Perkembangan Ekspor Kopi di Indonesia
Indonesia melakukan perdangan Internasional, yaitu dengan cara ekspor dan impor. Kegiatan ekspor ini dapat meningkatkan devisa negara dan merupakan salah satu motor penggerak dalam pertumbuhan ekonomi. salah satu komoditi ekspor subsektor perkebunan yang mempunyai prospek baik adalah kopi.
Rata-rata perkembangan yang terjadi pada volume ekspor kopi Indonesia sebesar 12,33% pada periode 2000-2015. Pada nilai ekspor kopi Indonesia mengamalami perkembangan rata-rata 5,21% pada periode 2000-2015.
Pada tahun 2000 ke tahun 2001, ekspor kopi Indonesia mengalamai penurunan volume sebesar 42,23% dan penurunan nilai ekspor sebesar 35,31%. Pada tahun 2001 prediksi akan terjadi krisis kopi dunia menimbulkan penurunan ekspor pada komoditas kopi. Tahun 2002 volume ekspor kopi mengalami peningkatan yaitu sebesar 18,79%, namun tidak diikuti oleh peningkatan nilai ekpsor kopi yang menurun sebesar 3,73%, hal ini terjadi karena pada tahun 2002 nilai tukar rupiah terjadi apresiasi. Terjadinya peningkatan produksi kopi pada tahun 2003 mengakibatkan volume ekspor kopi meningkat sebesar 15,58% dan terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah sehinggga nilai eekspor kopi meningkat 6,13%. Membaiknya harga kopi di pasaran dunia mengakibatkan meningkatnya volume ekspor kopi Indonesia sebesar 30,86% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 18,27%. Selain itu pada ahun 2005 volume eksport meningkat dengan cukup baik sebesar 30,72% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 90,86%. Hal ini disebabkan membaiknya harga kopi di pasaran dunia dan meningkatnya produksi kopi nasional dan diikuti dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meningkatnya daya serap komsumsi kopi dalam negeri pada tahun 2006 mengakibatkan volume ekspor kopi mengalami penurunan sebesar 7,04%, namun harga kopi internasional meningkat sehingga nilai ekspor kopi pada tahun 2006 meningkat sebesar 9,83%.
Meningkatnya produksi negara pengimpor kopi terbesar pada tahun 2007 mengakibatkan volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 22,13%, namun harga kopi internasional mengalami kenaikan dan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sehingga nilai ekpor kopi mengalami peningkatan sebesar 8,71%. Pada tahun 2008, Volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 46,01% dengan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 66,74%. Pada tahun 2008, juga terjadi krisis cuaca ekstrem pada negara pengekspor kopi terbesar yaitu Brazil sehingga terjadi peningkatan permintaan pada komoditas kopi Indonesia. Menurunnya harga kopi pada tahun 2009 di pasaran Internasional mengakibatkan penurunan nilai ekpor kopi sebesar 12,19%, namun permintaan terhadap kopi Indonesia tetap tinggi sehingga meningkatkan volume ekspor sebesar 9,06%. Pada tahun 2010, terjadi penurunan volume ekpor kopi sebesar 15,16% dan nilai ekpor kopi kembali mengalami penurunan sebesar 13,08%, hal ini disebabkan meningkatnya produksi beberapa negara pengekspor kopi dunia sehingga menurunkan nilai dan volume ekspor kopi Indonesia.
Ditengah lesunya ekpor kopi nasional dan berlangsungnya krisis ekonomi di negara-negara Eropa, komoditas kopi pada tahun 2011 masih mampu meningkatkan ekspor sebesar 23,09%. Namun karena kurangnya permintaan akan kopi, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 20,03%. Menurut ketua umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI,2012), kopi Indonesia masih sangat dibutuhkan oleh konsumen dunia, dan faktor yang mempengaruhi meningkatnya volume dan nilai ekport kopi antara lain bertumbuhnya negara konsumen baru sehingga pada tahun 2012 volume ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 29,17% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 32,51%. Kemudian pada tahun 2013 volume ekpor kopi Indonesi mengalami peningkatan sebesar 19,04% dan nilai ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 9,56%. Hal ini disebabkan meningkatnya harga kopi Internasional, tetapi Brazil mengalami peningkatan produksi kopi yang signifikan. Pada tahun 2014, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 28,07% dan nilai ekpor kopi menurun sebassar 2,71%. Pada tahun 2015, volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 30,53% dan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 27,98%. Peningkatan pada tahun 2015, terjadi karena harga kopi di dunia naik adanya peningkatan permintaan pada komoditi ekspor kopi.
Berasarkan tabel diatas, Perkembangan Nilai ekspor terbesar terjadi pada tahun.......