PTS Semester 2 Kelas 6 Bina

PTS Semester 2 Kelas 6 Bina

6th Grade

25 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

TEKS CERAMAH

TEKS CERAMAH

1st Grade - Professional Development

20 Qs

ASESMEN BAHASA INDONESIA KELAS 6 BAB 4

ASESMEN BAHASA INDONESIA KELAS 6 BAB 4

6th - 8th Grade

20 Qs

BAB V. ANAK-ANAK YANG MENGUBAH DUNIA

BAB V. ANAK-ANAK YANG MENGUBAH DUNIA

6th Grade

20 Qs

Review Bahasa Indonesia dan Basa Sunda

Review Bahasa Indonesia dan Basa Sunda

6th Grade

20 Qs

Tema 6 kls 6

Tema 6 kls 6

6th Grade

20 Qs

bahasaku

bahasaku

6th Grade

20 Qs

KUIS TEKS ULASAN

KUIS TEKS ULASAN

6th Grade

20 Qs

Tema 7 Kelas 6

Tema 7 Kelas 6

6th Grade

20 Qs

PTS Semester 2 Kelas 6 Bina

PTS Semester 2 Kelas 6 Bina

Assessment

Quiz

World Languages

6th Grade

Medium

Created by

NOORHAYATI NOORHAYATI

Used 1+ times

FREE Resource

25 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 4 pts

Isabel Wijsen adalah seorang aktivis lingkungan asal Indonesia yang bersama saudaranya, Melati Wijsen, mendirikan sebuah gerakan yang bernama Bye Bye Plastic Bags (BBPB). Gerakan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di Bali, tempat mereka tinggal. Isabel dan Melati mulai mengedukasi masyarakat, terutama anak-anak sekolah, tentang bahaya plastik bagi lingkungan. Mereka mengajak orang-orang untuk beralih ke tas ramah lingkungan dan memperkenalkan berbagai alternatif pengganti plastik. Setelah beberapa tahun, gerakan mereka semakin berkembang, dengan semakin banyak orang yang mendukung dan menggunakan tas ramah lingkungan. Mereka bahkan mendapat pengakuan internasional karena keberhasilan mereka dalam mengurangi penggunaan plastik di Bali.

  1. Apa tujuan utama gerakan Bye Bye Plastic Bags (BBPB) yang didirikan oleh Isabel dan Melati Wijsen?

  1. Mengurangi sampah plastik di Bali

  1. Mengedukasi masyarakat tentang sampah plastik dan cara menguranginya

  1. Meningkatkan penggunaan plastik di Bali

  1. Menjual tas ramah lingkungan di Bali

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 4 pts

Isabel Wijsen adalah seorang aktivis lingkungan asal Indonesia yang bersama saudaranya, Melati Wijsen, mendirikan sebuah gerakan yang bernama Bye Bye Plastic Bags (BBPB). Gerakan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di Bali, tempat mereka tinggal. Isabel dan Melati mulai mengedukasi masyarakat, terutama anak-anak sekolah, tentang bahaya plastik bagi lingkungan. Mereka mengajak orang-orang untuk beralih ke tas ramah lingkungan dan memperkenalkan berbagai alternatif pengganti plastik. Setelah beberapa tahun, gerakan mereka semakin berkembang, dengan semakin banyak orang yang mendukung dan menggunakan tas ramah lingkungan. Mereka bahkan mendapat pengakuan internasional karena keberhasilan mereka dalam mengurangi penggunaan plastik di Bali.

  1. Siapa yang ikut berperan dalam mendirikan gerakan Bye Bye Plastic Bags?

  1. Isabel Wijsen saja

  1. Melati Wijsen saja

  1. Isabel dan Melati Wijsen

Pemerintah Bali

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 4 pts

Isabel Wijsen adalah seorang aktivis lingkungan asal Indonesia yang bersama saudaranya, Melati Wijsen, mendirikan sebuah gerakan yang bernama Bye Bye Plastic Bags (BBPB). Gerakan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di Bali, tempat mereka tinggal. Isabel dan Melati mulai mengedukasi masyarakat, terutama anak-anak sekolah, tentang bahaya plastik bagi lingkungan. Mereka mengajak orang-orang untuk beralih ke tas ramah lingkungan dan memperkenalkan berbagai alternatif pengganti plastik. Setelah beberapa tahun, gerakan mereka semakin berkembang, dengan semakin banyak orang yang mendukung dan menggunakan tas ramah lingkungan. Mereka bahkan mendapat pengakuan internasional karena keberhasilan mereka dalam mengurangi penggunaan plastik di Bali.

