Let's Solve It ! 22 Mei 2025

Let's Solve It ! 22 Mei 2025

9th - 12th Grade

5 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

kelas kata

kelas kata

9th - 12th Grade

10 Qs

Ulangan tema 5

Ulangan tema 5

9th - 10th Grade

10 Qs

PAS BAHASA INDONESIA KELAS 10 (GANJIL)

PAS BAHASA INDONESIA KELAS 10 (GANJIL)

10th Grade

10 Qs

Kata Adjektif Bahasa Melayu

Kata Adjektif Bahasa Melayu

1st Grade - Professional Development

10 Qs

MINGGUNYA DI JCC AJA

MINGGUNYA DI JCC AJA

12th Grade

10 Qs

Ilmu Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan

5th - 12th Grade

10 Qs

Photo Album Celebrations Indonesia

Photo Album Celebrations Indonesia

6th - 12th Grade

10 Qs

Kuis Teks Artikel

Kuis Teks Artikel

12th Grade

10 Qs

Let's Solve It ! 22 Mei 2025

Let's Solve It ! 22 Mei 2025

Assessment

Quiz

World Languages

9th - 12th Grade

Hard

Created by

Aulia Aulia

Used 1+ times

FREE Resource

5 questions

Show all answers

1.

DRAG AND DROP QUESTION

1 min • 1 pt

Muhammad Rofiq Akbar, pemilik usaha *Kerupuk Tuiri* yang berbahan dasar tulang ikan tenggiri ini, menceritakan awal mulai berbisnis. "Kerupuk Tuiri idenya di awal tahun 2018, itu ada kompetisi Business Plan se-Sumatera di Universitas Andalas (Unand) yang berada di Kota Padang, yang tema kompetisinya pemanfaatan limbah yang punya nilai guna. Kami berpikir di Bengkulu ini apa yang banyak dan tidak terpakai, " kata Rofiq, Senin (13/2/2023). Setelah mencari referensi untuk kompetisi tersebut, akhirnya ia memilih tulang ikan tenggiri sebagai bahan baku produknya itu. Karena di Bengkulu banyak pengolahan ikan tenggiri untuk pempek, namun tulang ikannya tidak dimanfaatkan dan berakhir menjadi limbah. Berbekal ide yang bagus dan hasil produk yang memuaskan, ide Rofiq berhasil meraih juara 2 di kompetisi tersebut. Tidak puas dengan pencapaiannya, dirinya mulai melanjutkan bisnis kerupuk tulang ikan tenggiri ini. "Aktif berjualan 2019, perbaikan kemasan, perizinan dan segala macamnya. Ditahap awal itu rumit, kita experimennya sampai puluhan kali. Sampai di tahap sekarang juga masih banyak tantangan, mulai dari perizinan, kemasan, pemasaran diawal, itu ya banyak orang ragu. Dan aneh, itu tantangan kita meyakinkan pembeli," kata pria kelahiran 1998 itu. Seiring berjalannya waktu, produknya mendapatkan respon positif. Bahkan sang owner saat ini sudah memiliki 11 karyawan, dengan produksi sekitar 15 ribu pcs perbulan. Dan sekarang usaha Kerupuk Tuiri ini bisa sampai ke penjuru nasional dan menjadi salah oleh-oleh khas Bengkulu.

Kerupuk Tuiri lahir berkat adanya kegiatan lomba memasak yang diadakan oleh Universitas Andalas​ (a)  

Salah
Benar

2.

MATCH QUESTION

1 min • 1 pt

Muhammad Rofiq Akbar, pemilik usaha Kerupuk Tuiri yang berbahan dasar tulang ikan tenggiri ini, menceritakan awal mulai berbisnis. 

"Kerupuk Tuiri idenya di awal tahun 2018, itu ada kompetisi Business Plan se-Sumatera di Universitas Andalas (Unand) yang berada di Kota Padang, yang tema kompetisinya pemanfaatan limbah yang punya nilai guna. Kami berpikir di Bengkulu ini apa yang banyak dan tidak terpakai, " kata Rofiq, Senin (13/2/2023). 

Setelah mencari referensi untuk kompetisi tersebut, akhirnya ia memilih tulang ikan tenggiri sebagai bahan baku produknya itu. Karena di Bengkulu banyak pengolahan ikan tenggiri untuk pempek, namun tulang ikannya tidak dimanfaatkan dan berakhir menjadi limbah. Berbekal ide yang bagus dan hasil produk yang memuaskan, ide Rofiq berhasil meraih juara 2 di kompetisi tersebut.

