TKA 3

Berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2023, DKI Jakarta memiliki skor 83,55 dan DI Yogyakarta 81,09, keduanya termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sementara itu, Papua dan Papua Barat memiliki skor masing-masing 63,01 dan 67,47, masuk kategori sedang. Analisislah mengapa kesenjangan IPM antara kedua kelompok provinsi tersebut menjadi tantangan besar dalam mencapai pemerataan pembangunan nasional.

• Faktor budaya dan sosial di wilayah timur menolak modernisasi dan program pembangunan dari pemerintah pusat, sehingga pembangunan menjadi terhambat.

• Kesenjangan ini menunjukkan ketidakmerataan alokasi dana APBN, yang hanya berfokus pada pembangunan di wilayah barat Indonesia, mengabaikan wilayah timur

• Kesenjangan IPM terjadi karena provinsi-provinsi di wilayah barat memiliki sumber daya alam yang lebih melimpah, sehingga pertumbuhan ekonominya jauh lebih pesat

• Perbedaan tingkat pendidikan dan kesehatan yang mencolok antara wilayah barat dan timur Indonesia menjadi faktor utama, yang mengakibatkan perbedaan kualitas sumber daya manusia.

• Indonesia bagian timur fokus ke kegiatan pertambangan, bukan pembangunan

Berdasarkan data Gini Ratio per September 2024, DKI Jakarta tercatat memiliki skor 0,431 sementara Kepulauan Bangka Belitung memiliki skor 0,235. Gini Ratio mengukur ketimpangan pengeluaran penduduk. Berikan analisis manakah pernyataan di bawah ini yang PALING TEPAT mengenai kondisi tersebut?

catatan :Gini ratio adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan atau kekayaan dalam suatu populasi.

• Pembangunan di DKI Jakarta dinilai lebih berhasil dari Kepulauan Bangka Belitung karena memiliki Gini Ratio yang lebih tinggi.

• Pemerataan pendapatan di Kepulauan Bangka Belitung lebih baik dibandingkan DKI Jakarta, meskipun pendapatan per kapitanya bisa jadi lebih rendah.

• Ketimpangan ekonomi di DKI Jakarta lebih rendah dibandingkan Kepulauan Bangka Belitung karena DKI Jakarta adalah pusat ekonomi nasional

• Kedua provinsi memiliki tingkat ketimpangan yang sama, tetapi perbedaannya terletak pada jumlah penduduknya.

• Masyarakat Bangka Belitung lebih modern dibandingkan DKI Jakarta

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dirancang sebagai kota cerdas dan berkelanjutan. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi beban Jakarta dan mewujudkan pemerataan ekonomi di luar Pulau Jawa. Berdasarkan data dan tujuan tersebut, manakah di antara pernyataan berikut yang merupakan indikator keberhasilan pembangunan IKN?

• Pembangunan IKN tidak memerlukan investasi asing dan sepenuhnya menggunakan anggaran negara.

• Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Timur menjadi yang tertinggi di Indonesia setelah IKN beroperasi.

• Pencapaian target penurunan tingkat kemiskinan di Kalimantan Timur secara signifikan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.

• IKN menjadi pusat pertahanan dan keamanan baru yang memindahkan semua markas militer dan kepolisian.

• Perpindahan seluruh kementerian dan lembaga negara dari Jakarta ke IKN dalam kurun waktu 5 tahun.

Tingkat kemiskinan di Indonesia pada Maret 2025 tercatat sebesar 8,47% dengan jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa mencapai 12,56 juta jiwa. Di sisi lain, provinsi di wilayah Papua seperti Papua Pegunungan dan Papua Tengah memiliki persentase kemiskinan tertinggi di atas 28%. Berdasarkan data ini, manakah pernyataan berikut yang BENAR?

• Pemerataan pembangunan belum berhasil karena tingkat kemiskinan di Indonesia masih meningkat setiap tahunnya.

• Secara jumlah, kemiskinan lebih parah di Papua, tetapi secara persentase, kemiskinan lebih parah di Jawa.

• Perlu adanya pendekatan pembangunan yang berbeda antara Pulau Jawa dan Papua karena masalah kemiskinan di kedua wilayah memiliki karakteristik yang berbeda.

• Pembangunan di Pulau Jawa gagal menanggulangi kemiskinan karena memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia.

• Tingkat kemiskinan Papua lebih tinggi dibandingkan Pulau Jawa dikarenakan jumlah penduduk Papua lebih kecil

Sebuah artikel berjudul 'Evaluasi Pembangunan IKN Berdasarkan Keberhasilan Sponge City di China' membahas konsep kota spons. Kota spons adalah kota yang dirancang untuk mengelola air hujan secara alami dan berkelanjutan. Jika IKN berhasil menerapkan konsep ini, maka pernyataan di bawah ini yang paling tepat untuk menilai keberhasilan pembangunan IKN adalah...

Semua penduduk IKN mendapatkan akses air bersih yang berasal dari sumur bor di setiap rumah.

Lingkungan di IKN tidak mengalami degradasi kualitas air dan tidak menambah limpasan air permukaan.

IKN memiliki banyak saluran drainase beton dan kanal raksasa untuk menampung air hujan.

Tingkat banjir di wilayah IKN nol persen.

IKN membangun lebih banyak waduk buatan untuk menampung air hujan dan menjualnya kepada masyarakat.

• Semua penduduk IKN mendapatkan akses air bersih yang berasal dari sumur bor di setiap rumah.

• Lingkungan di IKN tidak mengalami degradasi kualitas air dan tidak menambah limpasan air permukaan.

