PAT Study Skill 2025 - Critical Thinking

PAT Study Skill 2025 - Critical Thinking

University

15 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Quiz Pre Tes Pembekalan UKOM ManKep Sesi 2

Quiz Pre Tes Pembekalan UKOM ManKep Sesi 2

University

15 Qs

Quiz PraTutorial Blok 13

Quiz PraTutorial Blok 13

University

10 Qs

Patient Advocacy In Nursing

Patient Advocacy In Nursing

University

10 Qs

Kuis Komunikasi Active Listener

Kuis Komunikasi Active Listener

University

15 Qs

TMO Nursing Fest 2024

TMO Nursing Fest 2024

University

20 Qs

Quiz Post Pleno Blok 20

Quiz Post Pleno Blok 20

University

10 Qs

Medikolegal, Etikomedikolegal, Kelalaian dan Malpraktik

Medikolegal, Etikomedikolegal, Kelalaian dan Malpraktik

University

10 Qs

Pengaruh Intensitas Penggunaan Gadget terhadap Kesehatan Mahasis

Pengaruh Intensitas Penggunaan Gadget terhadap Kesehatan Mahasis

University

10 Qs

PAT Study Skill 2025 - Critical Thinking

PAT Study Skill 2025 - Critical Thinking

Assessment

Quiz

Health Sciences

University

Medium

Created by

Pandji Nurikhwan

Used 1+ times

FREE Resource

15 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Dalam diskusi kelompok kecil, seorang mahasiswa menyampaikan argumen klinis yang tidak sesuai dengan guideline terbaru. Seorang peserta lain kemudian bertanya, "Apa dasar pemikiranmu mengambil pendekatan itu? Apakah kamu mempertimbangkan dampak ke pasien?" Pertanyaan tersebut mencerminkan penggunaan elemen berpikir kritis yang mana?

Point of view, karena penanya berusaha menanyakan dari sudut pandang siapa keputusan itu diambil.

Concept, karena ia mempertanyakan teori dasar dari pendekatan klinis yang digunakan.

Assumption, karena ia menelusuri dugaan tidak disampaikan yang mendasari keputusan tersebut.

Implication and consequence, karena ia mencoba menggali dampak lanjutan dari tindakan yang diambil terhadap hasil klinis.

Question at issue, karena penanya mencoba mengidentifikasi inti masalah dari kasus tersebut.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Dosen membacakan pernyataan: "Pasien dengan tekanan darah tinggi sebaiknya langsung diberikan tiga obat sekaligus." Seorang mahasiswa lalu bertanya, "Apa yang diasumsikan dari pernyataan ini? Apakah ada kondisi pasien tertentu yang membuat asumsi ini keliru?" Pertanyaan mahasiswa tersebut merupakan bentuk Socratic Questioning yang termasuk dalam kategori:

Pertanyaan tentang tujuan, karena bertanya apa niat dari penggunaan tiga obat tersebut.

Pertanyaan klarifikasi, karena ingin memperjelas arti dari tekanan darah tinggi.

Pertanyaan tentang asumsi, karena menguji apa yang diandaikan oleh pembicara tanpa dinyatakan eksplisit.

Pertanyaan tentang data, karena menanyakan bukti dari keefektifan terapi kombinasi.

Pertanyaan tentang sudut pandang lain, karena membandingkan opini dari pasien dan dokter.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Nina menjadi sangat defensif saat temannya menunjukkan kelemahan dalam argumen yang ia buat saat presentasi kasus. Ia merasa dipermalukan dan enggan melanjutkan diskusi, meskipun koreksi yang diberikan bersifat membangun dan relevan. Situasi yang dialami Nina menunjukkan hambatan berpikir kritis dalam bentuk:

Cognitive bias, karena ia menyusun kesimpulan berdasarkan kesan pribadi tanpa pertimbangan objektif.

Complexity, karena situasi yang dihadapi sangat rumit sehingga sulit dianalisis dengan satu pendekatan.

