Topik 1 Data 1

Topik 1 Data 1

12th Grade

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Statistika -

Statistika -

12th Grade

14 Qs

Latihan Bunga Tunggal

Latihan Bunga Tunggal

12th Grade

11 Qs

Tugas rumah 4 Maret 2022

Tugas rumah 4 Maret 2022

12th Grade

10 Qs

Matematika Keuangan Bagian 2

Matematika Keuangan Bagian 2

12th Grade

15 Qs

Topik 3 DATA 3

Topik 3 DATA 3

12th Grade

10 Qs

STATISTIKA

STATISTIKA

12th Grade

7 Qs

Bunga Majemuk

Bunga Majemuk

12th Grade

15 Qs

Bunga Tunggal

Bunga Tunggal

12th Grade - University

10 Qs

Topik 1 Data 1

Topik 1 Data 1

Assessment

Quiz

Mathematics

12th Grade

Hard

Created by

Renhard simamora

Used 16+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Media Image

Perkembangan Ekspor Kopi di Indonesia

                Indonesia melakukan perdangan Internasional, yaitu dengan cara ekspor dan impor. Kegiatan ekspor ini dapat meningkatkan devisa negara dan merupakan salah satu motor penggerak dalam pertumbuhan ekonomi. salah satu komoditi ekspor subsektor perkebunan yang mempunyai prospek baik adalah kopi.

Rata-rata perkembangan yang terjadi pada volume ekspor kopi Indonesia sebesar 12,33% pada periode 2000-2015. Pada nilai ekspor kopi Indonesia mengamalami perkembangan rata-rata 5,21% pada periode 2000-2015.

                Pada tahun 2000 ke tahun 2001, ekspor kopi Indonesia mengalamai penurunan volume sebesar 42,23% dan penurunan nilai ekspor sebesar 35,31%. Pada tahun 2001 prediksi akan terjadi krisis kopi dunia menimbulkan penurunan ekspor pada komoditas kopi. Tahun 2002 volume ekspor kopi mengalami peningkatan yaitu sebesar 18,79%, namun tidak diikuti oleh peningkatan nilai ekpsor kopi yang menurun sebesar 3,73%, hal ini terjadi karena pada tahun 2002 nilai tukar rupiah terjadi apresiasi. Terjadinya peningkatan produksi kopi pada tahun 2003 mengakibatkan volume ekspor kopi meningkat sebesar 15,58% dan terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah sehinggga nilai eekspor kopi meningkat 6,13%. Membaiknya harga kopi di pasaran dunia mengakibatkan meningkatnya volume ekspor kopi Indonesia sebesar 30,86% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar  18,27%. Selain itu pada ahun 2005 volume eksport meningkat dengan cukup baik sebesar 30,72% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 90,86%. Hal ini disebabkan membaiknya harga kopi di pasaran dunia dan meningkatnya produksi kopi nasional dan diikuti dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meningkatnya daya serap komsumsi kopi dalam negeri pada tahun 2006 mengakibatkan volume ekspor kopi mengalami penurunan sebesar 7,04%, namun harga kopi internasional meningkat sehingga nilai ekspor kopi pada tahun 2006 meningkat sebesar 9,83%.

                Meningkatnya produksi negara pengimpor kopi terbesar pada tahun 2007 mengakibatkan volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 22,13%, namun harga kopi internasional mengalami kenaikan dan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sehingga nilai ekpor kopi mengalami peningkatan sebesar 8,71%. Pada tahun 2008, Volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 46,01% dengan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 66,74%. Pada tahun 2008, juga terjadi krisis cuaca ekstrem pada negara pengekspor kopi terbesar yaitu Brazil sehingga terjadi peningkatan permintaan pada komoditas kopi Indonesia. Menurunnya harga kopi pada tahun 2009 di pasaran Internasional mengakibatkan penurunan nilai ekpor kopi sebesar 12,19%, namun permintaan terhadap kopi Indonesia tetap tinggi sehingga meningkatkan volume ekspor sebesar 9,06%. Pada tahun 2010, terjadi penurunan volume ekpor kopi sebesar 15,16% dan nilai ekpor kopi kembali mengalami penurunan sebesar 13,08%, hal ini disebabkan meningkatnya produksi beberapa negara pengekspor kopi dunia sehingga menurunkan nilai dan volume ekspor kopi Indonesia.

