“Agung...!” panggil Bapak dengan suara yang cukup keras. Beberapa detik kemudian Agung muncul. Melihat Alih ada di gendongan Bapak, hatinya berdegup.
“Sini ikut Bapak!” kata Bapak sambil berjalan.
Agung tahu apa yang bakal terjadi. Biasanya Bapak akan menasehatinya sambil menjewer telinganya.
Setelah Alih diberikan ke Ibu, Bapak masuk ke kamarnya.
“Masuk!” kata Bapak, lalu menutup pintu setelah Agung masuk.
“Kamu tahu kesalahanmu?” tanya Bapak sambil melepas ikat pinggang.
“Tahu, Pak.” Jawab Agung
“Apa itu?”
“Alih Agung dudukkan di tangkai pohon.”
“Bagus? Dititipi Alih agar dijaga, malah Alih ditaruh di tangkai pohon dan kamu main sendiri. Kamu tahu hukuman terhadap kesalahanmu?”
“Tahu, Pak.”
“Hadap ke belakang!” kata Bapak.
Lalu kemudian Bapak mengayunkan ikat pinggangnya ke kaki Agung tiga kali. Agung tampak mengumpulkan seluruh tenaganya untuk menahan sakit. Tapi apa daya, ikat pinggang itu terlalu keras menghantam kakinya, sehingga rasa sakit itu membuat meringis.
Konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen diatas adalah….