Uncertainty, karena Nina tidak memiliki cukup data untuk mempertahankan argumennya.

Emotions, karena respons emosionalnya menghambat proses berpikir rasional dan terbuka terhadap kritik.

Pattern recognition, karena ia terlalu cepat menyimpulkan berdasarkan pengalaman masa lalu.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Dalam menghadapi kasus pasien dengan gejala atipikal, dokter muda Raka tidak menemukan pola diagnosa yang familiar. Ia lalu menelaah semua data, membandingkan hipotesis satu per satu, dan membuat analisis menyeluruh terhadap kemungkinan yang ada. Jenis pendekatan berpikir yang digunakan Raka berdasarkan model Bowen (NEJM, 2006) adalah:

Pattern recognition, karena ia langsung mengenali diagnosis dari pengalaman masa lalu.

Heuristik, karena ia mengandalkan aturan praktis untuk menyederhanakan keputusan.

Analytical reasoning, karena ia menggunakan proses deliberatif dalam menyusun penjelasan baru berdasarkan pemahaman mekanisme penyakit.

Non-analytical reasoning, karena ia menggunakan konsep yang telah ada secara otomatis.

Deduktif reasoning,

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Seorang dosen di Fakultas Kedokteran mencoba metode baru dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswanya. Ia mendorong mahasiswa untuk saling mengomentari presentasi teman, menyusun peta konsep, dan membedah jurnal ilmiah dalam diskusi kelompok. Strategi pembelajaran yang digunakan dosen tersebut mencakup:

Hanya multimedia learning, karena kegiatan yang dilakukan berfokus pada tayangan video dan presentasi.

Peer-to-peer learning saja, karena mahasiswa belajar hanya dari sesama teman sekelas.

Penguatan memorisasi, karena peta konsep membantu hafalan poin penting.

Model pembelajaran integratif yang memadukan peer critique, concept mapping, dan critical appraisal untuk mendorong analisis mendalam.

Teknik klasikal konvensional, karena seluruh proses dilakukan dalam bentuk ceramah satu arah.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Dalam suatu sesi bedside teaching, dosen bertanya kepada mahasiswa, "Jika Anda melihat pasien dengan perut bengkak dan sesak napas, apa yang harus Anda pertimbangkan sebagai kemungkinan penyebabnya dan bagaimana hubungan antar temuan klinis tersebut?" Pertanyaan tersebut menuntut keterampilan pada tingkat mana dalam hierarki revisi taksonomi Bloom?

Knowledge, karena mahasiswa hanya diminta mengingat penyebab umum dari gejala tersebut.

Understanding, karena mahasiswa hanya perlu menjelaskan arti dari temuan klinis yang diamati.

Application, karena dosen meminta mahasiswa menerapkan teori ke dalam situasi klinis nyata.

Analysis, karena mahasiswa diminta menguraikan hubungan antara berbagai gejala dan kemungkinan diagnosis.

Evaluation, karena mahasiswa diharuskan menilai efektivitas pengobatan tertentu.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Dalam sebuah diskusi tutorial, seorang mahasiswa berkata, "Menurut saya pasien ini lemah jantung karena dia terlihat lemas dan napasnya cepat." Dosen kemudian bertanya, "Apa yang Anda maksud dengan 'lemah jantung'? Dapatkah Anda menunjukkan buktinya?" Intervensi dosen tersebut merupakan upaya untuk memperbaiki standar berpikir kritis yang mana?

Depth, karena ia mencoba menggali kompleksitas dari kondisi pasien lebih dalam.

Breadth, karena ia ingin membandingkan pandangan dari perspektif lain.

Clarity dan Accuracy, karena ia meminta penjelasan yang lebih jelas dan bukti yang lebih tepat terkait pernyataan tersebut.

Logic dan Significance, karena ia ingin tahu apakah argumen tersebut rasional dan relevan.

Fairness, karena dosen mengajak mempertimbangkan sudut pandang pasien.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?

Discover more resources for Health Sciences