1. Apa definisi FFA?

• A. miligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 g minyak atau lemak

• B. miligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 mg minyak atau lemak

• C. miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 g lemak atau minyak

• D. miligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 g minyak atau lemak per faktor konversi asam lemak

• E. gram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 g minyak atau lemak per faktor konversi asam lemak

2. Apa Fungsi Penambahan Alkohol Netral 95%

• A. Melarutkan trigliserida dalam sampel mInyak atau lemak

• B. Melarutkan gliserol dalam sampel minyak atau lemak

• C. Mengekstrak asam lemak bebas dari sampel minyak atau lemak

• D. Menetralkan asam lemak bebas dalam sampel minyak atau lemak

• E. Mempercepat reaksi netralisasi asam lemak bebas dalam sampel minyak atau lemak

3. Di bawah ini hal-hal yang tidak mempengaruhi peningkatan FFA dalam minyak atau lemak adalah...

• Oksidasi minyak atau lemak

• Keterlibatan enzim

• Berat molekul minyak atau lemak

• kadar air minyak atau lemak

• Hidrolisis minyak atau lemak

4. Berikut adalah urutan penentuan kadar FFA dalam minyak kelapa sawit yang benar, yaitu...

• A. Sampel dipanaskan, sampel ditimbang, ditambah alkohol 95%, campuran dipanaskan, ditambahkan indikator pp, dititrasi dengan KOH

• B. Sampel ditimbang, ditambah alkohol 95%, campuran dipanaskan, campuran didinginkan, ditambah indikator pp, dititrasi dengan KOH

• C. Sampel ditimbang, ditambah alkohol 95%, campuran dipanaskan, campuran didinginkan, ditambah indikator pp, dititrasi dengan NaOH

• D. Sampel ditimbang, ditambah alkohol 95% netral, campuran dipanaskan, campuran didinginkan, ditambah indikator pp, dititrasi dengan NaOH

• E. Sampel ditimbang, ditambah alkohol 95% netral, campuran dipanaskan, ditambah indikator pp, dititrasi dengan KOH

5. Berikut merupakan standart metode yang dapat digunakan untuk menentukan kadar FFA dalam minyak atau lemak

• A. AOAC 930.28

• B. AOCS Ca 5a-50

• C. SNI 01-2801-2006

• D. CODEX STAN 220-1999

• E. AOAC 940.28

6. Perhitungan yang dapat digunakan dalam penentuan FFA adalah...

• A.  $\%\ 𝐹𝐹A=𝑓\ \times𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛𝐴𝑠𝑎m$  

•  $\%FFA=\frac{ml\ KOH\times N\ KOH\times BM\ as.lemak}{Berat\ Sampel\ \left(g\right)}$  

•  $\%\ FFA\ =\ \frac{ml\ KOH\ \times N\ KOH\ \times\ 56,1}{Berat\ Sampel\ \left(g\right)}$  

•  $\%FFA=\frac{ml\ KOH\ \times\ N\ KOH\times BM\ KOH\times100\%}{Berat\ Sampel\ \left(g\right)\times1000}$  

•  $\%\ FFA=\ \frac{1}{f}\times\frac{ml\ KOH\times N\ KOH\ \times BM\ KOH}{Berat\ Sampel\ \left(g\right)}$  

7. Batas maksimum kadar FFA yang diperbolehkan dalam minyak atau lemak adalah.......persen dari berat sampel

• A. 0,02

• B. 0,2

• C. 2

• D. 0,05

• E. 0,5

8. Keuntungan yang tidak dapat diperoleh dari penentuan kadar FFA dalam minyak atau lemak adalah....

• A. Dapat melakukan preventif pencegahan ketengikan hidrolitik minyak atau lemak

• B. Menentukan derajat hidrolisis minyak atau lemak

• C. Menentukan kandungan asam lemak bebas dalam minyak atau lemak

• D. Menentukan bilangan asam dalam minyak atau lemak

• E. Menentukan kualitas minyak atau lemak

9. Analisis kadar FFA dapat diaplikasikan pada industri di bawah ini, kecuali...

• A. Dairy product

• B. Refinery canola

• C. Fermentasi tandan kelapa sawit

• D. Industri penyulingan minyak atsiri

• C. Industri Biodiesel

10. Apakah Anda memahami materi kuliah hari ini?

• A. Paham

• B. Lumayan

• C. Tidak Paham