Post Test B (Latsol)

Quiz
•
World Languages
•
12th Grade
•
Medium
2418011078 MULIASARI
Used 1+ times
FREE Resource
5 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Gunakan Teks Ini Untuk Menjawab Soal Nomor 1—5
Ungkapan "nasi adalah fondasi" mencerminkan pentingnya beras sebagai komoditas pokok
bagi masyarakat Indonesia. Beras merupakan komoditas dengan porsi terbesar dalam
pengeluaran masyarakat untuk pangan, yaitu 4% dari pengeluaran konsumsi makanan
penduduk perkotaan dan 8% untuk penduduk pedesaan pada tahun 2021. Karena
signifikannya dalam pengeluaran rumah tangga, harga beras memengaruhi tingkat inflasi dan
tingkat kemiskinan. Setiap perubahan harga beras tercermin dalam tingkat inflasi serta
mengurangi daya beli masyarakat miskin yang sebagian besar adalah konsumen bersih beras.
Hal ini mengindikasikan bahwa pembuat kebijakan cenderung menginginkan harga beras
yang rendah. Di sisi lain, beras juga menjadi sumber penghidupan 14 juta rumah tangga
petani. Kedua sisi dari cerita ini telah menjadi alasan mengapa sektor beras selalu dalam
situasi buntu. Upaya untuk mentransformasi sektor beras dan sektor pertanian di Indonesia
menjadi pertanian yang berkelanjutan dan adil perlu memahami kedua sisi permasalahan ini.
Sebagian besar petani beras adalah berskala kecil dengan rata-rata kepemilikan lahan 0,67
hektare pada tahun 2013, di mana 14,2 juta dari 25,7 juta rumah tangga pertanian adalah
petani tanpa lahan, yang menjadikan mereka konsumen neto beras jika mereka adalah petani
beras. Sektor beras juga mengahadapi masalah penuaan, dengan 62% petani berusia 45 tahun
atau lebih.
Maraknya urbanisasi telah mendorong berubahnya fungsi lahan sawah, di mana antara tahun
2010 dan 2020 terjadi penurunan luas panen sebesar 20% secara nasional, dengnan kisaran
penurunan antara 7% hingga 59%. Penurunan ini terjadi di beberapa daerah produsen beras
utama seperti Sumatra Barat dan Jawa Barat, yang masing-masing mengalami penurunan
36% dan 22%. Penurunan luas panen ini tidak diikuti oleh peningkatan produktivitas yang
signifikan. Secara nasional, hanya tujuh provinsi yang mengalami peningkatan luas panen
beras. Sebagian produsen utama beras mengalami tren yang stagnan, sementara produsen
utama lainnya justru mengalami penurunan produktivitas seperti Jawa Timur dan Sulawesi
Selatan. Hasilnya, produksi beras nasional turun dari 66 juta ton menjadi 55 juta ton di tengah
pertumbuhan populasi Indonesia.
Selain penurunan luas panen, beras juga menghadapi tantangan dari perubahan iklim. Beras
juga merupakan salah satu komoditas yang paling intensif air (Oxfam, 2016) yang
membuatnya lebih rentan menghadapi perubahan iklim. Produksi beras juga memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap emisi karbon, terutama metana (World Bank, 2022). Oleh
karena itu, target Indonesia untuk mengurangi jejak karbin juga mencakup sektor beras.
Dengan karakteristik sektor beras yang berskala kecil namun merupakan tanaman pangan
utama dalam negeri, segala upaya harus dilakukan dalam menjaga ketahanan
pangan, pengentasan kemiskinan, dan mewujudkan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Menurut bacaan, beras menjadi sumber penghidupan rumah tangga petani karena .....
14 juta rumah tangga petani bergantung pada beras
25,7 juta rumah tangga pertanian bergantung pada beras
14,2 juta adalah petani tanpa lahan pertanian
rata-rata kepemilikan lahan adalah 0,67 hektare
kenaikan harga beras meningkatkan kesejahteraan
2.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Gunakan Teks Ini Untuk Menjawab Soal Nomor 1—5
Ungkapan "nasi adalah fondasi" mencerminkan pentingnya beras sebagai komoditas pokok
bagi masyarakat Indonesia. Beras merupakan komoditas dengan porsi terbesar dalam
pengeluaran masyarakat untuk pangan, yaitu 4% dari pengeluaran konsumsi makanan
penduduk perkotaan dan 8% untuk penduduk pedesaan pada tahun 2021. Karena
signifikannya dalam pengeluaran rumah tangga, harga beras memengaruhi tingkat inflasi dan
tingkat kemiskinan. Setiap perubahan harga beras tercermin dalam tingkat inflasi serta
mengurangi daya beli masyarakat miskin yang sebagian besar adalah konsumen bersih beras.
Hal ini mengindikasikan bahwa pembuat kebijakan cenderung menginginkan harga beras
yang rendah. Di sisi lain, beras juga menjadi sumber penghidupan 14 juta rumah tangga
petani. Kedua sisi dari cerita ini telah menjadi alasan mengapa sektor beras selalu dalam
