Belajar Bahasa Indonesia

Quiz
•
Other
•
6th - 8th Grade
•
Hard
Isnaeni Nurjanah
Used 2+ times
FREE Resource
35 questions
Show all answers
1.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Perhatikan peta pikiran berikut!
Gambar tersebut menunjukkan kerangka berpikir tentang cara siswa menyelesaikan masalah. Ide yang tepat untuk mengisi kotak yang kosong adalah...
Membuat poster pengelolaan sampah
Memasang papan sekolah ramah anak
Mengangkut sampah langsung ke TPA
Mengurangi membawa bekal dari rumah
2.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Isabel dan Melati Wijsen : Aktivis Lingkungan dan Pendiri Bye Bye Plastic Bag
Melati dan Isabel, yang berumur 12 dan 10 tahun, adalah kakak adik dari Pulau Bali. Sejak kecil, mereka suka berpetualang, seperti bersepeda ke daerah-daerah pedesaan. Alam Bali adalah tempat bermain mereka. Di sekolah, Melati dan Isabel belajar tentang orang-orang yang mengubah dunia, seperti Nelson Mandela, Martin Luther King, dan Mahatma Gandhi. Terinspirasi dari tokoh-tokoh tersebut, Melati dan Isabel berpikir, "Perubahan apa, ya, yang bisa kita buat sekarang sebagai anak-anak Pulau Bali?" Ternyata jawabannya ada di depan mata mereka. Di pantai, Melati sering melihat tumpukan sampah plastik. Ketika bersepeda, Isabel selalu melihat sampah plastik bertebaran.
Mereka sadar bahwa tempat bermain mereka yang indah semakin kotor, dan waktunya untuk mereka berkata, "Cukup!" Melati dan Isabel tahu mereka harus berjuang untuk membuat Pulau Bali bebas dari sampah plastik. Gerakan ini mereka namakan Bye Bye Plastic Bag. Mereka pun membuat petisi untuk mengurangi sampah plastik. Selain petisi, mereka juga ingin mendorong Gubernur Bali untuk membuat peraturan yang melarang kantong plastik. Banyak orang meremehkan Melati dan Isabel karena mereka masih anak-anak. Melati dan Isabel berjuang keras agar Gubernur Bali mau bertemu dengan mereka.
Setelah mogok makan selama 24 jam, Gubernur Bali akhirnya bersedia menemui Melati dan Isabel. Pertemuan ini membuka banyak pintu agar Bye Bye Pastic Bag dapat bekerja sama dengan berbagai cabang pemerintahan. Selam 6 tahun, Melati dan Isabel juga berjuang bersama-sama banyak orang dan media. Akhirnya pada 2019, Bali menyatakan larangannya terhadap plastik sekali pakai! Melati dan Isabel pun diundang ke United Nation, TED talks, dan mendapatkan berbagai penghargaan termasuk gelar " Anak remaja paling berpengaruh" oleh Forbes, Times, dan CNN. Melati dan Isabel menunjukkan bahwa usia bukanlah masalah. Semakin lama, gerakan Bye Bye Plastic Bag menjadi semakin besar dan tersebar keseluruh dunia. "Kami, anak-anak, mungkin hanya 25 persen populasi dunia, tetapi kami adalah 100 persen masa depan." (sumber: Buku siswa bahasa Indonesia anak-anak yang mengubah dunia kelas 6 Hal.113)
Siapakah Isabel dan Melati Wijsen pada teks tersebut?
Anak-anak yang suka berpetualang di Bali
Mahasiswa yang meneliti dampak sampah plastik
Pengusaha yang mendaur ulang plastik menjadi produk baru
Aktivis lingkungan yang berjuang mengurangi sampah plastik
3.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Isabel dan Melati Wijsen : Aktivis Lingkungan dan Pendiri Bye Bye Plastic Bag
Melati dan Isabel, yang berumur 12 dan 10 tahun, adalah kakak adik dari Pulau Bali. Sejak kecil, mereka suka berpetualang, seperti bersepeda ke daerah-daerah pedesaan. Alam Bali adalah tempat bermain mereka. Di sekolah, Melati dan Isabel belajar tentang orang-orang yang mengubah dunia, seperti Nelson Mandela, Martin Luther King, dan Mahatma Gandhi. Terinspirasi dari tokoh-tokoh tersebut, Melati dan Isabel berpikir, "Perubahan apa, ya, yang bisa kita buat sekarang sebagai anak-anak Pulau Bali?" Ternyata jawabannya ada di depan mata mereka. Di pantai, Melati sering melihat tumpukan sampah plastik. Ketika bersepeda, Isabel selalu melihat sampah plastik bertebaran.