                Ditengah lesunya ekpor kopi nasional dan berlangsungnya krisis ekonomi di negara-negara Eropa, komoditas kopi pada tahun 2011 masih mampu meningkatkan ekspor sebesar 23,09%. Namun karena kurangnya permintaan akan kopi, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 20,03%. Menurut ketua umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI,2012), kopi Indonesia masih sangat dibutuhkan oleh konsumen dunia, dan faktor yang mempengaruhi meningkatnya volume dan nilai ekport kopi antara lain bertumbuhnya negara konsumen baru sehingga pada tahun 2012 volume ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 29,17% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 32,51%. Kemudian pada tahun 2013 volume ekpor kopi Indonesi mengalami peningkatan sebesar 19,04% dan nilai ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 9,56%. Hal ini disebabkan meningkatnya harga kopi Internasional, tetapi Brazil mengalami peningkatan produksi kopi yang signifikan. Pada tahun 2014, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 28,07% dan nilai ekpor kopi menurun sebassar 2,71%. Pada tahun 2015, volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 30,53% dan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 27,98%. Peningkatan pada tahun 2015, terjadi karena harga kopi di dunia naik adanya peningkatan permintaan pada komoditi ekspor kopi.

Berasarkan tabel diatas, Perkembangan Nilai ekspor terbesar terjadi pada tahun.......

2005

2008

2009

2013

2015

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Media Image

Perkembangan Ekspor Kopi di Indonesia

                Indonesia melakukan perdangan Internasional, yaitu dengan cara ekspor dan impor. Kegiatan ekspor ini dapat meningkatkan devisa negara dan merupakan salah satu motor penggerak dalam pertumbuhan ekonomi. salah satu komoditi ekspor subsektor perkebunan yang mempunyai prospek baik adalah kopi.

Rata-rata perkembangan yang terjadi pada volume ekspor kopi Indonesia sebesar 12,33% pada periode 2000-2015. Pada nilai ekspor kopi Indonesia mengamalami perkembangan rata-rata 5,21% pada periode 2000-2015.

                Pada tahun 2000 ke tahun 2001, ekspor kopi Indonesia mengalamai penurunan volume sebesar 42,23% dan penurunan nilai ekspor sebesar 35,31%. Pada tahun 2001 prediksi akan terjadi krisis kopi dunia menimbulkan penurunan ekspor pada komoditas kopi. Tahun 2002 volume ekspor kopi mengalami peningkatan yaitu sebesar 18,79%, namun tidak diikuti oleh peningkatan nilai ekpsor kopi yang menurun sebesar 3,73%, hal ini terjadi karena pada tahun 2002 nilai tukar rupiah terjadi apresiasi. Terjadinya peningkatan produksi kopi pada tahun 2003 mengakibatkan volume ekspor kopi meningkat sebesar 15,58% dan terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah sehinggga nilai eekspor kopi meningkat 6,13%. Membaiknya harga kopi di pasaran dunia mengakibatkan meningkatnya volume ekspor kopi Indonesia sebesar 30,86% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar  18,27%. Selain itu pada ahun 2005 volume eksport meningkat dengan cukup baik sebesar 30,72% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 90,86%. Hal ini disebabkan membaiknya harga kopi di pasaran dunia dan meningkatnya produksi kopi nasional dan diikuti dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meningkatnya daya serap komsumsi kopi dalam negeri pada tahun 2006 mengakibatkan volume ekspor kopi mengalami penurunan sebesar 7,04%, namun harga kopi internasional meningkat sehingga nilai ekspor kopi pada tahun 2006 meningkat sebesar 9,83%.

                Meningkatnya produksi negara pengimpor kopi terbesar pada tahun 2007 mengakibatkan volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 22,13%, namun harga kopi internasional mengalami kenaikan dan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sehingga nilai ekpor kopi mengalami peningkatan sebesar 8,71%. Pada tahun 2008, Volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 46,01% dengan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 66,74%. Pada tahun 2008, juga terjadi krisis cuaca ekstrem pada negara pengekspor kopi terbesar yaitu Brazil sehingga terjadi peningkatan permintaan pada komoditas kopi Indonesia. Menurunnya harga kopi pada tahun 2009 di pasaran Internasional mengakibatkan penurunan nilai ekpor kopi sebesar 12,19%, namun permintaan terhadap kopi Indonesia tetap tinggi sehingga meningkatkan volume ekspor sebesar 9,06%. Pada tahun 2010, terjadi penurunan volume ekpor kopi sebesar 15,16% dan nilai ekpor kopi kembali mengalami penurunan sebesar 13,08%, hal ini disebabkan meningkatnya produksi beberapa negara pengekspor kopi dunia sehingga menurunkan nilai dan volume ekspor kopi Indonesia.

