SOAL TKA EKONOMI XII

Rina baru saja lulus SMA dan dihadapkan pada dua pilihan: melanjutkan kuliah di universitas

negeri dengan total biaya diperkirakan Rp80.000.000,00 selama 4 tahun, atau langsung bekerja

di sebuah perusahaan garmen dengan gaji Rp3.500.000,00 per bulan. Rina akhirnya

memutuskan untuk melanjutkan kuliah. Berdasarkan situasi tersebut, berapakah biaya peluang

yang ditanggung Rina selama 4 tahun masa studinya?

• A. Rp80.000.000,00

• B. Rp168.000.000,00

• C. Rp248.000.000,00

• D. Rp42.000.000,00

• E. Rp83.500.000,00

Answer explanation

Biaya peluang (opportunity cost) adalah nilai dari alternatif

terbaik yang dikorbankan atau tidak dipilih saat membuat suatu keputusan. Dalam kasus ini,

Rina memilih untuk kuliah. Alternatif terbaik yang ia korbankan adalah kesempatan untuk

bekerja.

• Pilihan yang diambil: Kuliah (biaya eksplisit Rp80.000.000,00).

• Pilihan yang dikorbankan: Bekerja dengan gaji Rp3.500.000,00 per bulan.Biaya peluang dihitung dari nilai kesempatan yang hilang, yaitu total gaji yang bisa didapatkan

Rina jika ia bekerja selama 4 tahun.

• Total gaji = Gaji per bulan × Jumlah bulan dalam 4 tahun

• Total gaji = Rp3.500.000,00 × (4 × 12 bulan)

• Total gaji = Rp3.500.000,00 × 48

• Total gaji = Rp168.000.000,00

Jadi, biaya peluang yang ditanggung Rina adalah sebesar Rp168.000.000,00. Biaya kuliah

sebesar Rp80.000.000,00 adalah biaya eksplisit, bukan biaya peluang.

Salon "Cantika" memulai usahanya pada 1 Januari 2024 dengan modal awal (kas) sebesar

Rp50.000.000,00 dan peralatan senilai Rp25.000.000,00. Selama bulan Januari, terjadi transaksi

berikut:

1. Membayar sewa ruko untuk satu tahun sebesar Rp12.000.000,00.

2. Menerima pendapatan jasa sebesar Rp18.000.000,00 secara tunai.

3. Membayar beban gaji karyawan sebesar Rp4.000.000,00.

4. Membeli perlengkapan tambahan secara kredit senilai Rp5.000.000,00.

Berapakah total ekuitas (modal) Salon Cantika pada tanggal 31 Januari 2024?

• A. Rp75.000.000,00

• B. Rp77.000.000,00

• C. Rp82.000.000,00

• D. Rp87.000.000,00

• E. Rp93.000.000,00

Answer explanation

Modal Akhir = Modal Awal + Pendapatan - Beban

1. Hitung Modal Awal:

o Modal Awal = Kas + Peralatan = Rp50.000.000,00 + Rp25.000.000,00 =

Rp75.000.000,00.

2. Identifikasi Pendapatan dan Beban:

o Pendapatan Jasa = +Rp18.000.000,00

o Beban Sewa = -Rp12.000.000,00o Beban Gaji = -Rp4.000.000,00

3. Hitung Modal Akhir:

o Modal Akhir = Rp75.000.000,00 + Rp18.000.000,00 - Rp12.000.000,00 -

Rp4.000.000,00

o Modal Akhir = Rp75.000.000,00 + Rp2.000.000,00

o Modal Akhir = Rp77.000.000,00

Pembelian perlengkapan secara kredit (transaksi 4) akan menambah aset (perlengkapan) dan

liabilitas (utang usaha) masing-masing sebesar Rp5.000.000,00, sehingga tidak memengaruhi

ekuitas secara langsung pada saat transaks

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) sebagai berikut:• IHK bulan Mei 2024: 115,20

• IHK bulan Juni 2024: 115,78

• IHK bulan Juni 2023: 112,50

Berdasarkan data tersebut, berapakah laju inflasi tahunan (year-on-year) untuk bulan Juni 2024,

dan termasuk dalam kategori apakah inflasi tersebut?