Mereka sadar bahwa tempat bermain mereka yang indah semakin kotor, dan waktunya untuk mereka berkata, "Cukup!" Melati dan Isabel tahu mereka harus berjuang untuk membuat Pulau Bali bebas dari sampah plastik. Gerakan ini mereka namakan Bye Bye Plastic Bag. Mereka pun membuat petisi untuk mengurangi sampah plastik. Selain petisi, mereka juga ingin mendorong Gubernur Bali untuk membuat peraturan yang melarang kantong plastik. Banyak orang meremehkan Melati dan Isabel karena mereka masih anak-anak. Melati dan Isabel berjuang keras agar Gubernur Bali mau bertemu dengan mereka.
Setelah mogok makan selama 24 jam, Gubernur Bali akhirnya bersedia menemui Melati dan Isabel. Pertemuan ini membuka banyak pintu agar Bye Bye Pastic Bag dapat bekerja sama dengan berbagai cabang pemerintahan. Selam 6 tahun, Melati dan Isabel juga berjuang bersama-sama banyak orang dan media. Akhirnya pada 2019, Bali menyatakan larangannya terhadap plastik sekali pakai! Melati dan Isabel pun diundang ke United Nation, TED talks, dan mendapatkan berbagai penghargaan termasuk gelar " Anak remaja paling berpengaruh" oleh Forbes, Times, dan CNN. Melati dan Isabel menunjukkan bahwa usia bukanlah masalah. Semakin lama, gerakan Bye Bye Plastic Bag menjadi semakin besar dan tersebar keseluruh dunia. "Kami, anak-anak, mungkin hanya 25 persen populasi dunia, tetapi kami adalah 100 persen masa depan." (sumber: Buku siswa bahasa Indonesia anak-anak yang mengubah dunia kelas 6 Hal.113)
Berdasarkan teks tersebut Melati dan Isabel Wijsen tinggal dan mendirikan gerakan Bye Bye Plastic Bag di...
Jakarta
Bandung
Surabaya
Bali
4.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Isabel dan Melati Wijsen : Aktivis Lingkungan dan Pendiri Bye Bye Plastic Bag
Melati dan Isabel, yang berumur 12 dan 10 tahun, adalah kakak adik dari Pulau Bali. Sejak kecil, mereka suka berpetualang, seperti bersepeda ke daerah-daerah pedesaan. Alam Bali adalah tempat bermain mereka. Di sekolah, Melati dan Isabel belajar tentang orang-orang yang mengubah dunia, seperti Nelson Mandela, Martin Luther King, dan Mahatma Gandhi. Terinspirasi dari tokoh-tokoh tersebut, Melati dan Isabel berpikir, "Perubahan apa, ya, yang bisa kita buat sekarang sebagai anak-anak Pulau Bali?" Ternyata jawabannya ada di depan mata mereka. Di pantai, Melati sering melihat tumpukan sampah plastik. Ketika bersepeda, Isabel selalu melihat sampah plastik bertebaran.
Mereka sadar bahwa tempat bermain mereka yang indah semakin kotor, dan waktunya untuk mereka berkata, "Cukup!" Melati dan Isabel tahu mereka harus berjuang untuk membuat Pulau Bali bebas dari sampah plastik. Gerakan ini mereka namakan Bye Bye Plastic Bag. Mereka pun membuat petisi untuk mengurangi sampah plastik. Selain petisi, mereka juga ingin mendorong Gubernur Bali untuk membuat peraturan yang melarang kantong plastik. Banyak orang meremehkan Melati dan Isabel karena mereka masih anak-anak. Melati dan Isabel berjuang keras agar Gubernur Bali mau bertemu dengan mereka.
Setelah mogok makan selama 24 jam, Gubernur Bali akhirnya bersedia menemui Melati dan Isabel. Pertemuan ini membuka banyak pintu agar Bye Bye Pastic Bag dapat bekerja sama dengan berbagai cabang pemerintahan. Selam 6 tahun, Melati dan Isabel juga berjuang bersama-sama banyak orang dan media. Akhirnya pada 2019, Bali menyatakan larangannya terhadap plastik sekali pakai! Melati dan Isabel pun diundang ke United Nation, TED talks, dan mendapatkan berbagai penghargaan termasuk gelar " Anak remaja paling berpengaruh" oleh Forbes, Times, dan CNN. Melati dan Isabel menunjukkan bahwa usia bukanlah masalah. Semakin lama, gerakan Bye Bye Plastic Bag menjadi semakin besar dan tersebar keseluruh dunia. "Kami, anak-anak, mungkin hanya 25 persen populasi dunia, tetapi kami adalah 100 persen masa depan." (sumber: Buku siswa bahasa Indonesia anak-anak yang mengubah dunia kelas 6 Hal.113)
Alasan utama Melati dan Isabel mendirikan gerakan Bye Bye Plastic Bag adalah...
