Pada tanggal 10 Mei 2018, PD Rosa memutuskan untuk menghapus piutang usaha CV Lina sebesar Rp2.115.000,00. Pada tanggal 10 Agustus 2018, CV Lina mengembalikan piutang usahanya yang telah dihapus sebesar Rp2.115.000,00. Jurnal untuk mencatat kembali piutang usaha yang telah dihapus menggunakan metode langsung adalah . . .

• Beban kerugian piutang Rp2.115.000,00 (D)

  Piutang usaha Rp2.115.000,00 (K)

• Piutang usaha Rp2.115.000,00 (D)

  Cadangan kerugian piutang Rp2.115.000,00 (K)

• Piutang usaha Rp2.115.000,00 (D)

  Beban kerugian piutang Rp2.115.000,00 (K)

• Kas Rp2.115.000,00 (D)

  Piutang usaha Rp2.115.000,00 (K)

• Piutang usaha Rp2.115.000,00 (D)

  Kas Rp2.115.000,00 (K)

Pada tanggal 31 Desember 2018 besarnya saldo rekening piutang Rp6.000.000,00 sedangkan cadangan kerugian piutang sebesar Rp275.000,00. Apabila ditentukan besarnya rekening cadangan kerugian piutang dijadikan 10% dari saldo piutang, besarnya cadangan kerugian piutang setelah penyesuaian adalah . . .

• Rp275.000,00

• Rp325.000,00

• Rp600.000,00

• Rp27.500,00

• Rp32.500,00

Seorang debitur yang mempunyai hutang Rp11.500.000,00 pada Toko Anugrah. Ia menyerahkan peralatan kantor seharga Rp8.750.000,00 untuk membayar hutang tersebut dan sisanya disetujui untuk dihapuskan. Jika penghapusan piutang dicatat menggunakan metode cadangan, jurnal yang dibuat Toko Anugrah untuk mencatat transaksi di atas adalah . . .

• Peralatan kantor Rp8.750.000,00 (D)

  Beban kerugian piutang Rp2.750.000,00 (D)

  Piutang dagang Rp11.500.000,00 (K)

• Peralatan kantor Rp8.750.000,00 (D)

  Cadangan kerugian piutang Rp2.750.000,00 (D)

  Piutang dagang Rp11.500.000,00 (K)

• Cadangan kerugian piutang Rp2.750.000,00 (D)

  Piutang dagang Rp2.750.000,00 (K)

• Peralatan kantor Rp8.750.000,00 (D)

  Piutang dagang Rp8.750.000,00 (K)

• Peralatan kantor Rp11.500.000,00 (D)

  Cadangan kerugian piutang Rp2.750.000,00 (K)

  Piutang dagang Rp8.750.000,00 (K)

Dalam laporan posisi keuangan atau neraca cadangan kerugian piutang disajikan sebagai . . .

• Penambah utang

• Penambah ekuitas

• Pengurang ekuitas

• Penambah asset

• Pengurang asset

Pada tanggal 8 Juli 2018, Toko Amalia menghapuskan piutang usaha Tn. Ali sebesar Rp780.000,00 dan mencatatnya dengan metode langsung. Jurnal yang tepat untuk piutang tidak tertagih di atas adalah . . .

• Beban kerugian piutang Rp780.000,00 (D)

  Cadangan kerugian piutang Rp780.000,00 (K)

• Cadangan kerugian piutang Rp780.000,00 (D)

  Piutang usaha Rp780.000,00 (K)

• Beban kerugian piutang Rp780.000,00 (D)

  Piutang usaha Rp780.000,00 (K)

• Kas Rp780.000,00 (D)

  Piutang usaha Rp780.000,00 (K)

• Piutang usaha Rp780.000,00 (D)

  Beban kerugian piutang Rp780.000,00 (K)

Diketahui jumlah piutang dagang pada neraca saldo UD Maju sebesar Rp9.000.000,00. Jika cadangan kerugian piutang ditaksir sebesar 3% dari piutang dagang tersebut, maka besarnya piutang dagang yang diharapkan dapat tertagih sebesar . . .