situasi buntu. Upaya untuk mentransformasi sektor beras dan sektor pertanian di Indonesia
menjadi pertanian yang berkelanjutan dan adil perlu memahami kedua sisi permasalahan ini.
Sebagian besar petani beras adalah berskala kecil dengan rata-rata kepemilikan lahan 0,67
hektare pada tahun 2013, di mana 14,2 juta dari 25,7 juta rumah tangga pertanian adalah
petani tanpa lahan, yang menjadikan mereka konsumen neto beras jika mereka adalah petani
beras. Sektor beras juga mengahadapi masalah penuaan, dengan 62% petani berusia 45 tahun
atau lebih.
Maraknya urbanisasi telah mendorong berubahnya fungsi lahan sawah, di mana antara tahun
2010 dan 2020 terjadi penurunan luas panen sebesar 20% secara nasional, dengnan kisaran
penurunan antara 7% hingga 59%. Penurunan ini terjadi di beberapa daerah produsen beras
utama seperti Sumatra Barat dan Jawa Barat, yang masing-masing mengalami penurunan
36% dan 22%. Penurunan luas panen ini tidak diikuti oleh peningkatan produktivitas yang
signifikan. Secara nasional, hanya tujuh provinsi yang mengalami peningkatan luas panen
beras. Sebagian produsen utama beras mengalami tren yang stagnan, sementara produsen
utama lainnya justru mengalami penurunan produktivitas seperti Jawa Timur dan Sulawesi
Selatan. Hasilnya, produksi beras nasional turun dari 66 juta ton menjadi 55 juta ton di tengah
pertumbuhan populasi Indonesia.
Selain penurunan luas panen, beras juga menghadapi tantangan dari perubahan iklim. Beras
juga merupakan salah satu komoditas yang paling intensif air (Oxfam, 2016) yang
membuatnya lebih rentan menghadapi perubahan iklim. Produksi beras juga memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap emisi karbon, terutama metana (World Bank, 2022). Oleh
karena itu, target Indonesia untuk mengurangi jejak karbin juga mencakup sektor beras.
Dengan karakteristik sektor beras yang berskala kecil namun merupakan tanaman pangan
utama dalam negeri, segala upaya harus dilakukan dalam menjaga ketahanan
pangan, pengentasan kemiskinan, dan mewujudkan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Ungkapan "nasi adalah fondasi" dalam bacaan bermakna pentingnya komoditas pokok ini
bagi masyarakat Indonesia karena ....
kenaikan harga beras mengurangi daya beli masyarakat
beras merupakan porsi terbesar dalam pengeluaran masyarakat untuk pangan
harga beras memengaruhi tingkat inflasi dan tingkat kemiskinan
beras menjadi sumber penghidupan 14 juta rumah tangga petani
beras merupakn 12% dari pengeluaran konsumsi makanan penduduk perkotaan
3.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Gunakan Teks Ini Untuk Menjawab Soal Nomor 1—5
Ungkapan "nasi adalah fondasi" mencerminkan pentingnya beras sebagai komoditas pokok
bagi masyarakat Indonesia. Beras merupakan komoditas dengan porsi terbesar dalam
pengeluaran masyarakat untuk pangan, yaitu 4% dari pengeluaran konsumsi makanan
penduduk perkotaan dan 8% untuk penduduk pedesaan pada tahun 2021. Karena
signifikannya dalam pengeluaran rumah tangga, harga beras memengaruhi tingkat inflasi dan
tingkat kemiskinan. Setiap perubahan harga beras tercermin dalam tingkat inflasi serta
mengurangi daya beli masyarakat miskin yang sebagian besar adalah konsumen bersih beras.
Hal ini mengindikasikan bahwa pembuat kebijakan cenderung menginginkan harga beras
yang rendah. Di sisi lain, beras juga menjadi sumber penghidupan 14 juta rumah tangga
petani. Kedua sisi dari cerita ini telah menjadi alasan mengapa sektor beras selalu dalam
situasi buntu. Upaya untuk mentransformasi sektor beras dan sektor pertanian di Indonesia
menjadi pertanian yang berkelanjutan dan adil perlu memahami kedua sisi permasalahan ini.
Sebagian besar petani beras adalah berskala kecil dengan rata-rata kepemilikan lahan 0,67
hektare pada tahun 2013, di mana 14,2 juta dari 25,7 juta rumah tangga pertanian adalah
petani tanpa lahan, yang menjadikan mereka konsumen neto beras jika mereka adalah petani
beras. Sektor beras juga mengahadapi masalah penuaan, dengan 62% petani berusia 45 tahun
atau lebih.
Maraknya urbanisasi telah mendorong berubahnya fungsi lahan sawah, di mana antara tahun
2010 dan 2020 terjadi penurunan luas panen sebesar 20% secara nasional, dengnan kisaran
penurunan antara 7% hingga 59%. Penurunan ini terjadi di beberapa daerah produsen beras
utama seperti Sumatra Barat dan Jawa Barat, yang masing-masing mengalami penurunan
36% dan 22%. Penurunan luas panen ini tidak diikuti oleh peningkatan produktivitas yang