Melati dan Isabel terinspirasi oleh Nelson Mandela dan Mahatma Gandhi
Melati dan Isabel melihat banyak sampah plastik di lingkungan mereka
Melati dan Isabel ingin terkenal dan mendapatkan penghargaan
Agar mereka bisa berbicara di United Nations dan TED Talks
5.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Isabel dan Melati Wijsen : Aktivis Lingkungan dan Pendiri Bye Bye Plastic Bag
Melati dan Isabel, yang berumur 12 dan 10 tahun, adalah kakak adik dari Pulau Bali. Sejak kecil, mereka suka berpetualang, seperti bersepeda ke daerah-daerah pedesaan. Alam Bali adalah tempat bermain mereka. Di sekolah, Melati dan Isabel belajar tentang orang-orang yang mengubah dunia, seperti Nelson Mandela, Martin Luther King, dan Mahatma Gandhi. Terinspirasi dari tokoh-tokoh tersebut, Melati dan Isabel berpikir, "Perubahan apa, ya, yang bisa kita buat sekarang sebagai anak-anak Pulau Bali?" Ternyata jawabannya ada di depan mata mereka. Di pantai, Melati sering melihat tumpukan sampah plastik. Ketika bersepeda, Isabel selalu melihat sampah plastik bertebaran.
Mereka sadar bahwa tempat bermain mereka yang indah semakin kotor, dan waktunya untuk mereka berkata, "Cukup!" Melati dan Isabel tahu mereka harus berjuang untuk membuat Pulau Bali bebas dari sampah plastik. Gerakan ini mereka namakan Bye Bye Plastic Bag. Mereka pun membuat petisi untuk mengurangi sampah plastik. Selain petisi, mereka juga ingin mendorong Gubernur Bali untuk membuat peraturan yang melarang kantong plastik. Banyak orang meremehkan Melati dan Isabel karena mereka masih anak-anak. Melati dan Isabel berjuang keras agar Gubernur Bali mau bertemu dengan mereka.
Setelah mogok makan selama 24 jam, Gubernur Bali akhirnya bersedia menemui Melati dan Isabel. Pertemuan ini membuka banyak pintu agar Bye Bye Pastic Bag dapat bekerja sama dengan berbagai cabang pemerintahan. Selam 6 tahun, Melati dan Isabel juga berjuang bersama-sama banyak orang dan media. Akhirnya pada 2019, Bali menyatakan larangannya terhadap plastik sekali pakai! Melati dan Isabel pun diundang ke United Nation, TED talks, dan mendapatkan berbagai penghargaan termasuk gelar " Anak remaja paling berpengaruh" oleh Forbes, Times, dan CNN. Melati dan Isabel menunjukkan bahwa usia bukanlah masalah. Semakin lama, gerakan Bye Bye Plastic Bag menjadi semakin besar dan tersebar keseluruh dunia. "Kami, anak-anak, mungkin hanya 25 persen populasi dunia, tetapi kami adalah 100 persen masa depan." (sumber: Buku siswa bahasa Indonesia anak-anak yang mengubah dunia kelas 6 Hal.113)
Tindakan yang dilakukan oleh Isabel dan Melati dalam memecahkan masalah sampah plastik di Bali berdasarkan teks adalah...
Menggalang petisi dan berkampanye untuk mengurangi penggunaan plastik
Membuat lebih banyak kantong plastik agar bisa digunakan kembali oleh masyarakat
Mengumpulkan sampah plastik dan membuangnya ke tempat pembuangan akhir (TPA)
Membiarkan masyarakat tetap menggunakan plastik dan hanya fokus membersihkan Pantai
6.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Perhatikan kalimat berikut!
Mereka membuat petisi untuk mengurangi sampah plastik.
Makna dari kata yang dicetak tebal yaitu...
Gambar yang berisi tulisan
tanda-tanda petunjuk
Permohonan resmi kepada pemerintah
kegiatan dalam lapangan sosial
7.
MULTIPLE CHOICE QUESTION
30 sec • 1 pt
Linda ingin berbagi pengalaman sehari-hari dengan banyak orang melalui media digital. Platform yang paling sesuai untuk kebutuhannya adalah...
Majalah dinding sekolah yang memuat berbagai informasi dan kegiatan yang dilakukan siswa
Buku diary pribadi yang berisi catatan pengalaman sehari-hari hanya bisa dibaca sendiri
Papan pengumuman di sekolah digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa
Aplikasi di situs internet yang digunakan untuk menulis dan berbagi informasi.
Create a free account and access millions of resources
Similar Resources on Wayground
30 questions
Bahasa Indonesia 1 Kelas 6