                Ditengah lesunya ekpor kopi nasional dan berlangsungnya krisis ekonomi di negara-negara Eropa, komoditas kopi pada tahun 2011 masih mampu meningkatkan ekspor sebesar 23,09%. Namun karena kurangnya permintaan akan kopi, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 20,03%. Menurut ketua umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI,2012), kopi Indonesia masih sangat dibutuhkan oleh konsumen dunia, dan faktor yang mempengaruhi meningkatnya volume dan nilai ekport kopi antara lain bertumbuhnya negara konsumen baru sehingga pada tahun 2012 volume ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 29,17% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 32,51%. Kemudian pada tahun 2013 volume ekpor kopi Indonesi mengalami peningkatan sebesar 19,04% dan nilai ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 9,56%. Hal ini disebabkan meningkatnya harga kopi Internasional, tetapi Brazil mengalami peningkatan produksi kopi yang signifikan. Pada tahun 2014, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 28,07% dan nilai ekpor kopi menurun sebassar 2,71%. Pada tahun 2015, volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 30,53% dan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 27,98%. Peningkatan pada tahun 2015, terjadi karena harga kopi di dunia naik adanya peningkatan permintaan pada komoditi ekspor kopi.

Berdasarkan teks tersebut, Total Ekspor yang dilakukan kurun waktu 5 tahun awal adalah....

2.157.629,7 ton

2.140.738,1 ton

2.590.350,8 ton

1.336.107,7 ton

1.778.794,6 ton

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Media Image

Perkembangan Ekspor Kopi di Indonesia

                Indonesia melakukan perdangan Internasional, yaitu dengan cara ekspor dan impor. Kegiatan ekspor ini dapat meningkatkan devisa negara dan merupakan salah satu motor penggerak dalam pertumbuhan ekonomi. salah satu komoditi ekspor subsektor perkebunan yang mempunyai prospek baik adalah kopi.

Rata-rata perkembangan yang terjadi pada volume ekspor kopi Indonesia sebesar 12,33% pada periode 2000-2015. Pada nilai ekspor kopi Indonesia mengamalami perkembangan rata-rata 5,21% pada periode 2000-2015.

                Pada tahun 2000 ke tahun 2001, ekspor kopi Indonesia mengalamai penurunan volume sebesar 42,23% dan penurunan nilai ekspor sebesar 35,31%. Pada tahun 2001 prediksi akan terjadi krisis kopi dunia menimbulkan penurunan ekspor pada komoditas kopi. Tahun 2002 volume ekspor kopi mengalami peningkatan yaitu sebesar 18,79%, namun tidak diikuti oleh peningkatan nilai ekpsor kopi yang menurun sebesar 3,73%, hal ini terjadi karena pada tahun 2002 nilai tukar rupiah terjadi apresiasi. Terjadinya peningkatan produksi kopi pada tahun 2003 mengakibatkan volume ekspor kopi meningkat sebesar 15,58% dan terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah sehinggga nilai eekspor kopi meningkat 6,13%. Membaiknya harga kopi di pasaran dunia mengakibatkan meningkatnya volume ekspor kopi Indonesia sebesar 30,86% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar  18,27%. Selain itu pada ahun 2005 volume eksport meningkat dengan cukup baik sebesar 30,72% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 90,86%. Hal ini disebabkan membaiknya harga kopi di pasaran dunia dan meningkatnya produksi kopi nasional dan diikuti dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meningkatnya daya serap komsumsi kopi dalam negeri pada tahun 2006 mengakibatkan volume ekspor kopi mengalami penurunan sebesar 7,04%, namun harga kopi internasional meningkat sehingga nilai ekspor kopi pada tahun 2006 meningkat sebesar 9,83%.

                Meningkatnya produksi negara pengimpor kopi terbesar pada tahun 2007 mengakibatkan volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 22,13%, namun harga kopi internasional mengalami kenaikan dan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sehingga nilai ekpor kopi mengalami peningkatan sebesar 8,71%. Pada tahun 2008, Volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 46,01% dengan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 66,74%. Pada tahun 2008, juga terjadi krisis cuaca ekstrem pada negara pengekspor kopi terbesar yaitu Brazil sehingga terjadi peningkatan permintaan pada komoditas kopi Indonesia. Menurunnya harga kopi pada tahun 2009 di pasaran Internasional mengakibatkan penurunan nilai ekpor kopi sebesar 12,19%, namun permintaan terhadap kopi Indonesia tetap tinggi sehingga meningkatkan volume ekspor sebesar 9,06%. Pada tahun 2010, terjadi penurunan volume ekpor kopi sebesar 15,16% dan nilai ekpor kopi kembali mengalami penurunan sebesar 13,08%, hal ini disebabkan meningkatnya produksi beberapa negara pengekspor kopi dunia sehingga menurunkan nilai dan volume ekspor kopi Indonesia.