signifikan. Secara nasional, hanya tujuh provinsi yang mengalami peningkatan luas panen
beras. Sebagian produsen utama beras mengalami tren yang stagnan, sementara produsen
utama lainnya justru mengalami penurunan produktivitas seperti Jawa Timur dan Sulawesi
Selatan. Hasilnya, produksi beras nasional turun dari 66 juta ton menjadi 55 juta ton di tengah
pertumbuhan populasi Indonesia.
Selain penurunan luas panen, beras juga menghadapi tantangan dari perubahan iklim. Beras
juga merupakan salah satu komoditas yang paling intensif air (Oxfam, 2016) yang
membuatnya lebih rentan menghadapi perubahan iklim. Produksi beras juga memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap emisi karbon, terutama metana (World Bank, 2022). Oleh
karena itu, target Indonesia untuk mengurangi jejak karbin juga mencakup sektor beras.
Dengan karakteristik sektor beras yang berskala kecil namun merupakan tanaman pangan
utama dalam negeri, segala upaya harus dilakukan dalam menjaga ketahanan
pangan, pengentasan kemiskinan, dan mewujudkan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan produksi beras di Indonesia adalah ....
maraknya urbanisasi yang mengakibatkan berubahnya fungsi lahan sawah
penurunan produktivitas di daerah produsen utama beras
penurunan luas panen, perubahan iklim, dan kontribusi terhadap emisi karbon
peningkatan luas panen beras hanya terjadi di tujuh provinsi
mayoritas petani beras berusia 45 tahun ke atas
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Gunakan Teks Ini Untuk Menjawab Soal Nomor 1—5
Ungkapan "nasi adalah fondasi" mencerminkan pentingnya beras sebagai komoditas pokok
bagi masyarakat Indonesia. Beras merupakan komoditas dengan porsi terbesar dalam
pengeluaran masyarakat untuk pangan, yaitu 4% dari pengeluaran konsumsi makanan
penduduk perkotaan dan 8% untuk penduduk pedesaan pada tahun 2021. Karena
signifikannya dalam pengeluaran rumah tangga, harga beras memengaruhi tingkat inflasi dan
tingkat kemiskinan. Setiap perubahan harga beras tercermin dalam tingkat inflasi serta
mengurangi daya beli masyarakat miskin yang sebagian besar adalah konsumen bersih beras.
Hal ini mengindikasikan bahwa pembuat kebijakan cenderung menginginkan harga beras
yang rendah. Di sisi lain, beras juga menjadi sumber penghidupan 14 juta rumah tangga
petani. Kedua sisi dari cerita ini telah menjadi alasan mengapa sektor beras selalu dalam
situasi buntu. Upaya untuk mentransformasi sektor beras dan sektor pertanian di Indonesia
menjadi pertanian yang berkelanjutan dan adil perlu memahami kedua sisi permasalahan ini.
Sebagian besar petani beras adalah berskala kecil dengan rata-rata kepemilikan lahan 0,67
hektare pada tahun 2013, di mana 14,2 juta dari 25,7 juta rumah tangga pertanian adalah
petani tanpa lahan, yang menjadikan mereka konsumen neto beras jika mereka adalah petani
beras. Sektor beras juga mengahadapi masalah penuaan, dengan 62% petani berusia 45 tahun
atau lebih.
Maraknya urbanisasi telah mendorong berubahnya fungsi lahan sawah, di mana antara tahun
2010 dan 2020 terjadi penurunan luas panen sebesar 20% secara nasional, dengnan kisaran
penurunan antara 7% hingga 59%. Penurunan ini terjadi di beberapa daerah produsen beras
utama seperti Sumatra Barat dan Jawa Barat, yang masing-masing mengalami penurunan
36% dan 22%. Penurunan luas panen ini tidak diikuti oleh peningkatan produktivitas yang
signifikan. Secara nasional, hanya tujuh provinsi yang mengalami peningkatan luas panen
beras. Sebagian produsen utama beras mengalami tren yang stagnan, sementara produsen
utama lainnya justru mengalami penurunan produktivitas seperti Jawa Timur dan Sulawesi
Selatan. Hasilnya, produksi beras nasional turun dari 66 juta ton menjadi 55 juta ton di tengah
pertumbuhan populasi Indonesia.
Selain penurunan luas panen, beras juga menghadapi tantangan dari perubahan iklim. Beras
juga merupakan salah satu komoditas yang paling intensif air (Oxfam, 2016) yang
membuatnya lebih rentan menghadapi perubahan iklim. Produksi beras juga memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap emisi karbon, terutama metana (World Bank, 2022). Oleh
karena itu, target Indonesia untuk mengurangi jejak karbin juga mencakup sektor beras.
Dengan karakteristik sektor beras yang berskala kecil namun merupakan tanaman pangan
utama dalam negeri, segala upaya harus dilakukan dalam menjaga ketahanan
