Ulangan Harian 1

Bacalah Laporan Percobaan berikut!

Berikut langkah-langkah yang dilakukan Ana Zubaedah untuk menguji kandungan zat-zat yang terdapat pada tahu.

1. Menumbuk tahu yang telah disiapkan dalam lumpang porselen.

2. Menambahkan hasil tumbukan tahu dengan akuades hingga berbentuk larutan.

3. Memasukkan larutan ke dalam tiga tabung reaksi (A, B, C) dengan tinggi 1 cm.

4. Menguji kandungan amilum:

a. Memasukkan 2 tetes larutan lugol ke dalam tabung reaksi A.

b. Amati perubahan warna larutan setelah diberi larutan lugol. (Larutan yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru tua kehitaman terhadap reaksi lugol)

5. Menguji kandungan protein:

a. Memasukkan 3 tetes biuret ke dalam tabung reaksi B.

b. Mengamati perubahan warna larutan setelah diberi larutan biuret. (Larutan yang mengandung protein berubah warna menjadi ungu terhadap reaksi biuret)

6. Menguji kandungan glukosa:

a. Memasukkan 5 tetes larutan benedict, lalu dikocok.

b. Memanaskan larutan tersebut di atas lampu spiritus selama satu menit.

c. Mengamati perubahan warna yang terjadi. (Larutan yang mengandung glukosa berubah warna menjadi merah bata terhadap reaksi benedict).

Setelah melakukan percobaan, Ana Zubaedah memaparkan hasil percobaannya sebagai berikut:

Tahu yang diberi lugol akan berubah warna menjadi biru tua kehitaman. Tahu yang diberi biuret akan berubah warna menjadi ungu. Terakhir, tahu yang diberi benedict akan berubah warna menjadi abu-abu.

Informasi pokok dari percobaan tersebut adalah . . .

• Percobaan tersebut bertujuan untuk mengetahui kandungan zat berbahaya pada tahu

• Percobaan tersebut bertujuan untuk mengetahui kandungan zat makanan pada tahu

• Percobaan tersebut bertujuan untuk mengetahui kandungan lemak pada tahu

• Percobaan tersebut bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi pada tahu

Bacalah Laporan Percobaan berikut!

Berikut langkah-langkah yang dilakukan Ana Zubaedah untuk menguji kandungan zat-zat yang terdapat pada tahu.

1. Menumbuk tahu yang telah disiapkan dalam lumpang porselen.

2. Menambahkan hasil tumbukan tahu dengan akuades hingga berbentuk larutan.

3. Memasukkan larutan ke dalam tiga tabung reaksi (A, B, C) dengan tinggi 1 cm.

4. Menguji kandungan amilum:

a. Memasukkan 2 tetes larutan lugol ke dalam tabung reaksi A.

b. Amati perubahan warna larutan setelah diberi larutan lugol. (Larutan yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru tua kehitaman terhadap reaksi lugol)

5. Menguji kandungan protein:

a. Memasukkan 3 tetes biuret ke dalam tabung reaksi B.

b. Mengamati perubahan warna larutan setelah diberi larutan biuret. (Larutan yang mengandung protein berubah warna menjadi ungu terhadap reaksi biuret)

6. Menguji kandungan glukosa:

a. Memasukkan 5 tetes larutan benedict, lalu dikocok.

b. Memanaskan larutan tersebut di atas lampu spiritus selama satu menit.

c. Mengamati perubahan warna yang terjadi. (Larutan yang mengandung glukosa berubah warna menjadi merah bata terhadap reaksi benedict).

Setelah melakukan percobaan, Ana Zubaedah memaparkan hasil percobaannya sebagai berikut:

Tahu yang diberi lugol akan berubah warna menjadi biru tua kehitaman. Tahu yang diberi biuret akan berubah warna menjadi ungu. Terakhir, tahu yang diberi benedict akan berubah warna menjadi abu-abu.

Apa fungsi benedict pada percobaan tersebut?

• Menguji kandungan lemak pada tahu

• Menguji kandungan protein pada tahu

• Menguji kandungan amilum pada tahu

• Menguji kandungan glukosa pada tahu

Bacalah Laporan Percobaan berikut!

