Soal Static Routing MikroTik

Apa fungsi utama dari static routing?

• Membagi bandwidth

• Menentukan jalur manual ke jaringan tujuan

• Menambahkan IP Address otomatis

• Mendeteksi serangan virus

• Mengatur jadwal akses internet

Untuk menambahkan static route di MikroTik, menu yang digunakan adalah:

• IP > Addresses

• IP > DNS

• IP > Routes

• IP > DHCP

• IP > Firewall

Komponen utama dari static route adalah:

• MAC address

• Subnet mask

• Gateway dan destination

• SSID

• Firewall chain

Format dasar perintah static routing di terminal MikroTik adalah:

• ip route add dst-address=... gateway=...

• ip static create

• ip address route add

• route make new

• route set manual

Jika gateway salah pada static route, maka:

• Koneksi akan lebih cepat

• Jaringan tetap bisa diakses

• Routing tidak akan berfungsi

• Akan dibuat routing otomatis

• Host berpindah subnet

Default route biasanya memiliki destination address:

• 192.168.1.1

• 10.0.0.1

• 0.0.0.0/0

• 255.255.255.0

• 1.1.1.1/32

Tujuan penggunaan static routing adalah, kecuali:

• Konfigurasi sederhana

• Kontrol penuh atas jalur data

• Skalabilitas besar secara otomatis

• Stabilitas tinggi

• Tidak bergantung pada protokol routing

Kelemahan dari static routing adalah:

• Tidak bisa digunakan pada jaringan kecil

• Tidak bisa mengatur bandwidth

• Harus diubah manual jika topologi berubah

• Tidak stabil

• Tidak bisa digunakan pada MikroTik

Untuk memeriksa static route di terminal MikroTik, digunakan perintah:

• route show

• ip address print

• ip route print

• routing check

• route status

Routing static cocok digunakan pada:

• Jaringan yang sering berubah

• Jaringan dinamis dengan banyak router

• Jaringan kecil dengan topologi tetap

• Semua jaringan

• Hotspot server