pangan, pengentasan kemiskinan, dan mewujudkan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Dampak maraknya urbanisasi terhadap sektor beras di Indonesia ditandai oleh ....
62% petani beras berusia 45 tahun atau lebih
14,2 juta dari 25,7 juta rumah tangga pertanian adalah petani tanpa lahan
terjadinya perubahan fungsi lahan sawah di Sumatra Barat dan Jawa Barat
terjadinya penurunan luas panen sebesar 20% secara nasional tanpa peningkatan
produktivitas
terjadinya penurunan luas panen antara 7% hingga 59% di Sumatra Barat dan Jawa Barat
5.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Gunakan Teks Ini Untuk Menjawab Soal Nomor 1—5
Ungkapan "nasi adalah fondasi" mencerminkan pentingnya beras sebagai komoditas pokok
bagi masyarakat Indonesia. Beras merupakan komoditas dengan porsi terbesar dalam
pengeluaran masyarakat untuk pangan, yaitu 4% dari pengeluaran konsumsi makanan
penduduk perkotaan dan 8% untuk penduduk pedesaan pada tahun 2021. Karena
signifikannya dalam pengeluaran rumah tangga, harga beras memengaruhi tingkat inflasi dan
tingkat kemiskinan. Setiap perubahan harga beras tercermin dalam tingkat inflasi serta
mengurangi daya beli masyarakat miskin yang sebagian besar adalah konsumen bersih beras.
Hal ini mengindikasikan bahwa pembuat kebijakan cenderung menginginkan harga beras
yang rendah. Di sisi lain, beras juga menjadi sumber penghidupan 14 juta rumah tangga
petani. Kedua sisi dari cerita ini telah menjadi alasan mengapa sektor beras selalu dalam
situasi buntu. Upaya untuk mentransformasi sektor beras dan sektor pertanian di Indonesia
menjadi pertanian yang berkelanjutan dan adil perlu memahami kedua sisi permasalahan ini.
Sebagian besar petani beras adalah berskala kecil dengan rata-rata kepemilikan lahan 0,67
hektare pada tahun 2013, di mana 14,2 juta dari 25,7 juta rumah tangga pertanian adalah
petani tanpa lahan, yang menjadikan mereka konsumen neto beras jika mereka adalah petani
beras. Sektor beras juga mengahadapi masalah penuaan, dengan 62% petani berusia 45 tahun
atau lebih.
Maraknya urbanisasi telah mendorong berubahnya fungsi lahan sawah, di mana antara tahun
2010 dan 2020 terjadi penurunan luas panen sebesar 20% secara nasional, dengnan kisaran
penurunan antara 7% hingga 59%. Penurunan ini terjadi di beberapa daerah produsen beras
utama seperti Sumatra Barat dan Jawa Barat, yang masing-masing mengalami penurunan
36% dan 22%. Penurunan luas panen ini tidak diikuti oleh peningkatan produktivitas yang
signifikan. Secara nasional, hanya tujuh provinsi yang mengalami peningkatan luas panen
beras. Sebagian produsen utama beras mengalami tren yang stagnan, sementara produsen
utama lainnya justru mengalami penurunan produktivitas seperti Jawa Timur dan Sulawesi
Selatan. Hasilnya, produksi beras nasional turun dari 66 juta ton menjadi 55 juta ton di tengah
pertumbuhan populasi Indonesia.
Selain penurunan luas panen, beras juga menghadapi tantangan dari perubahan iklim. Beras
juga merupakan salah satu komoditas yang paling intensif air (Oxfam, 2016) yang
membuatnya lebih rentan menghadapi perubahan iklim. Produksi beras juga memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap emisi karbon, terutama metana (World Bank, 2022). Oleh
karena itu, target Indonesia untuk mengurangi jejak karbin juga mencakup sektor beras.
Dengan karakteristik sektor beras yang berskala kecil namun merupakan tanaman pangan
utama dalam negeri, segala upaya harus dilakukan dalam menjaga ketahanan
pangan, pengentasan kemiskinan, dan mewujudkan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Alasan utama kebuntuan upaya mentransformasi sektor beras dan sektor pertanian di Indonesia menjadi pertanian yang berkelanjutan adalah ....
produksi beras harus memperhatikan perubahan iklim karena merupakan komoditas yang
paling intensif air
peningkatan produksi beras menghadapi tantangan karena memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap emisi karbon
sebagian besar petani beras adalah rumah tangga pertanian tanpa lahan (konsumen neto
beras) yang mengakibatkan mereka sulit keluar dari kemiskinan
maraknya urbanisasi telah mengubah fungsi lahan sawah yang mengakibatkan terjadinya
penurunan luas panen yang tidak diikuti oleh peningkatan produktivitas
harga beras memengaruhi tingkat inflasi dan daya beli masyarakat miskin, tetapi beras
menjadi sumber penghidupan 14 juta rumah tangga petani
Similar Resources on Wayground
8 questions
PUISI KELAS 8

