Teks drama 1
Ratu : Apakah cermin itu milikku?
Pemuda : (berkata dengan takut-takut) Benar Ratu, tapi hamba ragu kalau Ratu menyukai cermin ini. Sang ratu menghampiri cermin milik pemuda tersebut. Ia segera berkaca. Tapi tiba-tiba mukanya berubah pucat pasi.
Ratu : Hah, kurang ajar, kau pemuda!
Pemuda : (berkata sambil menunduk) Maaf Ratu, cermin itu memang bukan cermin biasa. Cermin itu bisa menujukan sisi buruk seseorang.
Ratu : (memandang ke arah pemuda) Lalu apa maksudnya cermin itu menunjukan ada banyak ulat di wajahku?
Pemuda : Ulat itu merupakan lambang keserakahan Ratu.
Ratu : (marah) Kau ingin bilang kalau aku serakah ?
Pemuda : Hamba hanya ingin mengingatkan. Selama ini Ratu hanya ingin membeli barang berlebih walau sebenarnya tidak begitu penting.
Ratu : Aku memang mempunyai banyak cermin. Apakah itu serakah? Sudah sepantasnya aku memiliki banyak cermin karena aku Ratu
Pemuda : Tapi Ratu...
Ratu : Pengawal ambilkan pedang, siapkan tiang gantungan untuk pemuda lancang ini!
Teks drama 2
(Tiga siswa sedang menangis di bangku kecil dekat rimbunan bunga melati, Inu berdiri di samping mereka)
Jati : (Muncul, heran melihat situasi kemudian marah kepada Inu) Inu kau apakan mereka?
Inu : Tenang Jati tidak ada apa-apa!
Jati : Enak saja! Senang ya dapat membuat orang lain menangis?
Inu : Hai, bukan aku penyebabnya, Jati! (tertawa)
Jati : Kamu mampu tertawa sementara tiga sahabatmu menangis duka. Di mana perasaanmu, Inu?
Inu : Jati, apakah setiap tangis itu duka?
Jati : Tetapi mereka jelas tampak menderita!
Inu : (tertawa) tampak menderita tidak sama dengan nyata menderita.
Jati : Gila! Aku kini tahu mutu pribadimu yang sesungguhnya, Inu!
Inu : Ampun Jati,! Sabar, Jati! Nih baca!
Persamaan unsur intrinsik yang berkaitan dengan tema kedua kutipan drama tersebut adalah..