LATIHAN SOAL 1 BAB BENCANA ALAM

Perhatikan peta sebaran gunung api aktif di Indonesia. Seorang siswa menyimpulkan bahwa wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi cenderung memiliki risiko terdampak erupsi gunung api yang lebih besar. Bagaimana cara paling tepat untuk menguji validitas kesimpulan siswa tersebut?

• Menganalisis data historis erupsi gunung api dan dampaknya terhadap wilayah padat penduduk.

• Melakukan survei opini masyarakat di sekitar gunung api mengenai kesiapsiagaan bencana.

• Membandingkan tingkat kesiapsiagaan bencana antara wilayah padat dan jarang penduduk di sekitar gunung api.

• Menghitung rata-rata kerugian ekonomi akibat erupsi gunung api dalam kurun waktu tertentu.

Sebuah kota terletak di dataran aluvial dekat muara sungai besar. Dalam beberapa tahun terakhir, frekuensi banjir di kota tersebut meningkat signifikan meskipun curah hujan relatif stabil. Faktor antropogenik manakah yang paling mungkin menjadi penyebab utama peningkatan risiko banjir di kota tersebut?

• Peningkatan aktivitas seismik di wilayah sekitar muara sungai.

• Alih fungsi lahan di daerah hulu sungai menjadi kawasan permukiman dan industri.

• Perubahan pola angin muson yang menyebabkan peningkatan intensitas curah hujan lokal.

• Penurunan permukaan tanah akibat pengambilan air tanah berlebihan di wilayah kota.

Pemerintah daerah berencana membangun jalur evakuasi di wilayah rawan tsunami. Dalam menentukan rute jalur evakuasi yang efektif, faktor geografis manakah yang harus menjadi prioritas utama pertimbangan?

• Ketersediaan lahan kosong yang luas untuk pembangunan jalur.

• Jarak terpendek dari permukiman penduduk ke tempat pengungsian sementara.

• Ketinggian jalur evakuasi di atas permukaan laut dan topografi wilayah.

• Aksesibilitas jalur evakuasi terhadap berbagai jenis kendaraan transportasi.

Perhatikan ilustrasi pergerakan lempeng tektonik. Suatu wilayah terletak di zona subduksi antara lempeng samudra dan lempeng benua. Jenis bencana alam apa yang paling mungkin sering terjadi di wilayah tersebut dan bagaimana mekanisme terjadinya?

• Letusan gunung api, akibat magma yang terbentuk dari pelelehan lempeng samudra yang menunjam.

• Gempa bumi runtuhan, akibat runtuhnya tebing di sekitaran pantai diatas lempeng benua.

• Tanah longsor, akibat curah hujan tinggi yang memicu ketidakstabilan lereng di zona tumbukan lempeng.

• Tsunami, akibat perubahan ketinggian dasar laut secara tiba-tiba yang dipicu oleh aktivitas vulkanisme.

Sebuah komunitas yang tinggal di lereng gunung api aktif secara rutin melakukan simulasi evakuasi mandiri. Mengapa tindakan preventif ini sangat penting dalam mengurangi risiko bencana erupsi gunung api?

• Untuk mengurangi intensitas letusan gunung api yang mungkin terjadi.

• Untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi pasca erupsi.

• Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya erupsi.

• Untuk melatih masyarakat agar lebih sigap dan terorganisir saat terjadi erupsi.

Pembangunan infrastruktur jalan di wilayah perbukitan seringkali memicu terjadinya tanah longsor saat musim hujan. Langkah mitigasi struktural manakah yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut?

• Melakukan reboisasi di seluruh wilayah perbukitan.

• Membangun terasering pada lahan pertanian di sekitar jalan.

• Membuat sistem drainase yang baik dan struktur penahan lereng (retaining wall).

• Membatasi aktivitas pembangunan di wilayah perbukitan yang memiliki kemiringan curam.

Analisis citra satelit menunjukkan adanya deforestasi yang signifikan di kawasan hulu sungai. Bagaimana deforestasi ini dapat memperburuk dampak bencana banjir di wilayah hilir saat terjadi hujan lebat?

• Berkurangnya keanekaragaman hayati di kawasan hilir sungai.

• Meningkatnya erosi tanah dan sedimentasi di dasar sungai hilir.

• Berubahnya pola curah hujan secara keseluruhan di wilayah tersebut.

• Menurunnya kualitas air sungai akibat hilangnya vegetasi alami.

Sebuah wilayah pesisir memiliki risiko tinggi terhadap kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim global. Strategi adaptasi manakah yang paling berkelanjutan dan efektif untuk melindungi permukiman penduduk dalam jangka panjang?

• Membangun tembok laut (sea wall) di sepanjang garis pantai.

• Melakukan relokasi permukiman penduduk ke wilayah yang lebih tinggi.

• Memperbaiki dan meningkatkan sistem drainase di wilayah pesisir.

• Menanam vegetasi mangrove di sepanjang garis pantai dan membatasi pembangunan di zona rawan.

Setelah terjadi gempa bumi besar, langkah mitigasi non-struktural yang paling krusial untuk meminimalkan dampak lanjutan dan mempercepat pemulihan adalah...

• Membangun kembali infrastruktur yang rusak dengan standar yang lebih tinggi.

• Memberikan bantuan logistik dan medis kepada korban yang terdampak.

• Melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai potensi gempa susulan dan langkah aman.

• Menerapkan zonasi wilayah berdasarkan tingkat kerawanan gempa untuk pembangunan di masa depan.

Pemerintah berencana menerapkan sistem peringatan dini (early warning system) untuk bencana banjir di suatu wilayah rawan. Agar sistem ini efektif, komponen penting manakah yang harus dipastikan berfungsi dengan baik?

• Ketersediaan dana yang cukup untuk operasional sistem.

• Jumlah personel yang terlatih untuk mengoperasikan sistem.

• Jaringan komunikasi yang handal untuk penyebaran informasi dan respons masyarakat yang cepat.

• Kerja sama dengan lembaga internasional dalam pengembangan teknologi sistem peringatan dini.