
Tanggung Jawab Keluarga dalam Agama
Quiz
•
Religious Studies
•
12th Grade
•
Easy
Nofri zaldi
Used 2+ times
FREE Resource
Enhance your content
20 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 5 pts
Allah SWT berfirman dalam QS. at-Tahrim (66): 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; di atasnya ada malaikat-malaikat yang kasar, keras, yang tidak mendurhakai Allah atas apa yang diperintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Dalam konteks keluarga, bagaimana implementasi ayat ini dapat dipahami dalam menghadapi tekanan sosial dan budaya yang berbeda dengan ajaran agama, terutama terkait dengan kebebasan individu dalam keluarga?
Orang tua harus memastikan bahwa kebebasan individu tetap dijaga, tetapi dengan pembatasan yang tidak melibatkan agama untuk menghindari ketegangan dalam keluarga.
Kepala keluarga harus mengutamakan kontrol penuh terhadap kehidupan anak-anak, membatasi segala bentuk kebebasan untuk memastikan mereka tidak terpengaruh oleh budaya yang bertentangan dengan agama.
Setiap anggota keluarga harus diberi kebebasan untuk menentukan prinsip hidup mereka sendiri, tanpa intervensi dari orang tua atau kepala keluarga.
Orang tua harus menciptakan keseimbangan antara kebebasan yang sehat dan pembentukan karakter melalui nilai-nilai agama, meskipun ini mungkin bertentangan dengan norma sosial yang ada.
Keluarga harus sepenuhnya mengadopsi nilai-nilai kebebasan sosial dan budaya modern tanpa memperhatikan ajaran agama untuk menghindari ketegangan internal dalam keluarga.
2.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 5 pts
QS. at-Tahrim (66): 6 mengajarkan pentingnya tanggung jawab kepala keluarga dalam menjaga dan melindungi keluarganya dari godaan yang dapat mengarah pada kebinasaan, baik secara moral maupun spiritual.
Dalam keluarga yang anggotanya tersebar di beberapa tempat, bagaimana kepala keluarga dapat menerapkan prinsip ayat ini secara efektif dalam membentuk kesadaran moral dan spiritual keluarga meskipun ada jarak fisik yang signifikan?
Kepala keluarga harus memastikan bahwa semua anggota keluarga tinggal bersama dalam satu rumah untuk mencegah terjadinya pengaruh luar yang merusak.
Melakukan pengawasan ketat terhadap kegiatan anak-anak, termasuk dengan memonitor interaksi mereka di media sosial dan di dunia nyata secara fisik.
Membangun komunikasi yang intens antara anggota keluarga melalui teknologi, mengadakan pertemuan rutin untuk mendiskusikan nilai-nilai agama, dan membangun kesadaran spiritual bersama.
Menghindari diskusi tentang nilai agama dalam keluarga untuk mengurangi ketegangan, dan memberi kebebasan pada setiap anggota keluarga untuk mencari jalan hidupnya sendiri.
Kepala keluarga harus mengandalkan pihak ketiga, seperti guru agama atau pemimpin masyarakat, untuk menggantikan peran mereka dalam mendidik keluarga.
3.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 5 pts
QS. at-Tahrim (66): 6 menyampaikan bahwa tanggung jawab seorang kepala keluarga tidak hanya pada dirinya sendiri, tetapi juga pada anggota keluarganya, dengan fokus pada perlindungan mereka dari azab yang berat akibat tindakan yang mengundang murka Allah.
Dalam menghadapi perubahan besar dalam masyarakat yang memengaruhi pandangan hidup keluarga, seperti pergeseran nilai moral dan kecenderungan individu untuk lebih mengutamakan kebebasan pribadi, bagaimana seorang kepala keluarga dapat melaksanakan amanah ayat ini dengan memperhatikan kebebasan individu dalam keluarga?
Kepala keluarga harus secara aktif mengintervensi setiap keputusan pribadi anggota keluarga, termasuk hubungan pertemanan dan pilihan hidup mereka, untuk memastikan mereka tetap pada jalur yang benar menurut agama.
Kepala keluarga hanya perlu memberikan nasihat sekali-sekali kepada anggota keluarga, dengan harapan mereka dapat membuat keputusan sendiri berdasarkan nilai agama yang sudah diajarkan sebelumnya.
Kepala keluarga harus menegakkan batasan yang jelas terhadap kebebasan individu yang berpotensi merusak moral dan spiritual keluarga, sambil tetap menjaga hubungan harmonis dengan memberi ruang bagi perbedaan pendapat.
Menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada anak-anak untuk menentukan jalan hidup mereka, dengan keyakinan bahwa mereka sudah cukup dewasa untuk membuat keputusan tanpa intervensi orang tua.
Mengadopsi pendekatan permisif, di mana kepala keluarga memberikan kebebasan penuh kepada setiap anggota keluarga dalam mengeksplorasi nilai-nilai moral dan budaya modern tanpa mengaitkannya dengan ajaran agama.
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 5 pts
QS. An-Nisa’ [4]: 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًاۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَٰمَىٰ وَالْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِي ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Artinya:
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. An-Nisa’ [4]: 36)
