Asesmen Formatif_Tokoh Sufi Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali merupakan tokoh muslim yang dilahirkan di kota yang terkenal dengan peradaban yang maju di masa lampau. Kota tersebut terletak di daerah Timur tengah tepatnya berada di   ….

• Khurasan, Persia

• Damaskus, Irak

• Basrah, Iran

• Baghdad, Persia

• Konstatinopel, Turki

 Kitab Ihya’ Ulumuddin merupakan salah satu karangan Imam Al-Ghazali, dalam kitab tersebut mengandung makna untuk menghidupkan agama. Salah satu cara saat ini untuk menghidupkan agama Islam di era digital ialah ….

• Mencetuskan ilmu fiqih

• Mewariskan ilmu akidah

• Melahirkan ilmu tasawuf

• Menghidupkan ilmu agama

• Membangkitkan ilmu kalam

Corak tasawuf yang digunakan oleh Al-Ghazali ialah untuk memperbaiki tingkah laku manusia agar bertindak sesuai dengan ajaran yang Rasulullah ajarkan. Hal tersebut dinamai sebagai ….   

• Akidah

• Akhlak

• Fikih

• Ushul Fiqih

• Kalam

Tasawuf akhlaki yang digunakan Al-Ghazali dalam pemikirannya mengandung makna untuk ….. 

• Mengedepankan amalan perbuatan

• Membersihkan dari perbuatan terpuji

• Memperbaiki diri dengan akhlak baik

• Menuangkan pemikiran filsafat Islam

• Menyucikan jiwa yang bersih dan suci

Tasawuf akhlaki dari Al-Ghazali dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam bersosialisasi dengan teman, yaitu dengan bersikap ….

• Menghormati teman yang seumuran

• Menghargai pendapat teman yang pintar

• Memilih berteman dengan anak orang kaya

• Bersikap toleransi terhadap perbedaan yang ada

• Beranggapan bahwa perbedaan sebagai penghalang

Karya Imam Al-Ghazali yang secara khusus mengkritik pemikiran para filosof muslim pada masanya dengan didasari alasan yang logis dan diperkuat dengan dalil Al-quran dan Hadits. Karya tersebut berjudul ... 

• Al-Mustasfa min Ilm al-Ushul

• Tahafut al-Falasifah

• Mizan al-'Amal

• Bidayat al-Hidayah

• Ihya’ Ulumuddin

Al-Ghazali merupakan tokoh muslim yang sangat disegani. Selain itu, beliau mempunyai wawasan yang luas. Tak heran ia banyak menelurkan karya tulisnya. Semangat beliau dapat menjadi teladan bagi pelajar masa kini dengan melakuka hal di bawah ini agar dapat mengikuti jejaknya untuk berkarya, yaitu ….

• Mengikuti kelas menulis bagi remaja

• Mempelajari tata cara menulis tanpa berpikir

• Mengasah kemampuan membaca dengan santai

• Berpartisipasi dalam kegiatan anti-literasi

• Membeli buku-buku untuk ditata di rak kamar

Konsep perjuangan melawan hawa nafsu dalam tasawuf Al-Ghazali dikenal dengan istilah mjujahadah. Salah satu cara agar dapat menjadi seorang mujahid di era modern saat ini agar tidak larut dalam hidup yang hedon maka yang perlu dilakukan ialah...

• Memperbanyak harta untuk menjadi orang paling kaya

• Memperluas pengetahuan digital dibanding agama

• Berpartisipasi menjadi relawan untuk melawan kebenaran

• Bergabung dalam berbagai aliran kebatinan yang ada

• Menyisihkan uang saku untuk dibagikan pada kaum duafa

Imam Al-Ghazali mengalami krisis spiritual yang signifikan, yang kemudian membawanya meninggalkan posisinya sebagai seorang profesor. Faktor utama manakah yang paling mungkin memicu krisis tersebut?

 

• Tekanan dari penguasa Abbasiyah yang mulai meragukan keabsahan ilmu kalam

• Ketidakpuasan intelektual terhadap keterbatasan ilmu rasional dalam mencapai keyakinan

• Keinginan untuk mendapatkan pengakuan yang lebih besar di kalangan sufi dan zahid

• Kekhawatiran akan kehilangan popularitas di kalangan masyarakat dan muridnya

• Perkembangan ilmu filsafat yang semakin pesat dari tahun ke tahun pada masa itu

Al-Ghazali pernah kehilangan buku catatannya yang disebabkan adanya perampokan. Kejadian tersebut menjadikan beliau semakin tercambuk dengan kata-kata perampok yang diucapkan padanya. Perampok itu mengejeknya tanpa buku catatannya ia bukanlah apa-apa. Ilmunya terasa percuma, kejadian tersebut menjadi cambuk baginya. Ia kemudian selalu menghafal apa yang ia tulis dan pelajari serta mengulanginya berkali-kali hingga benar-benafr memahami apa yang sudah dipelajari.

Cuplikan kisah Al-Ghazali diatas dapat dijadikan pelajaran bagi pelajar, yakni ….

• Belajar hingga memahami setiap materi pelajaran

• Mengulangi pembelajaran jika diingatkan guru

• Berinisiatif membentuk kelompok bermain

• Meluangkan waktu untuk berdiam diri seharian

• Membuat catatan kecil untuk contekan ulangan