  1. Apa yang dilakukan Isabel dan Melati untuk mendukung gerakan mereka?

Membagikan tas plastik secara gratis

  1. Menjual tas plastik di sekolah

  1. Mempromosikan sampah plastik

  1. Mengedukasi anak-anak sekolah dan mengajak orang-orang untuk menggunakan tas ramah lingkungan

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 4 pts

Isabel Wijsen adalah seorang aktivis lingkungan asal Indonesia yang bersama saudaranya, Melati Wijsen, mendirikan sebuah gerakan yang bernama Bye Bye Plastic Bags (BBPB). Gerakan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di Bali, tempat mereka tinggal. Isabel dan Melati mulai mengedukasi masyarakat, terutama anak-anak sekolah, tentang bahaya plastik bagi lingkungan. Mereka mengajak orang-orang untuk beralih ke tas ramah lingkungan dan memperkenalkan berbagai alternatif pengganti plastik. Setelah beberapa tahun, gerakan mereka semakin berkembang, dengan semakin banyak orang yang mendukung dan menggunakan tas ramah lingkungan. Mereka bahkan mendapat pengakuan internasional karena keberhasilan mereka dalam mengurangi penggunaan plastik di Bali.

Apa yang membuat gerakan Bye Bye Plastic Bags dikenal secara internasional?

Keberhasilan mereka dalam mengurangi penggunaan plastik di Bali

  1. Kerjasama mereka dengan perusahaan besar

  1. Pencapaian mereka dalam memperkenalkan plastik sekali pakai

  1. Pemberian hadiah dari pemerintah

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 4 pts

Malala Yousafzai adalah seorang aktivis pendidikan asal Pakistan yang dikenal di seluruh dunia karena perjuangannya untuk hak-hak pendidikan bagi anak perempuan. Pada usia 11 tahun, Malala mulai menulis sebuah blog untuk BBC Urdu, di bawah nama samaran Gul Makai. Dalam blog tersebut, Malala menceritakan kehidupan sehari-hari di bawah kekuasaan Taliban, yang melarang anak perempuan untuk bersekolah di Swat Valley, tempat tinggalnya. Blog Malala mengungkapkan ketakutan dan keberanian anak-anak perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan, meskipun harus menghadapi ancaman dan kekerasan. Pada tahun 2012, Malala ditembak oleh seorang anggota Taliban karena perjuangannya untuk pendidikan. Namun, ia selamat dan terus memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak perempuan di seluruh dunia.

  1. Apa yang dilakukan Malala Yousafzai pada usia 11 tahun?

  1. Menjadi pemimpin di Swat Valley

  1. Mengikuti sekolah rahasia untuk anak perempuan

  1. Menulis blog untuk BBC Urdu tentang kehidupan di bawah Taliban

Menulis buku tentang pengalamannya

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 4 pts

Malala Yousafzai adalah seorang aktivis pendidikan asal Pakistan yang dikenal di seluruh dunia karena perjuangannya untuk hak-hak pendidikan bagi anak perempuan. Pada usia 11 tahun, Malala mulai menulis sebuah blog untuk BBC Urdu, di bawah nama samaran Gul Makai. Dalam blog tersebut, Malala menceritakan kehidupan sehari-hari di bawah kekuasaan Taliban, yang melarang anak perempuan untuk bersekolah di Swat Valley, tempat tinggalnya. Blog Malala mengungkapkan ketakutan dan keberanian anak-anak perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan, meskipun harus menghadapi ancaman dan kekerasan. Pada tahun 2012, Malala ditembak oleh seorang anggota Taliban karena perjuangannya untuk pendidikan. Namun, ia selamat dan terus memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak perempuan di seluruh dunia.

Mengapa Malala menulis blog di bawah nama samaran Gul Makai?

  1. Untuk menyembunyikan identitasnya agar aman dari ancaman

  1. Karena ia tidak ingin dikenal

  1. Karena ia ingin menjadi penulis anonim

Untuk menarik perhatian dunia

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 4 pts

Malala Yousafzai adalah seorang aktivis pendidikan asal Pakistan yang dikenal di seluruh dunia karena perjuangannya untuk hak-hak pendidikan bagi anak perempuan. Pada usia 11 tahun, Malala mulai menulis sebuah blog untuk BBC Urdu, di bawah nama samaran Gul Makai. Dalam blog tersebut, Malala menceritakan kehidupan sehari-hari di bawah kekuasaan Taliban, yang melarang anak perempuan untuk bersekolah di Swat Valley, tempat tinggalnya. Blog Malala mengungkapkan ketakutan dan keberanian anak-anak perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan, meskipun harus menghadapi ancaman dan kekerasan. Pada tahun 2012, Malala ditembak oleh seorang anggota Taliban karena perjuangannya untuk pendidikan. Namun, ia selamat dan terus memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak perempuan di seluruh dunia.

  1. Apa yang Malala tulis dalam blognya tentang kehidupan di Swat Valley?

Tentang kebahagiaan hidup di bawah pemerintahan Taliban

  1. Pengalaman melanjutkan pendidikan di sekolah rahasia

  1. Ketakutan dan keberanian anak perempuan yang ingin bersekolah di bawah ancaman Taliban

  1. Kehidupan sehari-hari yang tenang tanpa adanya masalah

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?