Quiz
•
6th Grade
30 questions
STS II Bahasa Indonesia

Quiz
•
6th Grade
30 questions
ASAJ B.INDONESIA 6A

Quiz
•
6th Grade - University
35 questions
Ujian Tengah Semester SDN Merdeka Belajar

Quiz
•
6th Grade
40 questions
UJIAN SEKOLAH PKN KELAS 6 SD

Quiz
•
6th Grade
31 questions
Ujian Bahasa Indonesia Kelas VI

Quiz
•
6th Grade
30 questions
UAMNU SKI

Quiz
•
6th Grade
35 questions
LATIHAN SOAL UJIAN SEKOLAH PAI PAKET 1 S2

Quiz
•
6th Grade
Popular Resources on Wayground
11 questions
Hallway & Bathroom Expectations

Quiz
•
6th - 8th Grade
20 questions
PBIS-HGMS

Quiz
•
6th - 8th Grade
10 questions
"LAST STOP ON MARKET STREET" Vocabulary Quiz

Quiz
•
3rd Grade
19 questions
Fractions to Decimals and Decimals to Fractions

Quiz
•
6th Grade
16 questions
Logic and Venn Diagrams

Quiz
•
12th Grade
15 questions
Compare and Order Decimals

Quiz
•
4th - 5th Grade
20 questions
Simplifying Fractions

Quiz
•
6th Grade
20 questions
Multiplication facts 1-12

Quiz
•
2nd - 3rd Grade