• A. 0,50% (Inflasi sangat ringan)

• B. 2,92% (Inflasi ringan)

• C. 2,84% (Inflasi ringan)

• D. 3,28% (Inflasi ringan)

• E. 0,48% (Inflasi sangat ringan)

Answer explanation

Jawaban yang tepat adalah B. Laju inflasi tahunan (year-on-year) membandingkan IHK suatu

bulan dengan IHK pada bulan yang sama di tahun sebelumnya.

Rumus laju inflasi tahunan:

Kategori inflasi berdasarkan tingkat keparahannya:

• Inflasi ringan (< 10% per tahun)

• Inflasi sedang (10% - 30% per tahun)

• Inflasi berat (30% - 100% per tahun)

• Hiperinflasi (> 100% per tahun)

Dengan laju inflasi 2,92%, maka termasuk dalam kategori inflasi ringan.

Negara A dan Negara B sama-sama dapat memproduksi kain dan ponsel. Data output

maksimum per hari untuk setiap negara adalah sebagai berikut:

Berdasarkan teori keunggulan komparatif, pernyataan yang paling tepat adalah...

• A. Negara A memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi kedua barang.

• B. Negara B sebaiknya berspesialisasi dalam produksi ponsel dan mengimpor kain dari Negara A.

• C. Perdagangan tidak akan menguntungkan karena Negara B lebih unggul dalam produksi kain.

• D. Negara A sebaiknya berspesialisasi dalam produksi ponsel, dan Negara B berspesialisasi

  dalam produksi kain.

• E. Negara B memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kedua barang

Answer explanation

menghitung biaya peluang (dasar tukar dalam negeri) untuk setiap negara.

1. Hitung Biaya Peluang Negara A:• Untuk memproduksi 1 Ponsel, Negara A mengorbankan 100/25 = 4 Kain.

• Untuk memproduksi 1 Kain, Negara A mengorbankan 25/100 = 0,25 Ponsel.

2. Hitung Biaya Peluang Negara B:

• Untuk memproduksi 1 Ponsel, Negara B mengorbankan 120/20 = 6 Kain.

• Untuk memproduksi 1 Kain, Negara B mengorbankan 20/120 = 0,167 Ponsel.

3. Tentukan Keunggulan Komparatif:

• Ponsel: Biaya peluang produksi ponsel lebih rendah di Negara A (4 Kain < 6 Kain). Maka,

Negara A memiliki keunggulan komparatif dalam produksi ponsel.

• Kain: Biaya peluang produksi kain lebih rendah di Negara B (0,167 Ponsel < 0,25 Ponsel).

Maka, Negara B memiliki keunggulan komparatif dalam produksi kain.

Berdasarkan teori keunggulan komparatif, perdagangan akan saling menguntungkan jika setiap

negara berspesialisasi pada produksi barang di mana mereka memiliki keunggulan komparatif.

Jadi, Negara A sebaiknya berspesialisasi pada ponsel, dan Negara B pada kain.

Banyak perusahaan tekstil di Indonesia mulai beralih dari penggunaan mesin jahit manual ke

mesin jahit otomatis berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.

Peralihan teknologi ini menyebabkan banyak penjahit dengan keterampilan manual kehilangan

pekerjaan karena keahlian mereka tidak lagi relevan dengan kebutuhan industri. Jenis

pengangguran yang dialami oleh para penjahit tersebut adalah ....

• A. Pengangguran friksional

• B. Pengangguran siklikal

• C. Pengangguran struktural

• D. Pengangguran musiman

• E. Pengangguran terselubung

Answer explanation

• Pengangguran Struktural: Terjadi karena adanya perubahan fundamental dalam struktur

ekonomi suatu negara. Contohnya adalah perubahan teknologi (otomatisasi, digitalisasi),

perubahan permintaan konsumen, atau relokasi industri. Dalam kasus ini, para penjahit

kehilangan pekerjaan karena keterampilan (skill) mereka tidak lagi cocok dengan struktur

industri yang baru (berbasis teknologi).

• Pengangguran Friksional: Bersifat sementara, terjadi saat pekerja sedang dalam proses

mencari pekerjaan baru atau beralih pekerjaan.

• Pengangguran Siklikal: Terjadi akibat fluktuasi dalam siklus bisnis (misalnya, resesi

ekonomi yang menyebabkan permintaan agregat menurun).

• Pengangguran Musiman: Terjadi pada sektor-sektor tertentu yang aktivitasnya

bergantung pada musim (misalnya, pertanian, pariwisata).