                Ditengah lesunya ekpor kopi nasional dan berlangsungnya krisis ekonomi di negara-negara Eropa, komoditas kopi pada tahun 2011 masih mampu meningkatkan ekspor sebesar 23,09%. Namun karena kurangnya permintaan akan kopi, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 20,03%. Menurut ketua umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI,2012), kopi Indonesia masih sangat dibutuhkan oleh konsumen dunia, dan faktor yang mempengaruhi meningkatnya volume dan nilai ekport kopi antara lain bertumbuhnya negara konsumen baru sehingga pada tahun 2012 volume ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 29,17% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 32,51%. Kemudian pada tahun 2013 volume ekpor kopi Indonesi mengalami peningkatan sebesar 19,04% dan nilai ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 9,56%. Hal ini disebabkan meningkatnya harga kopi Internasional, tetapi Brazil mengalami peningkatan produksi kopi yang signifikan. Pada tahun 2014, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 28,07% dan nilai ekpor kopi menurun sebassar 2,71%. Pada tahun 2015, volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 30,53% dan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 27,98%. Peningkatan pada tahun 2015, terjadi karena harga kopi di dunia naik adanya peningkatan permintaan pada komoditi ekspor kopi.

Berdasarkan teks tersebut, Perkembangan volume ekspor yang paling rendah diperoleh dari tahun sebelumnya terjadi pada tahun......

2001

2006

2007

2013

2014

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Media Image

Perkembangan Ekspor Kopi di Indonesia

                Indonesia melakukan perdangan Internasional, yaitu dengan cara ekspor dan impor. Kegiatan ekspor ini dapat meningkatkan devisa negara dan merupakan salah satu motor penggerak dalam pertumbuhan ekonomi. salah satu komoditi ekspor subsektor perkebunan yang mempunyai prospek baik adalah kopi.

Rata-rata perkembangan yang terjadi pada volume ekspor kopi Indonesia sebesar 12,33% pada periode 2000-2015. Pada nilai ekspor kopi Indonesia mengamalami perkembangan rata-rata 5,21% pada periode 2000-2015.

                Pada tahun 2000 ke tahun 2001, ekspor kopi Indonesia mengalamai penurunan volume sebesar 42,23% dan penurunan nilai ekspor sebesar 35,31%. Pada tahun 2001 prediksi akan terjadi krisis kopi dunia menimbulkan penurunan ekspor pada komoditas kopi. Tahun 2002 volume ekspor kopi mengalami peningkatan yaitu sebesar 18,79%, namun tidak diikuti oleh peningkatan nilai ekpsor kopi yang menurun sebesar 3,73%, hal ini terjadi karena pada tahun 2002 nilai tukar rupiah terjadi apresiasi. Terjadinya peningkatan produksi kopi pada tahun 2003 mengakibatkan volume ekspor kopi meningkat sebesar 15,58% dan terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah sehinggga nilai eekspor kopi meningkat 6,13%. Membaiknya harga kopi di pasaran dunia mengakibatkan meningkatnya volume ekspor kopi Indonesia sebesar 30,86% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar  18,27%. Selain itu pada ahun 2005 volume eksport meningkat dengan cukup baik sebesar 30,72% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 90,86%. Hal ini disebabkan membaiknya harga kopi di pasaran dunia dan meningkatnya produksi kopi nasional dan diikuti dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meningkatnya daya serap komsumsi kopi dalam negeri pada tahun 2006 mengakibatkan volume ekspor kopi mengalami penurunan sebesar 7,04%, namun harga kopi internasional meningkat sehingga nilai ekspor kopi pada tahun 2006 meningkat sebesar 9,83%.

