Bacalah kutipan cerpen berikut!
“Ini persoalan prinsip. Aku bukan ban serep. Aku bukan pemain cadangan. Aku bukan pelabuhan transit. Dilabuhi lalu ditinggalkan!”bisik batin Vita.
Setelah berbulan-bulan Vita menunggu Gilang untuk kembali kepadanya, tetapi tak juga Vita mendapatkannya.
“Perempuan bagi lelaki adalah tulang rusuk. Tulang rusuk itu pelindung karena itu harus dijaga agar ia dapat menjalankan fungsinya.” ujar Gilang.
Vita tidak tahu mengapa Gilang berkata demikian dan Gilang memilih tulang rusuk orang lain bukan Vita. Vita kecewa, bahkan ia tidak mengerti di mana salahnya.
Sambil menangis Vita berkata, “Kamu tega Gilang berbulan-bulan kutunggu kedatanganmu, tapi kau berikan kekecewaan padaku. Mana kata-kata manismu itu Gilang.”
Kekecewaan yang dirasakan Vita menjadi tanda tanya dalam pikirannya. “Dimana salahku, dimana … aku tak tahu!”
Dikutip: ‘Aku Bulan Kamu Senja’ (Syafrudin Pernyata)
Kelemahan cuplikan cerpen tersebut adalah ...