Menulis Cerita Inpiratif-Bahasa Indonesia Kelas IX

Menulis Cerita Inpiratif-Bahasa Indonesia Kelas IX

9th Grade

21 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Penilain Harian Teks Cerita Inspiratif

Penilain Harian Teks Cerita Inspiratif

9th Grade

20 Qs

Cerita Inspiratif Kelas 9

Cerita Inspiratif Kelas 9

9th - 12th Grade

23 Qs

LKS Cerita Pendek

LKS Cerita Pendek

9th Grade

20 Qs

TEKS cERPEN

TEKS cERPEN

9th Grade

20 Qs

SOAL CERITA INSPIRATIF

SOAL CERITA INSPIRATIF

9th Grade

25 Qs

Teks cerita inspiratif

Teks cerita inspiratif

9th Grade

20 Qs

SOAL CERITA PENDEK  (struktur dan Instrinsik) 2 PEJATEN

SOAL CERITA PENDEK (struktur dan Instrinsik) 2 PEJATEN

9th Grade

20 Qs

soal Ulangan Teks Cerita Inspiratif

soal Ulangan Teks Cerita Inspiratif

9th Grade

20 Qs

Menulis Cerita Inpiratif-Bahasa Indonesia Kelas IX

Menulis Cerita Inpiratif-Bahasa Indonesia Kelas IX

Assessment

Quiz

World Languages

9th Grade

Medium

Created by

Dunia Pustaka

Used 65+ times

FREE Resource

21 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Struktur cerita inspiratif terdiri atas...

orientasi, komplikasi, resolusi, penutup

orientasi, komplikasi, resolusi, simpulan

orientasi, komplikasi, resolusi, koda

orientasi, komplikasi, resolusi, solusi

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal no. 1 dan 2!

Di Kantor Pos

Oleh: Muhammad Ali

“Tadi agaknya telah terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos wesel kepada saya, sebab ….”

“Mana bisa keliru?” si pegawai menyela dengan cepat.

“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yang tertulis dalam pos wesel saya.”

“Coba saya liat dulu, Saya masih ingat nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu memeriksa salah satu lajur dalam daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah ini, wesel nomor satu empat tujuh dengan tanda C. Jumlah uang:tiga ratus rupiah. Apa yang keliru? Bukankah tadi Saudara terima dari saya tiga ratus rupiah?”

“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi empat lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”

“Oh,, kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-maluan.”Maklum banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga mudah saja terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan uang yang seratus rupiah kepada saya, sekarang?”

“Betul, Saya akan mengembalikannya kepada Nyonya ….”

“Nona!” sela si pegawai cepat.

Kutipan cerita tersebut bertema ….

Kejujuran seseorang dalam hidup.

Kehati-hatian pegawai terhadap seseorang.

Keberanian pegawai mengakui kekeliruan.

Kebaikan seseorang terhadap pegawai pos.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Bacalah kutipan cerita berikut untuk menjawab soal no. 1 dan 2!

Di Kantor Pos

Oleh: Muhammad Ali

“Tadi agaknya telah terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos wesel kepada saya, sebab ….”

“Mana bisa keliru?” si pegawai menyela dengan cepat.

“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yang tertulis dalam pos wesel saya.”

“Coba saya liat dulu, Saya masih ingat nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu memeriksa salah satu lajur dalam daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah ini, wesel nomor satu empat tujuh dengan tanda C. Jumlah uang:tiga ratus rupiah. Apa yang keliru? Bukankah tadi Saudara terima dari saya tiga ratus rupiah?”

“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi empat lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”

“Oh,, kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-maluan.”Maklum banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga mudah saja terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan uang yang seratus rupiah kepada saya, sekarang?”

“Betul, Saya akan mengembalikannya kepada Nyonya ….”

“Nona!” sela si pegawai cepat.

Sudut pandang yang digunakan pengarang pada kutipan cerita tersebut adalah …

Orang pertama tokoh utama

Orang ketiga sebagai pengamat

Orang campuran

Orang ketiga manatahu

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Perhatikan penggalan cerpen berikut.

Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak sekarang, tidak denganmu. Pesonamu menjeratku tapi aku tak kan membiarkan diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan pernah kupercaya segala tuturmu kepadaku, dan ku akan selalu menganggap bohong apa pun yang kau ucapkan kepadaku sejak itu, termasuk yang itu ... yang dua kali kau sampaikan padaku. Sampai kapan pun kau merayuku, aku tak akan pernah lagi percaya padamu. Kebohongan-kebohonganmu telah merusak cintaku.

Bukti bahwa watak tokoh kamu pembohong dapat diketahui melalui ….

Tingkah laku tokoh kamu

Tingkah laku tokoh aku

Dialog tokoh aku

Dialog tokoh kamu

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

imak kutipan cerita berikut untuk soal no. 4 dan 5!

....

(1) "Bu, aku malu kepada Allah! Dia hanya menerima 10 ribu tapi begitu bersyukurnya kepada Allah dan berterima kasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah?”


(2) Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba.

(https://www.gomuslim.co.id/read/hikmah/2017/06/03/4272/sebuah-kisah-tentang-10-ribu-rupiah-membuat-anda-mengerti-cara-bersyukur.html)

Paragraf nomor (2) tersebut merupakan bagian ....

Koda

Resolusi

Komplikasi

Perumitan peristiwa

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Teks berikut untuk soal no.7 - 9!

Pada masa dahulu, ada seorang tukang bangunan yang telah bertahun-tahun lamanya bekerja ikut pemborong. Ia bermaksud mengajukan pensiun karena ingin memiliki banyak waktu untuk keluarganya.

Si Pemborong berkata, "Saya setujui permohonan pensiun Anda dengan syarat Anda bangun dahulu satu rumah terakhir sebelum Anda pensiun."

Si tukang bangunan segera membangunkannya. Karena kejar tayang, ia pun mengerjakannya asal-asalan dan asal jadi. Selesai sudah bangunan terakhir yang ia buat. Ia serahkan kunci rumah kepada sang pemborong.

Sang pemborong pun tersenyum dan berkata, "Rumah ini adalah hadiah untukmu, karena telah lama bekerja bersamaku."

Terkejutlah tukang bangunan itu, ada rasa sesal mengapa rumah yang akhirnya hendak ia tempati itu, dikerjakannya secara asal-asalan.

Sesungguhnya ibadah yang kita kerjakan di dunia ini, tak lain adalah rumah yang sedang kita bangun untuk kita tempati nanti setelah pensiun dari kehidupan dunia. Jangan sampai kelak kita menyesal karena kita menempati rumah yang kita bangun asal-asalan.

Tokoh utama dari cerita di atas adalah ....

Sang Pemborong

Si Tukang bangunan

Keluarga tukang bangunan

Keluarga sang pemborong

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Teks berikut untuk soal no.7 - 9!

Pada masa dahulu, ada seorang tukang bangunan yang telah bertahun-tahun lamanya bekerja ikut pemborong. Ia bermaksud mengajukan pensiun karena ingin memiliki banyak waktu untuk keluarganya.

Si Pemborong berkata, "Saya setujui permohonan pensiun Anda dengan syarat Anda bangun dahulu satu rumah terakhir sebelum Anda pensiun."

Si tukang bangunan segera membangunkannya. Karena kejar tayang, ia pun mengerjakannya asal-asalan dan asal jadi. Selesai sudah bangunan terakhir yang ia buat. Ia serahkan kunci rumah kepada sang pemborong.

Sang pemborong pun tersenyum dan berkata, "Rumah ini adalah hadiah untukmu, karena telah lama bekerja bersamaku."

Terkejutlah tukang bangunan itu, ada rasa sesal mengapa rumah yang akhirnya hendak ia tempati itu, dikerjakannya secara asal-asalan.

Sesungguhnya ibadah yang kita kerjakan di dunia ini, tak lain adalah rumah yang sedang kita bangun untuk kita tempati nanti setelah pensiun dari kehidupan dunia. Jangan sampai kelak kita menyesal karena kita menempati rumah yang kita bangun asal-asalan.

Amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah ....

Jadilah pemborong yang baik

Membuat rumah harus bagus dan megah

Jadilah tukang yang baik agar menghasilkan karya yang bagus

Kita harus mengerjakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?