                Meningkatnya produksi negara pengimpor kopi terbesar pada tahun 2007 mengakibatkan volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 22,13%, namun harga kopi internasional mengalami kenaikan dan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sehingga nilai ekpor kopi mengalami peningkatan sebesar 8,71%. Pada tahun 2008, Volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 46,01% dengan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 66,74%. Pada tahun 2008, juga terjadi krisis cuaca ekstrem pada negara pengekspor kopi terbesar yaitu Brazil sehingga terjadi peningkatan permintaan pada komoditas kopi Indonesia. Menurunnya harga kopi pada tahun 2009 di pasaran Internasional mengakibatkan penurunan nilai ekpor kopi sebesar 12,19%, namun permintaan terhadap kopi Indonesia tetap tinggi sehingga meningkatkan volume ekspor sebesar 9,06%. Pada tahun 2010, terjadi penurunan volume ekpor kopi sebesar 15,16% dan nilai ekpor kopi kembali mengalami penurunan sebesar 13,08%, hal ini disebabkan meningkatnya produksi beberapa negara pengekspor kopi dunia sehingga menurunkan nilai dan volume ekspor kopi Indonesia.

                Ditengah lesunya ekpor kopi nasional dan berlangsungnya krisis ekonomi di negara-negara Eropa, komoditas kopi pada tahun 2011 masih mampu meningkatkan ekspor sebesar 23,09%. Namun karena kurangnya permintaan akan kopi, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 20,03%. Menurut ketua umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI,2012), kopi Indonesia masih sangat dibutuhkan oleh konsumen dunia, dan faktor yang mempengaruhi meningkatnya volume dan nilai ekport kopi antara lain bertumbuhnya negara konsumen baru sehingga pada tahun 2012 volume ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 29,17% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 32,51%. Kemudian pada tahun 2013 volume ekpor kopi Indonesi mengalami peningkatan sebesar 19,04% dan nilai ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 9,56%. Hal ini disebabkan meningkatnya harga kopi Internasional, tetapi Brazil mengalami peningkatan produksi kopi yang signifikan. Pada tahun 2014, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 28,07% dan nilai ekpor kopi menurun sebassar 2,71%. Pada tahun 2015, volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 30,53% dan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 27,98%. Peningkatan pada tahun 2015, terjadi karena harga kopi di dunia naik adanya peningkatan permintaan pada komoditi ekspor kopi.

Berdasarkan teks tersebut, pernyataan berikut yang BENAR adalah......

Rata-rata volume ekspor kopi 5 tahun awal 267.222,44 ton

Nilai ekspor kopi tahun 2007 Rp 5.795.292.983,2

Perkembangan volume ekspor kopi paling rendah di tahun 2015 adalah -28,07%.

Perkembangan nilai ekspor kopi tahun 2013 adalah -13,08%

Rata-rata perkembangan nilai ekspor kopi 5 tahun terakhir 6,13%

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Media Image

Perkembangan Ekspor Kopi di Indonesia

                Indonesia melakukan perdangan Internasional, yaitu dengan cara ekspor dan impor. Kegiatan ekspor ini dapat meningkatkan devisa negara dan merupakan salah satu motor penggerak dalam pertumbuhan ekonomi. salah satu komoditi ekspor subsektor perkebunan yang mempunyai prospek baik adalah kopi.

Rata-rata perkembangan yang terjadi pada volume ekspor kopi Indonesia sebesar 12,33% pada periode 2000-2015. Pada nilai ekspor kopi Indonesia mengamalami perkembangan rata-rata 5,21% pada periode 2000-2015.

                Pada tahun 2000 ke tahun 2001, ekspor kopi Indonesia mengalamai penurunan volume sebesar 42,23% dan penurunan nilai ekspor sebesar 35,31%. Pada tahun 2001 prediksi akan terjadi krisis kopi dunia menimbulkan penurunan ekspor pada komoditas kopi. Tahun 2002 volume ekspor kopi mengalami peningkatan yaitu sebesar 18,79%, namun tidak diikuti oleh peningkatan nilai ekpsor kopi yang menurun sebesar 3,73%, hal ini terjadi karena pada tahun 2002 nilai tukar rupiah terjadi apresiasi. Terjadinya peningkatan produksi kopi pada tahun 2003 mengakibatkan volume ekspor kopi meningkat sebesar 15,58% dan terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah sehinggga nilai eekspor kopi meningkat 6,13%. Membaiknya harga kopi di pasaran dunia mengakibatkan meningkatnya volume ekspor kopi Indonesia sebesar 30,86% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar  18,27%. Selain itu pada ahun 2005 volume eksport meningkat dengan cukup baik sebesar 30,72% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 90,86%. Hal ini disebabkan membaiknya harga kopi di pasaran dunia dan meningkatnya produksi kopi nasional dan diikuti dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meningkatnya daya serap komsumsi kopi dalam negeri pada tahun 2006 mengakibatkan volume ekspor kopi mengalami penurunan sebesar 7,04%, namun harga kopi internasional meningkat sehingga nilai ekspor kopi pada tahun 2006 meningkat sebesar 9,83%.