Berikut langkah-langkah yang dilakukan Ana Zubaedah untuk menguji kandungan zat-zat yang terdapat pada tahu.

1. Menumbuk tahu yang telah disiapkan dalam lumpang porselen.

2. Menambahkan hasil tumbukan tahu dengan akuades hingga berbentuk larutan.

3. Memasukkan larutan ke dalam tiga tabung reaksi (A, B, C) dengan tinggi 1 cm.

4. Menguji kandungan amilum:

a. Memasukkan 2 tetes larutan lugol ke dalam tabung reaksi A.

b. Amati perubahan warna larutan setelah diberi larutan lugol. (Larutan yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru tua kehitaman terhadap reaksi lugol)

5. Menguji kandungan protein:

a. Memasukkan 3 tetes biuret ke dalam tabung reaksi B.

b. Mengamati perubahan warna larutan setelah diberi larutan biuret. (Larutan yang mengandung protein berubah warna menjadi ungu terhadap reaksi biuret)

6. Menguji kandungan glukosa:

a. Memasukkan 5 tetes larutan benedict, lalu dikocok.

b. Memanaskan larutan tersebut di atas lampu spiritus selama satu menit.

c. Mengamati perubahan warna yang terjadi. (Larutan yang mengandung glukosa berubah warna menjadi merah bata terhadap reaksi benedict).

Setelah melakukan percobaan, Ana Zubaedah memaparkan hasil percobaannya sebagai berikut:

Tahu yang diberi lugol akan berubah warna menjadi biru tua kehitaman. Tahu yang diberi biuret akan berubah warna menjadi ungu. Terakhir, tahu yang diberi benedict akan berubah warna menjadi abu-abu.

Warna larutan setelah ditetesi biuret berubah menjadi ungu. Perubahan warna tersebut mengindikasikan makanan yang diuji pada percobaan tersebut mengandung . . . .

• Amilum

• Lemak

• Glukosa

• Protein

Bacalah Laporan Percobaan berikut!

Berikut langkah-langkah yang dilakukan Ana Zubaedah untuk menguji kandungan zat-zat yang terdapat pada tahu.

1. Menumbuk tahu yang telah disiapkan dalam lumpang porselen.

2. Menambahkan hasil tumbukan tahu dengan akuades hingga berbentuk larutan.

3. Memasukkan larutan ke dalam tiga tabung reaksi (A, B, C) dengan tinggi 1 cm.

4. Menguji kandungan amilum:

a. Memasukkan 2 tetes larutan lugol ke dalam tabung reaksi A.

b. Amati perubahan warna larutan setelah diberi larutan lugol. (Larutan yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru tua kehitaman terhadap reaksi lugol)

5. Menguji kandungan protein:

a. Memasukkan 3 tetes biuret ke dalam tabung reaksi B.

b. Mengamati perubahan warna larutan setelah diberi larutan biuret. (Larutan yang mengandung protein berubah warna menjadi ungu terhadap reaksi biuret)

6. Menguji kandungan glukosa:

a. Memasukkan 5 tetes larutan benedict, lalu dikocok.

b. Memanaskan larutan tersebut di atas lampu spiritus selama satu menit.

c. Mengamati perubahan warna yang terjadi. (Larutan yang mengandung glukosa berubah warna menjadi merah bata terhadap reaksi benedict).

Setelah melakukan percobaan, Ana Zubaedah memaparkan hasil percobaannya sebagai berikut:

Tahu yang diberi lugol akan berubah warna menjadi biru tua kehitaman. Tahu yang diberi biuret akan berubah warna menjadi ungu. Terakhir, tahu yang diberi benedict akan berubah warna menjadi abu-abu.

Mengapa warna tahu yang ditetesi larutan benedict berubah menjadi abu-abu?

• Tahu tidak mengandung lemak

• Tahu tidak mengandung protein

• Tahu tidak mengandung glukosa

• Tahu tidak mengandung amilum

Bacalah Laporan Percobaan berikut!

Berikut langkah-langkah yang dilakukan Ana Zubaedah untuk menguji kandungan zat-zat yang terdapat pada tahu.

