temannya, Rina, sedang berbicara kasar kepada teman sekelasnya yang lain. Rina merasa marah karena merasa tidak dihargai. Dina ingin menegur Rina agar bersikap lebih baik, tetapi takut hubungan pertemanan mereka menjadi renggang. Jika Dina ingin menerapkan Akhlak Al-Karimah dengan baik, apa yang sebaiknya ia lakukan?
Membiarkan Rina karena setiap orang berhak mengungkapkan emosinya
Langsung menegur Rina di depan banyak orang agar ia sadar akan kesalahannya
Menghindari konflik dengan tidak ikut campur dalam permasalahan tersebut
Menasehati Rina dengan cara yang baik dan bijak agar tidak menyakiti perasaannya
Melaporkan Rina kepada guru agar mendapatkan hukuman yang setimpal
2.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 10 pts
Seorang mahasiswa bernama Fajar sedang menghadapi perdebatan sengit dalam diskusi akademik. Lawan debatnya terus berusaha memprovokasi dengan kata-kata yang menyudutkan. Namun, Fajar tetap bersikap tenang, tidak terpancing emosi, dan menjawab dengan logis serta santun. Berdasarkan konsep turunan Quwwah al-Ghadhab, sikap Fajar menunjukkan sifat...
Al-Karam
Al-Hilm
Al-Wiqar
Al-Ihtimal
An-Najdah
3.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 10 pts
Seorang pemuda bernama Fadli dikenal di lingkungannya sebagai pribadi yang selalu menjunjung nilai-nilai moderasi beragama. Ia bersikap adil kepada semua orang, baik sesama Muslim maupun non-Muslim, menghormati perbedaan pendapat, dan selalu mengedepankan sikap toleran. Suatu hari, saat terjadi perbedaan pandangan dalam musyawarah desa, Fadli menjadi penengah yang bijaksana, mencari solusi terbaik yang tidak merugikan satu pihak pun. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial seperti membantu korban bencana tanpa memandang latar belakang mereka.
Berdasarkan kisah di atas, bagaimana keberadaan iman kepada Allah menjadi pondasi amal shaleh dalam kehidupan sosial kemasyarakatan?
Iman kepada Allah menjadi dasar seseorang untuk bersikap inklusif dan menerima segala bentuk perbedaan tanpa batas
Iman kepada Allah mendorong seseorang untuk berbuat baik dan adil dalam kehidupan sosial sebagai bentuk tanggung jawab spiritual
Keimanan seseorang kepada Allah hanya berkaitan dengan ibadah ritual, sedangkan amal sosial tidak memiliki keterkaitan langsung
Moderasi beragama dalam kehidupan sosial lebih ditentukan oleh budaya dan lingkungan daripada oleh faktor keimanan kepada Allah
Amal shaleh dalam kehidupan sosial tidak memerlukan iman kepada Allah, karena nilai kebaikan bersifat universal
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 10 pts
Seorang guru bernama Bu Siti selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya. Meskipun menghadapi keterbatasan fasilitas di sekolahnya, ia tetap mengajar dengan penuh dedikasi dan kasih sayang. Setiap hari, ia berusaha menciptakan metode pembelajaran yang inovatif agar siswa tetap semangat belajar. Ketika hasil ujian siswa tidak sesuai harapan, Bu Siti tidak menyerah atau menyalahkan keadaan. Ia terus mencari solusi, meningkatkan metode mengajarnya, dan senantiasa berdoa serta bertawakal kepada Allah, meyakini bahwa setiap usaha yang dilakukan akan membuahkan hasil terbaik menurut ketentuan-Nya.Berdasarkan kisah di atas, bagaimana peran tawakal kepada Allah sebagai pondasi dalam mengerjakan amal shaleh dalam dunia pendidikan?
Tawakal kepada Allah berarti menerima hasil apa pun tanpa perlu melakukan evaluasi dan perbaikan dalam proses belajar-mengajar.
Seorang guru yang bertawakal hanya perlu mengandalkan doa tanpa perlu mencari solusi atas kendala dalam pembelajaran.
Keberhasilan dalam dunia pendidikan sepenuhnya ditentukan oleh kerja keras guru dan tidak ada hubungannya dengan tawakal kepada Allah.
Tawakal kepada Allah mendorong pendidik untuk tetap berusaha memberikan pendidikan terbaik meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Tawakal dalam pendidikan berarti menyerahkan hasil pembelajaran sepenuhnya kepada takdir tanpa perlu usaha lebih lanjut.
5.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 10 pts
Hadis ini menjelaskan bahwa kehilangan rasa al-haya' (malu) menjadi awal dari kerusakan akhlak seseorang, yang kemudian berlanjut pada hilangnya sifat amanah, munculnya pengkhianatan, hilangnya kasih sayang, dan berakhir dengan keterputusan dari nilai-nilai Islam. Dalam konteks kehidupan sosial, banyak fenomena yang menunjukkan degradasi moral akibat hilangnya rasa malu, seperti perilaku tidak jujur di tempat kerja, penyebaran ujaran kebencian di media sosial, atau tindakan kriminal yang semakin meningkat.Berdasarkan hadis tersebut, bagaimana keterkaitan hilangnya al-haya’ dengan kemerosotan moral dalam kehidupan sosial?
Rasa malu tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap moralitas seseorang, karena etika lebih ditentukan oleh faktor eksternal seperti hukum dan peraturan.
Jika seseorang tidak memiliki rasa malu, itu hanya berdampak pada kehidupan pribadinya, tanpa pengaruh terhadap hubungan sosial dengan orang lain.
Hilangnya rasa malu hanya berhubungan dengan individu yang tidak berpendidikan dan tidak memiliki pemahaman agama yang baik.
Meskipun seseorang kehilangan rasa malu, ia tetap dapat mempertahankan nilai-nilai Islam selama masih menjalankan ibadah wajib seperti shalat dan puasa.
Hilangnya rasa malu mengarah pada berkurangnya kesadaran diri seseorang terhadap norma sosial, sehingga perilaku menyimpang menjadi sesuatu yang biasa.
6.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 10 pts
Berdasarkan hadis tersebut dan kasus di atas, manakah pernyataan yang paling tepat menggambarkan manfaat perilaku al-khauf dalam konteks pembentukan akhlak pribadi di dunia pendidikan?
Al-khauf membuat santri lebih kompetitif secara akademik sehingga mereka terus berusaha mengalahkan teman-temannya demi meraih prestasi tertinggi.
Al-khauf mendorong santri untuk menghindari kesalahan dalam belajar, sehingga mereka menjadi takut mengambil risiko akademik yang inovatif.
Al-khauf menumbuhkan integritas, disiplin, dan kejujuran, yang membantu santri menjaga etika akademik serta hubungan sosial yang harmonis.
Al-khauf mengharuskan santri selalu tunduk pada aturan tanpa mempertimbangkan kreativitas dan pengembangan diri.
Al-khauf menekankan bahwa keberhasilan akademik hanya bergantung pada ketaatan pada aturan, sehingga emosi dan pemikiran kritis tidak diperlukan.
7.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 10 pts
Berdasarkan kisah di atas, manakah pernyataan yang paling tepat menggambarkan manfaat sikap dan perilaku ar-rahim bagi orang lain dan diri sendiri?
Mendorong persaingan yang sehat antar siswa dengan menekankan pencapaian akademik semata.
Menciptakan lingkungan belajar yang kompetitif sehingga siswa selalu berusaha mengalahkan teman-temannya.
Al-khauf menumbuhkan integritas, disiplin, dan kejujuran, yang membantu santri menjaga etika akademik serta hubungan sosial yang harmonis.
Menghasilkan suasana yang hangat dan mendukung, yang meningkatkan kepercayaan diri siswa serta memberikan kepuasan batin dan pertumbuhan pribadi bagi pelaku kebaikan.
Menegakkan disiplin ketat tanpa memperhatikan kondisi emosional siswa, sehingga menjaga ketertiban di kelas secara formal.
8.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 10 pts
Berdasarkan kisah tersebut, manfaat apa yang paling tepat diperoleh Pak Hasan dari sikap dan perilaku memberi maaf kepada orang lain dalam konteks dunia pendidikan?
Mengabaikan kesalahan rekan sehingga tidak ada perbaikan sistem dalam proses penilaian.
Mengurangi konflik dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis serta meningkatkan kesehatan emosional dirinya.
Membuat siswa menjadi kurang disiplin karena merasa guru selalu memaafkan segala kesalahan.
Mengurangi tanggung jawabnya sebagai guru untuk menegakkan aturan di sekolah.
Menimbulkan persepsi negatif di antara rekan guru karena dianggap terlalu lunak dalam menghadapi kesalahan.
9.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 10 pts
Berdasarkan ilustrasi di atas, manakah pernyataan yang paling tepat menggambarkan penerapan sifat al-Rahmān (kasih sayang dan kelemahlembutan) dalam kehidupan manusia di dunia dan di akhirat?
Mengutamakan disiplin ketat dan pemberian hukuman berat agar murid cepat taat, tanpa mempertimbangkan aspek kelembutan.
Mendorong penerapan sikap keras dan tegas dalam menyelesaikan masalah, sehingga tercipta rasa hormat yang tinggi antar murid.
Menerapkan pendekatan lembut dan penuh kasih sayang dalam menyelesaikan konflik, yang mencerminkan sifat al-Rahmān serta mendatangkan rahmat Allah di dunia dan di akhirat.
Menekankan prestasi akademik semata tanpa menghiraukan nilai-nilai sosial dan emosional yang membantu membentuk kepribadian.
Mengandalkan metode pengajaran yang bersifat otoriter untuk memastikan ketaatan murid, karena kekuatan merupakan kunci keberhasilan.
Similar Resources on Wayground
10 questions
Bab 1 Al-Qur'an Sebagai Pedoman Hidup

