Belajar Bahasa Indonesia

Belajar Bahasa Indonesia

6th - 8th Grade

35 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

LATIHAN SOAL USBK B.I PAKET A kelas Ekonomi

LATIHAN SOAL USBK B.I PAKET A kelas Ekonomi

6th Grade

40 Qs

PAT TEMA 7 KELAS 6

PAT TEMA 7 KELAS 6

6th Grade

40 Qs

Ujian Tengah Semester SDN Merdeka Belajar

Ujian Tengah Semester SDN Merdeka Belajar

6th Grade

35 Qs

Quiz Seni Menggambar

Quiz Seni Menggambar

6th Grade - University

40 Qs

STS II Bahasa Indonesia

STS II Bahasa Indonesia

6th Grade

30 Qs

Soal SMTR 2 Bahasa Indonesia

Soal SMTR 2 Bahasa Indonesia

6th Grade

30 Qs

ASAJ B.INDONESIA 6A

ASAJ B.INDONESIA 6A

6th Grade - University

30 Qs

PTS BAHASA INDONESIA TEMA 1 KELAS 6

PTS BAHASA INDONESIA TEMA 1 KELAS 6

6th Grade

31 Qs

Belajar Bahasa Indonesia

Belajar Bahasa Indonesia

Assessment

Quiz

Other

6th - 8th Grade

Hard

Created by

Isnaeni Nurjanah

Used 2+ times

FREE Resource

35 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Media Image

Perhatikan peta pikiran berikut!

Gambar tersebut menunjukkan kerangka berpikir tentang cara siswa menyelesaikan masalah. Ide yang tepat untuk mengisi kotak yang kosong adalah...

Membuat poster pengelolaan sampah

Memasang papan sekolah ramah anak

Mengangkut sampah langsung ke TPA

Mengurangi membawa bekal dari rumah

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Isabel dan Melati Wijsen : Aktivis Lingkungan dan Pendiri Bye Bye Plastic Bag

Melati dan Isabel, yang berumur 12 dan 10 tahun, adalah kakak adik dari Pulau Bali. Sejak kecil, mereka suka berpetualang, seperti bersepeda ke daerah-daerah pedesaan. Alam Bali adalah tempat bermain mereka. Di sekolah, Melati dan Isabel belajar tentang orang-orang yang mengubah dunia, seperti Nelson Mandela, Martin Luther King, dan Mahatma Gandhi. Terinspirasi dari tokoh-tokoh tersebut, Melati dan Isabel berpikir, "Perubahan apa, ya, yang bisa kita buat sekarang sebagai anak-anak Pulau Bali?" Ternyata jawabannya ada di depan mata mereka. Di pantai, Melati sering melihat tumpukan sampah plastik. Ketika bersepeda, Isabel selalu melihat sampah plastik bertebaran.

Mereka sadar bahwa tempat bermain mereka yang indah semakin kotor, dan waktunya untuk mereka berkata, "Cukup!" Melati dan Isabel tahu mereka harus berjuang untuk membuat Pulau Bali bebas dari sampah plastik. Gerakan ini mereka namakan Bye Bye Plastic Bag. Mereka pun membuat petisi untuk mengurangi sampah plastik. Selain petisi, mereka juga ingin mendorong Gubernur Bali untuk membuat peraturan yang melarang kantong plastik. Banyak orang meremehkan Melati dan Isabel karena mereka masih anak-anak. Melati dan Isabel berjuang keras agar Gubernur Bali mau bertemu dengan mereka.

Setelah mogok makan selama 24 jam, Gubernur Bali akhirnya bersedia menemui Melati dan Isabel. Pertemuan ini membuka banyak pintu agar Bye Bye Pastic Bag dapat bekerja sama dengan berbagai cabang pemerintahan. Selam 6 tahun, Melati dan Isabel juga berjuang bersama-sama banyak orang dan media. Akhirnya pada 2019, Bali menyatakan larangannya terhadap plastik sekali pakai! Melati dan Isabel pun diundang ke United Nation, TED talks, dan mendapatkan berbagai penghargaan termasuk gelar " Anak remaja paling berpengaruh" oleh Forbes, Times, dan CNN. Melati dan Isabel menunjukkan bahwa usia bukanlah masalah. Semakin lama, gerakan Bye Bye Plastic Bag menjadi semakin besar dan tersebar keseluruh dunia. "Kami, anak-anak, mungkin hanya 25 persen populasi dunia, tetapi kami adalah 100 persen masa depan." (sumber: Buku siswa bahasa Indonesia anak-anak yang mengubah dunia kelas 6 Hal.113)

Siapakah Isabel dan Melati Wijsen pada teks tersebut?