                Meningkatnya produksi negara pengimpor kopi terbesar pada tahun 2007 mengakibatkan volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 22,13%, namun harga kopi internasional mengalami kenaikan dan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sehingga nilai ekpor kopi mengalami peningkatan sebesar 8,71%. Pada tahun 2008, Volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 46,01% dengan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 66,74%. Pada tahun 2008, juga terjadi krisis cuaca ekstrem pada negara pengekspor kopi terbesar yaitu Brazil sehingga terjadi peningkatan permintaan pada komoditas kopi Indonesia. Menurunnya harga kopi pada tahun 2009 di pasaran Internasional mengakibatkan penurunan nilai ekpor kopi sebesar 12,19%, namun permintaan terhadap kopi Indonesia tetap tinggi sehingga meningkatkan volume ekspor sebesar 9,06%. Pada tahun 2010, terjadi penurunan volume ekpor kopi sebesar 15,16% dan nilai ekpor kopi kembali mengalami penurunan sebesar 13,08%, hal ini disebabkan meningkatnya produksi beberapa negara pengekspor kopi dunia sehingga menurunkan nilai dan volume ekspor kopi Indonesia.

                Ditengah lesunya ekpor kopi nasional dan berlangsungnya krisis ekonomi di negara-negara Eropa, komoditas kopi pada tahun 2011 masih mampu meningkatkan ekspor sebesar 23,09%. Namun karena kurangnya permintaan akan kopi, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 20,03%. Menurut ketua umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI,2012), kopi Indonesia masih sangat dibutuhkan oleh konsumen dunia, dan faktor yang mempengaruhi meningkatnya volume dan nilai ekport kopi antara lain bertumbuhnya negara konsumen baru sehingga pada tahun 2012 volume ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 29,17% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 32,51%. Kemudian pada tahun 2013 volume ekpor kopi Indonesi mengalami peningkatan sebesar 19,04% dan nilai ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 9,56%. Hal ini disebabkan meningkatnya harga kopi Internasional, tetapi Brazil mengalami peningkatan produksi kopi yang signifikan. Pada tahun 2014, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 28,07% dan nilai ekpor kopi menurun sebassar 2,71%. Pada tahun 2015, volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 30,53% dan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 27,98%. Peningkatan pada tahun 2015, terjadi karena harga kopi di dunia naik adanya peningkatan permintaan pada komoditi ekspor kopi.

Berdasarkan teks tersebut, Volume ekspor kopi Indonesia mengalami peningkatan sebesar 19,04% dan nilai ekpor kopi Indonesia meningkat sebesar 9,56% diakibatkan meningkatnya harga kopi internasional. Situasi tersebut terjadi pada tahun....

2005

2008

2009

2013

2015

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Media Image

Perkembangan Ekspor Kopi di Indonesia

                Indonesia melakukan perdangan Internasional, yaitu dengan cara ekspor dan impor. Kegiatan ekspor ini dapat meningkatkan devisa negara dan merupakan salah satu motor penggerak dalam pertumbuhan ekonomi. salah satu komoditi ekspor subsektor perkebunan yang mempunyai prospek baik adalah kopi.

Rata-rata perkembangan yang terjadi pada volume ekspor kopi Indonesia sebesar 12,33% pada periode 2000-2015. Pada nilai ekspor kopi Indonesia mengamalami perkembangan rata-rata 5,21% pada periode 2000-2015.

                Pada tahun 2000 ke tahun 2001, ekspor kopi Indonesia mengalamai penurunan volume sebesar 42,23% dan penurunan nilai ekspor sebesar 35,31%. Pada tahun 2001 prediksi akan terjadi krisis kopi dunia menimbulkan penurunan ekspor pada komoditas kopi. Tahun 2002 volume ekspor kopi mengalami peningkatan yaitu sebesar 18,79%, namun tidak diikuti oleh peningkatan nilai ekpsor kopi yang menurun sebesar 3,73%, hal ini terjadi karena pada tahun 2002 nilai tukar rupiah terjadi apresiasi. Terjadinya peningkatan produksi kopi pada tahun 2003 mengakibatkan volume ekspor kopi meningkat sebesar 15,58% dan terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah sehinggga nilai eekspor kopi meningkat 6,13%. Membaiknya harga kopi di pasaran dunia mengakibatkan meningkatnya volume ekspor kopi Indonesia sebesar 30,86% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar  18,27%. Selain itu pada ahun 2005 volume eksport meningkat dengan cukup baik sebesar 30,72% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 90,86%. Hal ini disebabkan membaiknya harga kopi di pasaran dunia dan meningkatnya produksi kopi nasional dan diikuti dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meningkatnya daya serap komsumsi kopi dalam negeri pada tahun 2006 mengakibatkan volume ekspor kopi mengalami penurunan sebesar 7,04%, namun harga kopi internasional meningkat sehingga nilai ekspor kopi pada tahun 2006 meningkat sebesar 9,83%.