• Pengangguran Terselubung: Terjadi ketika jumlah tenaga kerja dalam suatu proses

produksi lebih banyak dari yang sebenarnya dibutuhkan, sehingga produktivitas per

pekerja rendah

Perhatikan data perekonomian suatu negara (dalam miliar rupiah):

• Produk Domestik Bruto (PDB): 1.600

• Produk yang dihasilkan masyarakat asing di dalam negeri: 150

• Produk yang dihasilkan masyarakat nasional di luar negeri: 90

• Penyusutan barang modal: 120

• Pajak tidak langsung: 80

• Pajak langsung: 200

Berdasarkan data di atas, berapakah nilai dari Pendapatan Nasional Neto (Net National Income -

NNI)?

• A. 1.340

• B. 1.420

• C. 1.540

• D. 1.260

• E. 1.600

Answer explanation

Untuk menghitung NNI, kita perlu melalui beberapa tahapan:

1. Menghitung Produk Nasional Bruto (PNB/GNP):

o PNB = PDB - Pendapatan faktor asing di dalam negeri + Pendapatan faktor

nasional di luar negeri

o PNB = 1.600 - 150 + 90 = 1.540

2. Menghitung Produk Nasional Neto (PNN/NNP):

o PNN = PNB - Penyusutan

o PNN = 1.540 - 120 = 1.420

3. Menghitung Pendapatan Nasional Neto (NNI):

o NNI = PNN - Pajak tidak langsungo NNI = 1.420 - 80 = 1.340

Pajak langsung digunakan untuk menghitung Pendapatan Disposabel (Disposable Income)

setelah NNI

Dalam upaya mengatasi inflasi yang tinggi, pemerintah memutuskan untuk mengurangi belanja

negara, terutama untuk proyek-proyek infrastruktur yang belum mendesak, dan pada saat yang

sama menaikkan tarif pajak penghasilan (PPh) untuk kelompok berpendapatan tinggi. Kebijakan

yang ditempuh oleh pemerintah ini disebut ....

• A. Kebijakan moneter ekspansif

• B. Kebijakan fiskal ekspansif

• C. Kebijakan fiskal kontraktif

• D. Kebijakan anggaran berimbang

• E. Kebijakan moneter kontraktif

Answer explanation

• Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan penerimaan (pajak) dan

pengeluaran (belanja) pemerintah.

• Kebijakan Fiskal Kontraktif (pengetatan) bertujuan untuk mengurangi permintaan

agregat guna mendinginkan perekonomian dan menekan laju inflasi. Instrumen yang

digunakan adalah:1. Mengurangi pengeluaran/belanja pemerintah (G↓): Hal ini secara langsung

menurunkan permintaan agregat.

2. Menaikkan tarif pajak (T↑): Hal ini mengurangi pendapatan disposabel

masyarakat, sehingga menurunkan daya beli dan konsumsi (C↓).

Langkah yang diambil pemerintah (mengurangi belanja dan menaikkan pajak) sesuai dengan

definisi kebijakan fiskal kontraktif.

Perhatikan kurva permintaan berikut untuk dua jenis barang, Barang X dan Barang Y.

Jika pemerintah mengenakan pajak penjualan yang sama besar untuk kedua barang tersebut,

yang menyebabkan harga keduanya naik sebesar 15%, kesimpulan yang paling mungkin terjadi

adalah....

• A. Penerimaan total (Total Revenue) produsen Barang X akan turun lebih besar daripada

  produsen Barang Y.

  n.

• B. Penurunan kuantitas yang diminta untuk Barang Y akan lebih signifikan dibandingkan dengan

  Barang X.

• C. Konsumen akan mengurangi konsumsi kedua barang dalam proporsi yang sama.

• D. Beban pajak akan lebih banyak ditanggung oleh produsen untuk Barang X dan oleh konsumen

  untuk Barang Y.

• E. Penerimaan total produsen Barang Y akan meningkat, sementara penerimaan total produsen

  Barang X akan turu

Answer explanation

Kurva permintaan D(x) yang curam menunjukkan permintaan

yang inelastis, artinya konsumen tidak terlalu responsif terhadap perubahan harga. Ini biasanya

terjadi pada barang kebutuhan pokok. Sebaliknya, kurva D(y) yang landai menunjukkan

permintaan yang elastis, artinya konsumen sangat responsif terhadap perubahan harga,

biasanya terjadi pada barang mewah atau yang memiliki banyak substitusi.

