POST TEST BAB 1 DISINTEGRASI BANGSA

Pemberontakan Darul Islam dan PKI Madiun terjadi pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Kedua gerakan ini dianggap sebagai ancaman serius bagi pemerintah RI. Manakah analisis yang paling tepat mengenai perbedaan ideologis utama antara Darul Islam dan PKI Madiun dalam konteks ancaman terhadap negara?

• Darul Islam berjuang untuk mendirikan negara federal, sementara PKI Madiun berupaya mempertahankan negara kesatuan.

• Darul Islam didasarkan pada ideologi teokrasi untuk mendirikan negara Islam, sedangkan PKI Madiun didasarkan pada ideologi komunis untuk mendirikan negara proletariat.

• Keduanya bertujuan mengganti Pancasila, namun Darul Islam menolak kekuasaan pusat, sedangkan PKI Madiun menerima kekuasaan pusat.

• Darul Islam berfokus pada isu ekonomi dan agrarian, sementara PKI Madiun berfokus pada isu keagamaan.

• Darul Islam adalah gerakan nasionalis radikal, sedangkan PKI Madiun adalah gerakan separatis daerah.

Pemberontakan PKI Madiun pada 1948 terjadi di tengah Agresi Militer Belanda II. Keputusan pemerintah RI untuk menumpas pemberontakan PKI Madiun, alih-alih memfokuskan seluruh sumber daya pada perlawanan terhadap Belanda, menunjukkan prioritas politik yang kompleks. Manakah pernyataan yang paling akurat menjelaskan implikasi dari keputusan strategis ini?

• Keputusan ini memicu perpecahan di kalangan TNI dan memperkuat posisi Darul Islam yang memanfaatkan situasi konflik internal ini.

• Pemerintah RI menunjukkan kepada dunia bahwa prioritas utamanya adalah memerangi penjajah, bukan konflik internal.

• Pemerintah RI berhasil mendapatkan dukungan moral dan politik dari Amerika Serikat dan Blok Barat yang antikomunis, sehingga meningkatkan legitimasi RI di mata internasional.

• Tindakan ini menunjukkan bahwa pemerintah RI tidak menganggap serius ancaman Belanda karena mereka percaya Belanda tidak akan melancarkan agresi lanjutan.

• Keputusan ini melemahkan posisi tawar RI dalam diplomasi dengan Belanda karena menunjukkan adanya perpecahan di internal pemerintahan.

Pemberontakan Darul Islam yang dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo memiliki karakteristik yang berbeda dengan pemberontakan PKI Madiun yang cenderung singkat dan terpusat. Gerakan Darul Islam berlangsung bertahun-tahun dan menyebar di beberapa wilayah. Mengapa Darul Islam mampu bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama dan memiliki jangkauan geografis yang lebih luas dibandingkan PKI Madiun?

• Darul Islam mendapatkan dukungan finansial dari negara-negara Arab, sedangkan PKI Madiun tidak mendapatkan dukungan dari Uni Soviet.

• Darul Islam memiliki basis dukungan yang kuat di kalangan masyarakat pedesaan dan dapat beradaptasi dengan taktik gerilya di daerah pegunungan, berbeda dengan PKI Madiun yang lebih terpusat di perkotaan.

• Pemerintah RI tidak menganggap Darul Islam sebagai ancaman serius, sedangkan PKI Madiun dianggap sebagai ancaman yang sangat besar.

• PKI Madiun tidak memiliki pemimpin yang karismatik, sedangkan S.M. Kartosuwiryo adalah pemimpin yang sangat dihormati.

• Pemerintah RI tidak memiliki cukup sumber daya untuk menumpas Darul Islam karena fokus pada Perang Kemerdekaan, sementara PKI Madiun dapat ditumpas secara cepat karena lokasinya terpusat.

Jika Anda adalah seorang sejarawan yang menganalisis kedua peristiwa ini, mengapa Anda akan mengategorikan Darul Islam sebagai "gerakan teokratis-separatis" dan PKI Madiun sebagai "gerakan revolusioner-ideologis"?

• Darul Islam menolak segala bentuk negosiasi dengan pemerintah RI, sedangkan PKI Madiun terbuka untuk berdialog.

• Keduanya merupakan gerakan yang gagal, tetapi Darul Islam memiliki dukungan luas, sedangkan PKI Madiun tidak memiliki basis massa.

• Darul Islam didukung oleh militer, sedangkan PKI Madiun didukung oleh para ulama dan tokoh agama.

• Darul Islam mengklaim wilayahnya sebagai negara baru dengan landasan agama, sementara PKI Madiun berjuang untuk mengganti sistem politik dan sosial RI secara total dengan ideologi komunisme.

• Darul Islam bertujuan memisahkan diri dari RI untuk membentuk negara sendiri, sementara PKI Madiun tidak memiliki ideologi revolusioner.

Peristiwa Madiun 1948 dan pergerakan Darul Islam menunjukkan adanya ketidakstabilan politik dan sosial pasca-kemerdekaan. Jika kita menganalisis kedua peristiwa ini dengan menggunakan teori konflik sosial, faktor apakah yang dapat dianggap sebagai akar masalah bersama yang mendasari munculnya kedua gerakan tersebut?

• Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menghadapi ancaman luar.

• Perbedaan pandangan mengenai ideologi negara (Pancasila) di antara kelompok-kelompok politik dan militer.

• Adanya pengaruh dari kekuatan asing, yaitu Belanda, yang sengaja memicu konflik internal untuk memecah belah bangsa Indonesia.

• Lemahnya kepemimpinan nasional yang tidak mampu menyatukan berbagai faksi politik dan militer.

• Ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah RI pasca-Perjanjian Renville yang dianggap merugikan dan menyebabkan demobilisasi pasukan.