PAS BINDO SEMESTER GENAP

Bacalah Teks tanggapan berikut!

KAMAR MANDI SEKOLAH

Kamar mandi sekolah adalah tempat untuk membuang air kecil atau besar. Kotor, jorok, dan tidak terawat. Itulah gambaran tentang toilet yang ada di sekolah, terutama toilet laki-laki. Ini dikarenakan di sekolah tersebut kurang dalam menjaga kebersihan, terutama untuk toilet siswa.

Pihak sekolah sudah berulangkali memberitahu apabila habis buang air kecil atau besar disiram. Namun, banyak siswa yang belum memiliki kesadaran untuk melakukan hal tersebut. Apabila hal tersebut terus dibiarkan maka akan bertampak negative karena akan mengganggu kelas-kelas sekitarnya.

Sebagian berpendapat untuk membersihkan dan memperindah toilet di sekolah. Namun, ada beberapa wali murid dan guru tidak setuju, karena hal tersebut tidak memerlukan biaya yang tidak sedikit. Ada juga yang setuju dengan pendapat tersebut karena toilet menjadi lebih bersih dan sekolah menjadi lebih indah dan sehat.

Kamar mandai sekolah yang bersih dan merupakan salah satu upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di sekolah. Untuk itu kita harus menjaga kebersihan dan kenyamanan sekolah . Untuk itu kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan sekolah dengan cara habis buang air kecil dan besar disiram.

Kalimat kontra yang terdapat dalam teks tersebut adalah…

• Kamar mandi sekolah yang bersih merupakan salah satu upaya menjaga kebersihan kesehatan di sekolah.

• Namun, banyak siswa belum mempunyai kesadaran untuk menyiram kamar mandi sehabis buang air besar atau kecil

• Ada beberapa wali murid tidak setuju untuk membersihkan dan memperindah toilet karena memerlukan biaya yang tidak sedikit.

• Ada juga yang setuju dengan pendapat tersebut karena toilet menjadi bersih dan sekolah menjadi lebih indah dan sehat.

Berikut ini yang termasuk ciri teks tanggapan adalah…

silakan centang jawaban benar.

• Struktur:; konteks, deskripsi, penilaian

• Terdapat deskripsi bagian

• Terdapat kritik dan pujian

• Menggunakan bahasa deskriptif

Bacalah cerita inspiratif berikut!

Kisah Kejujuran Imam Syafi’I yang Membawa Keberkahan dan Hidayah

Kejujuran adalah kunci dari keberkahan hidup, seorang manusia hendaknya bersikap jujur dalam keadaan apapun, walaupu nyawa taruhannya. Seperti kisah nyata, tentang bagaimana kejujuran dari Muhammad bin Idris, atau yang kita kenal dengan Imam Asy Syafi’i. ketika beliau menuntut Ilmu agama.

Seorang ibu yang salih, akan melahirkan anak yang salih juga, Imam Syafi’I kecil telah didik oleh orang tuanya dengan ahklak dan ilmu agama, terutama tentang kejujuran.

Suatu hari, Imam Syafi’I akan belajara gama ke suatu tempat di luar kota, jauh dari kediamannya. Sang ibu menitipkan Iman Syafi’i kepada kafilah dagang yang dikenalnya untuk diantarkan pada seorang syekh.

Sebelum berangkat Imam Syafi’I dibekali uang sebanyak 400 dirham oleh sang ibu. Kala itu jumlah uang tersebut sangatlah banyak, berangkatlah rombongan tersebut menuju Madinah.

Di tengah perjalanan, kafilah ini dihadang oleh segerombolan perampok. Setelah barang berharga diambil oleh perampok, lalu mereka mengintrogasi setiap orang anggota kafilah, adakah barang berharga lain yang di bawah?

Hingga sampailah pada Imam Syafi’I kecil, “ Hai anak kecil, adakah barang berharga lain pada dirimu?”ucap ketua perampok.

Imam Syafi’I menjawab,”Ada, ini di dadaku, ada 400 dirham.

Sang Perampok berkata,” Kamu mau memperolok saya? Dari mana ada uang sebanyak itu di dadamu?Keluarkan kalau kamu benar.”

Imam syafi’i lalu mengeluarkan uang dari saku bali bajunya yang ada di dada sebanyak 400 dirham dan menunjukkannya pada perampok.

Tapi sang perampok menangis tatkala Imam Syafi’I mengeluarkan uang tersebut , seraya berkata.

“Mengapa kau keluarkan uang tersebut? Bukankah kau tahu kalau uang tersebut akan kami ambil!”

Imam Syfi’I berkata,”Ibu menyuruhku untuk selalu jujur, walau dalam keadaan apapun karena ini ajaran agama yang agung.”

Perampok tersebut mendapatkan hidayah karena kejujuran iman Syafi’I dengan mengatakan,”Benar ucapanmu, Nak.ajaran Islam ini benar dan mulia, aku bertobat dari jalan sehat ini dan aku akan memperbaiki kesalahan saya.”

Karena ini adalah ketua perampok, maka semua anggota ikut bertobat dan menyerahkan kembali barang bawaan dari kafilah tersebut.

Semua anggota kafilah merasa sangat beruntung karena ada Imam Syafi’I dalam rombongannya sebab Imam Syafi’i, tentu dengan izin Allah rombongan tersebut tidak jadi dirampok.

