M45 Anestesi dengan Penyerta Penyakit Khusus - SMT 7

1. Pada saat melakukan tatalaksana anestesi pada kasus hipertiroid pertimbangan yang tidak tepat adalah ….

• A. PTU dihentikan 1 hari menjelang operasi untuk mencegah “masking effect”
• B. Pada kasus elektif, operasi dilakukan saat kondisi eutiroid
• C. Pemeriksaan indeks wayne harus dilakukan untuk skrining awal hipertiroid
• D. Ketamin adalah salah satu. Obat yang direkomendasikan untuk induksi dan rumatan
• E. Pemberian beta bloker pada kasus gawat darurat berguna untuk mencegah kondisi hiperdinamis

2. Komplikasi hiperglikemia yang menjadi konsiderasi pada tindakan anestesi adalah berikut, kecuali …

• A. Osmolaritas darah lebih turun sehingga rawan terjadi iskemia
• B. Penyembuhan luka akan menjadi lama
• C. Risiko terjadi infeksi perioperatif meningkat
• D. Pengosongan lambung lebih lama akibat neuropati otonom
• E. Dapat terjadi silent myocard infark

3. Tindakan yang tidak benar untuk manajemen anestesi pada pasien dengan komorbid asma adalah …

• A. Rumatan anestesi inhalasi dapat menggunakan Desflurane
• B. Pemberian kortikosteroid berguna sebagai “controller”
• C. Apabila terjadi status asmatikus efedrin dapat memberikan manfaat
• D. Obat anestesi intravena yang dapat membantu bronkhodilatasi adalah ketamin
• E. Ekstubasi dalam kondisi anestesi dapat menghindari serangan asma

4. Terapi yang tidak tepat untuk badai tiroid adalah …

• A. Anti histamin
• B. PTU
• C. Beta bloker
• D. Resusitasi cairan
• E. Iodine

5. Manakah yang merupakan petimbangan terpenting dalam manajemen anestesi pada pasien hipertiroid yang belum terkontrol?

• A. Menghindari obat-obatan simpatomimetik
• B. Memberikan ketamin untuk mengatasi nyeri
• C. Menggunakan premedikasi beta bloker
• D. Meningkatkan anestesi inhalasi untuk menekan hipermetabolisme
• E. Induksi dengan thiopental untuk menurunkan metabolisme

6. Saat melakukan anestesi pada pasien hipotiroid, komplikasi manakah yang paling mungkin terjadi?

• A. Metabolisme obat dan pulih sadar yang memanjang
• B. Hipertermia karena gangguan regulasi suhu
• C. Takikardi dan peningkatan curah jantung
• D. Hipertensi karena peningkatan SVR
• E. Peningkatan sensitivitas terhadap obat pelumpuh otot

7. Persiapan manakah yang paling tepat untuk pasien hipertiroid yang akan menjalani apembedahan elektif?

• A. Memastikan pasien dalam kondisi eutiroid dengan obat anti tiroid dan beta bloker
• B. Menunda pemberian beta bloker untuk mencegah efek samping kardiak
• C. Memberikan levothyroxine untuk menstabilkan kadar hormone tiroid
• D. Menjadawalkan operasi segera untuk mencegah komplikasi dari hipertiroidisme
• E. Menghindari sedasi untuk mencegah depresi nafas

8. Persiapan praanestesi manakah yang tepat dalam manajemen pasien asma yang akan menjalani pembedahan elektif?

• A. Memberikan premedikasi kortikosteroid
• B. Menunda pemberian bronchodilator
• C. Menggunakan beta bloker untuk mencegah takikardi saat induksi
• D. Menghindari obat antikolinergik untuk mengurangi iritasi jalan nafas
• E. Menjadawalkan operasi tanpa menilai status asma pasien

9. Strategi yang paling tepat yang dilakukan untuk menangani bronkhospasme intraoperative adalah …

• A. Memberikan magnesium sulfat untuk melemaskan otot polos di jalan nafas
• B. Meningkatkan konsentrasi anestesi inhalasi
• C. Memberikan beta bloker
• D. Memberikan atracurium
• E. Hiperventilasi

10. Pernyataan yang paling tepat mengenai pemberian obat pada pasien obesitas adalah …

• A. Pemberian obat yang hidrofilik berddasarkan berat badan ideal
• B. Semua obat diberikan berdasarkan berat badan total
• C. Obat yang bersifat lipofilik diberikan berdasarkan lean body weight
• D. Agen induksi diberikan berdasarkan berat badan total untuk menjamin onset yang cepat
• E. Pelumpuh otot diberikan berdasarkan berat badan aktual