Pembekalan UKOM KMB 2025

Seorang perempuan, umur 45 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan kepala merasa pusing, jantung berdebar- debar dan semalam tidak bisa tidur. Klien mengatakan satu minggu ini sibuk mempersiapkan anaknya yang akan menikah. Perawat akan mengajarkan relaksasi nafas dalam untuk mengatasi gejala fisik klien. Apakah tindakan yang dilakukan sesuai kasus tersebut?

• Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
• Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut
• Ciptakan lingkungan yang tenang dan usahakan tetap rileks
• Klien bernafas melalui hidung dan hembuskan melalui mulut
• Manarik nafas dengan hudung dan mengisi paru-paru dengan udara

Seorang perempuan, umur 39 tahun di rawat di RS karena nyeri dada selama 9 menit setelah melakukan olah raga senam aerobik. Hasil pengkajian menunjukkan TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, suhu 36,5 °C, frekuensi napas 29 x/menit. Apakah rencana keperawatan pada kasus tersebut?

• Berikan oksigen
• Pasang EKG
• Anjurkan untuk tirah baring
• D. Anjurkan untuk napas dalam
• Kolaborasi pemberian analgetik

  Seorang perempuan, umur 20 tahun, dirawat di RS dengan diare 8 kali sehari. Pasien mengeluh haus, badannya terasa lemas, mengantuk dan pasien takut. Hasil pemeriksaan didapatkan keadaan umum lemah, TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 66 x/menit, suhu 38,6° C, frekuensi napas 20 x/menit, mata cekung dan turgor kulit menurun. Pasien mendapatkan infus NaCL. Apakah evaluasi dari tindakan yang dilakukan pada kasus tersebut?

• Tanda-tanda vital dalam batas normal
• Intake dan output cairan seimbang
• Konsistensi feses padat
• Diare berkurang
• Cemas menurun

Seorang Perempuan, umur 40 tahun, dirawat di RS dengan diagnosis DM tipe II. Pasien mengatakan sudah menderita DM selama 5 tahun, kontrol gula darah dan minum obat anti diabetik (OAD) yang diberikan tidak teratur. Pasien kadang minum obat herbal. Hasil pemeriksaan menunjukkan GDS 320 mg/dL, tampak gelisah. Apakah intervensi yang paling tepat pada kasus di atas?

• Memberikan edukasi 5 Pilar DM.
• Memberikan edukasi pentingnya OAD.
• Memberikan edukasi deteksi dini komplikasi DM.
• Menganjurkan melakukan diit ketat.
• Menganjurkan melakukan olah raga teratur.

Seorang laki laki, umur 35 tahun, dirawat di RS dengan diagnosis DHF. Pasien mengeluh lemas, demam sudah 3 hari, mual, muntah 3 x/perhari, makan hanya 3 sendok, badan terasa pegal pegal, rasa haus. TD 100/70 mmHg, frekuensi napas 20x/menit, frekuensi nadi 90x/menit, suhu 38°C, bibir pecah pecah, turgor kulit tidak elastis. HB 17 g/dl, trombosist 100/ul, hematrokrit 57%. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

• Keletihan
• Defisit nutrisi
• Hipertermi
• Risiko hipovolemia
• Hipovolemia

Seorang laki-laki, umur 50 tahun,dirawat di RS dengan keluhan mual dan muntah sejak 3 bulan. Hasil pengkajian, buang air kecil seperti air teh, nyeri abdomen kanan atas, tampak ikterik. Perawat melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan adanya pembesaran hepar atau tidak. Bagaimanakah metode pemeriksaan yang tepat pada kasus tersebut?

• perkusi
• Palpasi
• Inspeksi
• Observasi
• Auskultasi

Seorang laki-laki, umur 37 tahun, dirawat di RS dengan diagnosis ototis media. Pasien mengeluh vertigo, kepala pusing dan merasakan benda-benda disekitarnya bergerak memutar atau naik turun, mual, muntah dan telinga berdenging. Hasil pengkajian menunjukkan nafsu makan menurun, nadi lemah, dan penglihatan kabur. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

• Risiko jatuh
• Nyeri akut
• Nyeri kronis
• Nausea
• Gangguan rasa nyaman

Seorang laki-laki, umur 20 tahun, datang ke RS dengan keluhan penurunan kesadaran. Keluarga mengatakan pasien demam sejak 3 hari yang lalu dan ada kejang, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 84x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 39,5°. Perawat sedang melakukan pemasangan infus, intravena kateter sudah terpasang dan akan disambungkan dengan selang infus, tiba-tiba pasien kejang. Apakah yang harus dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?

• Meneruskan pemasangan infus
• Memasang pengaman tempat tidur
• Memposisikan tidur miring
• Meminta keluarga memegangi pasien
• Melaporkan pada perawat penanggung jawab

Seorang laki-laki, umur 39 tahun datang ke Poliklinik mata dengan diagnosis glukoma. Pasien mengeluh pengelihatan menurun, mata terasa sakit dan perih, tidak nafsu makan, mual, lemah. Hasil pengkajian ekspresi murung, lapang pandang menyempit, fotofobia, TD 130/100 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 22x/menit. Apakah intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut?

• Berikan manajemen nyeri
• Anjurkan mengurangi aktifitas fisik
• Motivasi memenuhi kebutuhan nutrisi
• Bantu kebutuhan aktifitas sehari-hari pasien
• Anjurkan pasien mengurangi mengangkat benda berat

Seorang perempuan, umur 42 tahun, dirawat di RS dengan diagnosis Penyakit Paru Obstruktif Menahun. Pasien mengeluh sakit kepala, nafsu makan menurun, lemah, batuk, dahak sulit dikeluarkan. Hasil pemeriksaan ronkhi (+), frekuensi napas 30 x/menit, TD 130/80 mmHg. Saat ini, perawat telah selesai memberikan terapi inhalasi. Apakah evaluasi kepearwatan pada kasus tersebut?

• Suara napas
• Respirasi Rate
• Adanya rasa mual
• Adanya rasa nyeri kepala
• Adanya keluhan sesak napas