Tidak puas dengan pencapaiannya, dirinya mulai melanjutkan bisnis kerupuk tulang ikan tenggiri ini. "Aktif berjualan 2019, perbaikan kemasan, perizinan dan segala macamnya. Ditahap awal itu rumit, kita experimennya sampai puluhan kali. Sampai di tahap sekarang juga masih banyak tantangan, mulai dari perizinan, kemasan, pemasaran diawal, itu ya banyak orang ragu. Dan aneh, itu tantangan kita meyakinkan pembeli," kata pria kelahiran 1998 itu. 

Seiring berjalannya waktu, produknya mendapatkan respon positif. Bahkan sang owner saat ini sudah memiliki 11 karyawan, dengan produksi sekitar 15 ribu pcs perbulan. Dan sekarang usaha Kerupuk Tuiri ini bisa sampai ke penjuru nasional dan menjadi salah oleh-oleh khas Bengkulu.


Jodohkanlah informasi dengan tepat

 Kota Bengkulu

Kerupuk Tuiri menjadi  oleh-oleh khas

Tulang Ikan Tenggiri

Bahan dasar Kerupuk Tuiri

2018

Lokasi Lomba Business Plan

2019

Lomba Business Plan diadakan pada tahun

Kota Padang

Kerupuk Tuiri mendapatkan izin berjualan pada tahun

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Muhammad Rofiq Akbar, pemilik usaha Kerupuk Tuiri yang berbahan dasar tulang ikan tenggiri ini, menceritakan awal mulai berbisnis. 

"Kerupuk Tuiri idenya di awal tahun 2018, itu ada kompetisi Business Plan se-Sumatera di Universitas Andalas (Unand) yang berada di Kota Padang, yang tema kompetisinya pemanfaatan limbah yang punya nilai guna. Kami berpikir di Bengkulu ini apa yang banyak dan tidak terpakai, " kata Rofiq, Senin (13/2/2023). 

Setelah mencari referensi untuk kompetisi tersebut, akhirnya ia memilih tulang ikan tenggiri sebagai bahan baku produknya itu. Karena di Bengkulu banyak pengolahan ikan tenggiri untuk pempek, namun tulang ikannya tidak dimanfaatkan dan berakhir menjadi limbah. Berbekal ide yang bagus dan hasil produk yang memuaskan, ide Rofiq berhasil meraih juara 2 di kompetisi tersebut.

Tidak puas dengan pencapaiannya, dirinya mulai melanjutkan bisnis kerupuk tulang ikan tenggiri ini. "Aktif berjualan 2019, perbaikan kemasan, perizinan dan segala macamnya. Ditahap awal itu rumit, kita experimennya sampai puluhan kali. Sampai di tahap sekarang juga masih banyak tantangan, mulai dari perizinan, kemasan, pemasaran diawal, itu ya banyak orang ragu. Dan aneh, itu tantangan kita meyakinkan pembeli," kata pria kelahiran 1998 itu. 

Seiring berjalannya waktu, produknya mendapatkan respon positif. Bahkan sang owner saat ini sudah memiliki 11 karyawan, dengan produksi sekitar 15 ribu pcs perbulan. Dan sekarang usaha Kerupuk Tuiri ini bisa sampai ke penjuru nasional dan menjadi salah oleh-oleh khas Bengkulu.


Apa tantangan awal yang dihadapi oleh Ahmad Rofiq dalam menjalankan bisnisnya?

Menentukan harga jual

   

Membuat desain kemasan

  

Membuat perizinan 

   

Menentukan resep standar

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Muhammad Rofiq Akbar, pemilik usaha Kerupuk Tuiri yang berbahan dasar tulang ikan tenggiri ini, menceritakan awal mulai berbisnis. 

"Kerupuk Tuiri idenya di awal tahun 2018, itu ada kompetisi Business Plan se-Sumatera di Universitas Andalas (Unand) yang berada di Kota Padang, yang tema kompetisinya pemanfaatan limbah yang punya nilai guna. Kami berpikir di Bengkulu ini apa yang banyak dan tidak terpakai, " kata Rofiq, Senin (13/2/2023). 

