Rotasi Bumi adalah perputaran planet ini pada porosnya yang berlangsung selama sekitar 24 jam dan menyebabkan terjadinya siang dan malam. Kecepatan rotasi ini bervariasi tergantung pada garis lintang, dengan kecepatan tertinggi terjadi di ekuator. Sementara itu, revolusi Bumi merupakan gerakan mengelilingi Matahari dalam lintasan elips yang membutuhkan waktu sekitar 365,25 hari. Akibat dari revolusi Bumi, kita mengalami pergantian musim, perbedaan panjang siang dan malam, serta pergeseran posisi Matahari di langit sepanjang tahun. Revolusi juga memengaruhi posisi rasi bintang yang terlihat dari Bumi pada waktu-waktu tertentu. Sudut kemiringan sumbu Bumi sebesar 23,5 derajat terhadap bidang orbit turut memperkuat dampak dari revolusi tersebut. Tanpa kemiringan ini, variasi musim di Bumi tidak akan terjadi secara signifikan. Kombinasi antara rotasi dan revolusi menghasilkan sistem waktu dan kalender yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Efek Coriolis, yang berasal dari rotasi Bumi, memengaruhi arah angin dan arus laut di berbagai belahan dunia. Pemahaman mendalam tentang rotasi dan revolusi Bumi sangat penting dalam ilmu astronomi, navigasi, serta prediksi cuaca dan iklim global.
Pertanyaannya : Mengapa sudut kemiringan sumbu Bumi sangat penting dalam menentukan terjadinya musim?