PROFESI PENDIDIKAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, berikut ini yang bukan merupakan hak guru dalam menjalankan profesinya adalah:

• Mendapatkan penghasilan di bawah standar kebutuhan hidup minimum

• Mendapatkan perlindungan saat melaksanakan tugas

• Memiliki kesempatan untuk mengembangkan kompetensi

• Berhak bergabung dalam organisasi profesi

Salah satu kewajiban utama tenaga pendidik yang sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 adalah:

• Memilih siswa terbaik untuk mendapat perlakuan istimewa

• Menghindari penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran

• Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif

• Mengutamakan keinginan pribadi dalam proses belajar-mengajar

Hak istimewa yang diberikan kepada guru yang bertugas di daerah khusus adalah sebagai berikut, kecuali:

• Kenaikan pangkat otomatis dalam jangka waktu tertentu

• Perlindungan hukum dan keselamatan kerja

• Penghasilan tetap sama tanpa adanya insentif tambahan

• Kesempatan perpindahan tugas setelah dua tahun mengabdi

Dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka, guru dituntut untuk mampu menyusun materi pembelajaran secara fleksibel. Tantangan utama dari fleksibilitas ini adalah:

• Kurangnya ketersediaan buku teks wajib dari pemerintah pusat

• Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap pendekatan saintifik

• Kebutuhan guru untuk menyesuaikan konten dengan potensi unik tiap siswa

• Ketidaksesuaian antara proyek belajar dan alokasi waktu pelajaran

Dari prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang disebutkan (relevansi, efektivitas, efisiensi, fleksibilitas), manakah dari pernyataan berikut ini paling menggambarkan konflik potensial yang dapat terjadi dalam proses implementasi kurikulum di lapangan?

• Guru mengajarkan materi yang sangat relevan tetapi terlalu fleksibel hingga melenceng dari indikator capaian

• Kurikulum yang efisien cenderung menghasilkan siswa yang hanya hafal tanpa memahami

• Efektivitas materi ajar seringkali tergantung pada kecanggihan teknologi sekolah

• Prinsip fleksibilitas membuat guru menjadi kurang profesional karena mengubah kurikulum seenaknya

Dalam implementasi Kurikulum 2013, salah satu strategi yang disebutkan adalah “penguatan kolaborasi sekolah”. Dalam konteks ini, mengapa kolaborasi menjadi aspek strategis dalam mendukung keberhasilan implementasi kurikulum?

• Karena kurikulum hanya bisa berjalan jika guru saling berbagi perangkat ajar

• Karena kolaborasi membantu penyusunan anggaran berbasis proyek

• Karena pendekatan kolaboratif meningkatkan keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam satu visi pembelajaran

• Karena kepala sekolah dapat mengontrol pelaksanaan kurikulum di tiap kelas secara langsung

Dalam konteks manajemen kelas, seorang guru bertindak sebagai pemimpin yang harus mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman secara fisik dan psikis. Strategi manakah yang paling mencerminkan pengelolaan kelas berbasis kepemimpinan visioner?

• Menentukan jadwal piket kelas dan mengawasi pelaksanaannya secara ketat

• Menyusun denah tempat duduk siswa berdasarkan urutan absen

• Memberikan ruang partisipasi siswa dalam merancang aturan kelas dan proses belajar

• Menggunakan metode ceramah secara konsisten agar waktu belajar efisien

Peran guru sebagai pembimbing dalam era teknologi modern menuntut adaptasi terhadap sarana pembelajaran digital. Dalam konteks ini, pilihan manakah yang paling tepat untuk menunjukkan pemahaman kritis guru terhadap manajemen kelas digital?

• Memberikan video pembelajaran dari YouTube tanpa evaluasi lanjutan

• Menggunakan platform digital hanya ketika siswa sudah bosan belajar

• Mengintegrasikan LMS (Learning Management System) untuk pembelajaran terstruktur dan interaktif

• Menghindari penggunaan teknologi karena dianggap mengganggu konsentrasi siswa

Jika seorang guru gagal menciptakan lingkungan kelas yang “adem secara psikis”, dampak paling potensial yang akan muncul terhadap manajemen kelas adalah:

• Guru akan lebih mudah menyelesaikan silabus tepat waktu

• Siswa menjadi lebih fokus karena suasana tenang

• Tingkat stres siswa meningkat dan interaksi belajar menjadi pasif

• Terjadi peningkatan nilai akademik karena tekanan belajar

Seorang pendidik menghadapi dilema antara menyesuaikan metode pengajaran dengan nilai-nilai lokal yang tidak sepenuhnya sejalan dengan kode etik profesi. Berdasarkan karakteristik profesi dan fungsi kode etik, tindakan paling profesional yang seharusnya dilakukan adalah:

• Menyesuaikan diri sepenuhnya dengan nilai lokal agar tidak menimbulkan konflik budaya

• Mengabaikan kode etik karena nilai lokal lebih penting untuk diterima siswa

• Menyampaikan materi dengan tetap berpegang pada kode etik sambil menghargai budaya lokal secara adaptif

• Meminta kepala sekolah mengganti guru yang lebih sesuai dengan nilai lokal