Dalam kehidupan modern, banyak orang lebih mengutamakan pencapaian pribadi dibandingkan dengan prinsip tauhid dan kepedulian sosial. Berdasarkan QS. An-Nisa' [4]: 36, bagaimana seseorang dapat menjaga kemurnian tauhid dalam kehidupan sehari-hari?
Menjauhi segala bentuk kesyirikan dengan menghindari praktik yang bercampur dengan kepercayaan lain, namun tetap bisa mengikuti ritual budaya yang diwarisi nenek moyang.
Memurnikan ibadah hanya kepada Allah dengan tidak meminta pertolongan kepada makhluk dalam hal apa pun, termasuk dalam urusan duniawi seperti pekerjaan dan kesehatan.
Menjadikan tauhid sebagai dasar kehidupan dengan beribadah secara murni kepada Allah serta menerapkan nilai ketauhidan dalam interaksi sosial seperti berbuat baik kepada sesama.
Mengutamakan ibadah vertikal (hubungan dengan Allah) dibandingkan hubungan sosial, karena tauhid lebih penting.
5.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 5 pts
QS. An-Nisa’ [4]: 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًاۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَٰمَىٰ وَالْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِي ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Seorang Muslim yang tinggal di lingkungan yang mayoritas tidak memahami pentingnya tauhid menghadapi dilema antara mempertahankan keyakinannya atau menyesuaikan diri dengan tradisi setempat yang mengandung unsur syirik. Bagaimana ia seharusnya bersikap sesuai dengan QS. An-Nisa’ [4]: 36?
Menjaga tauhid dengan tidak terlibat dalam ritual yang bertentangan dengan Islam, namun tetap menghormati adat yang berlaku tanpa harus mengkritiknya secara terbuka.
Mengikuti sebagian kecil dari ritual adat setempat sebagai bentuk penghormatan dan toleransi, tetapi tetap beribadah kepada Allah sebagai bentuk ketauhidan yang sejati.
Menjauhi seluruh kegiatan sosial di lingkungan tersebut agar tidak terpengaruh oleh praktik yang bertentangan dengan tauhid, meskipun hal ini dapat menghambat interaksi dengan masyarakat sekitar.
Mempertahankan prinsip tauhid tanpa mengindahkan aspek sosial, karena menjaga kemurnian tauhid lebih utama daripada menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
Membaur dengan masyarakat dan beradaptasi dengan tradisi setempat, karena menjaga hubungan sosial lebih penting daripada bersikap eksklusif atas nama tauhid.
6.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 5 pts
QS. An-Nisa’ [4]: 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًاۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَٰمَىٰ وَالْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِي ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Seorang pengusaha Muslim sukses selalu menyisihkan sebagian hartanya untuk beramal dan membantu kaum miskin, tetapi ia juga dikenal sering membanggakan diri dan meremehkan orang lain yang kurang beruntung. Berdasarkan QS. An-Nisa' [4]: 36, bagaimana seharusnya seorang Muslim bersikap dalam hal ini?
Tetap beramal meskipun ada sedikit kesombongan, karena yang lebih penting adalah manfaat yang diberikan kepada orang lain.
Menyadari bahwa ketauhidan sejati bukan hanya dalam keyakinan dan ibadah, tetapi juga dalam sikap rendah hati dan tidak membanggakan diri dalam kebaikan.
Mengutamakan hubungan dengan Allah dalam bentuk ibadah pribadi, karena amal sosial hanya bernilai jika diniatkan untuk akhirat, bukan dunia.
Berhenti menyumbang dan fokus memperbaiki niat terlebih dahulu, agar amalnya tidak sia-sia di sisi Allah.
Mengumumkan semua amal kebaikannya kepada publik agar dapat me
7.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
1 min • 5 pts
�� QS. Al-Baqarah [2]: 148
وَلِكُلٍّۢ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا۟ يَأْتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌ
Artinya:
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Konteks Permasalahan:
Dalam kehidupan modern, orang cenderung berlomba-lomba dalam urusan duniawi, seperti kekayaan, jabatan, dan popularitas. Namun, QS. Al-Baqarah [2]: 148 menekankan kompetisi dalam kebaikan sebagai tujuan utama seorang Muslim.
Seorang pengusaha sukses menyadari bahwa meskipun ia telah banyak bersedekah, niatnya masih bercampur dengan keinginan mendapatkan pujian. Berdasarkan QS. Al-Baqarah [2]: 148, bagaimana ia seharusnya memperbaiki amal kebaikannya?
Meningkatkan jumlah sedekahnya agar semakin besar manfaatnya bagi orang lain, meskipun masih sulit menghilangkan keinginan untuk mendapat pengakuan.
Fokus pada membersihkan niat terlebih dahulu sebelum bersedekah lagi, karena tanpa keikhlasan, amal akan sia-sia di sisi Allah.
Terus melakukan kebaikan secara sembunyi-sembunyi agar niatnya tidak tercampur dengan riya meskipun hal ini membatasi manfaat sosial dari sedekahnya.
Mengurangi keterlibatan dalam kegiatan amal yang mengundang perhatian publik agar tidak tergoda untuk mencari pujian dari manusia.
Menyadari bahwa niat yang sempurna sulit dicapai, sehingga yang terpenting adalah terus berbuat baik sambil perlahan memperbaiki hati.
Create a free account and access millions of resources
Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports

Continue with Google

Continue with Email

Continue with Classlink

Continue with Clever
or continue with

Microsoft
%20(1).png)
Apple

Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?
Similar Resources on Wayground
15 questions
Peradaban Islam di Indonesia
Quiz
•
12th Grade
15 questions
quiz hadis : sedekah kunci kebaikan
Quiz
•
12th Grade
15 questions
UH PAI Bab 4 (Sujud)
Quiz
•
7th Grade - University
20 questions
Tata Krama, santun, malu Fix
Quiz
•
KG - 12th Grade
20 questions
KETAATAN MALAIKAT
Quiz
•
1st - 12th Grade
20 questions
Lat Soal Kls 7 Yesus Pejuang Kesetaraan gender
Quiz
•
12th Grade
20 questions
Din Kültürü Hz. Muhammed'in hayatı Kaynak:https://cdn.eba.go
Quiz
•
4th - 12th Grade
20 questions
Tugas Bab 12 Kelas 8
Quiz
•
12th Grade
Popular Resources on Wayground
20 questions
Brand Labels
Quiz
•
5th - 12th Grade
11 questions
NEASC Extended Advisory
Lesson
•
9th - 12th Grade
10 questions
Ice Breaker Trivia: Food from Around the World
Quiz
•
3rd - 12th Grade
10 questions
Boomer ⚡ Zoomer - Holiday Movies
Quiz
•
KG - University
25 questions
Multiplication Facts
Quiz
•
5th Grade
22 questions
Adding Integers
Quiz
•
6th Grade
10 questions
Multiplication and Division Unknowns
Quiz
•
3rd Grade
20 questions
Multiplying and Dividing Integers
Quiz
•
7th Grade