Hikayat

Hikayat

12th Grade

20 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

BAHASA MELAYU TAHAP 2

BAHASA MELAYU TAHAP 2

11th - 12th Grade

20 Qs

HIkayat

HIkayat

12th Grade

20 Qs

tahun 6 kata gelaran

tahun 6 kata gelaran

12th Grade

15 Qs

kata ganti nama tahun 6

kata ganti nama tahun 6

12th Grade

20 Qs

KATA GANTI NAMA DIRI

KATA GANTI NAMA DIRI

3rd - 12th Grade

20 Qs

KATA GANTI NAMA DIRI

KATA GANTI NAMA DIRI

10th - 12th Grade

20 Qs

Persiapan PAT kelas 7

Persiapan PAT kelas 7

12th Grade

16 Qs

bahasa indonesia

bahasa indonesia

10th - 12th Grade

15 Qs

Hikayat

Hikayat

Assessment

Quiz

World Languages

12th Grade

Hard

Created by

siti azizah

Used 34+ times

FREE Resource

20 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu.

Sumber teks: Buku Kesusastraan Melayu Klasik

Kata-kata arkais yang ditemukan pada teks diatas adalah...

upeti dan hatta

upeti, hatta, dan nujum

raja, elok, dan nujum

elok dan nujum

upeti, putri, dan nujum

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Maka Putri Ratna Sari keluar dari gendang itu.

Sumber teks: Kesusastraan Melayu Klasik dengan penyesuaian

Karakteristik hikayat pada penggalan teks di atas yaitu...

kemustahilan

kesaktian

istana sentris

anonim

bahasa

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Maka diberi oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu. Setelah sudah maka dibawanyalah perempuan itu diseberangkan oleh Bedawi itu. Syahdan maka pura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata oleh si bungkuk air itu dalam.

Sumber teks: http://abdsyawal.blogspot.co.id/

Kata yang digarisbawahi pada penggalan hikayat di atas menggunakan majas...

antonomasia

alegori

perumpamaan

simile

metafora

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk, "Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu sebenar-benamya?"


Konjungsi yang menyatakan urutan waktu atau peristiwa pada penggalan hikayat di atas adalah...

kemudian

lalu

maka

setelah itu

selanjutnya

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman. “Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku kena serangan angin.” kata Baginda Raja memulai pembicaraan.

“Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil.” tanya Abu Nawas.

“Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya.” kata Baginda.


Majas yang digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah...

metafora

alegori

antonomasia

personifikasi

simile

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Adalah sebuah kolam yang amat elok. Di tepi kolam itu adalah dua ekor burung diam. Kedua burung itupun bersahabat dengan seekor kura-kura. Maka beberapa lamanya dengan hal yang demikian itu datanglah kemarau. Maka air kolam itu keringlah.maka berkatalah burung itu kepada sahabatnya kura-kura itu.”Hai sahabatku. Apakah hal kami sekarang karena air kolam ini telah keringlah. Baikla kami berpindah kepada kolam yang lain supaya dapat kami mencari makan di sana. Tetapi susah kami meninggalkan tuan hamba di sini. Sebab itu biarlah kami bawa tuan hamba dan kami lepaskan kepada tempat berair supaya senang hati kami. Hendakpun kami menerbangkan tuan hamba tiada boleh karena kulit tuan hamba itu terlalu keras, tiada dapat kami pagut. Akan tetapi adalah suatu bicara kami, kami bawa suatu kayu tuan hamba gigitlah pada sama tengah kayu itu. Maka kami terbangkan seorang suatu penjuru. Tetapi jangan tuan hamba bukakan mulut dari pada kayu itu.

Maka sahut kura-kura,”Baiklah, mana kata tuan hamba hemba turutlah.”

Maka dibawalah oleh burung itu sepotong kayu, maka digigitlah oleh kura-kura itu maka oleh burung itu diterbangkanlah seorang suatu penjuru. Setelah sampai burung itu terbang ke atas kampung orang maka heranlah segala orang melihat hal itu, kura-kura terbang di tengah-tengah dan dua ekor burung pada kiri kanannya. Maka sekalian orang itu pun bersoraklah serta menepuk-nepuk tangannya. Apabila didengar kura-kura akan bunyi orang riuh rendah, maka katanya kura-kura, “Apa sebabnya maka orang itu semuanya bersorak?” Demi dibukanya mulutnya, maka jatuhlah ia ke bumi lalu mati. (Penjedar Sastra, Dr.C. Hooykaas)

Karakteristik sastra Melayu Klasik yang paling dominan dalam hikayat di atas adalah ... .

tema

latar

sudut pandang

tokoh

alur

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

5 mins • 1 pt

Adalah sebuah kolam yang amat elok. Di tepi kolam itu adalah dua ekor burung diam. Kedua burung itupun bersahabat dengan seekor kura-kura. Maka beberapa lamanya dengan hal yang demikian itu datanglah kemarau. Maka air kolam itu keringlah.maka berkatalah burung itu kepada sahabatnya kura-kura itu.”Hai sahabatku. Apakah hal kami sekarang karena air kolam ini telah keringlah. Baikla kami berpindah kepada kolam yang lain supaya dapat kami mencari makan di sana. Tetapi susah kami meninggalkan tuan hamba di sini. Sebab itu biarlah kami bawa tuan hamba dan kami lepaskan kepada tempat berair supaya senang hati kami. Hendakpun kami menerbangkan tuan hamba tiada boleh karena kulit tuan hamba itu terlalu keras, tiada dapat kami pagut. Akan tetapi adalah suatu bicara kami, kami bawa suatu kayu tuan hamba gigitlah pada sama tengah kayu itu. Maka kami terbangkan seorang suatu penjuru. Tetapi jangan tuan hamba bukakan mulut dari pada kayu itu.

Maka sahut kura-kura,”Baiklah, mana kata tuan hamba hemba turutlah.”

Maka dibawalah oleh burung itu sepotong kayu, maka digigitlah oleh kura-kura itu maka oleh burung itu diterbangkanlah seorang suatu penjuru. Setelah sampai burung itu terbang ke atas kampung orang maka heranlah segala orang melihat hal itu, kura-kura terbang di tengah-tengah dan dua ekor burung pada kiri kanannya. Maka sekalian orang itu pun bersoraklah serta menepuk-nepuk tangannya. Apabila didengar kura-kura akan bunyi orang riuh rendah, maka katanya kura-kura, “Apa sebabnya maka orang itu semuanya bersorak?” Demi dibukanya mulutnya, maka jatuhlah ia ke bumi lalu mati. (Penjedar Sastra, Dr.C. Hooykaas)

Hal utama yang diceritakan dalam hikayat di atas adalah ... .

Dua ekor burung yang berbuat baik kepada seekor kura-kura

Kura-kura yang celaka akibat tidak patuh pada kesepakatan

Kecerdikan dua ekor burung dalam memindahkan kura-kura

Kekaguman orang-orang kepada kura-kura yang diterbangkan dua ekor burung

Persahabatan antara burang dan kura-kura

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?