Nutrisi Tumbuhan 2025

Konsep plant-microbiome continuum pada materi Mikrobioma Rhizosfer mengindikasikan:

• Hanya mikroba di rhizosfer yang memengaruhi tanaman.
• Hubungan mikroba-tumbuhan bersifat antagonistik semata.
• Hubungan tumbuhan dengan mikroba bersifat diskrit dan tidak terhubung.
• Tidak terjadi pertukaran molekul antara mikroba dan tumbuhan.
• Mikroba dan tumbuhan membentuk kesatuan ekologi yang saling memengaruhi secara kontinu.

Pada gambar kedua, molekul Indole-3-Acetic Acid (IAA) yang disekresikan mikroba berperan terutama dalam:

• Penghambatan fiksasi nitrogen.
• Solubilisasi kalium.
• Stimulasi pertumbuhan akar tanaman.
• Detoksifikasi ROS.
• Biosintesis antibiotik.

Peran siderofor yang ditunjukkan sebagai “Sid” pada gambar kedua adalah:

• Menghambat pergerakan flagel bakteri.
• Mengikat Fe agar tersedia bagi mikroba atau tanaman.
• Menghasilkan antibiotik.
• Meningkatkan sintesis hormon tumbuhan.
• Mencegah pembentukan biofilm.

Root exudates bertindak sebagai metabolit kunci dalam interaksi mikroba-rhizosfer karena:

• Menghambat kolonisasi mikroba patogen.
• Menjadi sinyal kimia yang merekrut mikroba spesifik.
• Tidak memengaruhi interaksi apapun.
• Hanya menjadi sumber karbon pasif.
• Bersifat toksik terhadap semua mikroba.

Komponen “ET” pada gambar kedua merujuk pada hormon tumbuhan ethylene yang secara fisiologi sering dikaitkan dengan:

• Pembelahan sel.
• Respon stres tanaman.
• Peningkatan klorofil.
• Solubilisasi mineral.
• Pembentukan polisakarida.

Hubungan antara ACC deaminase yang dihasilkan mikroba (ACCd) dan hormon tanaman ET pada gambar adalah:

• ACC deaminase meningkatkan sintesis ET.
• ET tidak terpengaruh ACC deaminase.
• ACC deaminase menurunkan level ET untuk mengurangi stres tanaman.
• ACC deaminase bersifat toksik bagi tanaman.
• ACC deaminase hanya aktif di jaringan daun.

Salah satu manfaat teknologi inokulasi mikroba di bidang pertanian yang paling sesuai dengan konsep low-input sustainable agriculture adalah:

• Menggunakan pestisida kimia secara intensif.
• Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
• Meningkatkan dosis herbisida.
• Mempercepat deforestasi.
• Mengutamakan kultur jaringan tanaman.

Dalam konteks gambar kedua, molekul “SMs” (Secondary Metabolites) dapat berfungsi sebagai:

• Sumber energi langsung tanaman.
• Senjata kimia mikroba melawan patogen atau kompetitor.
• Pigmen klorofil.
• Substrat fotosintesis.
• Prekursor vitamin B12 pada tumbuhan.

Faktor pH tanah memengaruhi komunitas mikroba rhizosfer karena:

• Hanya berpengaruh pada mikroba patogen.
• Tidak ada hubungannya dengan mikroba tanah.
• Menentukan kelarutan nutrien dan aktivitas enzim mikroba.
• Hanya memengaruhi respirasi akar tanaman.
• Bersifat netral terhadap proses kimia tanah.

Pili bakteri yang digambarkan pada gambar kedua berperan dalam:

• Sintesis enzim nitrogenase.
• Penyerapan fosfat.
• Mediating attachment ke permukaan akar tanaman.
• Transport molekul hormon.
• Pembentukan hormon etilen.