Latihan Soal TKA 1

Mia dan timnya sedang mengembangkan sepatu lari. Mia dan timnya memulai dengan studi literatur, survei kebutuhan pengguna, kemudian membuat sketsa beberapa desain awal. Tim kemudian memilih satu desain untuk dibuat menjadi prototipe. Langkah yang dilakukan oleh tim desain dalam studi kasus ini adalah bagian dari tahap...

• Evaluasi produk akhir

• Pengujian pasar

• Pengumpulan data pasar

• Pengembangan konsep desain

• Perakitan produk jadi

Dea dan timnya ingin membuat produk rumah tangga. Dea dan timnya melakukan survei tentang kebutuhan pengguna produk yang digunakan di rumah mereka melalui kuesioner dan wawancara. Dea dan timnya membuat laporan lengkap tentang hasil kuesioner dan wawancara untuk dievaluasi. Langkah yang dilakukan oleh tim desain dalam studi kasus ini adalah bagian dari tahap...

• Evaluasi produk akhir

• Pengujian pasar

• Pengumpulan data pasar

• Pengembangan konsep desain

• Perakitan produk jadi

Produk jus kemasan mengalami penurunan penjualan. Setelah evaluasi, ditemukan bahwa desain kemasan tidak mencerminkan kualitas premium yang diiklankan, dan labelnya sulit dibaca dari jarak jauh di rak minimarket. Masalah utama dengan desain kemasan dan label produk jus adalah...

• Penggunaan bahan kemasan terlalu mahal

• Ketidaksesuaian antara desain kemasan dan citra produk

• Posisi produk di rak kurang strategis

• Penggunaan warna cerah yang tidak menarik

• Tidak ada logo perusahaan pada kemasan

Tim kewirausahaan SMK JU ingin membuat aplikasi layanan pengiriman online. Mereka telah melakukan diskusi dan survei dengan pengguna potensial dan mengidentifikasi kebutuhan utama, seperti penjadwalan, pengambilan, notifikasi status pesanan, dan metode pembayaran digital. Mereka juga telah membuat sketsa desain aplikasi sederhana berdasarkan kebutuhan yang diidentifikasi. Langkah yang sedang dilakukan oleh tim dalam studi kasus ini adalah bagian dari tahap...

• Evaluasi produk akhir

• Pengujian pasar

• Pengumpulan data pasar

• Pengembangan konsep desain

• Perakitan produk jadi

Dian memiliki usaha konveksi kecil yang menerima pesanan seragam sekolah. Ia menerima pesanan sebanyak 600 potong baju seragam dengan waktu penyelesaian 12 hari. Dalam perencanaannya, Dian memiliki 6 karyawan dan setiap karyawan mampu menyelesaikan 10 potong per hari. Ia juga harus mempertimbangkan ketersediaan bahan baku dan mesin jahit. Apa yang harus dilakukan Dian dalam menyusun perencanaan produksi agar pesanan selesai tepat waktu?

• Menambah jumlah pesanan agar usaha lebih untung

• Mengurangi jumlah karyawan agar biaya lebih hemat

• Menambah jam kerja atau jumlah karyawan agar target tercapai

• Membuat jadwal produksi karena pesanan tidak terlalu banyak

• Menggunakan bahan baku seadanya tanpa memperhitungkan jumlah

Usaha makanan ringan milik Tami memproduksi keripik kentang. Dalam sebulan, ia mengeluarkan biaya listrik dan sewa tempat sebesar Rp500.000 (biaya tetap), serta biaya bahan baku dan tenaga kerja sebesar Rp2.000 per bungkus (biaya variabel). Dalam sebulan, ia memproduksi 1.000 bungkus. Berapakah total biaya produksi Tami dalam sebulan?

• Rp1.500.000

• Rp2.000.000

• Rp2.500.000

• Rp3.000.000

• Rp3.500.000

Aziz memproduksi meja kayu. Dalam satu minggu, ia bisa menghasilkan 20 meja dengan total biaya Rp4.000.000. Ia berpikir untuk mengubah desain agar lebih sederhana dan mempercepat proses produksi tanpa menurunkan kualitas. Dengan desain baru, Aziz bisa memproduksi 25 meja dengan biaya sama. Apa keuntungan dari perubahan desain tersebut?

• Menurunkan harga jual meja

• Mengurangi jumlah produksi

• Meningkatkan biaya operasional

• Meningkatkan jumlah produksi tanpa menambah biaya

Mayang merencanakan memproduksi 1.000 botol minuman jus per bulan. Ia memperkirakan biaya tetap sebesar Rp3.000.000 dan biaya variabel Rp4.000 per botol. Namun, hasil riset pasar menunjukkan bahwa harga jual maksimum yang bisa diterima pasar adalah Rp7.000 per botol. Apakah rencana produksi Mayang layak dilanjutkan, dan apa alasan paling logisnya?

• Layak, karena harga jual masih di atas biaya total per unit

• Tidak layak, karena biaya variabel lebih tinggi dari harga jual

• Layak, karena produksi massal akan menurunkan biaya tetap

• Tidak layak, karena margin keuntungan per unit sangat kecil

• Layak, karena riset pasar bisa diabaikan demi produksi

Usaha brownies milik Nona menghabiskan biaya tetap sebesar Rp2.000.000 per bulan dan biaya variabel Rp4.000 per buah brownies. Dalam sebulan, ia memproduksi 1.000 brownies. Petunjuk: Tentukan pernyataan berikut benar (✓) atau salah (✗).

• Salah

• Jika hanya memproduksi 500 brownies, total biaya tetap menjadi Rp1.000.000

• Salah

• Total biaya produksi bulanan adalah Rp6.000.000

• Benar

• Biaya tetap berubah seiring jumlah produksi

• Benar

• Biaya variabel meningkat jika produksi ditambah

• Salah

• Biaya total per unit brownies adalah Rp5.000

Usaha cheesecuit milik Nadia menghabiskan biaya tetap sebesar Rp3.000.000 per bulan dan biaya variabel Rp5.000 per buah cheesecuit. Dalam sebulan, ia memproduksi 1.200 cheesecuit jika harga jual Rp10.000,-/pcs. Petunjuk: Tentukan pernyataan berikut benar (✓) atau salah (✗).

• Salah

• Nadia tidak mengalami kerugian dan keuntungan apabila mampu menjual 600 buah

• Salah

• Biaya total per unit cheesecuit adalah Rp6.000

• Benar

• Total biaya produksi bulanan adalah Rp9.000.000

• Benar

• Biaya variabel meningkat jika produksi ditambah

• Benar

• Jika hanya memproduksi 500 cheesecuit, total biaya tetap menjadi Rp1.000.000