                Meningkatnya produksi negara pengimpor kopi terbesar pada tahun 2007 mengakibatkan volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 22,13%, namun harga kopi internasional mengalami kenaikan dan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sehingga nilai ekpor kopi mengalami peningkatan sebesar 8,71%. Pada tahun 2008, Volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 46,01% dengan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 66,74%. Pada tahun 2008, juga terjadi krisis cuaca ekstrem pada negara pengekspor kopi terbesar yaitu Brazil sehingga terjadi peningkatan permintaan pada komoditas kopi Indonesia. Menurunnya harga kopi pada tahun 2009 di pasaran Internasional mengakibatkan penurunan nilai ekpor kopi sebesar 12,19%, namun permintaan terhadap kopi Indonesia tetap tinggi sehingga meningkatkan volume ekspor sebesar 9,06%. Pada tahun 2010, terjadi penurunan volume ekpor kopi sebesar 15,16% dan nilai ekpor kopi kembali mengalami penurunan sebesar 13,08%, hal ini disebabkan meningkatnya produksi beberapa negara pengekspor kopi dunia sehingga menurunkan nilai dan volume ekspor kopi Indonesia.

                Ditengah lesunya ekpor kopi nasional dan berlangsungnya krisis ekonomi di negara-negara Eropa, komoditas kopi pada tahun 2011 masih mampu meningkatkan ekspor sebesar 23,09%. Namun karena kurangnya permintaan akan kopi, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 20,03%. Menurut ketua umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI,2012), kopi Indonesia masih sangat dibutuhkan oleh konsumen dunia, dan faktor yang mempengaruhi meningkatnya volume dan nilai ekport kopi antara lain bertumbuhnya negara konsumen baru sehingga pada tahun 2012 volume ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 29,17% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 32,51%. Kemudian pada tahun 2013 volume ekpor kopi Indonesi mengalami peningkatan sebesar 19,04% dan nilai ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 9,56%. Hal ini disebabkan meningkatnya harga kopi Internasional, tetapi Brazil mengalami peningkatan produksi kopi yang signifikan. Pada tahun 2014, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 28,07% dan nilai ekpor kopi menurun sebassar 2,71%. Pada tahun 2015, volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 30,53% dan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 27,98%. Peningkatan pada tahun 2015, terjadi karena harga kopi di dunia naik adanya peningkatan permintaan pada komoditi ekspor kopi.

Berdasarkan teks tersebut, Pernyataan dibawah ini yang sesuai adalah....

Pada tahun 2002, Peningkatan nilai ekspor mengalami penurunan sebesar 7,04% akibat apresiasi nilai tukar rupiah

Pada tahun 2006 terjadi peningkatan volume ekspor kopi sebesar 7,04% akibat harga kopi internasional meningkat

Pada tahun 2007 terjadi peningkatan volume ekspor kopi sebesar 22,13% akibat meningkatnya produksi negara pengimpor

Pada tahun 2008, Volume ekspor mengalami peningkatan yang cukup baik sebesar 46,01% akibat negara pengekspor mengalami cuaca ekstrem

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Media Image

Perkembangan Ekspor Kopi di Indonesia

                Indonesia melakukan perdangan Internasional, yaitu dengan cara ekspor dan impor. Kegiatan ekspor ini dapat meningkatkan devisa negara dan merupakan salah satu motor penggerak dalam pertumbuhan ekonomi. salah satu komoditi ekspor subsektor perkebunan yang mempunyai prospek baik adalah kopi.

Rata-rata perkembangan yang terjadi pada volume ekspor kopi Indonesia sebesar 12,33% pada periode 2000-2015. Pada nilai ekspor kopi Indonesia mengamalami perkembangan rata-rata 5,21% pada periode 2000-2015.

