Berapakah hasil pembaacan multimeter dibawah ini, apabila selector ditempatkan di DCV 50

• 120 V

• 130 V

• 26 V

• 25 V

• 50 V

Berapakah hasil pembaacan multimeter dibawah ini, apabila selector ditempatkan di x100 Ω

• 25 Ω

• 87 Ω

• 85 Ω

• 850 Ω

• 8,5 Ω

Pada pengukuran resistansi, jarum menunjukkan di tengah skala Ω dengan batas ukur ×1kΩ. Nilai resistansi benda sekitar ...

• 500 Ω
• 1 kΩ
• 5 kΩ
• 50 kΩ
• 500 kΩ

Jika jarum multimeter tidak bergerak saat mengukur tegangan DC, kemungkinan penyebabnya adalah ...

• Probe terbalik polaritasnya
• Baterai habis
• Saklar di posisi AC
• Skala belum dikalibrasi
• Kabel putus

Saat mengukur arus DC, jarum bergerak ke kiri. Hal ini berarti ...

• Probe terbalik polaritasnya
• Baterai rusak
• Arus melebihi batas ukur
• Multimeter error
• Galvanometer rusak

Seorang siswa mengukur tegangan baterai 12,4V, lalu mesin hidup menjadi 14,1V. Kondisi sistem pengisian adalah ...

• Tidak bekerja
• Overcharging
• Normal
• Drop tegangan
• Tidak stabil

Jika saat mesin hidup nilai tegangan 16V, maka kemungkinan ...

• Regulator rusak
• Alternator tidak bekerja
• Aki rusak
• Multimeter rusak
• Kabel longgar

Perhatikan Gambar.

Bagian yang ditunjukkan oleh nomor 3 adalah ...

• Test Lead +

• Probe +

• Probe -

• Zero Adjusting Screw

• Zero Ohm Adjusting knob

Berapakah hasil pembaacan multimeter dibawah ini, apabila selector ditempatkan di 10 VDC

• 7,2 V

• 7,40 V

• 7 V

• 74 V

• 195 V

Siswa lupa mengubah saklar dari Ω ke V saat ukur aki. Akibatnya ...

• Multimeter aman
• Jarum tidak bergerak
• Sekering putus
• Nilai tidak stabil
• Tegangan dua kali lipat