Quiz
•
8th Grade - University
10 questions
Teks Editorial 2

Quiz
•
12th Grade
10 questions
KUIS MBM P1 (2025)

Quiz
•
12th Grade
10 questions
Bahasa Indonesia Quiz

Quiz
•
12th Grade
10 questions
Pre Test Pembinaan Statistik Sektoral GESIT Pinang 2025

Quiz
•
6th Grade - University
10 questions
bahasa indo

Quiz
•
12th Grade
10 questions
ARTIKEL ILMIAH POPULER

Quiz
•
8th Grade - University
10 questions
Reiseziele in Deutschland

Quiz
•
5th Grade - University
Popular Resources on Wayground
12 questions
Unit Zero lesson 2 cafeteria

Lesson
•
9th - 12th Grade
10 questions
Nouns, nouns, nouns

Quiz
•
3rd Grade
10 questions
Lab Safety Procedures and Guidelines

Interactive video
•
6th - 10th Grade
25 questions
Multiplication Facts

Quiz
•
5th Grade
11 questions
All about me

Quiz
•
Professional Development
20 questions
Lab Safety and Equipment

Quiz
•
8th Grade
13 questions
25-26 Behavior Expectations Matrix

Quiz
•
9th - 12th Grade
10 questions
Exploring Digital Citizenship Essentials

Interactive video
•
6th - 10th Grade
Discover more resources for World Languages
20 questions
La comida

Quiz
•
9th - 12th Grade
21 questions
Los paises hispanohablantes y sus capitales

Quiz
•
12th Grade
20 questions
Spanish alphabet

Quiz
•
9th - 12th Grade
23 questions
Spanish 1 Review: Para Empezar Part 1

Lesson
•
9th - 12th Grade
20 questions
Ser and estar

Quiz
•
11th - 12th Grade
15 questions
Tú vs. usted

Quiz
•
9th - 12th Grade
20 questions
Saludos y despedidas

Quiz
•
9th - 12th Grade
20 questions
Spanish numbers 0-30

Quiz
•
9th - 12th Grade