1. Menumbuk tahu yang telah disiapkan dalam lumpang porselen.

2. Menambahkan hasil tumbukan tahu dengan akuades hingga berbentuk larutan.

3. Memasukkan larutan ke dalam tiga tabung reaksi (A, B, C) dengan tinggi 1 cm.

4. Menguji kandungan amilum:

a. Memasukkan 2 tetes larutan lugol ke dalam tabung reaksi A.

b. Amati perubahan warna larutan setelah diberi larutan lugol. (Larutan yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru tua kehitaman terhadap reaksi lugol)

5. Menguji kandungan protein:

a. Memasukkan 3 tetes biuret ke dalam tabung reaksi B.

b. Mengamati perubahan warna larutan setelah diberi larutan biuret. (Larutan yang mengandung protein berubah warna menjadi ungu terhadap reaksi biuret)

6. Menguji kandungan glukosa:

a. Memasukkan 5 tetes larutan benedict, lalu dikocok.

b. Memanaskan larutan tersebut di atas lampu spiritus selama satu menit.

c. Mengamati perubahan warna yang terjadi. (Larutan yang mengandung glukosa berubah warna menjadi merah bata terhadap reaksi benedict).

Setelah melakukan percobaan, Ana Zubaedah memaparkan hasil percobaannya sebagai berikut:

Tahu yang diberi lugol akan berubah warna menjadi biru tua kehitaman. Tahu yang diberi biuret akan berubah warna menjadi ungu. Terakhir, tahu yang diberi benedict akan berubah warna menjadi abu-abu.

Simpulan dari percobaan tersebut adalah . . .

• Tahu mengandung glukosa, amilum, dan protein

• Tahu mengandung amilum dan glukosa

• Tahu mengandung protein dan glukosa

• Tahu mengandung protein dan amilum

Bacalah Laporan Percobaan berikut!

Uji Zat Makanan dalam Nugget Goreng

Petri Nastiti melakukan uji zat makanan dalam nugget goreng. Uji zat makanan tersebut dilakukan di laboratorium SMP Cakrawala pada 4 April 2018. Uji percobaan tersebut untuk mengetahui kandungan zat makanan dalam nugget goreng.

Bahan yang diperlukan Petri Nastiti, antara lain lugol, Biuret (CuSO₄ 1% dan NaOH 10%), Fehling A dan Fehling B, air, dan kertas buram. Petri Nastiti menyiapkan objek percobaannya yaitu nugget goreng. Sementara itu, alat yang diperlukan yaitu tabung reaksi, gelas kimia, spiritus (bunsen), mortar, penjepit tabung, pipet tetes, dan rak tabung reaksi.

Berikut langkah-langkah yang dilakukan Petri Nastiti dalam menguji kandungan zat makanan dalam nugget goreng:

1. Membuat Larutan Makanan

a. Nugget goreng dihaluskan menggunakan mortar.

b. Beri sedikit air pada nugget dan aduk hingga terbentuk semacam larutan.

c. Masukkan larutan menggunakan pipet tetes ke tiga tabung reaksi (A, B, dan C) setiap tabung setinggi 1 cm.

Berdasarkan hasil percobaan ini, nugget goreng mengandung zat makanan banyak amilum, protein, glukosa, dan lemak.

Kalimat simpulan yang sesuai dengan kutipan laporan percobaan tersebut adalah . . .

• Nugget goreng mengandung banyak bahan pengawet

• Nugget goreng sangat berbahaya dikonsumsi anak-anak

• Nugget goreng mengandung lemak, protein, dan amilum

• Nugget goreng mengandung banyak pewarna buatan

Bacalah laporan percobaan berikut!

Tujuan:

Agar bisa mengamati benda-benda yang berada di langit, dibutuhkan alat yang canggih yang biasa disebut teleskop. Teleskop adalah sebuah teropong besar yang dipakai di dalam astronomi. Ilmu ini mempelajari benda-benda yang ada di langit atau luar angkasa. Astronomi tidak akan bisa berkembang dengan baik karena banyak orang yang berpendapat bahwa astronomi membutuhkan teleskop yang mahal serta memiliki teknologi yang canggih. Maka dari itu, alat pengamatan benda langit yang sederhana dan terjangkau akan membantu perkembangan ilmu astronomi.