Anak-anak yang suka berpetualang di Bali

Mahasiswa yang meneliti dampak sampah plastik

Pengusaha yang mendaur ulang plastik menjadi produk baru

Aktivis lingkungan yang berjuang mengurangi sampah plastik

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Isabel dan Melati Wijsen : Aktivis Lingkungan dan Pendiri Bye Bye Plastic Bag

Melati dan Isabel, yang berumur 12 dan 10 tahun, adalah kakak adik dari Pulau Bali. Sejak kecil, mereka suka berpetualang, seperti bersepeda ke daerah-daerah pedesaan. Alam Bali adalah tempat bermain mereka. Di sekolah, Melati dan Isabel belajar tentang orang-orang yang mengubah dunia, seperti Nelson Mandela, Martin Luther King, dan Mahatma Gandhi. Terinspirasi dari tokoh-tokoh tersebut, Melati dan Isabel berpikir, "Perubahan apa, ya, yang bisa kita buat sekarang sebagai anak-anak Pulau Bali?" Ternyata jawabannya ada di depan mata mereka. Di pantai, Melati sering melihat tumpukan sampah plastik. Ketika bersepeda, Isabel selalu melihat sampah plastik bertebaran.

Mereka sadar bahwa tempat bermain mereka yang indah semakin kotor, dan waktunya untuk mereka berkata, "Cukup!" Melati dan Isabel tahu mereka harus berjuang untuk membuat Pulau Bali bebas dari sampah plastik. Gerakan ini mereka namakan Bye Bye Plastic Bag. Mereka pun membuat petisi untuk mengurangi sampah plastik. Selain petisi, mereka juga ingin mendorong Gubernur Bali untuk membuat peraturan yang melarang kantong plastik. Banyak orang meremehkan Melati dan Isabel karena mereka masih anak-anak. Melati dan Isabel berjuang keras agar Gubernur Bali mau bertemu dengan mereka.

Setelah mogok makan selama 24 jam, Gubernur Bali akhirnya bersedia menemui Melati dan Isabel. Pertemuan ini membuka banyak pintu agar Bye Bye Pastic Bag dapat bekerja sama dengan berbagai cabang pemerintahan. Selam 6 tahun, Melati dan Isabel juga berjuang bersama-sama banyak orang dan media. Akhirnya pada 2019, Bali menyatakan larangannya terhadap plastik sekali pakai! Melati dan Isabel pun diundang ke United Nation, TED talks, dan mendapatkan berbagai penghargaan termasuk gelar " Anak remaja paling berpengaruh" oleh Forbes, Times, dan CNN. Melati dan Isabel menunjukkan bahwa usia bukanlah masalah. Semakin lama, gerakan Bye Bye Plastic Bag menjadi semakin besar dan tersebar keseluruh dunia. "Kami, anak-anak, mungkin hanya 25 persen populasi dunia, tetapi kami adalah 100 persen masa depan." (sumber: Buku siswa bahasa Indonesia anak-anak yang mengubah dunia kelas 6 Hal.113)

Berdasarkan teks tersebut Melati dan Isabel Wijsen tinggal dan mendirikan gerakan Bye Bye Plastic Bag di...

Jakarta

Bandung

Surabaya

Bali

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Isabel dan Melati Wijsen : Aktivis Lingkungan dan Pendiri Bye Bye Plastic Bag

Melati dan Isabel, yang berumur 12 dan 10 tahun, adalah kakak adik dari Pulau Bali. Sejak kecil, mereka suka berpetualang, seperti bersepeda ke daerah-daerah pedesaan. Alam Bali adalah tempat bermain mereka. Di sekolah, Melati dan Isabel belajar tentang orang-orang yang mengubah dunia, seperti Nelson Mandela, Martin Luther King, dan Mahatma Gandhi. Terinspirasi dari tokoh-tokoh tersebut, Melati dan Isabel berpikir, "Perubahan apa, ya, yang bisa kita buat sekarang sebagai anak-anak Pulau Bali?" Ternyata jawabannya ada di depan mata mereka. Di pantai, Melati sering melihat tumpukan sampah plastik. Ketika bersepeda, Isabel selalu melihat sampah plastik bertebaran.

Mereka sadar bahwa tempat bermain mereka yang indah semakin kotor, dan waktunya untuk mereka berkata, "Cukup!" Melati dan Isabel tahu mereka harus berjuang untuk membuat Pulau Bali bebas dari sampah plastik. Gerakan ini mereka namakan Bye Bye Plastic Bag. Mereka pun membuat petisi untuk mengurangi sampah plastik. Selain petisi, mereka juga ingin mendorong Gubernur Bali untuk membuat peraturan yang melarang kantong plastik. Banyak orang meremehkan Melati dan Isabel karena mereka masih anak-anak. Melati dan Isabel berjuang keras agar Gubernur Bali mau bertemu dengan mereka.