Setelah mencari referensi untuk kompetisi tersebut, akhirnya ia memilih tulang ikan tenggiri sebagai bahan baku produknya itu. Karena di Bengkulu banyak pengolahan ikan tenggiri untuk pempek, namun tulang ikannya tidak dimanfaatkan dan berakhir menjadi limbah. Berbekal ide yang bagus dan hasil produk yang memuaskan, ide Rofiq berhasil meraih juara 2 di kompetisi tersebut.

Tidak puas dengan pencapaiannya, dirinya mulai melanjutkan bisnis kerupuk tulang ikan tenggiri ini. "Aktif berjualan 2019, perbaikan kemasan, perizinan dan segala macamnya. Ditahap awal itu rumit, kita experimennya sampai puluhan kali. Sampai di tahap sekarang juga masih banyak tantangan, mulai dari perizinan, kemasan, pemasaran diawal, itu ya banyak orang ragu. Dan aneh, itu tantangan kita meyakinkan pembeli," kata pria kelahiran 1998 itu. 

Seiring berjalannya waktu, produknya mendapatkan respon positif. Bahkan sang owner saat ini sudah memiliki 11 karyawan, dengan produksi sekitar 15 ribu pcs perbulan. Dan sekarang usaha Kerupuk Tuiri ini bisa sampai ke penjuru nasional dan menjadi salah oleh-oleh khas Bengkulu.


“Berbekal ide yang bagus dan hasil produk yang memuaskan, Rofiq berhasil meraih juara 2 di kompetisi tersebut”. Analogi yang sama antara ide dan produk yang sama dengan kalimat di atas adalah


Produk Selai Nanas dari daerah Subang, karena Subang adalah daerah penghasil nanas.

Produk Keripik yang berasal dari limbah bonggol nanas yang berasal dari Subang

Produk Keripik Apel Hijau Malang, karena Malang adalah daerah penghasil Apel Hijau

Produk Keripik Pisang Pisang Lampung untuk menghindari limbah dari pisang yang membusuk

5.

MULTIPLE SELECT QUESTION

45 sec • 1 pt

Muhammad Rofiq Akbar, pemilik usaha Kerupuk Tuiri yang berbahan dasar tulang ikan tenggiri ini, menceritakan awal mulai berbisnis. 

"Kerupuk Tuiri idenya di awal tahun 2018, itu ada kompetisi Business Plan se-Sumatera di Universitas Andalas (Unand) yang berada di Kota Padang, yang tema kompetisinya pemanfaatan limbah yang punya nilai guna. Kami berpikir di Bengkulu ini apa yang banyak dan tidak terpakai, " kata Rofiq, Senin (13/2/2023). 

Setelah mencari referensi untuk kompetisi tersebut, akhirnya ia memilih tulang ikan tenggiri sebagai bahan baku produknya itu. Karena di Bengkulu banyak pengolahan ikan tenggiri untuk pempek, namun tulang ikannya tidak dimanfaatkan dan berakhir menjadi limbah. Berbekal ide yang bagus dan hasil produk yang memuaskan, ide Rofiq berhasil meraih juara 2 di kompetisi tersebut.

Tidak puas dengan pencapaiannya, dirinya mulai melanjutkan bisnis kerupuk tulang ikan tenggiri ini. "Aktif berjualan 2019, perbaikan kemasan, perizinan dan segala macamnya. Ditahap awal itu rumit, kita experimennya sampai puluhan kali. Sampai di tahap sekarang juga masih banyak tantangan, mulai dari perizinan, kemasan, pemasaran diawal, itu ya banyak orang ragu. Dan aneh, itu tantangan kita meyakinkan pembeli," kata pria kelahiran 1998 itu. 

Seiring berjalannya waktu, produknya mendapatkan respon positif. Bahkan sang owner saat ini sudah memiliki 11 karyawan, dengan produksi sekitar 15 ribu pcs perbulan. Dan sekarang usaha Kerupuk Tuiri ini bisa sampai ke penjuru nasional dan menjadi salah oleh-oleh khas Bengkulu.


Munculnya ide Ahmad Rofiq untuk membuat produk kerupuk tuiri adalah….


Karena banyaknya produk pempek di Bengkulu

Karena banyak limbah tulang ikan tenggiri di Kota Bengkulu

Karena ada lomba Business Plan yang diadakan Universitas Andalas

Karena kondisi ekonomi keluarga yang lemah