• IKN memiliki banyak saluran drainase beton dan kanal raksasa untuk menampung air hujan.

• Tingkat banjir di wilayah IKN nol persen.

• IKN membangun lebih banyak waduk buatan untuk menampung air hujan dan menjualnya kepada masyarakat.

Pembangunan sebuah desa di Kalimantan Barat mengalami kesulitan karena akses transportasi yang terbatas dan topografi berbukit. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah desa berencana membangun jembatan dan jalan penghubung ke kota terdekat. Manakah pernyataan yang PALING TEPAT mengenai pendekatan pembangunan ini?

Pembangunan ini merupakan contoh pendekatan pembangunan yang berorientasi pada konektivitas, yang menjadi prasyarat untuk pengembangan wilayah lebih lanjut.

Proyek ini akan berhasil jika dan hanya jika didanai sepenuhnya oleh investor swasta tanpa campur tangan pemerintah.

Fokus pembangunan ini adalah pada infrastruktur fisik, yang tidak relevan dengan indikator pembangunan manusia seperti pendidikan dan kesehatan.

Pembangunan jembatan dan jalan merupakan indikator keberhasilan ekonomi, karena akan meningkatkan pendapatan masyarakat secara langsung.

Pembangunan ini mencerminkan pendekatan pembangunan wilayah yang terpusat, di mana pemerintah desa menunggu instruksi dari pemerintah pusat.

• Pembangunan ini merupakan contoh pendekatan pembangunan yang berorientasi pada konektivitas, yang menjadi prasyarat untuk pengembangan wilayah lebih lanjut.

• Proyek ini akan berhasil jika dan hanya jika didanai sepenuhnya oleh investor swasta tanpa campur tangan pemerintah.

• Fokus pembangunan ini adalah pada infrastruktur fisik, yang tidak relevan dengan indikator pembangunan manusia seperti pendidikan dan kesehatan.

• Pembangunan jembatan dan jalan merupakan indikator keberhasilan ekonomi, karena akan meningkatkan pendapatan masyarakat secara langsung.

• Pembangunan ini mencerminkan pendekatan pembangunan wilayah yang terpusat, di mana pemerintah desa menunggu instruksi dari pemerintah pusat.

Pembangunan wilayah 'X' di Sulawesi Tenggara berfokus pada sektor perikanan tangkap. Pemerintah daerah memberikan bantuan kapal, alat tangkap modern, dan pelatihan kepada nelayan. Namun, setelah 5 tahun, produksi perikanan tidak meningkat signifikan. Analisis manakah yang PALING MUNGKIN menjadi penyebab kegagalan pembangunan tersebut?

• Alokasi anggaran untuk bantuan tidak memadai dan terjadi korupsi.

• Bantuan yang diberikan tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur pendukung, seperti tempat pelelangan ikan (TPI) dan cold storage.

• Masyarakat menolak bantuan dari pemerintah karena tidak sesuai dengan tradisi mereka.

• Kenaikan harga BBM untuk kapal nelayan membuat mereka enggan melaut.

Sebuah kota kecil di Jawa Timur mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat berkat pembangunan kawasan industri baru. Namun, data menunjukkan Gini Ratio di kota tersebut justru meningkat dari 0,35 menjadi 0,45 dalam 3 tahun. Analisislah mengapa terjadi fenomena tersebut?

• Pembangunan kawasan industri hanya menguntungkan pemilik modal besar dan pekerja terampil, sementara masyarakat lokal tidak mendapat manfaat yang setara.

• Gini Ratio adalah indikator yang tidak valid untuk mengukur pemerataan pendapatan di wilayah industri.

• Peningkatan Gini Ratio adalah hasil dari migrasi masuk pekerja dari daerah lain yang memiliki pendapatan lebih tinggi.

• Pertumbuhan ekonomi yang pesat selalu diikuti oleh peningkatan ketimpangan pendapatan, sehingga hal ini adalah kondisi yang wajar.

• Pemerintah kota sengaja meningkatkan Gini Ratio untuk menarik lebih banyak investor asing.

Data PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) per kapita atas dasar harga berlaku tahun 2023 menunjukkan DKI Jakarta memiliki nilai Rp315,64 juta, sementara Sulawesi Barat memiliki nilai Rp56,12 juta. PDRB per kapita sering digunakan sebagai indikator kesejahteraan ekonomi. Analisislah mengapa kesenjangan PDRB per kapita yang sangat jauh ini menjadi masalah besar dalam pembangunan wilayah di Indonesia.

• Pemerintah pusat sudah berhasil dalam pembangunan wilayah karena dapat meningkatkan PDRB di seluruh provinsi di Indonesia setiap tahunnya.

• Kesenjangan ini menunjukkan bahwa pembangunan di Indonesia belum berhasil menciptakan pemerataan ekonomi dan memicu urbanisasi yang tidak terkendali ke wilayah yang kaya.

• PDRB per kapita merupakan indikator tunggal yang paling efektif untuk mengukur keberhasilan pembangunan wilayah.

• Kesenjangan PDRB per kapita ini hanya mencerminkan perbedaan populasi, bukan perbedaan pendapatan riil masyarakat, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

• Kesenjangan ini disebabkan oleh masyarakat di Sulawesi Barat yang kurang produktif dibandingkan masyarakat di DKI Jakarta.

Sebuah program pembangunan di wilayah perbatasan Indonesia berfokus pada pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Program ini dinilai berhasil jika berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal dan menurunkan ketimpangan pendapatan. Oleh karena itu, penurunan Gini Ratio dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah tersebut menjadi indikator utama keberhasilan program tersebut.

• Benar

• salah