Setelah mogok makan selama 24 jam, Gubernur Bali akhirnya bersedia menemui Melati dan Isabel. Pertemuan ini membuka banyak pintu agar Bye Bye Pastic Bag dapat bekerja sama dengan berbagai cabang pemerintahan. Selam 6 tahun, Melati dan Isabel juga berjuang bersama-sama banyak orang dan media. Akhirnya pada 2019, Bali menyatakan larangannya terhadap plastik sekali pakai! Melati dan Isabel pun diundang ke United Nation, TED talks, dan mendapatkan berbagai penghargaan termasuk gelar " Anak remaja paling berpengaruh" oleh Forbes, Times, dan CNN. Melati dan Isabel menunjukkan bahwa usia bukanlah masalah. Semakin lama, gerakan Bye Bye Plastic Bag menjadi semakin besar dan tersebar keseluruh dunia. "Kami, anak-anak, mungkin hanya 25 persen populasi dunia, tetapi kami adalah 100 persen masa depan." (sumber: Buku siswa bahasa Indonesia anak-anak yang mengubah dunia kelas 6 Hal.113)

Alasan utama Melati dan Isabel mendirikan gerakan Bye Bye Plastic Bag adalah...

Melati dan Isabel terinspirasi oleh Nelson Mandela dan Mahatma Gandhi

Melati dan Isabel melihat banyak sampah plastik di lingkungan mereka

Melati dan Isabel ingin terkenal dan mendapatkan penghargaan

Agar mereka bisa berbicara di United Nations dan TED Talks

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Isabel dan Melati Wijsen : Aktivis Lingkungan dan Pendiri Bye Bye Plastic Bag

Melati dan Isabel, yang berumur 12 dan 10 tahun, adalah kakak adik dari Pulau Bali. Sejak kecil, mereka suka berpetualang, seperti bersepeda ke daerah-daerah pedesaan. Alam Bali adalah tempat bermain mereka. Di sekolah, Melati dan Isabel belajar tentang orang-orang yang mengubah dunia, seperti Nelson Mandela, Martin Luther King, dan Mahatma Gandhi. Terinspirasi dari tokoh-tokoh tersebut, Melati dan Isabel berpikir, "Perubahan apa, ya, yang bisa kita buat sekarang sebagai anak-anak Pulau Bali?" Ternyata jawabannya ada di depan mata mereka. Di pantai, Melati sering melihat tumpukan sampah plastik. Ketika bersepeda, Isabel selalu melihat sampah plastik bertebaran.

Mereka sadar bahwa tempat bermain mereka yang indah semakin kotor, dan waktunya untuk mereka berkata, "Cukup!" Melati dan Isabel tahu mereka harus berjuang untuk membuat Pulau Bali bebas dari sampah plastik. Gerakan ini mereka namakan Bye Bye Plastic Bag. Mereka pun membuat petisi untuk mengurangi sampah plastik. Selain petisi, mereka juga ingin mendorong Gubernur Bali untuk membuat peraturan yang melarang kantong plastik. Banyak orang meremehkan Melati dan Isabel karena mereka masih anak-anak. Melati dan Isabel berjuang keras agar Gubernur Bali mau bertemu dengan mereka.

Setelah mogok makan selama 24 jam, Gubernur Bali akhirnya bersedia menemui Melati dan Isabel. Pertemuan ini membuka banyak pintu agar Bye Bye Pastic Bag dapat bekerja sama dengan berbagai cabang pemerintahan. Selam 6 tahun, Melati dan Isabel juga berjuang bersama-sama banyak orang dan media. Akhirnya pada 2019, Bali menyatakan larangannya terhadap plastik sekali pakai! Melati dan Isabel pun diundang ke United Nation, TED talks, dan mendapatkan berbagai penghargaan termasuk gelar " Anak remaja paling berpengaruh" oleh Forbes, Times, dan CNN. Melati dan Isabel menunjukkan bahwa usia bukanlah masalah. Semakin lama, gerakan Bye Bye Plastic Bag menjadi semakin besar dan tersebar keseluruh dunia. "Kami, anak-anak, mungkin hanya 25 persen populasi dunia, tetapi kami adalah 100 persen masa depan." (sumber: Buku siswa bahasa Indonesia anak-anak yang mengubah dunia kelas 6 Hal.113)

Tindakan yang dilakukan oleh Isabel dan Melati dalam memecahkan masalah sampah plastik di Bali berdasarkan teks adalah...

Menggalang petisi dan berkampanye untuk mengurangi penggunaan plastik

Membuat lebih banyak kantong plastik agar bisa digunakan kembali oleh masyarakat

Mengumpulkan sampah plastik dan membuangnya ke tempat pembuangan akhir (TPA)

Membiarkan masyarakat tetap menggunakan plastik dan hanya fokus membersihkan Pantai

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Perhatikan kalimat berikut!

Mereka membuat petisi untuk mengurangi sampah plastik.

Makna dari kata yang dicetak tebal yaitu...

Gambar yang berisi tulisan

tanda-tanda petunjuk

Permohonan resmi kepada pemerintah

kegiatan dalam lapangan sosial

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Linda ingin berbagi pengalaman sehari-hari dengan banyak orang melalui media digital. Platform yang paling sesuai untuk kebutuhannya adalah...

Majalah dinding sekolah yang memuat berbagai informasi dan kegiatan yang dilakukan siswa

Buku diary pribadi yang berisi catatan pengalaman sehari-hari hanya bisa dibaca sendiri

Papan pengumuman di sekolah digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa

Aplikasi di situs internet yang digunakan untuk menulis dan berbagi informasi.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?