Alat dan Bahan:

1. Lensa objektif LUP/lensa cembung praktikum, biasa dijual di toko alat laboratorium, menggunakan diameter 5 cm.

2. Pipa PVC dan perlup dengan panjang kurang lebih 30 cm.

3. Perkakas seperti gergaji dan lem perekat.

4. Lensa okuler bisa juga dengan membeli lensa di toko alat laboratorium dengan menggunakan diameter 2,5 cm.

Langkah-Langkah Pembuatan:

1. Menentukan panjang badan teleskop dengan menggunakan rumus fisika: fob + fok = L

2. Memotong pipa PVC yang panjangnya sudah diketahui.

3. Meletakkan lensa objektif ke dalam sambungan pipa, kemudian sambungan pipa yang sudah berisi lensa disambungkan dengan pipa PVC yang sudah diukur di ujung paling depan. Lensa objektif letaknya harus di depan lensa okuler. Pasangkan perlup di ujung paling belakang pipa.

4. Setelah melalui langkah-langkah tersebut, kini teleskop sederhana dapat digunakan untuk mengamati benda-benda di langit, seperti kawah bulan ataupun planet-planet terdekat dengan bumi.

Simpulan:

Untuk mengamati benda langit yang jaraknya jauh ternyata tidak selalu harus menggunakan alat yang memiliki teknologi yang sangat canggih. Alat astronomi dapat dibuat sendiri dengan biaya yang relatif lebih murah dan sederhana.

Judul yang tepat untuk teks laporan hasil percobaan tersebut adalah . . . .

• Laporan Kegiatan Uji Coba Pengamatan Astronomi pada Benda Langit

• Penggunaan Teleskop Sederhana dalam Pengamatan Benda Langit

• Laporan Kegiatan Percobaan Pengamatan Benda Langit melalui Lensa Teleskop

• Percobaan Pembuatan Teleskop Sederhana untuk Pengamatan Benda Langit

Bacalah laporan percobaan berikut!

Tujuan:

Agar bisa mengamati benda-benda yang berada di langit, dibutuhkan alat yang canggih yang biasa disebut teleskop. Teleskop adalah sebuah teropong besar yang dipakai di dalam astronomi. Ilmu ini mempelajari benda-benda yang ada di langit atau luar angkasa. Astronomi tidak akan bisa berkembang dengan baik karena banyak orang yang berpendapat bahwa astronomi membutuhkan teleskop yang mahal serta memiliki teknologi yang canggih. Maka dari itu, alat pengamatan benda langit yang sederhana dan terjangkau akan membantu perkembangan ilmu astronomi.

Alat dan Bahan:

1. Lensa objektif LUP/lensa cembung praktikum, biasa dijual di toko alat laboratorium, menggunakan diameter 5 cm.

2. Pipa PVC dan perlup dengan panjang kurang lebih 30 cm.

3. Perkakas seperti gergaji dan lem perekat.

4. Lensa okuler bisa juga dengan membeli lensa di toko alat laboratorium dengan menggunakan diameter 2,5 cm.

Langkah-Langkah Pembuatan:

1. Menentukan panjang badan teleskop dengan menggunakan rumus fisika: fob + fok = L

2. Memotong pipa PVC yang panjangnya sudah diketahui.

3. Meletakkan lensa objektif ke dalam sambungan pipa, kemudian sambungan pipa yang sudah berisi lensa disambungkan dengan pipa PVC yang sudah diukur di ujung paling depan. Lensa objektif letaknya harus di depan lensa okuler. Pasangkan perlup di ujung paling belakang pipa.

4. Setelah melalui langkah-langkah tersebut, kini teleskop sederhana dapat digunakan untuk mengamati benda-benda di langit, seperti kawah bulan ataupun planet-planet terdekat dengan bumi.

Simpulan:

Untuk mengamati benda langit yang jaraknya jauh ternyata tidak selalu harus menggunakan alat yang memiliki teknologi yang sangat canggih. Alat astronomi dapat dibuat sendiri dengan biaya yang relatif lebih murah dan sederhana.

Dalam laporan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa percobaan bertujuan untuk . . . .

• Mengamati Benda Langit

• Membuat Alat Sederhana

• Mengukur Panjang Pipa PVC

• Mengetahui Fungsi Lensa

Bacalah laporan percobaan berikut!

