Mengontruksi nilai-nilai teks cerita sejarah

Mengontruksi nilai-nilai teks cerita sejarah

9th - 12th Grade

5 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Nilai-nilai Yang terkandung dalam tiap pancasila

Nilai-nilai Yang terkandung dalam tiap pancasila

10th Grade

10 Qs

Teks Cerita Sejarah

Teks Cerita Sejarah

12th Grade

10 Qs

EVALUASI NILAI PANCASILA

EVALUASI NILAI PANCASILA

10th Grade

7 Qs

Nilai Novel Sejarah

Nilai Novel Sejarah

12th Grade

10 Qs

UH Teks Cerita Sejarah

UH Teks Cerita Sejarah

12th Grade

10 Qs

Nasionalisme Latsar Gol.III

Nasionalisme Latsar Gol.III

1st - 10th Grade

10 Qs

nilai pancasila, peluang dan tantangan berpancasila

nilai pancasila, peluang dan tantangan berpancasila

11th Grade

10 Qs

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

10th Grade

10 Qs

Mengontruksi nilai-nilai teks cerita sejarah

Mengontruksi nilai-nilai teks cerita sejarah

Assessment

Quiz

Other

9th - 12th Grade

Medium

Created by

Ema Malini

Used 5+ times

FREE Resource

5 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 2 pts

Cermatilah penggalan teks cerita sejarah berikut!

"Juga Sang Adipati Tuban Ara Teja Tumenggung Wilwakita tidak bebas dari ketentuan Maha Dewa. Sang Hyang Widhi merestui barang siapa punya kebenaran dalam hatinya. Jangan kuatir. Kepala Desa! Kurang tepat jawabanku, kiranya? Ketakutan selalu jadi bagian mereka yang tidak berani mendirikan keadilan. Kejahatan selalu jadi bagian mereka yang mengingkari kebenaran maka melanggar keadilan. Dua-duanya busuk, dua-duanya sumber keonaran di atas bumi ini.... " dan ia teruskan wejangannya tentang kebenaran dan keadilan dan kedudukannya di tengah-tengah kehidupan dan para dewa. (Pramudya Ananta Toer. 2000. Mangir. Jakarta: KGP)

Nilai yang mendominasi dalam kutipan teks cerita sejarah tersebut adalah....

Agama

Moral

Pendidikan

Budaya

Estetika

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 2 pts

Cermatilah penggalan teks cerita sejarah berikut!

"Juga Sang Adipati Tuban Ara Teja Tumenggung Wilwakita tidak bebas dari ketentuan Maha Dewa. Sang Hyang Widhi merestui barang siapa punya kebenaran dalam hatinya. Jangan kuatir. Kepala Desa! Kurang tepat jawabanku, kiranya? Ketakutan selalu jadi bagian mereka yang tidak berani mendirikan keadilan. Kejahatan selalu jadi bagian mereka yang mengingkari kebenaran maka melanggar keadilan. Dua-duanya busuk, dua-duanya sumber keonaran di atas bumi ini.... " dan ia teruskan wejangannya tentang kebenaran dan keadilan dan kedudukannya di tengah-tengah kehidupan dan para dewa. (Pramudya Ananta Toer. 2000. Mangir. Jakarta: KGP)

Amanat dalam kutipan tels cerita sejarah tersebut adalah....

Perbuatan dosa dan dusta sama-sama akan melanggar keadilan.

Janganlah berbuat dusta karena akan menutup kesucian hati nurani.

Jangan takut membela kebenaran karena sama buruknya dengan kejahatan.

Segala amalan akan diperhitungkan di hari akhir, sehingga senantiasa berbuat baik.

Seseorang yang memiliki kebenaran dalam hatinya akan selalu direstui sang kuasa

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 2 pts

Cermatilah penggalan teks cerita sejarah berikut!

Di depan Ratu Biksunu Gayatri yang berdiri, Sri Gitarja duduk bersimpuh. Emban tua itu melanjutkan tugasnya, kali ini untuk Sekar Kedatin Dyah Wyat yang terkihat lebih tegar dari kakaknya, atau boleh jadi merupakan penampakan dari sisi hatinya yang tidak bisa menerima dengan tulus pernikahan itu. Ketika para ibu Ratu menangis yang menulari siapapun untuk menangis, Dyah Wiat sama sekali tidak menitikkan air mata. Manakala menatap segenap wajah yang ada diruangan itu, yang hadir dan melekat dibenaknya justru wajah Rakrian Tanca. Ayunan tangan Gajah Madah yang menggengam keris di dada tangan. Prajurit tampan itu masih terbayang di kelopak matanya.

Sudut pandang penceritaan di atas adalah....

Orang ketiga tak sertaan

Orang pertana pelaku utama

Orang ketiga pelaku utama

Orang ketiga serba tahu

Orang pertama pelaku sampingan

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 2 pts

Cermatilah penggalan teks cerita sejarah berikut!

Di depan Ratu Biksunu Gayatri yang berdiri, Sri Gitarja duduk bersimpuh. Emban tua itu melanjutkan tugasnya, kali ini untuk Sekar Kedatin Dyah Wyat yang terkihat lebih tegar dari kakaknya, atau boleh jadi merupakan penampakan dari sisi hatinya yang tidak bisa menerima dengan tulus pernikahan itu. Ketika para ibu Ratu menangis yang menulari siapapun untuk menangis, Dyah Wiat sama sekali tidak menitikkan air mata. Manakala menatap segenap wajah yang ada diruangan itu, yang hadir dan melekat dibenaknya justru wajah Rakrian Tanca. Ayunan tangan Gajah Madah yang menggengam keris di dada tangan. Prajurit tampan itu masih terbayang di kelopak matanya.

Nilai yang mendominasi dalam kutipan teks sejarah tersebut adalah....

Moral

Agama

Pendidikan

Budaya

Estetika

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 2 pts

Makna peribahasa "Bagai menimba air dengan keranjang" adalah....

Perbuatan yang tidak perlu dilakukan

Pekerjaan sia-sia

Perbuatan yang bodoh

Pekerjaan yang tidak cerdas

Perbuatan orang-orang zaman dahulu