• Rp8.730.000,00

• Rp8.270.000,00

• Rp8.210.000,00

• Rp720.000,00

• Rp270.000,00

Pada tanggal 5 Juli 2019, PT Niagara menghapus piutang PD Tirta sebesar Rp2.080.000,00. Pada tanggal 7 Agustus 2019, PD Tirta memberi kabar pada PT Niagara bahwa akan melakukan pembayaran piutangnya pada 10 Agustus 2019. Jurnal yang tepat untuk tanggal 7 Agustus 2019 apabila perusahaan mencatat piutang tidak tertagih dengan metode cadangan adalah . . .

• Beban kerugian piutang Rp2.080.000,00 (D)

  Cadangan kerugian piutang Rp2.080.000,00 (K)

• Cadangan kerugian piutang Rp2.080.000,00 (D)

  Beban kerugian piutang Rp2.080.000,00 (K)

• Beban kerugian piutang Rp2.080.000,00 (D)

  Piutang usaha Rp2.080.000,00 (K)

• Kas Rp2.080.000,00 (D)

  Beban kerugian piutang Rp2.080.000,00 (K)

• Piutang usaha Rp2.080.000,00 (D)

  Cadangan kerugian piutang Rp2.080.000,00 (K)

Kejadian penerimaan piutang yang sudah dihapuskan pada periode yang berbeda untuk metode langsung akan dicatat di kredit . . .

• Beban penghapusan piutang

• Piutang yang sudah dihapuskan

• Cadangan kerugian piutang

• Penyisihan kerugian piutang

• Piutang dagang/kas

Pada tanggal 11 November 2018, PT Karunia Rezeki menerima uang tunai dari debitur Tuan Firman sebesar Rp500.000,00, untuk pembayaran utangnya sebesar Rp1.000.000,00. PT Karunia Rezeki setuju untuk menghapuskan sisa piutang pada Tuan Firman. Jika penghapusan piutang dicatat dengan metode langsung, jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah . . .

• Beban penghapusan piutang Rp500.000,00 (D)

  Piutang dagang Rp500.000,00 (K)

• Penyisihan penghapusan piutang Rp500.000,00 (D)

  Kas Rp500.000,00 (K)

• Kas Rp500.000,00 (D)

  Piutang dagang Rp500.000,00 (K)

• Kas Rp500.000,00 (D)

  Penyisihan penghapusan piutang Rp300.000,00 (D)

  Piutang dagang Rp800.000,00 (K)

• Kas Rp300.000,00 (D)

  Beban penghapusan piutang Rp500.000,00 (D)

  Piutang dagang Rp800.000,00 (K)

Perhatikan transaksi berikut.

1) Pada tanggal 10 Februari 2018, PT Sejati menjual barang dagangan sebesar Rp6.300.000,00 secara kredit pada Toko Murah.

2) Pada tanggal 7 Mei 2018, Toko Murah tutup sementara karena seluruh barang dagangannya habis dirampok. PT Sejati memutuskan pada akhir periode untuk mencatatat piutang Toko Murah ke dalam piutang tidak tertagih.

3) Pada tanggal 10 Januari 2019, PT Sejati menghapuskan piutang Toko Murah sebesar Rp6.300.000,00.

4) Pada tanggal 1 Februari 2019, Toko Murah membayar piutangnya pada PT Sejati sebesar Rp6.300.000,00.

Buatlah pencatatan untuk tanggal 1 Februari 2019 . . .

• Kas Rp6.300.000,00 (D)

  Cadangan kerugian piutang Rp6.300.000,00 (K)

• Beban kerugian piutang Rp6.300.000,00 (D)

  Kas Rp6.300.000,00 (K)

• Kas Rp6.300.000,00 (D)

  Beban kerugian piutang Rp6.300.000,00 (K)

• Kas Rp6.300.000,00 (D)

  Piutang usaha Rp6.300.000,00 (K)

• Piutang usaha Rp6.300.000,00 (D)

  Kas Rp6.300.000,00 (K)