Inilah bukti nyata dari kejujuran akan membawa keberkahan dan kemenangan, bagaimana dalam keadaan genting seorang anak kecil yang jujur bisa meluluhakan perampok.

Dan jujur ini harus kita terapkan dalam semua lini kehidupan kita, karena dengan kejujuran kita akan mendapatkan keberkahan hidup dan kemenangan yang hakiki.

Perhatiakan paragraf berikut!

Sang Perampok berkata,”Kamu mau memperolok saya? Darimana ada uang dadamu sebanyak itu, keluarkan kalau kamu benar.” Imam syafei lalu mengeluarkan uang dari saku di balik bajunya yang ada di dada sebanyak 400 Dirham dan menunjukkan pada perampok. Tapi Sang Perampok menangis, seraya berkata,” Mengapa kau keluarkan uang tersebut? Bukankah kau tahu uang tersebut akan kami ambil.” Pernyataan pada teks tersebut menunjukkan bahwa Imam Syafei….

• Ingin memamerkan banyaknya kekayaan yang ia miliki meski ia masih kecil.

• Ingin menjalankan diperintahkan oleankan kejujuran karh ibu yang mengajarinya.

• Memiliki kejujuran yang diajarkan oleh ibunya sesuai dengan tuntunan agama

• Ingin membuat perampok menangis karena bersalah telah melakukan perampokan

Berikut ini kalimat yang mengunakan konjungsi urutan adalah…

• Kejujuran adalah kunci keberkahan hidup, walaupun nyawa tahunannya.

• Seorang ibu yang salih, akan melahirkan anak salih juga.

• Di perjalanan, kafilah ini banyak mengalami musibah, yaitu dihadang perampok.

• Setelah semua barang berharga diambil oleh perampok, lalu mereka mengintrogasi setiap anggota kafilah.

Bacalah cerita inspiratif berikut!

Kisah Kejujuran Imam Syafi’I yang Membawa Keberkahan dan Hidayah

Kejujuran adalah kunci dari keberkahan hidup, seorang manusia hendaknya bersikap jujur dalam keadaan apapun, walaupu nyawa taruhannya. Seperti kisah nyata, tentang bagaimana kejujuran dari Muhammad bin Idris, atau yang kita kenal dengan Imam Asy Syafi’i. ketika beliau menuntut Ilmu agama.

Seorang ibu yang salih, akan melahirkan anak yang salih juga, Imam Syafi’I kecil telah didik oleh orang tuanya dengan ahklak dan ilmu agama, terutama tentang kejujuran.

Suatu hari, Imam Syafi’I akan belajara gama ke suatu tempat di luar kota, jauh dari kediamannya. Sang ibu menitipkan Iman Syafi’i kepada kafilah dagang yang dikenalnya untuk diantarkan pada seorang syekh.

Sebelum berangkat Imam Syafi’I dibekali uang sebanyak 400 dirham oleh sang ibu. Kala itu jumlah uang tersebut sangatlah banyak, berangkatlah rombongan tersebut menuju Madinah.

Di tengah perjalanan, kafilah ini dihadang oleh segerombolan perampok. Setelah barang berharga diambil oleh perampok, lalu mereka mengintrogasi setiap orang anggota kafilah, adakah barang berharga lain yang di bawah?

Hingga sampailah pada Imam Syafi’I kecil, “ Hai anak kecil, adakah barang berharga lain pada dirimu?”ucap ketua perampok.

Imam Syafi’I menjawab,”Ada, ini di dadaku, ada 400 dirham.

Sang Perampok berkata,” Kamu mau memperolok saya? Dari mana ada uang sebanyak itu di dadamu?Keluarkan kalau kamu benar.”

Imam syafi’i lalu mengeluarkan uang dari saku bali bajunya yang ada di dada sebanyak 400 dirham dan menunjukkannya pada perampok.

Tapi sang perampok menangis tatkala Imam Syafi’I mengeluarkan uang tersebut , seraya berkata.

“Mengapa kau keluarkan uang tersebut? Bukankah kau tahu kalau uang tersebut akan kami ambil!”

Imam Syfi’I berkata,”Ibu menyuruhku untuk selalu jujur, walau dalam keadaan apapun karena ini ajaran agama yang agung.”

Perampok tersebut mendapatkan hidayah karena kejujuran iman Syafi’I dengan mengatakan,”Benar ucapanmu, Nak.ajaran Islam ini benar dan mulia, aku bertobat dari jalan sehat ini dan aku akan memperbaiki kesalahan saya.”

Karena ini adalah ketua perampok, maka semua anggota ikut bertobat dan menyerahkan kembali barang bawaan dari kafilah tersebut.

Semua anggota kafilah merasa sangat beruntung karena ada Imam Syafi’I dalam rombongannya sebab Imam Syafi’i, tentu dengan izin Allah rombongan tersebut tidak jadi dirampok.

Inilah bukti nyata dari kejujuran akan membawa keberkahan dan kemenangan, bagaimana dalam keadaan genting seorang anak kecil yang jujur bisa meluluhakan perampok.

Dan jujur ini harus kita terapkan dalam semua lini kehidupan kita, karena dengan kejujuran kita akan mendapatkan keberkahan hidup dan kemenangan yang hakiki.

Berdasarkan teks tersebut, tuliskan kalimat yang menyatakan ciri struktur orientasi!