Peran Rakyat Dalam Revolusi Nasional

Salah satu ciri utama "perang rakyat semesta" dalam Revolusi Nasional adalah ...

• Perang yang hanya melibatkan militer profesional dan senjata modern.

• Perang yang terbatas pada pertempuran di ibu kota negara saja.

• Perang yang mengandalkan penuh bantuan militer dari negara asing.

• Perang yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, baik bersenjata maupun non-bersenjata.

• Perang yang berorientasi pada perundingan diplomatik tanpa kekuatan militer.

Kelompok pemuda menjadi garda terdepan dalam berbagai aksi radikal awal Revolusi Nasional, seperti penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Tindakan ini menunjukkan peran pemuda dalam ...

• Mengorganisir diplomasi internasional dengan Sekutu.

• Mempertahankan status quo dan menentang perubahan.

• Mendesak proklamasi kemerdekaan segera tanpa menunggu Jepang.

• Mengembangkan senjata nuklir untuk melawan penjajah.

• Membangun infrastruktur jalan dan jembatan.

Bagaimana peran perempuan secara umum berkontribusi pada Revolusi Nasional di luar medan perang utama ...

• Menjadi pemimpin negosiasi dalam perjanjian internasional.

• Mendirikan partai politik baru untuk bersaing dalam pemilu.

• Menyediakan dukungan logistik, medis, dapur umum, dan informasi.

• Melakukan aksi protes damai di depan kantor-kantor pemerintahan kolonial.

• Memimpin pasukan bersenjata reguler dalam pertempuran besar.

Peristiwa Bandung Lautan Api pada Maret 1946 merupakan contoh konkret partisipasi rakyat dalam strategi ...

• Diplomasi dua jalur untuk mencapai kemerdekaan.

• Penghancuran fasilitas strategis agar tidak dimanfaatkan musuh.

• Pembentukan pemerintahan darurat di pengasingan.

• Pembangunan kekuatan militer laut dan udara.

• Penandatanganan perjanjian gencatan senjata.

Peran petani dan buruh dalam Revolusi Nasional sangat vital, terutama dalam hal ...

• Menduduki jabatan-jabatan tinggi dalam pemerintahan sipil.

• Menyediakan sumber daya manusia dan logistik berupa pangan serta tenaga.

• Mendesak reformasi agraria dan hak-hak buruh secara internasional.

• Mengorganisir kekuatan intelijen militer tingkat tinggi.

• Mengorganisir kekuatan intelijen militer tingkat tinggi.

Badan perjuangan seperti Laskar Hizbullah, Sabilillah, dan Peta menunjukkan bahwa peran ulama dan tokoh agama juga sangat besar dalam Revolusi Nasional, terutama dalam ...

• Memberikan legitimasi spiritual dan menggerakkan massa melalui fatwa jihad.

• Mengelola keuangan negara dan sistem perbankan.

• Melakukan misi diplomatik ke Timur Tengah untuk mencari dukungan.

• Membangun sekolah-sekolah modern dan universitas.

• Menyusun undang-undang dasar negara.

Taktik perang gerilya yang banyak diterapkan oleh pejuang Indonesia sangat bergantung pada ...

• Bantuan militer skala besar dari PBB.

• Teknologi militer canggih dari negara-negara Barat.

• Dukungan dan penyediaan informasi serta logistik dari rakyat.

• Pertahanan kota-kota besar dengan benteng yang kokoh.

• Kekuatan angkatan udara yang dominan.

Salah satu dampak sosial dari keterlibatan masif perempuan dalam Revolusi Nasional adalah ...

• Munculnya tuntutan untuk kembali ke peran tradisional sepenuhnya.

• Meningkatnya kesadaran akan potensi perempuan di luar ranah domestik.

• Penurunan jumlah perempuan yang mengenyam pendidikan formal.

• Terisolasinya perempuan dari kehidupan sosial dan politik.

• Pembatasan akses perempuan terhadap informasi dan berita.

Mengapa peran "pahlawan tanpa nama" dari kalangan rakyat biasa seringkali dianggap sama pentingnya dengan peran tokoh-tokoh besar dalam Revolusi Nasional ...

• Karena mereka adalah bagian dari elit politik yang merencanakan strategi.

• Karena mereka secara langsung terlibat dalam perundingan di meja diplomatik.

• Karena dukungan mereka yang konsisten dan totalitas memungkinkan perjuangan berlanjut.

• Karena mereka adalah penyandang dana utama bagi seluruh biaya perang.

• Karena mereka yang menciptakan konstitusi dan sistem pemerintahan baru.

Media massa (surat kabar, radio) dan seni (lagu, puisi, sandiwara) juga menjadi alat perjuangan rakyat di masa Revolusi. Bentuk partisipasi ini termasuk dalam kategori ...

• Perang fisik frontal.

• Perjuangan diplomatik dan perundingan.

• Perjuangan ekonomi dan boikot.

• Perjuangan non-bersenjata melalui propaganda dan mobilisasi moral.

• Perjuangan spionase militer.