Quiz
•
1st Grade - Professio...
12 questions
Sejarah Islam

Quiz
•
Professional Development
10 questions
Post Test Workshop IKM

Quiz
•
Professional Development
10 questions
Meyakini kitab-kitab Allah, mencintai Al-Qur'an

Quiz
•
Professional Development
10 questions
Latihan pree test Modul 2

Quiz
•
Professional Development
10 questions
Iman Kepada Rasul-Rasul Allah swt

Quiz
•
12th Grade - Professi...
10 questions
Bab III Menghidupkan Nurani dengan Berpikir Kritis

Quiz
•
KG - Professional Dev...
14 questions
PRETEST

Quiz
•
Professional Development
Popular Resources on Wayground
18 questions
Writing Launch Day 1

Lesson
•
3rd Grade
11 questions
Hallway & Bathroom Expectations

Quiz
•
6th - 8th Grade
11 questions
Standard Response Protocol

Quiz
•
6th - 8th Grade
40 questions
Algebra Review Topics

Quiz
•
9th - 12th Grade
4 questions
Exit Ticket 7/29

Quiz
•
8th Grade
10 questions
Lab Safety Procedures and Guidelines

Interactive video
•
6th - 10th Grade
19 questions
Handbook Overview

Lesson
•
9th - 12th Grade
20 questions
Subject-Verb Agreement

Quiz
•
9th Grade