                Pada tahun 2000 ke tahun 2001, ekspor kopi Indonesia mengalamai penurunan volume sebesar 42,23% dan penurunan nilai ekspor sebesar 35,31%. Pada tahun 2001 prediksi akan terjadi krisis kopi dunia menimbulkan penurunan ekspor pada komoditas kopi. Tahun 2002 volume ekspor kopi mengalami peningkatan yaitu sebesar 18,79%, namun tidak diikuti oleh peningkatan nilai ekpsor kopi yang menurun sebesar 3,73%, hal ini terjadi karena pada tahun 2002 nilai tukar rupiah terjadi apresiasi. Terjadinya peningkatan produksi kopi pada tahun 2003 mengakibatkan volume ekspor kopi meningkat sebesar 15,58% dan terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah sehinggga nilai eekspor kopi meningkat 6,13%. Membaiknya harga kopi di pasaran dunia mengakibatkan meningkatnya volume ekspor kopi Indonesia sebesar 30,86% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar  18,27%. Selain itu pada ahun 2005 volume eksport meningkat dengan cukup baik sebesar 30,72% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 90,86%. Hal ini disebabkan membaiknya harga kopi di pasaran dunia dan meningkatnya produksi kopi nasional dan diikuti dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Meningkatnya daya serap komsumsi kopi dalam negeri pada tahun 2006 mengakibatkan volume ekspor kopi mengalami penurunan sebesar 7,04%, namun harga kopi internasional meningkat sehingga nilai ekspor kopi pada tahun 2006 meningkat sebesar 9,83%.

                Meningkatnya produksi negara pengimpor kopi terbesar pada tahun 2007 mengakibatkan volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 22,13%, namun harga kopi internasional mengalami kenaikan dan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sehingga nilai ekpor kopi mengalami peningkatan sebesar 8,71%. Pada tahun 2008, Volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 46,01% dengan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 66,74%. Pada tahun 2008, juga terjadi krisis cuaca ekstrem pada negara pengekspor kopi terbesar yaitu Brazil sehingga terjadi peningkatan permintaan pada komoditas kopi Indonesia. Menurunnya harga kopi pada tahun 2009 di pasaran Internasional mengakibatkan penurunan nilai ekpor kopi sebesar 12,19%, namun permintaan terhadap kopi Indonesia tetap tinggi sehingga meningkatkan volume ekspor sebesar 9,06%. Pada tahun 2010, terjadi penurunan volume ekpor kopi sebesar 15,16% dan nilai ekpor kopi kembali mengalami penurunan sebesar 13,08%, hal ini disebabkan meningkatnya produksi beberapa negara pengekspor kopi dunia sehingga menurunkan nilai dan volume ekspor kopi Indonesia.

                Ditengah lesunya ekpor kopi nasional dan berlangsungnya krisis ekonomi di negara-negara Eropa, komoditas kopi pada tahun 2011 masih mampu meningkatkan ekspor sebesar 23,09%. Namun karena kurangnya permintaan akan kopi, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 20,03%. Menurut ketua umum Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI,2012), kopi Indonesia masih sangat dibutuhkan oleh konsumen dunia, dan faktor yang mempengaruhi meningkatnya volume dan nilai ekport kopi antara lain bertumbuhnya negara konsumen baru sehingga pada tahun 2012 volume ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 29,17% dan nilai ekspor kopi meningkat sebesar 32,51%. Kemudian pada tahun 2013 volume ekpor kopi Indonesi mengalami peningkatan sebesar 19,04% dan nilai ekspor kopi Indonesia meningkat sebesar 9,56%. Hal ini disebabkan meningkatnya harga kopi Internasional, tetapi Brazil mengalami peningkatan produksi kopi yang signifikan. Pada tahun 2014, volume ekspor kopi Indonesia menurun sebesar 28,07% dan nilai ekpor kopi menurun sebassar 2,71%. Pada tahun 2015, volume ekspor kopi Indonesia meningkat dengan cukup baik sebesar 30,53% dan nilai ekpor kopi meningkat sebesar 27,98%. Peningkatan pada tahun 2015, terjadi karena harga kopi di dunia naik adanya peningkatan permintaan pada komoditi ekspor kopi.

Berdasarkan teks tersebut, pernyataan berikut yang SALAH adalah......

Rata-rata perkembangan volume kopi 12,3 ton

Nilai ekspor kopi tahun 2007 Rp 5.795.292.983,2

Perkembangan volume ekspor kopi tahun 2015 adalah -28,07%.

Perkembangan nilai ekspor kopi tahun 2010 adalah -13,08%

Rata-rata perkembangan nilai ekspor kopi 15,11%

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?