• Ketika harga naik 15%, pada kurva inelastis (D(x)), penurunan kuantitas yang diminta

akan kecil.

• Ketika harga naik 15%, pada kurva elastis (D(y)), penurunan kuantitas yang diminta akan

sangat besar (signifikan).Opsi B secara akurat mendeskripsikan fenomena ini. Opsi A dan E salah karena pada permintaan

inelastis (Barang X), kenaikan harga justru akan meningkatkan penerimaan total. Opsi D salah

karena pada permintaan inelastis, beban pajak lebih banyak ditanggung oleh konsumen.

Jodohkan berikut iniFungsi manajemen (POAC - Planning, Organizing, Actuating, Controlling) diterapkan dalam

semua jenis badan usaha untuk mencapai tujuan.

Tentukan Benar atau Salah untuk setiap contoh penerapan fungsi manajemen berikut!

Seorang manajer pemasaran yang menetapkan target penjualan

sebesar 10.000 unit untuk kuartal berikutnya sedang menjalankan

fungsi Planning (Perencanaan).​ (a)  

Direktur utama yang menugaskan setiap kepala divisi tanggung jawab

dan wewenang spesifik sesuai struktur perusahaan sedang

menerapkan fungsi Controlling (Pengawasan).​ (b)  

Seorang mandor pabrik yang memberikan arahan dan motivasi kepada

para pekerja agar bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP)

sedang menjalankan fungsi Actuating (Penggerakan).​ (c)  

• benar
• salah

Answer explanation

Pembahasan:

• Pernyataan 1 (Benar): Planning (Perencanaan) adalah fungsi manajemen yang

melibatkan penetapan tujuan, strategi, dan langkah-langkah konkret untuk

mencapainya. Menetapkan target penjualan adalah bagian fundamental dari

perencanaan.

• Pernyataan 2 (Salah): Penugasan tanggung jawab, pembagian kerja, dan penentuan

wewenang adalah inti dari fungsi Organizing (Pengorganisasian), bukan Controlling.

Fungsi Controlling berfokus pada pemantauan kinerja, membandingkannya dengan

standar, dan melakukan koreksi jika ada penyimpangan.

• Pernyataan 3 (Benar): Actuating (Penggerakan/Pelaksanaan) adalah fungsi yang

berkaitan dengan memimpin, memotivasi, mengarahkan, dan berkomunikasi dengan

bawahan untuk memastikan rencana dapat dijalankan dengan baik. Memberikan arahan

dan motivasi adalah contoh klasik dari fungsi Actuating

Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dari PT Jaya Abadi per 31 Desember 2024

(dalam jutaan rupiah):

Berdasarkan data tersebut, manakah pernyataan analisis keuangan yang benar? Pilihlah

jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

• [ ] Perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang sehat, ditunjukkan oleh current ratio di atas 2

• . [ ] Sebagian besar aset perusahaan dibiayai oleh utang, bukan modal sendiri.

• [ ] Tingkat solvabilitas perusahaan menunjukkan kondisi yang kurang baik karena total aset lebih kecil dari total liabilitas.

• [ ] Modal kerja (working capital) perusahaan adalah sebesar Rp350 juta. .

• [ ] Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan adalah sebesar 62,5%

Answer explanation

Pembahasan:

·         Pilihan 1 (Benar): Current Ratio = Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek = 550 / 200 = 2,75. Rasio di atas 2 umumnya dianggap likuid atau sehat.

·         Pilihan 2 (Salah): Total Liabilitas (500) lebih kecil dari Total Ekuitas (800). Artinya, sebagian besar aset perusahaan dibiayai oleh modal sendiri.

·         Pilihan 3 (Salah): Solvabilitasnya baik. Total Aset (1.300) jauh lebih besar dari Total Liabilitas (500).

·         Pilihan 4 (Benar): Modal Kerja = Aset Lancar - Liabilitas Jangka Pendek = 550 - 200 = 350.

·         Pilihan 5 (Benar): Debt to Equity Ratio = (Total Liabilitas / Total Ekuitas) x 100% = (500 / 800) x 100% = 0,625 x 100% = 62,5%.