PSAS Seni Teater

Sebuah teater kontemporer menggunakan simbol-simbol tertentu yang hanya bisa dipahami dalam konteks budaya asalnya. Seorang kritikus yang menggunakan pendekatan antropologis dalam mengulas teater ini akan fokus pada...?

• a. Bagaimana simbol-simbol tersebut diterjemahkan ke dalam budaya lain
• b. Teknik akting yang digunakan aktor
• c. Seberapa baik tata cahaya mendukung suasana pertunjukan
• d. Kesesuaian interpretasi sutradara dengan naskah asli
• e. Kualitas estetika pertunjukan secara keseluruhan

Dalam kritik teater, bagaimana konsep ‘audience reception’ (resepsi penonton) digunakan untuk menilai keberhasilan sebuah pementasan?

• a. Dengan mengukur pemahaman penonton terhadap makna pertunjukan
• b. Dengan menganalisis respons emosional kritikus
• c. Dengan menilai kesetiaan sutradara terhadap teks asli
• d. Dengan mengukur tingkat teknis tata panggung
• e. Dengan membandingkan reaksi penonton dengan ulasan kritikus lain

Dalam kritik formalistik, elemen apa yang paling sering menjadi fokus utama dalam analisis sebuah pementasan teater?

• a. Interpretasi sosial terhadap pementasan
• b. Teknik penceritaan dan penggunaan elemen estetika dalam pertunjukan
• c. Keberhasilan aktor dalam menciptakan karakter yang autentik
• d. Relevansi pertunjukan dengan isu-isu politik
• e. Respon emosional kritikus terhadap pertunjukan

Dalam kritik psikologis, aspek apa yang paling sering diperhatikan dalam analisis sebuah karakter dalam teater?

• a. Cara karakter berkembang sepanjang pementasan
• b. Efektivitas pencahayaan dalam membangun suasana
• c. Kesesuaian kostum dengan setting cerita
• d. Keindahan tata panggung dalam mendukung pertunjukan
• e. Hubungan karakter dengan tema sosial yang diangkat

Pendekatan kritik dekonstruktif dalam menganalisis sebuah naskah teater cenderung...?

• a. Meneliti ambiguitas dalam bahasa dan struktur cerita
• b. Menyoroti aspek teknis seperti tata panggung dan pencahayaan
• c. Menggunakan respons penonton sebagai tolok ukur utama
• d. Menghargai kesetiaan pertunjukan terhadap naskah aslinya
• e. Menganalisis pengaruh sosial dan politik dalam pementasan

Salah satu kritik terhadap pendekatan realisme dalam teater adalah bahwa...?

• a. Tidak semua aspek kehidupan dapat direpresentasikan secara realistis di atas panggung
• b. Realisme selalu lebih superior dibandingkan dengan ekspresionisme
• c. Penggunaan dialog yang natural membuat pertunjukan lebih membosankan
• d. Aktor yang menggunakan metode realisme sering kesulitan menghafal naskah
• e. Realisme hanya cocok untuk pementasan drama klasik

Dalam kritik teater berbasis sosiologi, aspek yang paling utama diperhatikan adalah...?

• a. Bagaimana pementasan mencerminkan atau menantang norma sosial
• b. Seberapa baik aktor menghafal dan menyampaikan dialog
• c. Efektivitas pencahayaan dan efek suara dalam mendukung adegan
• d. Kesetiaan pementasan terhadap naskah aslinya
• e. Respons kritikus terhadap pertunjukan

Dalam kritik Ilmiah, seorang kritikus akan lebih fokus pada...?

• a. Proses interpretasi dan makna yang dihasilkan dari pementasan
• b. Penggunaan elemen visual dalam membangun cerita
• c. Kualitas permainan aktor dalam membangun karakter
• d. Teknik produksi seperti pencahayaan dan efek suara
• e. Relevansi pertunjukan dengan sejarah teater

Seorang sutradara memutuskan untuk mengadaptasi drama Shakespeare ke dalam latar masyarakat urban modern, tetapi tetap mempertahankan gaya bahasa klasik. Kritik yang paling relevan terhadap pementasan ini adalah...

• A. Apakah gaya bahasa klasik masih relevan dengan setting modern yang dipilih
• B. Apakah pencahayaan yang digunakan cukup terang untuk panggung teater
• C. Apakah naskah tersebut telah mendapatkan izin resmi dari pihak yang berwenang
• D. Apakah para aktor mengenakan kostum sesuai dengan era Shakespeare
• E. Apakah jumlah penonton lebih banyak dibandingkan pementasan lainnya

Dalam sebuah pementasan teater epik yang dipengaruhi oleh Brechtian, seorang kritikus berpendapat bahwa adegan yang menggunakan efek pemutusan ilusi panggung (Verfremdungseffekt) sangat efektif. Hal ini berarti kritik tersebut menyoroti...

• A. Keberhasilan akting dalam menciptakan ilusi realisme
• B. Kemampuan naskah dalam membangun alur yang mendebarkan
• C. Efektivitas teknik teater epik dalam menyadarkan penonton terhadap realitas sosial
• D. Estetika tata busana yang digunakan oleh para aktor
• E. Sinkronisasi antara musik latar dan dialog dalam pertunjukan