Tujuan:

Agar bisa mengamati benda-benda yang berada di langit, dibutuhkan alat yang canggih yang biasa disebut teleskop. Teleskop adalah sebuah teropong besar yang dipakai di dalam astronomi. Ilmu ini mempelajari benda-benda yang ada di langit atau luar angkasa. Astronomi tidak akan bisa berkembang dengan baik karena banyak orang yang berpendapat bahwa astronomi membutuhkan teleskop yang mahal serta memiliki teknologi yang canggih. Maka dari itu, alat pengamatan benda langit yang sederhana dan terjangkau akan membantu perkembangan ilmu astronomi.

Alat dan Bahan:

1. Lensa objektif LUP/lensa cembung praktikum, biasa dijual di toko alat laboratorium, menggunakan diameter 5 cm.

2. Pipa PVC dan perlup dengan panjang kurang lebih 30 cm.

3. Perkakas seperti gergaji dan lem perekat.

4. Lensa okuler bisa juga dengan membeli lensa di toko alat laboratorium dengan menggunakan diameter 2,5 cm.

Langkah-Langkah Pembuatan:

1. Menentukan panjang badan teleskop dengan menggunakan rumus fisika: fob + fok = L

2. Memotong pipa PVC yang panjangnya sudah diketahui.

3. Meletakkan lensa objektif ke dalam sambungan pipa, kemudian sambungan pipa yang sudah berisi lensa disambungkan dengan pipa PVC yang sudah diukur di ujung paling depan. Lensa objektif letaknya harus di depan lensa okuler. Pasangkan perlup di ujung paling belakang pipa.

4. Setelah melalui langkah-langkah tersebut, kini teleskop sederhana dapat digunakan untuk mengamati benda-benda di langit, seperti kawah bulan ataupun planet-planet terdekat dengan bumi.

Simpulan:

Untuk mengamati benda langit yang jaraknya jauh ternyata tidak selalu harus menggunakan alat yang memiliki teknologi yang sangat canggih. Alat astronomi dapat dibuat sendiri dengan biaya yang relatif lebih murah dan sederhana.

Simpulan laporan percobaan ilmiah tersebut adalah . . .

• Pengamatan benda langit tidak harus menggunakan alat berteknologi canggih.

• Pengamatan benda langit menggunakan teleskop dapat mencapai kawah bulan.

• Teleskop perlu menggunakan dua jenis alat optik yakni lensa okuler dan objektif.

• Teleskop sederhana dan terjangkau akan membantu perkembangan ilmu astronomi.

Bacalah laporan percobaan berikut!

Rizka Nugraheni mencoba meneliti kandungan benzoat pada minuman kemasan. Benzoat adalah padatan kristal berwarna putih yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan dan minuman. Untuk meneliti kandungan benzoat pada makanan, Rizka Nugraheni harus menyiapkan larutan NaOH, NH₃, dan FeCl₃.

Berikut langkah-langkah yang dilakukan Rizka Nugraheni untuk menguji kandungan benzoat dalam minuman kemasan:

1. Masukkan 5 ml minuman kemasan dalam tabung reaksi.

2. Tambahkan 5 tetes NaOH dan 5 tetes NH₃ pada minuman kemasan tersebut.

3. Rebus larutan tersebut di atas labu busen.

4. Peganglah menggunakan penjepit tabung reaksi.

5. Tambahkan 5 tetes FeCl₃ pada larutan yang sudah disaring dengan kertas penyaring.

6. Amati perubahan yang terjadi pada larutan tersebut.

7. Jika terbentuk endapan salmon pada larutan tersebut, minuman tersebut mengandung benzoat.

Setelah melakukan percobaan, Rizka Nugraheni mendapatkan suatu hasil percobaan. Minuman kemasan yang digunakan sebagai objek penelitian mengalami perubahan warna dan terbentuk endapan salmon.

Simpulan percobaan yang dilakukan Rizka Nugraheni adalah . . .

• Minuman kemasan tersebut mengandung asam benzoat.

• Minuman kemasan tersebut tidak membentuk suatu endapan.

• Minuman kemasan tersebut mengandung bahan berbahaya

• Minuman kemasan tersebut tidak bereaksi dengan larutan FeCl₃